Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Edward Snowden. Show all posts
Showing posts with label Edward Snowden. Show all posts

Jutaan Data Pelanggan Telkomsel & Indosat Disadap NSA Bagian Kelima

Meksiko Berang AS Menyadap Negaranya

Meksiko mengutuk keras pemerintah AS atas tuduhan negara adikuasa itu melakukan aksi mata-mata terhadap pemimpinnya setelah muncul laporan bahwa surat-surat elektronik mantan Presiden Meksiko ke 56, Felipe Calderon, diretas oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) AS.

Felipe Calderón, mantan Presiden Meksiko, periode December 1, 2006 – December 1, 2012 (wikimedia).

Data yang dibocorkan oleh analis keamanan yang kini buron, Edward Snowden, menunjukkan peretasan terhadap surat elektronik Presiden Calderon dilakukan tahun 2010, seperti diberitakan majalah Jerman Der Spiegel mengutip pernyataan Snowden.

Kementrian Luar Negeri Meksiko mengatakan kegiatan mata-mata semacam ini “tak dapat diterima, ilegal” dan berlawanan dengan prinsip berhubungan baik.
 
Mereka mendesak Presiden Barack Obama agar melakukan penyelidikan terhadap tuduhan ini.
Dalam pernyataan resminya Kementrian Luar Negeri Meksiko mengatakan akan segera menyampaikan kembali pentingnya penyelidikan seperti yang disebut ini melalui jalur diplomatik.

“Dalam hubungan antar tetangga dan mitra, tak ada ruang untuk praktik-praktik seperti yang dituduhkan itu,” demikian bunyi pernyataan itu.

Penyelidikan lengkap

Dalam laporan terpisah sebelumnya NSA disebut melakukan peretasan terhadap jalur komunikasi sejumlah pemimpin negara termasuk terhadap Presiden Enrique Pena Nieto sebelum ia menjabat tahun 2012 juga terhadap Presiden Brazil Dilma Rousseff.

Pesan-pesan terkait para pembantu dekat Presiden Rouseff serta perusahaan minyak milik negara Petrobas juga disebut turut disadap.


Terungkapnya dugaan ini langsung direspon dengan tanggapan keras dari Brazil, dimana rencana kunjungan kenegaraan Presiden Rousseff ke Washington bulan depan akhirnya ditunda.
NSA juga dituding mencuri lihat data elektronik dari sejumlah pemerintah negara Amerika Latin lain termasuk Venezuela dan Ekuador.

Pada ajang pertemuan G20 di Rusia bulan lalu, Presiden Obama menjanjikan dilangsungkan penyelidikan terhadap tudingan-tudingan ini termasuk yang ditujukan pada Rousseff dan Pimpinan Meksiko.
“Yang saya terima dari Presiden Obama adalah janjinya untuk melangsungkan penyelidikan lengkap… dan kalau benar akan ada sanksi sebagai balasan,” kata Presiden Pena Nieto kepada BBC.

Tudingan-tudingan ini juga muncul berkat bocoran yang diungkap oleh Snowden. Sebuah pengadilan federal di AS telah mendakwa mantan pegawai kontrak itu dengan tudingan aksi mata-mata dan mengupayakan ekstradisinya ke AS.

Tetapi hingga kini Snowden masih bertahan di Rusia setelah mendapat suaka sementara. (bbc.co.uk).
_________________________
Ternyata. penyadapan yang dilakukan AS tak sebatas para pemimpin-pemimpin negara Eropa, bahkan sekelas duta besar dan berada di luar Eropa pun tetap disadap oleh agen-agen AS tersebut, seperti Ekuador misalnya. (baca: Equador Disadap AS, Ditemukan Mikropon di Kedubesnya di London!)

Alat Penyadap Ditemukan di Kedubes Ekuador di London!

Pemerintah Ekuador menemukan alat penyadap di kedutaan besar mereka di London, Inggris. Kedubes Ekuador di London menjadi sorotan setelah menampung dan melindungi bos Wikileaks, Julian Assange.

Diberitakan Reuters, penemuan alat penyadap berupa microphone tersembunyi ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ricardo Patino, Rabu waktu setempat.
Menurutnya, alat penyadap itu ditemukan di ruangan dubes Ekuador untuk Inggris, Ana Alban, saat Patino mengunjungi kedubes itu untuk bertemu Assange pada 16 Juni lalu.

Assange yang sejak lebih dari setahun lalu tinggal di Kedubes Ekuador. Dia bekerja dan beraktivitas di ruangan lainnya dalam kedubes. Menanggapi penemuan ini, Patino mendesak Inggris untuk membantu mereka menemukan siapa yang meletakkan penyadap itu dan dalang di baliknya.
“Setelah penemuan ini, pemerintah Ekuador meminta kolaborasi dengan pemerintah Inggris dalam menyelidiki siapa yang melakukan operasi spionase ini,” kata Patino.

Belum ada tanggapan dari pemerintah Inggris terkait permintaan tersebut. Patino menduga, penyadapan dilakukan oleh perusahaan Surveillance Group Limited untuk seorang klien. “Ini adalah salah satu perusahaan spionase dan investigasi terbesar di Inggris,” jelasnya.


Assange berlindung di Kedubes Ekuador untuk menghindari ekstradisi ke Swedia atas tuduhan pelecehan seksual dan perkosaan oleh dua wanita. Assange membantahnya. Dia mengatakan ini adalah cara untuk menghentikan langkahnya membongkar kebusukan pemerintahan Amerika Serikat.

Dalam akun Twitternya, Wikileaks mengutuk penyadapan tersebut. “Menyadap Kedubes Ekuador di London menunjukkan arogansi imperial yang masih terus berlanjut,” tulis Wikileaks.
Sebelumnya, Assange dengan Wikileaks-nya mempublikasikan dokumen-dokumen rahasia pemerintah AS dalam jumlah besar. Selain Assange, Edward Snowden juga melakukan hal yang sama. Snowden membuat AS kebakaran jenggot karena mempublikasikan praktik penyadapan AS terhadap telepon seluler dan email warga.

Ekuador juga menjadi salah satu negara tempat tujuan suaka Snowden, di antara 20 negara lainnya. Snowden saat ini dilaporkan masih di Moskow dalam perlindungan pemerintah Rusia. Dia terus diburu oleh FBI untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Reuters)
______________________

Pada saat KTT 20 di Londong Inggris beberapa waktu lalu, Presiden Indonesia juga sempat disadap oleh Amerika dan Inggris (baca: Indonesia Disadap AS, saat KTT G20 di London)

Presiden Prancis Francois Hollande, meminta masalah penyadapan AS ini menjadi salah satu agenda yang dibahas di pertemuan pemimpin Eropa hari ini.
Akibat hal ini, perjanjian perdagangan bebas antara AS dan Eropa yang akan dimulai akhir tahun depan akan terancam.

Eropa Tuntut AS Tidak Lagi Mata-matai Mereka

Jerman dan Prancis menuntut Amerika Serikat menandatangani kesepakatan pada akhir tahun ini untuk tidak lagi memata-matai mereka. Tuntutan ini diamini juga oleh negara-negara Eropa yang berang dengan aksi penyadapan NSA yang dibongkar Edward Snowden.

Kanselir Jerman Angela Merkel

Diberitakan Reuters, tuntutan ini disampaikan Kanselir Jerman Angela Merkel pada KTT Uni Eropa di Brussels, Kamis 24 Oktober 2013. Kanselir yang juga menjadi korban penyadapan NSA ini menuntut tindakan nyata dari Presiden Barack Obama, bukan hanya meminta maaf.

Negaranya bersama dengan Prancis menghendaki adanya “kesepahaman bersama” dengan AS terkait badan intelijen mereka. Negara-negara anggota UE lainnya bisa ikut ambil bagian.
“Berarti kita akan membuat kerangka kerja sama antara badan intelijen terkait. Jerman dan Prancis yang mengambil inisiatif dan negara anggota lainnya akan bergabung,” kata Merkel.

Dalam pernyataan akhir hari pertama KTT, ke-28 pemimpin Uni Eropa menyatakan mendukung rencana Jerman dan Prancis ini. Gagasan ini pertama kali diangkat Merkel saat Obama mengunjungi Berlin Juni lalu, namun tidak terealisasi.

Merkel semakin mangkel saat Der Spiegel memuat bocoran Edward Snowden yang mengatakan bahwa dirinya salah satu korban penyadapan. Merkel mengatakan, tidak ayal hal ini bisa mengganggu hubungan kedua negara.

“Persahabatan dan kemitraan antara Eropa, termasuk Jerman, dengan Amerika bukanlah satu arah saja. AS perlu juga bersahabat dengan dunia,” kata Merkel.

