Militer Amerika Serikat telah meningkatkan keamanan di pangkalan di seluruh wilayah Eropa setelah serangan mematikan di Paris.
Sebagaimana dilaporkan situs Le Figaro, Kamis (22/1/2015), juru bicara Kapten Greg Hicks mengatakan, Komando AS di Eropa telah memerintahkan "tindakan tambahan kekuatan perlindungan" termasuk memperkuat pemeriksaan keamanan acak di instalasi-instansi di seluruh wilayah.
"Kami terus menilai ancaman terhadap pasukan kami dengan dan bersama tuan rumah kami, rekan-rekan bangsa, dan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan penilaian tersebut," katanya, tanpa merinci langkah-langkah khusus.
Kepala Pentagon Chuck Hagel mengatakan, ia mendukung langkah tersebut, tetapi menambahkan bahwa pada saat ini tidak ada data intelijen yang menunjukkan sebuah ancaman terhadap pasukan Amerika atau keluarga mereka di Eropa.
Menurutnya, ancaman yang ditimbulkan oleh ekstrimis dan petempur asing yang kembali ke Barat merupakan "tantangan jangka panjang" yang memerlukan upaya terkoordinasi oleh pemerintah.
Sebelum terjadinya serangan Paris, Komando AS di Eropa telah meminta tentara Amerika untuk tidak memakai seragam militer ketika keluar dari pangkalannya. AS menempatkan sekitar 67 ribu tentaranya di Eropa.
Post a Comment
mohon gunakan email