Seorang pejabat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), menyebut ancaman yang ada di Timur Tengah bersifat global.
Ketua Komite Militer NATO, Jenderal Knud Bartels dalam konferensi pers di Markas Besar NATO di Brussels, Kamis (22/1/2015) mengatakan, “Dibutuhkan banyak persiapan untuk melawan tantangan-tantangan baru keamanan dan NATO harus bersiap untuk melakukan itu.”
“Jika para tetangga kita memiliki keamanan yang lebih besar, maka jelas keamanan kita juga akan lebih terjamin,” tambahnya.
Jenderal Bartels menerangkan, pasukan reaksi cepat NATO akan terdiri dari angkatan darat, laut dan udara, di mana memiliki pusat komando khusus dan bertugas merespon sebagian besar ancaman.
“Dalam situasi seperti ini, para pejabat NATO akan berkumpul untuk membahas kinerja aliansi dalam kondisi krisis dan arah kebijakannya,” ujarnya.
Para menteri pertahanan NATO direncanakan bertemu bulan depan. Pertemuan ini digelar menyusul transformasi tahun 2014 yang diikuti dengan sejumlah perubahan di sektor keamanan dunia.
Post a Comment
mohon gunakan email