Sebelumnya AS telah memiliki kesepakatan “jangan memata-matai” dengan Inggris, Australia, Selandia Baru dan Kanada. Kelima negara memiliki aliansi yang dikenal dengan “Lima Mata”, terbentuk sejak akhir Perang Dunia II.

Tegangnya hubungan antara AS dengan Jerman dan Prancis mengancam juga perusahaan-perusahaan internet asal Amerika. Hal ini terkait dukungan Parlemen Eropa terhadap regulasi yang diajukan Komisi Eropa pada awal 2012 untuk memperketat undang-undang perlindungan data yang telah telah ditetapkan sejak 1995 lalu.

Peraturan baru ini nantinya melarang perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook membagi data mereka dengan negara non-Eropa. Peraturan ini juga memberikan hak bagi warga Eropa untuk meminta agar jejak digital mereka dihapus. Ada denda 100 juta euro bagi perusahaan yang melanggar.

AS khawatir Jerman dan Prancis semakin gigih mendorong peraturan ini, pasca terungkapnya penyadapan. Pasalnya jika peraturan ini diterapkan, maka ongkos penanganan data di Eropa akan meroket. Perusahaan seperti Google, Yahoo! Microsoft dan yang lainnya tengah giat melobi pemerintah.

Mega Skandal Penyadapan AS Picu Kemurkaan Negara Sekutu

Presiden Barack Obama bisa dipastikan tengah pening luar biasa belakangan ini. Pasalnya, berbagai masalah menderanya, salah satunya mengancam persahabatan Amerika Serikat dengan negara-negara sekutunya di Barat.

Masalah ini dipicu aksi Edward Snowden yang semakin liar mengumbar aib: Mega Skandal Penyadapan AS. Beberapa negara sekutu murka luar biasa. Di Amerika Latin ada Brasil dan Meksiko. Sementara barisan sakit hati di Eropa adalah sekutu dekat AS: Jerman dan Prancis.


Dampaknya terjadi Rabu pekan ini. Seharusnya Rabu malam waktu Washington lalu Gedung Putih mengadakan makan malam tamu kehormatan negara. Namun gagal lantaran tamunya jengkel dan memutuskan membatalkan pertemuan tersebut.

Dia adalah Presiden Brasil Dilma Rousseff yang secara pribadi murka pada Obama. Rousseff adalah salah satu korban penyadapan intelijen AS, NSA, yang dibongkar Snowden yang saat ini berlindung di Rusia.
Alasan AS menyadap demi menanggulangi terorisme, dimentahkan para pejabat Brasil. Sekutu terdekat AS di Amerika Selatan ini mengatakan bahwa penyadapan dilakukan untuk mengeruk keuntungan, demi kepentingan spionase komersial dan industri.

Rabu lalu juga, Obama dihantam protes serupa dari sekutunya di Eropa, Jerman. Kanselir Jerman Angela Merkel meneleponnya, marah percakapan teleponnya disadap. Informasi ini diperoleh Merkel dari majalah Der Spiegel.

Merkel punya pengalaman kelam soal dimata-matai. Dia lahir tahun 1954 di Hamburg, Jerman Timur, saat polisi polisi rahasia NAZI atau Stasi menguntit keseharian warganya. Tidak heran Merkel murka.
Pembelaan juru bicara Gedung Putih Jay Carney juga terlihat ambigu. Kepada media dia mengatakan, NSA (Badan Keamanan Nasional AS) “Sekarang tidak sedang mengawasi dan tidak akan mengawasi telepon Merkel.”

Carney menggunakan kata kerja “sekarang.” Dia tidak mampu menjelaskan apakah sebelumnya AS pernah menyadap Merkel atau tidak. NSA pun makin terpojok.

Dua hari sebelumnya pada Senin, Snowden kembali buat ulah membocorkan penyadapan AS terhadap Prancis, negara sahabat lainnya di Eropa. Harian Le Monde menuliskan, NSA memantau 70,3 juta percakapan telepon di Paris, hanya dalam kurun 30 hari, antara 10 Desember 2012 sampai 8 Januari 2013.


NSA, lanjut Le Monde, juga kemungkinan menyadap jutaan SMS di Prancis. Tidak jelas apakah percakapan dan SMS yang disadap itu disimpan secara utuh, atau hanya berupa metadata – yaitu hanya daftar siapa berbicara dengan siapa.

Tidak dijelaskan juga apakah operasi penyadapan bernama sandi US-985D itu masih terus berlangsung atau sudah dihentikan. Laporan itulah yang membuat Menlu Fabius awal pekan ini memanggil Dubes AS untuk Prancis. Dia menuntut Dubes AS itu memberi klarifikasi atas kabar di media massa itu.

Beberapa hari sebelumnya, Meksiko juga marah besar pada Amerika. NSA dilaporkan menyadap Presiden Enrique Pena Nieto dan pendahulunya, Felipe Calderon. Tidak hanya itu, Amerika juga dituduh menyadap PBB dan Uni Eropa.

Pemimpin 35 Negara

Di bawah perlindungan Rusia, nyanyian Snowden akan mega skandal penyandapan AS semakin tidak terbendung. Jumat kemarin, The Guardian -mitra media Snowden- mengungkapkan bocoran dokumen yang menunjukkan bahwa AS telah menyadap telepon puluhan kepala negara di seluruh dunia.
Hal ini dibuktikan dalam dokumen soal memo rahasia dari Direktorat Sinyal Intelijen (SID) di NSA untuk berbagai instansi yang mereka sebut “pelanggan”. Beberapa di antara instansi ini adalah Gedung Putih, Kementerian Luar Negeri dan Pentagon.

Dalam memo itu, SID meminta para pejabat tinggi di instansi AS memberikan informasi nomor telepon para petinggi politik dan pengusaha di berbagai negara.
Terkumpullah 200 nomor, termasuk di dalamnya ada 35 nomor kepala negara.Tidak disebutkan pemimpin mana saja yang disadap, namun NSA disebut langsung melakukan operasi intelijen.

Dilihat dari memo tertanggal Oktober 2006 itu, ini bukan kali pertama SID meminta bantuan pejabat negara, melainkan operasi rutin. Judul memo itu, “Pelanggan Bisa Membantu SID Mendapatkan Nomor Telepon Target”. Dalam pembuka memo, dikatakan bahwa para pejabat yang dekat dengan para pemimpin dan politisi dunia bisa membantu operasi mata-mata.

Memo dikirimkan pada pertengahan periode kedua George Bush, saat Condoleezza Rice menjabat Menteri Luar Negeri dan Donald Rumsfeld di akhir masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan.
Dalam KTT Eropa di Brussels yang seyogyanya membicarakan masalah ekonomi, Jerman dan Prancis menyampaikan uneg-uneg mereka. Mereka mengatakan kepercayaan Eropa terhadap AS hampir sirna dan harus kembali dibangun.

“Memata-matai sahabat itu tidak benar. Sekarang kepercayaan harus kembali dibangun,” kata Merkel, Kamis waktu setempat, yang menuntut aksi nyata, bukan hanya ucapan maaf dari Obama.
Akhirnya kedua negara ini kompak menuntut AS membuat kesepakatan paling lambat akhir tahun ini untuk tidak lagi memata-matai mereka. Hal ini diamini oleh ke-28 pemimpin Uni Eropa. Sebenarnya gagasan ini pertama kali diangkat Merkel saat Obama mengunjungi Berlin Juni lalu, namun tidak terealisasi.
“Persahabatan dan kemitraan antara Eropa, termasuk Jerman, dengan Amerika bukanlah satu arah saja. AS perlu juga bersahabat dengan dunia,” kata Merkel.

Kesepakatan semacam ini telah dibuat AS dengan Inggris, Australia, Selandia Baru dan Kanada. Kelima negara memiliki aliansi yang dikenal dengan “Lima Mata”, terbentuk sejak akhir Perang Dunia II.

Lebih Parah dari Wikileaks

Akibat penyadapan ini persahabatan AS dengan berbagai negara yang telah terjalin bertahun-tahun terancam. Kebijakan luar negeri AS yang dirancang sedemikian rupa juga jadi di ujung tanduk. AS diprediksi merugi.

Dalam KTT kemarin, mega skandal penyadapan AS membuat negara-negara Eropa tidak ragu-ragu lagi mendukung pengetatan undang-undang perlindungan data tahun 1995. Dalam peraturan baru nanti, perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook dilarang membagi data mereka dengan negara non-Eropa.

Peraturan ini juga memberikan hak bagi warga Eropa untuk meminta agar jejak digital mereka dihapus. Ada denda 100 juta euro bagi perusahaan yang melanggar.

AS khawatir Jerman dan Prancis semakin gigih mendorong peraturan ini, pasca terungkapnya penyadapan. Pasalnya jika peraturan ini diterapkan, maka ongkos penanganan data di Eropa akan meroket.
Perusahaan seperti Google, Yahoo! Microsoft dan yang lainnya tengah giat melobi pemerintah.
Kerugian diplomatis dan finansial ini membuat dampak bocoran Snowden lebih besar ketimbang bocoran kabel diplomatik oleh Bradley Manning di Wikileaks. Hal ini sempat diungkapkan oleh mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS P.J. Crowley dalam akun Twitternya.

“Semakin jelas saja, walaupun besarnya skala #WikiLeaks, bocoran #Snowden menyebabkan lebih banyak kerusakan publik,” tulis Crowley.

Menurut Slate.com, bocoran WikiLeaks memang memberi dampak buruk terhadap situasi politik di beberapa negara. Salah satunya soal kecurangan pemilu Peru, korupsi pejabat India dan gaya hidup keluarga Ben Ali yang berperan pada awal-awal revolusi di Tunisia.

Kendati mencengangkan, namun bocoran kabel di WikiLeaks dibuat oleh para diplomat dan tidak mencerminkan kebijakan luar negeri AS yang menjadi rahasia. Bahkan, para pejabat Kemlu AS mengakui bahwa terungkapnya kabel itu “memalukan tapi tidak merusak”.

Jerman Ajukan Resolusi PBB Anti Spionase Internet

Jerman dan Brasil menyusun draf resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa yang meminta penghentian spionase Internet dan pelanggaran privasi. Pemimpin dua negara ini sama-sama mengutuk aksi pengintaian Internet yang dilakukan National Security Agency (NSA) Amerika Serikat.

Pengungkapan data NSA yang telah mengakses puluhan ribu rekaman telepon di Prancis dan memantau telepon seluler Kanselir Jerman Angela Merkel, telah membuat Eropa marah. Jumat kemarin, Jerman mengatakan mengirim kepala intelijennya ke Washington DC untuk meminta penjelasan.
Respons atas fakta yang diungkap bekas pekerja di NSA, Edward Snowden, ini adalah rancangan resolusi. Delegasi Jerman dan Brasil telah bekerja untuk memasukkan draf ini di Majelis Umum PBB, menurut beberapa diplomat PBB kepada Reuters.

“Resolusi ini akan didukung penuh di Majelis Umum, karena tak ada yang suka NSA memata-matai mereka,” kata seorang diplomat Barat di PBB yang tak mau diungkap namanya, Jumat 25 Oktober 2013.
Resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat, tak seperti resolusi Dewan Keamanan PBB yang terdiri dari 15 negara. Namun resolusi ini bisa mendapat dukungan luas dari 193 negara anggota PBB sehingga membawa bobot moral dan politik.

Kamis lalu, Merkel meminta Washington meneken perjanjian “nihil spionase” dengan Berlin dan Paris pada akhir tahun ini. Dia meminta tindakan langsung Presiden AS Barack Obama, bukan hanya permohonan maaf. (vivanews/Reuters)

Snowden Siap Beber `Dosa` Intelijen AS ke Pihak Jerman

Jerman sedang kesal dengan Amerika Serikat, menyusul dugaan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) menyadap ponsel Kanselir Angela Merkel. Bahkan selama 10 tahun!
Merkel sudah menelepon langsung Presiden AS Barack Obama, menuntut penjelasan. Petinggi intelijen pun dikirim ke Washington DC. Dan kini, pemerintah Jerman merasa perlu mendengar informasi langsung dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, sang pembocor.

“Jika Snowden ingin memberikan informasi, dengan senang hati kami akan menerimanya,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman, Hans-Peter Friedrich, seperti dimuat BBC, Jumat (1/11/2013).

“Apapun klarifikasi, informasi, dan fakta yang bisa kami dapatkan dari dia, akan berguna.”
Secara terpisah, pengacara Snowden, Anatoly Kucherena mengatakan, pertemuan dimungkinkan dilakukan di Moskow — tempat Snowden tinggal setelah mendapat suaka dari Rusia. Bukan di Jerman.
Sebelum niat pemerintah Jerman terlaksana, secara mengejutkan, politisi dari Partai Hijau Jerman, Hans-Christian Stroebele lebih dulu bertemu Snowden di Moskow.

Dari pertemuan itu Stroebele mengetahui bahwa Snowden siap membeberkan pada Jerman tentang seluk-beluk spionase AS.

Tak sekedar omongan, Stroebele juga menunjukkan surat dari Snowden (lihat lampiran surat dibawah) yang menegaskan sikapnya yang bersedia bekerja sama dengan Jerman untuk membongkar aksi intelijen AS yang dinilainya melanggar hukum.


Menurut Stroebele, Snowden ingin agar penyidik Jerman menemuinya di Moskow. Namun, mau saja ke Jerman, dengan syarat, keamanannya dijamin, tak lantas diekstradisi ke AS.

Menlu AS Akui NSA Kelewatan

Usianya baru 30 tahun, namun Edward Snowden mampu membuat AS kalang kabut. Rahasia aksi mata-mata AS yang ia bocorkan bahkan dianggap menyebabkan efek yang lebih serius ketimbang apa yang dilakukan Bradley Manning saat membocorkan ribuan kawat diplomatik AS ke situs Wikileaks.


Sejumlah kepala negara disebut-disebut menjadi target penyadapan AS: Meksiko, Brasil, Prancis, Jerman, Spanyol, bahkan Indonesia – yang diduga melibatkan Australia.
Sementara, Kementerian Luar Negeri RI telah memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty soal kabar penyadapan, Jumat pagi tadi.

China pun belakangan menuntut penjelasan dari AS, menyusul kabar dugaan penyadapan NSA terhadap Tiongkok lewat fasilitas intelijennya di kedutaan dan konsulat di Beijing, Shanghai, dan Chengdu.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry tak menampik, intelejennya seringkali bertindak berlebihan.

Ia berjanji, bersama Obama, akan mencegah agar tidak ada lagi tindakan yang berlebihan dilakukan oleh NSA di masa depan. (Alv/Ein)

Jutaan Data Pelanggan Telkomsel & Indosat Disadap NSA Bagian Keempat

Seperangkat tool yang digunakan NSA untuk melakukan penyadapan ponsel disebut dengan Co-Traveler.

Seperangkat tool digunakan NSA untuk melakukan penyadapan ponsel disebut dengan Co-Traveler.

Alat ini bahkan mampu melacak ponsel saat GPS atau Global Positioning System ponsel sedang tidak digunakan.
“Dengan menerapkan teknik matematika yang canggih, NSA bisa memetakan hubungan pemilik ponsel dengan pola gerakan dari waktu ke waktu dengan ribuan atau jutaan pengguna ponsel lain,” tulis Washington Post.
Jadi jangan coba-coba untuk bersembunyi. Karena jika Anda bersembunyi, mematikan ponsel atau mengganti ponsel, karena dengan begitu Anda justru akan menarik perhatian lebih dari NSA. NSA diduga menyadap data langsung dari kabel yang menghubungkan jaringan mobile.
Chris Soghoian, principal technologist di American Civil Liberties Union mengatakan, “Satu-satunya cara untuk menyembunyikan lokasi Anda adalah dengan memutuskan sambungan dari sistem telekomunikasi dan tinggal di sebuah gua!!”

(Liputan6.com/ The New York Times/ Spiegel Online/ Appelbaum/ ABC News/ ZDNet/ CBC News/ The Guardian/ Washington Post)

Gila! NSA Sadap 60 Juta Telepon di Spanyol!

Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) melakukan pengawasan terhadap 60 juta panggilan telepon di Spanyol dalam satu bulan, demikian kata media setempat.
Laporan di media itu mengatakan dugaan ini terkuak dari dokumen yang diberikan oleh pembocor rahasia intelijen AS Edward Snowden. Mereka mengatakan NSA mengumpulkan nomor telepon serta lokasi penelpon dan penerima telepon, tetapi tidak mencatat isi pembicaraan telepon.
Gedung Putih sejauh ini menolak untuk berkomentar tentang klaim yang dipublikasikan oleh surat kabar El Paisand El Mundo ini.
Dalam artikelnya mereka mengatakan NSA mencatat jutaan panggilan telepon, sms, dan surat elektronik dari warga Spanyol antara 10 Desember 2012 hingga 8 Januari tahun ini.
Duta besar AS di Madrid telah dipanggil untuk bertemu dengan kementerian luar negeri Spanyol untuk mendiskusikan tuduhan terbaru tentang penyadapan AS kepada warga dan politisi Spanyol.

Skala besar

Laporan ini muncul setelah media Jerman memberitakan bahwa AS menyadap ponsel Kanselir Angela Merkel selama lebih dari satu dekade – dan pengawasan itu baru berhenti sejak beberapa bulan lalu. (baca: Kanselir Jerman Marah, Kini Giliran Jerman Disadap AS!)

Kanselir Jerman Marah, Kini Giliran Jerman Disadap AS!

Barack Obama (kiri) dan Kanselir Jerman, Angela Merkel (kanan)


Pemerintah Jerman berang setelah mendapatkan bocoran informasi yang mengatakan bahwa mereka juga menjadi sasaran penyadapan intelijen AS, NSA.
Kanselir Angela Merkel langsung meminta penjelasan secepatnya pada Presiden Barack Obama terkait dugaan tersebut.

Diberitakan Reuters, Rabu 23 Oktober 2013, dalam pernyataan tegas yang dibacakan juru bicaranya, Merkel telah berkata pada Obama bahwa jika memang benar penyadapan itu terjadi, maka akan merusak kepercayaan Jerman terhadap AS!

“Antara sahabat dekat dan mitra, seperti Jerman dan AS yang telah berjalan puluhan tahun, seharusnya tidak boleh ada pengadapan komunikasi para pemimpin. Ini merusak kepercayaan, praktik ini harus dihentikan secepatnya,” ujar pernyataan itu.

Menanggapi tuduhan ini, pihak Gedung Putih di Washington langsung bereaksi. Juru bicara Jay Carney mengatakan, Obama memastikan pada Merkel bahwa “AS tidak memonitor dan tidak akan memonitor” komunikasi kanselir.

Namun ketika ditanya apakah di masa lalu AS pernah menyadap Jerman, Carney menolak menjelaskan lebih lanjut. “Saya tidak berada di posisi untuk menjelaskan pada publik setiap tuduhan spesifik terhadap aktivitas intelijen,” kata dia.

Pejabat Jerman yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pemerintahnya mendapatkan informasi penyadapan dari Der Spiegel, majalah mingguan yang menerima dokumen AS dari Edward Snowden. Dalam dokumen itu, ada nomor telepon Merkel.


Sebelumnya, Prancis lebih dulu menghujat praktik AS yang menyadap lebih dari 70 juta warga mereka. (baca: Perancis Disadap AS, 70 Juta Warganya Telah Disadap, Perancis Panggil Dubes AS!) Akibat penyadapan ini, hubungan AS dengan beberapa negara juga renggang.

Sebelum Prancis pun, AS juga telah menyadap presiden-presiden, salah satunya adalah presiden Brasil, Dilma Rousseff, yang langsung membatalkan rencana kunjungannya ke Amerika. (baca: Brasil Disadap AS, Presiden Brasil Marah dan Lawatannya ke AS Batal)
______________________________________

Presiden Brasil Disadap NSA! Lawatannya ke AS Batal 

Disadap, Presiden Brasil Marah Dan Batalkan Lawatan ke Amerika

Pembocor intelijen AS Edward Snowden menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki program spionase pemerintah AS terhadap Brazil dengan imbalan suaka politik.

Pada berita sebelumnya, NSA disinyalir telah menyadap informasi dan percakapan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono saat diadakannya pertemuan G20 lalu (baca: Intelijen AS & Inggris: Sadap Presiden SBY di KTT G20, London), kini giliran presiden Brasil Dilma Rousseff.
Badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) memata-matai komunikasi antara presiden Brasil dan Meksiko. Soal ini diungkapkan Fantastico, program berita Globo, media dari Brasil.
Laporan program berita Fantastico, Minggu (1/9/2013) malam, berdasarkan dokumen yang didapatkan Glenn Greenwald. Dokumen itu diperolehnya dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden.

Fantastico media dari Brasil ini, juga menunjukkan kepada negara Amerika Latin lainya yaitu Meksiko, bahwa apa yang dikatakan sebagai dokumen NSA sejak tanggal Juni 2012 lalu yang menampilkan bagian dari pesan tertulis yang dikirim Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, yang masih berstatus calon pada waktu itu. Dalam pesan itu, Pena Nieto mendiskusikan siapa yang dipertimbangkannya untuk menjadi menteri setelah ia nanti terpilih. (baca: Meksiko Berang AS Menyadap Negaranya)

Sebuah dokumen terpisah menampilkan pola komunikasi antara Presiden Brasil Dilma Rousseff dan penasihat utamanya, kata Fantastico. Namun tidak ada kata-kata tertulis terkait soal ini yang ditunjukkan dalam laporan Fantastico.

Presiden Brasil Dilma Rousseff 

Menurut Fantastico, kedua dokumen itu merupakan contoh studi kasus NSA yang menunjukkan bagaimana data secara cerdas bisa disaring oleh badan intelijen Amerika Serikat itu.

Menteri Kehakiman Jose Eduardo Cardozo mengatakan kepada surat kabar O Globo bahwa isi dari dokumen tersebut, jika memang terkonfirmasi, “harus dianggap sebagai pelanggaran serius dan nyata terhadap kedaulatan Brasil.”
“Ini tidak hanya (pemata-mataan) terhadap Brasil, tetapi kedaulatan beberapa negara yang bisa dilanggar dalam cara yang sama sekali bertentangan dengan ketentuan hukum internasional, ” kata Cardozo.

Cardozo minggu lalu melakukan perjalanan ke Washington dan bertemu dengan Wakil Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya. Dalam kunjungan itu, ia mencari rincian lebih lanjut terkait pengungkapan Snowden sebelumnya yang menyatakan bahwa AS yang melakukan aksi spionase di Brasil.
Dilma Rousseff dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan resmi pada Oktober untuk bertemu Presiden AS Barack Obama di Washington. Perjalanan itu digambarkan sebagai bentuk kehangatan hubungan Brasil-AS sejak ia menjabat pada 2011.

Juru bicara Rousseff tidak akan mengomentari soal tuduhan aksi spionase terbaru ini. Pejabat di istana kepresidenan Meksiko juga belum memberikan tanggapan atas pengungkapan oleh Fantastico ini.
Snowden, yang sebelum membocorkan dokumen soal program intelijen AS, kini tinggal di Rusia setelah mendapatkan suaka di sana. Fantastico mengakui dihubungi Snowden melalui Internet chatting. Namun Snowden mengatakan tidak bisa mengomentari isi laporan Fantastico karena alasan ada perjanjian suaka dengan pemerintah Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bersedia memberikan suaka asalkan Snowden berhenti membocorkan dokumen intelijen Amerika Serikat.

Presiden Brasil Tunda Lawatan ke AS

Presiden Brasil Dilma Rousseff memenuhi ancamannya untuk membatalkan pertemuannya dengan Presiden Barack Obama, terkait penyadapan intelijen AS terhadap negaranya.
Menurutnya, Obama tidak memberikan penjelasan yang memuaskan saat keduanya saat bertemu di KTT G20 di St. Petersbug.

Presiden Brasil Dilma Rouseff membatalkan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat karena marah telah disadap oleh Badan Keamanan Amerika (NSA). Pertemuan Rouseff dan Presiden Barack Huseein Obama yang dijadwalkan berlangsung 23 Oktober 2013.
Padahal, menurut BBC, Selasa 17 September 2013, pihak Gedung Putih telah berusaha membujuk Rousseff melalui telepon Senin lalu.

Namun bujukan itu tidak ampuh, karena Selasa kemarin, tekad Rousseff sudah bulat untuk membatalkan kunjungan kenegaraan ke AS pada 23 Oktober mendatang tersebut.
“Mengingat semakin dekatnya waktu kunjungan kenegaraan ke Washington dan belum adanya laporan soal komitmen penghentian aksi penyadapan, maka kunjungan tidak bisa direalisasikan sesuai dengan rencana awal,” ujar kantor Kepresidenan Brasil.

Menurut perwakilan kantor kepresidenan Brasil, kunjungan kenegaraan dapat dilakukan jika masalah penyadapan ini telah diselesaikan dengan baik. Sementara Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan kunjungan Rousseff bukan dibatalkan, melainkan ditunda.

Obama Menyesali Aktivitas Intelijen AS

Menurut Carney, keduanya sepakat kunjungan kenegaraan seharusnya tidak diselimuti oleh isu bilateral apa pun. “Presiden telah paham dan menyesali kekhawatiran soal aktivitas intelijen AS yang dituduh telah menyadap Brasil. Dia telah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Rousseff dan hubungan diplomati kedua pemerintah tetap akan maju,” imbuh Carney.

Sebelumnya penasihat Keamanan Nasional Amerika Susan Rice sudah bertemu dengan perwakilan keamanan Brasil tapi keduanya tidak mencapai kesepakatan.

Surat kabar the Los Angeles Times melaporkan, Rabu (18/9/13), Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan Rousseff dan Obama telah sepakat untuk mengadakan pertemuan jika hubungan kedua negara tidak dalam ketegangan. Presiden Obama memahami dan menyesali kasus penyadapan itu dan membuat Brasil marah.

“Dia berjanji akan bekerja sama dengan Presiden Rouseff dan pemerintahannya untuk membahas isu di luar kasus ini supaya tidak membuat hubungan kedua negara memanas,” kata pernyataan Gedung Putih.
Beberapa hari lalu, kedua pemimpin negara sudah berbicara melalui sambungan telepon soal pembatalan kunjungan itu. Keduanya sepakat pertemuan kenegaraan tidak seharusnya dibayang-bayangi satu masalah di antara kedua negara.

“Menampar Obama tepat di wajahnya membuat Brasil lebih percaya diri dan bisa meningkatkan popularitas Rouseff. Dia akan menghadapi pemilu tahun depan,” kata David Fleischer, ahli ilmu politik di Universitas Brasilia.

Edward Snowden ungkap intelijen AS meretas info sejumlah negara Amerika Latin.


Awal bulan September 2013 stasiun televisi Brasil TV Globo melaporkan bahwa Badan Keamanan Negara (NSA) Amerika telah menyadap hubungan telepon dan sejumlah surat elektronik Presiden Brasil Dilma Rousseff dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto.

Sepekan kemudian terungkap bahwa pemerintah Amerika berhasil mendapatkan kembali informasi soal pasar minyak, obat-obatan terlarang, dan gerakan politik di sejumlah negara Amerika Latin.
Skandal intelijen Amerika ini berhasil terkuak setelah pembocor rahasia NSA Edward Snowden mengungkapkan bahwa intelijen Amerika telah meretas informasi di sejumlah negara Amerika Latin.

Laporan penyadapan ini diungkap kali pertama oleh reporter harian Inggris, The Guardian, Glenn Greenwald, yang mewawancarai Edward Snowden. Snowden mengatakan bahwa badan intelijen NSA telah mengakses materi di dunia maya yang pernah diakses Rousseff.
Selain itu Snowden juga mengaku punya bukti bahwa komunikasi Rousseff dengan para staffnya turut disadap.

NSA selalu beralasan aksi penyadapan itu demi keamanan dalam negeri dan pencegahan tindak terorisme. Namun laporan terbaru yang diungkap Snowden menyebutkan, NSA secara ilegal mengakses data dari perusahaan minyak Brasil, Petrobas.

Perusahaan ini diketahui pada bulan depan akan melelang hak eksplorasi pengelolaan minyak di lepas pantai ibukota Rio De Janeiro. Rousseff mengatakan apabila tuduhan itu terbukti, maka NSA ikut terlibat dalam industri spionaese.

Dalam kunjungan kenegaraan ke AS, kedua pemimpin rencananya akan mencapai kesepakatan soal eksplorasi minyak dan teknologi bahan bakar bio. Selain itu direncanakan, Brasil akan membeli 36 buah pesawat tempur F-18 dari perusahaan Boeing di AS senilai US$4 miliar atau Rp43 triliun.

Snowden akan Bantu Brazil Ungkap Spionase AS Jika Diberi Suaka

Salah satu surat-kabar terbesar Brazil mengatakan telah memperoleh surat dari pembocor Badan Keamanan Nasional Amerika, Edward Snowden, yang memohon suaka politik dan menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki tindakan Amerika memata-matai Brazil.

Pembocor intelijen Amerika Edward Snowden menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki program spionase pemerintah Amerika di wilayahnya dengan imbalan suaka politik.
Snowden mengajukan tawaran itu dalam “surat terbuka bagi rakyat Brazil” yang pertama kali diterbitkan hari Selasa oleh surat kabar Folha de S. Paulo.

Dalam surat tersebut, Snowden membantah jaminan Amerika untuk pemerintah Brazil bahwa program pengintaian Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) sekadar pengumpulan data untuk membuat rakyat aman. Ia mengatakan program tersebut menyangkut kekuasaan, bukan terorisme.

Presiden Brasil, Dilma Rousseff (baju merah muda) yang berdiri disebelah Presiden AS Barack Obama tampak sedang melihat Barack Obama yang menundukkan kepala saat Presiden Vladimir Putin berjalan di depannya. Aksi perang dingin itu disaksikan oleh presiden lainnya termasuk presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat pertemuan G20 di St. Petersburg, Russia. (AFP)

Mantan kontraktor NSA itu sekarang tinggal di Rusia setelah diberi suaka sementara selama satu tahun pada Agustus 2013 lalu. Para pejabat Amerika telah meminta agar Snowden diekstradisi untuk menghadapi pengadilan atas tuduhan spionase, tetapi Rusia menolaknya.

Snowden yang berusia 30 tahun melarikan diri ke Moskow setelah membocorkan sejumlah besar dokumen rahasia yang merinci program pengintaian NSA. Ia juga telah mengajukan permohonan suaka ke sejumlah negara, termasuk Brazil.

Negara Amerika Selatan itu merupakan salah satu negara yang sangat berang dengan terungkapnya program NSA itu. Dokumen-dokumen itu mengungkapkan bahwa Brazil adalah sasaran utama NSA di Amerika Selatan dan bahwa spionase itu juga mencakup pemantauan ponsel Presiden Dilma Rousseff dan peretasan jejaring internal perusahaan minyak milik pemerintah Brazil, Petrobras. (tempo.co/voa-indonesia/Los Angeles Times/ TV Globo/ BBC))
_______________________________

Surat kabar Inggris Guardian melaporkan bahwa NSA telah melakukan pengawasan kepada 35 pemimpin negara. Lagi, Snowden adalah sumber laporan tersebut.
Delegasi parlemen Eropa Claude Moraes, mengatakan kepada BBC bahwa skala pengawasan yang dilakukan oleh NSA mengkhawatirkan.

“Berita yang mengatakan bahwa 35 pimpinan disadap teleponnya bukanlah isu yang terpenting,” katanya.
“Yang paling inti adalah berita El Mundo, bahwa jutaan warga di sejumlah negara disadap telepon rumah dan ponselnya. Jadi ini adalah tentang pengawasan massal. Ini tentang skala dan proporsionalitas.”

Dia mengatakan prioritas bagi Eropa adalah untuk mendiskusikan dampak dari penyadapan AS atas warga Uni Eropa terhadap hak dasar warga untuk mendapatkan privasi.
Para pimpinan Uni Eropa mengatakan ketidakpercayaan AS yang ditunjukan melalui aksi ini akan dapat membahayakan upaya melawan terorisme.

Spanyol tuntut Amerika beberkan skala penyadapan

Spanyol meminta Amerika Serikat mengungkap skala penuh dugaan operasi mata-mata yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, NSA.
Permintaan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Spanyol untuk Uni Eropa, Inigo Mendez de Vigo, dalam pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Spanyol, James Costos, di Madrid pada Senin (28/10/13).

Inigo Mendez de Vigo mengatakan praktek seperti itu, bila benar, “tidak pantas dan tidak dapat diterima”.
Oleh karena itu pemerintah Spanyol meminta Amerika Serikat menyediakan data dari NSA terkait dugaan penyadapan.
“Seperti pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, kita meminta duta besar Amerika Serikat untuk memberikan semua informasi yang diperlukan kepada pemerintah mengenai masalah ini,” pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Lebih lanjut Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan bila mengenai dugaan itu benar maka hal tersebut dapat merusak iklim kepercayaan yang selama ini terjaga antara kedua negara.
“Seperti pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, kita meminta duta besar Amerika Serikat untuk memberikan semua informasi yang diperlukan kepada pemerintah mengenai masalah ini.” Kementerian Luar Negeri Spanyol.
Dokumen Snowden

Duta Besar AS untuk Spanyol James Costos

Duta Besar AS untuk Spanyol James Costos mengatakan pihaknya akan terus menggunakan jalur diplomatik untuk menjawab kekhawatiran sekutu-sekutu, termasuk Spanyol.
Pemanggilan duta besar Amerika dilakukan setelah muncul laporan-laporan di media Spanyol bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat memantau 60 juta panggilan telepon selama satu periode satu bulan saja.

Laporan menyebutkan rincian dugaan penyadapan yang dilakukan Desember lalu itu bersumber pada dokumen-dokumen yang disediakan oleh analis intelijen Amerika, Edward Snowden.
Media Spanyol mengatakan informasi yang dipegang NSA meliputi nomor dan lokasi penelepon serta penerima telepon, padahal hal itu melanggar undang-undang Spanyol. Selain itu NSA juga diduga mencatat durasi dan waktu panggilan telepon. (Guardian/El Mundo/bbc.co.uk)

Snowden : Penyiksaan CIA Tidak Dapat Dimaafkan


Whistleblower AS Edward Snowden mengatakan ia sangat sedih setelah mendengar laporan baru yang mengungkapkan program penyiksaan CIA setelah 9/11, menyebut tindakan itu sebagai "kejahatan yang tidak dapat dimaafkan."

Whistleblower AS Edward Snowden mengatakan ia sangat sedih setelah mendengar laporan baru yang mengungkapkan program penyiksaan CIA setelah 9/11, menyebut tindakan itu sebagai "kejahatan yang tidak dapat dimaafkan."

Snowden, mantan administrator sistem CIA yang telah membocorkan ribuan informasi rahasia dari National Security Agency, mengatakan pada hari Rabu (10/12/14) bahwa laporan Senat baru yang menggambarkan teknik brutal penyiksaan yang dilakukan oleh CIA telah merusak moral Amerika Serikat. kata Snowden dalam webcast dari Rusia yang diselenggarakan oleh cabang Amnesty International di Paris untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia Internasional.

Para petugas penyiksaan tidak dituntut, mereka malah menerima bonus moneter dari Central Intelligence Agency sebesar $ 2.500. dan langkah inilah yang meninggalkan noda pada otoritas moral pemerintah Amerika Serikat," tambahnya.

Penyebaran rahasia program kotor AS oleh Snowden sebesar telah menyebabkan kegemparan global, menjadikannya sebagai kebocoran yang paling signifikan dalam sejarah AS.

Teroris ISIS ada di kubu Prahara di Indonesia dan Sekitarnya

Teroris ISIS ada di kubu Prahara
Foto ini menunjukan Bendera ISIS (warna Hitam), hadir dalam demo yang dipimpin oleh Prabowo di Buderan HI beberapa waktu yang lalu.

Baghdad, LiputanIslam.com – Edward Snowden, mantan mantan kontraktor teknik Amerika Serikat dan karyawan Central Intelligence Agency (CIA) mengungkapkan bahwa lembaga pelayanan intelejen dari tiga negara yaitu Amereka Serikat, Inggris dan Zionis Israel tengah bekerja sama membentuk organisasi teroris. Dari tangan-tangan Mossad, teroris Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS) diciptakan.

Kelompok teroris ini menampung dan menarik segala bentuk ekstremisme dari seluruh dunia dalam satu wadah, dengan menggunakan strategi yang disebut “the hornet’s nest” atau sarang lebah. Demikian laporan http://somdailynews.com/, 11 Juli 2014 yang mengutip media Iran Farsnews.


Dokumen dari American National Security Agency (NSA) yang dibocorkan Snowden, menyebutkan “implementasi terbaru, seperti yang telah diketahui sebelumnya, [dengan menggunakan strategi] berupa sarang lebah yang melindungi kepentingan entitas Zionis. Mereka mengembangbiak-kan “aliran” yang mengusung slogan-slogan Islam seperti berjihad, namun disisi lain, mereka juga menolak keyakinan golongan lain. Dalam dunia Islam, kelompok ini lazim disebut dengan Takfiri.

Sesuai dengan dokumen Snowden, disebutkan bahwa satu-satunya cara untuk melindungi entitas Zionis atau “Negara Yahudi” adalah dengan menciptakan musuh-musuh baru di tempat /negara yang berbatasan dengan Israel. Musuh ini (yaitu teroris) yang akan dimanfaatkan untuk melawan plot anti-Zionis yang sejak awal menolak keberadaan Israel.

Seperti yang diketahui, negara Arab yang konsisten menolak keberadaan Israel adalah Suriah. Sedangkan di Lebanon, terdapat front perlawanan Hizbullah yang juga sangat aktif melawan Israel. Dengan menciptakan ISIS, mau tak mau Suriah dan Hizbullah akan disibukkan untuk melawan kelompok teroris.
Lalu, Abu Bakar al-Bahgdadi juga dilaporkan telah menerima latihan intensif selama setahun oleh Mossad, termasuk belajar teologi dan cara berpidato.

ISIS adalah kelompok teroris turunan Al-Qaeda yang mencengkram wilayah Suriah dan Irak. Mengklaim diri sebagai representasi Islam yang murni, ISIS mempertontonkan tindakan brutalnya ke seluruh dunia. Berbagai ulama Islam menolak ISIS, dan menyatakan bahwa ISIS sama sekali tidak mewakili Islam. (ba)
Kaum takfiri dalam hadist Imam Ali b Abi Tholib as :Hadist di riwayatkan dalam kitab kanzul ummal (kitabnya ahlu sunnah) penghimpun al muttaqi al hindi pada halaman 31530 , sesungguhnya Imam Ali as telh bersabda sebelum seribu tahun lebih : ” Jika kalian melihat bendera2 hitam tetaplah kalian ditempat kamu berada jangan beranjak dan kamu jangan menggerakkan tangan2 dan kaki2 kalian (tetap tenang) , kemudian muncul kaum lemah , tiada yg peduli padanya, hati mereka seperti besi , mereka mengaku pemilik negara “ashhaabul daulah” , tidak pernah menepati janji, berdakwah pada kebenaran tapi mereka bukan ahli kebenaran, namanya dari sebuah julukan , marganya dari nama daerah, rambut mereka tak pernah dicukur panjang seperti rambut perempuan, (jangan bertindak apapun) sehingga terjadi perselisihan diantara mereka , kemudian Allah swt mendatangkan kebenran siapa yang dikehendakinya”.
Nama yg diawali “abu” = julukan.
Marganya dari daerah = Al-nama daerah.
#Abu Bakar Al-Baghdadi : ISIS iraq.
#Abu muhammad al-Juulani : Ai-nusro syria.

Lihat disini kesadisan ISIS: KESADISAN ISIS

Indonesia larang penyebaran ideologi ISIS
Terbaru  4 Agustus 2014 - 18:47 WIB

 Sejumlah warga Indonesia diduga mendukung dan ikut menyebarkan faham ISIS.
 
Pemerintah Indonesia menyatakan, menolak ideologi yang diusung kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, alias ISIS dan melarang pengembangan ideologinya di Indonesia.

Keputusan menolak faham ISIS diputuskan dalam Klik rapat kabinet yang dipimpin Presiden Yudhoyono, seperti dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan dari Kantor Kepresidenan, Senin (04/08) sore.
Pemerintah Indonesia menyatakan, ISIS bukanlah masalah agama melainkan ideologi atau keyakinan yang dianggap bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Menteri koordinator politik hukum dan keamanan, Joko Suyanto, mengatakan, pemerintah dan negara Indonesia menolak dan tidak mengizinkan faham ISIS berkembang di Indonesia.
"Karena tidak sesuai dengan ideologi negara Pancasila, negara kesatuan RI dan Kebhinnekaan kita di dalam negara kesatuan RI," kata Joko Suyanto, dalam keterangan pers, usai rapat kabinet.
Menurutnya, setiap upaya pengembangan faham ISIS dan IS(Islam State) harus dicegah. "Di Indonesia tidak boleh menjadi tempat persemaian faham ISIS atau IS (Islam State)," katanya.
Di Indonesia, sejauh ini telah ada bentuk dukungan oleh sejumlah Klik warga Indonesia terhadap ideologi dan aksi kelompok ISIS.

Hal ini ditandai aksi bai'at atau sumpah yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat di sejumlah tempat di Indonesia termasuk di sebuah kampus di Ciputat, Propinsi Banten.
Beberapa aksi massa di Jakarta juga sempat diwarnai pengibaran bendera ISIS. Ada pula sejumlah situs internet yang menyatakan terang-terangan mendukung kelompok militan Islam tersebut.
Klik Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir disebut-sebut pula menyatakan dukungannya kepada ISIS, walaupun belakangan ini diragukan oleh Pemerintah Indonesia.

Terlambat

Dalam bagian lain keterangannya, Menkopolhukam Joko Suyanto mengatakan, pemerintah Indonesia akan memblokir situs-situs yang isinya menyebarkan faham gerakan ISIS, termasuk tayangan video di Youtube.
"Kita sudah memerintahkan untuk memblokadenya," kata Joko.
Pemerintah Indonesia menurut Joko, akan menggelar pula operasi hukum terhadap pendukung ISIS yang terbukti melakukan kekerasan.
Operasi keimigrasian juga akan digelar untuk mencegah warga Indonesia "yang akan bepergian khususnya ke daerah konflik di Timur Tengah atau maupun ke Asia Selatan."

Sekelompok orang berupaya menggelar ba'iat atau sumpah mendukung ISIS di sebuah masjid di Malang, Jatim.

Pengamat masalah terorisme dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan, Universitas Paramadina, Najamudin, mengatakan dia mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia "melarang" ISIS, tetapi langkah ini dianggapnya terlambat.

"Karena, ISIS telah masuk ke Indonesia lewat berbagai macam pintu," kata Najamudin, seraya memberikan beberapa contoh bentuk dukungan oleh sejumlah kelompok militan Islam Indonesia.
"Pemerintah Indonesia kecolongan karena ISIS sudah masuk duluan, baru kemudian sistem dibuat oleh Indonesia," ujarnya kepada BBC Indonesia.

Akibat keterlambatan itu, lanjut Najamudin, kelompok pendukung ISIS telah berkembang dengan cepat di Indonesia. "Gerakan cepat mereka itu sudah mampu merekrut member-member (anggota)."
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, BNPT sebelumnya menyatakan telah ada sejumlah anggota kelompok Klik militan Islam dari Indonesia yang bergabung dengan ISIS, tapi mereka tidak dapat memastikan jumlahnya.

Sejak awal banyak kalangan yang mengkhawatirkan penyebaran ideologi radikal kelompok ISIS akan membahayakan keberagama masyarakat Indonesia.

Dukungan itu diekspresikan dengan mengenakan simbol yang selama ini dilekatkan dengan ISIS.

Para analis mengatakan Indonesia menghadapi tantangan besar untuk mengatasi meningkatnya ideologi radikal terutama di kalangan anak-anak muda, yang dikhawatirkan bisa mengancam keberagaman.
Klik ISIS dibentuk pada April 2013 dan cikal bakalnya berasal dari al-Qaida di Irak (AQI), tetapi kelompok ini menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak.

Huruf "S" dalam singkatan ISIS berasal dari bahasa arab "al-Sham", yang merujuk ke wilayah Damaskus (Suriah) dan Irak. Organisasi ini dipimpin oleh Klik Abu Bakr al-Baghdadi.

Dari Mana Sumber Dana ISIS?
Senin, 04 Agustus 2014, 05:12 WI


REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Tak seperti pemberontak di Irak lainnya, Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tampak lebih berkembang. Bahkan, kelompok militan itu berhasil membangun kekuatan militer.

Pada 2013 lalu, mereka menguasai Kota Raqqa di Suriah, yang merupakan ibukota provinsi pertama yang sukses dikuasai. Selanjutnya, pada Juni 2014, ISIS juga menguasai Mosul, dan mengejutkan dunia.
Amerika Serikat (AS), menyatakan jatuhnya kota kedua terbesar di Irak merupakan ancaman bagi wilayah tersebut. Melihat fakta di atas, sepertinya ISIS memiliki dana cukup besar.

Mengutip BBC, kabarnya kelompok ini mengandalkan pendanaan dari individu kaya di negara-negara Arab, terutama Kuwait dan Arab Saudi, yang mendukung pertempuran melawan Presiden Bashar al-Assad. Kini ISIS pun menguasai sejumlah ladang minyak di wilayah bagian timur Suriah.

Tak hanya itu, ISIS juga dilaporkan menjual benda-benda antik dari situs bersejarah untuk mengumpulkan dananya. Prof Neumann dari King's College London, meyakini sebelum menguasai Mosul pada Juni lalu, ISIS sudah mempunyai dana serta aset senilai 900 juta dolar AS, kemudian meningkat jadi dua milliar dolar AS.

Kabarnya, ISIS pernah pula mengambil ratusan juta dollar dari bank sentral Irak di Mosul. Pascamenguasai ladang minyak di bagian utara Irak, keuangan mereka diperkirakan semakin besar.
Kelompok ini beroperasi secara terpisah dari kelompok jihad lain di Suriah, seperti  al-Nusra Front, afiliasi resmi Alqaidah di Irak. ISIS tak memiliki hubungan baik dengan pemberontak lainnya, bahkan cenderung tegang.

Lihat logo ISIS:



 Bandingkan dengan Ini:


Bukankah diatas adalah simbol mata satu alias dajjal.

"ISIS, Teror Gaya Baru yang Dikembangkan Pihak Anti-Islam"
Minggu, 3 Agustus 2014 | 09:09 WIB 
 Pasukan ISIS berpawai di Raqqa, Suriah, pada awal bulan ini.
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Bidang Luar Negeri PP Pemuda Muhammadiyah Teguh Santosa menyatakan, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah teror gaya baru yang dikembangkan pihak-pihak anti-Islam, yang ingin mendapatkan keuntungan dari distabilisasi kawasan Timur Tengah.
"Kami mengutuk keras aksi kekerasan dan teror yang dilakukan ISIS. Itu bertentangan dengan ajaran Islam," kata Teguh Santosa dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (2/8/2014), seperti dikutip Antaranews.com.

Teguh yakin bahwa ISIS adalah sebuah gerakan politik yang menggunakan topeng agama. Menurut dia, mustahil orang yang peduli dengan tegaknya substansi ajaran Islam berada di belakang gerakan ini.
Pemuda Muhammadiyah menyerukan kepada negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam untuk secara tegas menyikapi gerakan ISIS. Jangan sampai gerakan ISIS menginspirasi umat Islam lain untuk melakukan hal yang sama.

Teguh juga mengingatkan Pemerintah Indonesia dan juga ormas-ormas Islam untuk mewaspadai gerakan ISIS merambah ke Indonesia. Terlebih lagi, telah beredar luas, rekaman berjudul "Join the Ranks", menunjukkan seseorang yang mengaku warga negara Indonesia mengajak orang Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS.

"Kita jangan sampai kecolongan. Ini tak bisa didiamkan. Betul bahwa berserikat adalah hak setiap warga negara. Akan tetapi, cara-cara kekerasan tak bisa ditoleransi. Pemerintah harus tegas terhadap itu," kata pengajar bidang hubungan internasional di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Saifuddin juga menegaskan, ISIS adalah suatu organisasi pergerakan berpaham radikal, yang menggunakan kekerasan demi memperjuangkan sesuatu yang diyakininya.
"Mereka ingin memperjuangkan negara Islam di Irak dan Suriah. Umat Islam Indonesia tak perlu terpengaruh dan ikut-ikutan," katanya.

Menurut dia, ideologi ISIS bertentangan dengan Pancasila karena ISIS menyatakan bahwa Pancasila sebagai thogut (berhala) yang harus diperangi.

"Ini sudah amat kelewat batas. Mengangkat sumpah dan berjanji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing itu bisa menyebabkan kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Kita harus mendukung aparat penegak hukum untuk bekerja profesional dalam menanganinya," katanya.


Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Oleh Rubrik Berita / ISIS / Nasional July 31, 2014.

Kelompok pro ISIS di Bundaran HI

Jakarta, LiputanIslam.com – Tidak banyak yang sadar, bahwa organisasi teroris transnasional ISIS telah lahir di Indonesia. Kemunculannya mulai terlihat saat ISIS menggelar deklarasi baiat.
Dari pantauan Liputan Islam, baiat kepada ISIS ditunjukkan pertama kali pada bulan Februari 2014, yang merupakan imbas dari jatuhnya kota Fallujah di Irak ke tangan ISIS. Saat itu juga, ISIS mengumumkan Islamic Emirat (kepemimpinan Islam) pada bulan Januari 2014.

Seperti dilansir Shotussalam, bertempat di Jakarta, ratusan orang yang tergabung dalam Forum Aktifis Syariat Islam (FAKSI) menggelar multaqod da’awi mendukung Daulah Islamiyyah di Iraq dan Syam (ISIS) di masjid Fathullah Universitas Negeri Jakarta (UIN) pada Sabtu malam (08/02/14). Dengan semangat dan penuh euforia kemenangan mereka hadir dari ibu kota Jakarta dan sekitarnya untuk membacakan deklarasi dukungan kepada ISIS dan siap berbai’at kepada Amirul Mukminin ISIS, Syaikh Abu Bakar al-Baghadadi.
Bai’at ini lantas diikuti di berbagai tempat, seperti yang berlangsung di Jakarta, Ciputat, Solo, Malang, hingga Makassar.

Dalam acara “ISIS Masuk Ke Indonesia?” di Metro TV, Kamis 31 Juli 2014, KH Alawi Al-Bantani, seorang ulama muda NU yang keras menentang ISIS, menyatakan bahwa kelompok ISIS menganut ideologi Takfiri ekstrim, yang mengkafirkan kelompok lain yang tidak sepaham dengan mereka.

KH Alawi Al Bantani (foto:LiputanIslam)

“Islam tidak mengajarkan pembunuhan, genosida. Sedangkan bagi kelompok Takfiri, mereka mengkafirkan pihak lain, menghalalkan darah dan hartanya. Mereka adalah ancaman bagi Islam, dan bagi seluruh agama di dunia, termasuk ancaman bagi keutuhan bangsa,” ucapnya.

Kyai Al-Bantani juga menyorot Nineveh, saat ini telah ditinggalkan oleh penduduk yang beragama Kristen, karena ISIS memaksa mereka untuk masuk Islam. Padahal, menurut dia, Islam tidak mengajarkan pemaksaan untuk masuk Islam.

Seperti yang telah diberitakan Liputan Islam, Kota Mosul di provinsi Nineveh, Irak utara, dilaporkan memang telah kosong sepenuhnya dari keberadaan warga Kristen pada Ahad (20/7) setelah militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengusir seluruh penduduk Kristen dari kota tersebut.

“Kota ini tampaknya sudah kosong dari warga Kristen setelah tenggat waktu yang ditetapkan oleh ISIS habis. Dalam tenggat waktu itu ISIS meminta seluruh warga Kristen meninggalkan Mosul atau menyatakan masuk Islam atau membayar jizyah,” lapor reporter kantor berita Anadolu setelah memasuki Mosul, sebagaimana dikutip Rai al-Youm.

Dan, apa solusi yang ditawarkan Kyai Al-Bantani?
“Pemerintah Indonesia harus menindak tegas kelompok-kelompok ekstrim ini,” tegasnya.

WNI Bergabung Dengan ISIS, Kok Bisa?
Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI, menyatakan bahwa pihaknya telah bertemu dengan pejabat pemerintah di berbagai negara, dan mengakui bahwa memang ada aliran jihadis dari negara-negara di dunia ke Suriah dan Irak, untuk berjihad.

“Saya nyatakan, memang ada warga negara Indonesia yang berada di Suriah dan Irak, untuk berjihad. Namun, keberangkatan mereka dilakukan tanpa sepengetahuan kementrian luar negeri, “ terangnya.
Bagaimana mengontrol WNI agar tidak bepergian ke daerah konflik? Berikut ini adalah pola masuknya jihadis ke Suriah, yang dilaporkan BBC.

BBC, dalam artikelnya yang berjudul “Syria Conflict: Foreigns Jihadis Use Turkey as Safe House” mengungkapkan bahwa jihadis-jihadis ini menggunakan Turki sebagai “tempat penyeberangan”, sekaligus “rumah yang nyaman” sebelum menuju Suriah. Disebutkan juga, bahwa rute jihadis Turki-Suriah ini sudah sangat terorganisir.

Salah satu jihadis yang berhasil dihubungi BBC, di kawasan Reyhanli, menuturkan bahwa di “rumah nyamannya” telah dihuni oleh sekitar 150 orang dalam 3 bulan terakhir. Atas undangan teman-temannya, 15-20 orang diantaranya berasal dari Inggris.

Para jihadis ini, setibanya di Turki, terlebih dahulu tinggal selama satu atau dua hari di tempat tersebut sebelum menuju Suriah. Sebaliknya, jihadis yang hendak pulang ke negara asalnya, juga menetap di “rumah nyaman” itu sambil menunggu keberangkatan pesawatnya.

Artinya, darimanapun jihadis ini berasal, mereka menggunakan cara yang sama yaitu tidak langsung menuju daerah konflik. Jika di Suriah mereka menggunakan Turki, Yordania,  dan Lebanon sebagai jalan keluar masuk, maka hal serupa pun terjadi di Irak.

Polri Siap Menindak Tegas.
Dan Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto,  menyatakan bahwa beredarnya video jihadis asal Indonesia yang bergabung di ISIS, akan ditindak lanjuti dengan melakukan pengawasan ketat pada kelompok ini.
“Kita di Indonesia kan membebaskan warga negara untuk berserikat dan berkumpul, jadi tidak mungkin kami melarang mereka. Tapi, kami akan mengawasi kelompok ini dengan ketat, dan tidak akan segan-segan menindak tegas jika melakukan aksi anarkis,” ucapnya, seperti ditayangkan di Kabar Malam Metro TV, 1 Agustus 2014.

Alwi Shihab, cendekiawan Muslim dan pakar politik Timur Tengah juga menyatakan bahwa   ISIS sesungguhnya menyimpang dari Islam. Hal senada juga diungkapkan Irfan Idris, Direktur Deradikalisasi BNPT, juga menyatakan bahwa ISIS itu adalah organisasi ilegal yang memiliki misi utama yaitu mendirikan negara Islam. Menurutnya, di Indonesia, masyarakat dibebaskan untuk berpikir apapun, atau berpendapat apapun, tapi jangan bertindak anarkis.

Menurut Metro TV, peran masyarakat, pemerintah, dan ulama harus digiatkan guna menolak ISIS. Sebagaimana yang terjadi di Malang, deklarasi baiat ISIS sulit dilaksanakan karena adanya penolakan keras dari masyarakat setempat, yang ditindak langsung oleh aparat keamanan. Selain itu, Kementrian Agama RI, juga harus menggandeng ulama moderat, untuk mengajak kelompok radikal ini kembali kepada Islam Indonesia ( Islam yang ramah, toleran – red). [ba]

Video: Berita Hari Ini ~ Ini Alasan ISIS Incar Indonesia - 31 Juli 2014


Muslim Irak mulai bangkit melawan ISIS.
04/08/2014

Sebuah Masjid Sunni di Mosul dihancurkan oleh ISIS.

Ketika kelompok  Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang diinspirasi oleh al-Qaeda telah menghancurkan kuil-kuil kuno agama di Mosul dalam beberapa pekan terakhir, para pendukungnya mulai menentang dan melakukan perlawanan terhadap kelompok militan itu di Irak.

Kelompok militan baru yang disebut Batalion Mosul itu mengklaim telah menikam dan menembak sembilan anggota ekstrimis ISIS dalam beberapa hari terakhir sebagai pembalasan atas penghancuran situs-situs keagamaan.

Sementara itu, warga mengatakan mereka telah memprotes penghancuran sebuah gedung paling bersejarah di kota ini – sebuah menara 800 tahun dikenal secara lokal sebagai al-Hadba.

Banyak warga Mosul awalnya menyambut militan Sunni itu ketika mereka mengambil alih kota itu pada awal Juni, memuji mereka mengusir tentara Irak yang sebagian besar Syiah, yang telah dituduh menganiaya mayoritas penduduk Sunni di kota ini. Tapi, kemarahan warga lokal terhadap ISIS meningkat.

Kota ini telah menderita akibat listrik padam, kekurangan bahan bakar, air bersih, penghancuran kuil dan patung-patung. Pengusiran puluhan ribu orang Kristen dari kota itu dan penghancuran terhadap sebuah situs agama terkenal – makam nabi Yunus, yang menurut Islam, Yahudi dan Kristen – juga muncul kebencian baru.

“Itu benar-benar mengejutkan bagi rakyat Mosul,” kata seorang warga berusia 37 tahun yang tidak menyebutkan identitasnya.

“Orang-orang merasa ditipu oleh ISIS. Ketika mereka pertama kali datang, mereka mengatakan kepada kami. Kami akan membebaskan Anda, tetapi mereka telah berbalik melawan semua orang.”
Ia mengatakan warga berkumpul di makam Yunus untuk melihat apa yang terjadi, beberapa mulai marah kepada para militan. Namun, pada hari berikutnya masjid dan kuil kuno dari dua nabi  juga dihancurkan.
Axel Plathe, perwakilan UNESCO, menjelaskan tindakan itu sebagai “penghancuran sengaja dan sistematis”, yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam sejarah modern Irak. Secara total, setidaknya tujuh kuil suci telah diratakan, kata seorang pejabat  di kota itu.

“Pada awalnya, kami mengharapkan mereka hanya meledakkan tempat-tempat warga Syiah,” kata pejabat Urusan Agama kota itu, seraya menambahkan, “Tiga masjid Syiah telah dihancurkan di Mosul, dan lainnya di wilayah terdekat.”

Militan ISIS berpendapat bahwa tempat-tempat suci dan pemakaman adalah berhala bagi umat Islam. Mosul memiliki beberapa sejarah budaya paling beragam di Irak, kata Plathe.
“Ini adalah kota yang dimiliki semua golongan, dimana keanekaragaman budaya dan agama telah ada di sini selama ratusan tahun.”

Penghancuran situs keagamaan itu telah mendorong reaksi meningkat. “Kejadian yang menimpa kuil membuat penduduk lokal  berbalik melawan ISIS,” kata Atheel al-Nujaifi, mantan gubernur Provinsi Ninewe yang meninggalkan kota itu ketika militan mengambil alih.

Imam masjid Sufi itu ditangkap oleh ISIS ketika ia dan jamaah lainnya memprotes penghancuran kuil-kuil di sana, kata Nujaifi. Ia dibebaskan pada Selasa setelah ditahan selama dua hari.
Bulan lalu, UNESCO telah mulai melakukan renovasi untuk menstabilkan menara di masjid tertua di kota itu.
“Ketika orang mendengar penghacuran tersebut, mereka dengan cepat berkumpul dan mencegahnya,” kata Mosul penduduk berusia 37 tahun.

“Mereka sangat marah.” Kejadian itu telah memicu kemarahan dan melakukan perlawanan bersenjata terhadap ISIS, kata Nujaifi. (Sumber: UCA News)

Terkait Berita: