Ulasan ini disusun beserta dengan Doa dan berdasarkan ilham
Roh Kudus.
Kiranya Tuhan memberikan penerangan didalam hati dan
pikiran kita, Amin...
Wahyu 13:18 merupakan bagian dari pekabaran Wahyu 13 yang
menjadi sebuah perdebatan untuk mempersalahkan orang lain. Pemahaman
kebanyakan orang mengenai "666" diartikan sebagai Vicarius Filii Dei. Sejak
zaman Marthin Luther gelar ini di gunakan untuk menghitung bilangan 666. Jika
"666" kita artikan sebagai Vicarius Filii Dei, maka kita akan menghadapi
masalah menghitung bilangan nilai huruf-hurufnya karena Alkitab tidak
menentukan menggunakan bahasa apa yang dipakai untuk menafsirkan arti
sepenuhnya bilangan 666. Stefanovic mencoba menafsirkan
666. Ia berpendapat "Bilangan 666 mengidentifikasi karakter yang benar
binatang yang keluar dari dalam laut yaitu meninggikan diri, melawan terhadap
Tuhan dan mengakui pemujaan dan kesetiaan dunia."
Bila orang Kristen membicarakan tentang 666, maka harus
kembali kepada dasar atau prinsip yang ada dalam Alkitab. Dalam Alkitab tampak
bahwa makna "666" adalah tabiat binatang.
Berikut ini saya
akan mensurvei komentar para penulis tentang makna bilangan 666 di wahyu
13:18.1
Survei ini dapat dibagi atas dua bagian, yaitu pertama, penerapan lahiriah dan
kedua penerapan rohani.2
Penerapan Lahiriah
William Barclay
William
mengomentari angka "666" dalam Wahyu 13:18 untuk mengungkapkan maknanya
berhubungan dengan penjumlahan. Ia mengatakan, "Angka 666 adalah sebuah kode
yang berhubungan dengan pejumlahan bilangan. Sekarang itu telah jelas
dimanapun juga Kode itu berhubungan dengan jumlah bilangan."3
Berdasarkan pernyataan William Barclay ini, ia menyatakan "666" sebagai
penerapan lahiriah.
Foy E. Wallace
Wallace
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai angka latinisasi. Ia
mengatakan, "bahwa ia menyetujui pendapat Irenaeus bahwa "Angka 666 adalah
angka latinisasi.Yaitu L=30, A=1, T=300, E= 5, I=10, N=50, tertentu, A=1, B=2
dan seterusnya."4
Berdasarkan pernyataan Wallace ini, ia menyatakan "666" sebagai
Penerapan Lahiriah
Lehman Stranss
Stranss
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menyetujui bahwa 666 adalah
angka latinisasi . Ia mengatakan,"Angka 666 adalah angka latinisasi dan nama
latin bagi kaisar Nero adalah Neron dan bila di jumlah N=50, E=6, R=500, O=60,
N=50 dan jumlah seluruhnya adalah 666."5.
Berdasarkan pernyataan Lehman Stranss ini, ia menyatakan "666" sebagai
penerapan lahiriah.
Donald Grey
Grey mengomentari
angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai angka latinisasi. Ia mengatakan "bahwa
Vespasian(69-79AD), Titus(79-81AD), dan Domitian (81-96AD) bila di jumlah
ketiga nama kaisar yang bermarga Titus ini maka berjumlah 666."6
Berdasarkan pernyataan Donald Grey ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan
lahiriah.
Andreas Helwig
Helwig
mengomentari angka "666" dalam Wahyu 13:18 aebagai angka latinisasi. Ia
mengatakan "bahwa makna angka 666 adalah Vicarius Filii Dei yang artinya wakil
putra Allah, gelar untuk Paus di Roma."7
Nilai yang kuantitatif ini total 666 sebagai berikut: V=5, I=1, C=100, A=0,
R=0, I=1, U=5, S=0, F=0, I=1, L=50, I=1, I=1, D=500, E=0, I=1. Berdasarkan
pernyataan Andreas Helwig ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
Stephen Haskell
Haskell
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666
berhubungan dengan gelar Paus.Ia mengatakan "Ia yang diakui Wakil putra
Allah(Vicarius Filii Dei), di dalam gelarnya membawa bilangan enam ratus
enampuluh enam. Yang mengagungkan dirinya di atas Tuhan surga, membentuk
gambaran binatang itu."8
Berdasarkan pernyataan Stephen Haskell ini, ia menyatakan "666" sebagai
penerapan lahiriah.
T.A. Burkill
Burkill
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai pelambang keuskupan dan
pengajaran agama Roma Katolik. Ia mengatakan, "Angka 666 adalah pelambang
keuskupan dan pengajaran agama Roma. Hal ini terlihat dalam setiap kegiatan
liturgy ibadah juga menggunakan bahasa dan kebudayaan latin."9
Berdasarkan pernyataan Burkill ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan
lahiriah.
Jhon Philips
Philips
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666
berhubungan dengan gelar Paus dan gereja Katolik. Ia mengatakan, "Nama
binatang buas, ketika itu dikenal, akan menghasilkan bilangan 666. Orang-Orang
sudah melihat di dalamnya suatu tanda identifikasi untuk Paus dan Nero."
10
Berdasarkan pernyataan Jhon Philps ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan
lahiriah.
Makna Rohaniah
Vernon J. Mcgee
Mcgee mengomentari
angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai bilangan kuantitatif yang harus
dibiarkan berdiri sendiri . Ia mengatakan"Suatu nilai kuantitatif terikat
dalam bilangan tersebut dan kita harus membiarkannya berdiri sendiri. kita
harus menyajikan Yesus Kristus yang membuat kita berhasil melewati periode
kesengsaraan yang besar."
11Berdasarkan
pernyataan Vernon J. Mcgee ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Dave Hagelberg,
Hagelberg
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai sebuah bilangan yang
melambangkan ke tidak sempurnaan. Ia mengatakan "Bilangan 666 melambangkan ke
tidak sempurnaan sebagaimana bilangan 777 melambangkan kesempurnaan."12
Berdasarkan pernyataan Dave Hagelberg ini, ia menyatakan "666" sebagai
penerapan rohaniah.
James L. Belvins
Belvins
mengomentari bilangan "666" dalam Wahyu 13:18 sebagai bilangan simbolis untuk
usaha manusia yang terbaik yang manusia dapat lakukan. Ia mengatakan "Jika
nama Yesus yang sama 888 dan 777 dipertimbangkan bilangan sempurna, maka makna
666 dimaksudkan untuk menjadi bilangan simbolis untuk yang terbaik bagi usaha
manusia yang manusia dapat lakukan."13
Berdasarkan pernyataan James L Belvins ini, ia menyatakan "666" sebagai
penerapan rohaniah.
A.C. Gaebelein
Gaebelein
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666 adalah
bilangan manusia yang jatuh . Ia mengatakan, "Saya beranggapan bahwa kita
hanya perlu mengetahui bahwa bilangan 666 adalah angka manusia yang jatuh dan
karenanya berarti ketidak sempurnaan."14
Berdasarkan pernyataan A.C. Gaebelein ini, ia menyatakan "666" sebagai
penerapan rohaniah.
Peter Wongso
Wongso
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai lambang serangan setan
terhadap jemaat yang sifatnya terbatas dan tidak sempurna. Ia mengatakan "Jikalau
kita meneliti pemberitaan kitab Wahyu san melihat adanya serangan setan
terhadap jemaat semuanya sangat terbatas sifatnya dan tidak sempurna."15
Berdasarkan pernyataan Peter Wongso ini,ia menyatakan "666" sebagai penerapan
rohaniah.
Louis T. Talbot
Talbot
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai Trinitas setan. Ia
mengatakan "bahwa trinitas enam yaitu untuk tiga serangkai setan berlawanan
dengan yang Trinitas tujuh yaitu tiga serangkai Tuhan"16
Berdasarkan pernyataan Louis T.Talbot ini, ia menyatakan "666" sebagai
penerapan rohaniah.
Torrance
Torrance
mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666 adalah
Setiap kejahatan yang sedang menanamkan tabiatnya pada setiap pribadi manusia
. Ia mengatakan "bahwa makna 666 adalah setiap saat kejahatan tersembunyi
didunia yang membangun patungnya dan menanam kesannya pada setiap pribadi,
pikiran dan perilaku umat manusia."
17Berdasarkan
pernyataan Torrance ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Eldon George Ladd
Ladd mengomentari
angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666 hanya menonjolkan
perbandingan anti Kristus dan Kristus. Ia mengatakan "bahwa bilangan nama
Yesus dalam bahasa Yunani adalah 888. Kalau bilangan 888 dibandingkan dengan
bilangan anti Kristus, maka kontras antara yang benar dan yang palsu yang
ditonjolkan."
18Berdasarkan
pernyataan Eldon George Ladd ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan
rohaniah.
Dari hasil survei berupa komentar Alkitab
dari berbagai sumber tentang makna "666" dalam kitab Wahyu 13:18, maka dapat
dirangkumkan ada dua penerapan makna"666" yaitu:
Pertama,
sebagai penerapan lahiriah yang dimaksudkan menekankan makna yang menggunakan
matematika. Hal ini
mencakup pernyataan
yang berhubungan penjumlahan bilangan, prnggunaan angka latinisasi, dan
menunjuk organanisasi, nama, lembaga, dan agama sebagai pelaku 666, seperti
yang dinyatakan William Barclay; Foy E. Wallace;Lehman Stranss; Donald Grey;
Andreas Helwig; Stephen Haskell; T.A. Burkill; Jhon Philips.
Kedua,
sebagai penerapan rohani berfokus pada penafsiran yang mengunakan hikmat
sorgawi. Penerapan rohani ini menekankan bahwa anti Kristus disini bukanlah
melambangkan organanisasi, nama, lembaga, dan agama sebagai penerapan 666
melainkan siapa saja dapat menjadi penerapannya. Makna rohaniah bilangan 666
yang dikatakan penulis adalah bilangan Kuantitatif yang harus dibiarkan
berdiri sendiri, sebuah bilangan yang melambangkan ketidak sempurnaan, sebagai
bilangan simbolis untuk usaha manusia yang terbaik yang manusia dapat lakukan,
bilangan manusia yang jatuh, sebagai lambang serangan setan terhadap jemaat
yang sifatnya terbatas dan tidak sempurna, Lambang trinitas setan, Setiap
kejahatan yang sedang menanamkan tabiatnya pada setiap pribadi manusia, hanya
menonjolkan perbandingan anti Kristus dan Kristus Seperti yang dikatakan
Vernon J Mcgee; Dave Hagelberg; James L Belvins; A.C Gaebelein;Peter Wongso;
Louis T Talbot; Torrance; Eldon George Ladd.
ANALISIS ALKITABIAH WAHYU 13:18
Kini saya akan coba menganalisis Wahyu
13:18 yang sering dikutip sebagai penjelasan siapa dan lembaga yang mana
menjadi AntiKristus di akhir zaman. Pembahasan ini dibagi atas dua bagian
besar, yaitu : A. Latar belakang Wahyu 13:18, B. Analisis Wahyu 13 :18.
Akhirnya, sebuah rangkuman singkat.
Latar Belakang Wahyu 13:18.
Latar belakang Wahyu 13:18 yang erat
kaitannya dengan bilangan 666 adalah bagian dari kitab Wahyu secara
keseluruhan yang menceritakan adanya perperangan antara Kristus dan
umat-umatnya melawan iblis dan para pengikutnya. Untuk itu kita melihat
sekilas apakah latar belakang kitab Wahyu ditulis.
Kitab Wahyu sebagai kitab apokaliptik.
Kitab Wahyu
menutup Kanon dan sejarah Perjanjian baru. Kitab Wahyu termasuk kelompok
susastra yang dikenal sebagai Apokaliptik. Yang khas dalam sastra Apokaliptik
ialah pemikiran Allah berdaulat, yang pada akhirnya ia akan campur tangan
untuk melaksanakan kehendak-Nya yang baik dan sempurna.19
Menurut Herberg
Kitab Wahyu bahan gagasannya dipengaruhi Perjanjian Lama khususnya kitab yang
bersifat apokaliptik yaitu Yehezkiel, Zakharia, Yoel, dan Daniel. Selain itu
kitab Wahyu juga berisi penglihatan-penglihatan Yohanes dan
pengalaman-pengalaman pribadi Yohanes.20
Kitab Wahyu adalah
kitab apokaliptik yang biasanya menggunakan bahasa simbolik atau lambang,
impian-impian, dan penglihatan-penglihatan.21
Kitab Wahyu Sebagai rangkuman Kesimpulan Seluruh Alkitab.
Sebelum kita membaca Wahyu 13 ayat demi
ayat, bahkan kata demi kata secara seksama berdasarkan Kamus ilmu keselamatan,
perlu diketahui bahwa kitab Wahyu adalah yang terakhir yang berfungsi sebagai
rangkuman dan kesimpulan seluruh alkitab mulai dari kejadian sampai Yudas
yaitu kitab sebelum Wahyu.Dengan demikian, setiap semesta pembicaraan
berdasarkan situasi dan kondisinya patut diperhatikan. Berdasarkan pemahaman
ini, marilah sekarang kita membaca Wahyu 13.
Wahyu 13 sebagai kerajaan ke-4.
Binatang pertama (13:1-8).
Ayat pertama mengawali ceritanya berkata:
Lalu aku (yang dimaksud dengan aku adalah Yohanes yang pada saat itu sedang
berada di pembuangan atau penjara pulau Patmos - lihat Wahyu 1:9).Melihat
artinya Yohanes mendapat penglihatan dari Allah yang pada kamus dewasa ini
film kartun. Seekor binatang keluar dari dalam laut, kata laut di ayat sama
dengan yangdi Daniel 7 yang menggambarkan seluruh dunia dan bukanlah satu
wilayah geografis yang banyak penduduk.
Daniel 7:2-3 mendata: Pada malam hari aku
mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut
besar, dan empat binatang besar naik dari dalam laut , yang satu berbeda
dengan yang lain, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; diatas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan kepalanya tertulis nama-nama
hujat. Berdasarkan kamus kitab Daniel ini disebut kerajaan ke empat.
Berdasarkan Daniel 7 dinamakan binatang ke-4 yang bertanduk 10+1-3 jawabnya
bukan 8 tapi sama dengan yang di Daniel 2:43 yaitu namun menggambarkan situasi
dunia yang tidak pernah akan merupakan kesatuan, seperti besi tidak bercampur
dengan tanah liat itulah realita dunia di zaman muktahir ini.
Berdasarkan Daniel 8 dan 11 memiliki
ciri-ciri tanduk kecil yang tidak lain adalah sistem antikristus(Yesaya
14:12-13). Yang dimaksud dengan tertulis nama-nama hujat yaitu tertulis adalah
mengartikan budaya yang mapan dan paten. Nama mengartikan sifat atau tabiat.
Hujat tentunya berindikasi kotor, najis, memiliki niat dan motivasi palsu.
Lihat saja krjadian 3:1 dimana Si Ular tua alias Iblis dan satan berbicara
hujat terhadap Allah(Wahyu 12:9). Ayat kedua sampai ayat ke delapan kita
melihat sebuah penampilan lambang Babilon,Media Persia, Yunani di dalam
lambang Romawi di Wahyu 13:1-2 yang menjelaskan bahwa ketiga kerajaan ini akan
terus tampil melalui sifat dan filsafat hidup Yunani, Media Persia, dan
Babilon didalam kehidupan Romawi.
Perlu ditambahkan berdasarkan 1Petrus 5:13
yang menyatakan: Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di
Babilon. Yang dimaksud Babilon adalah Romawi yang memiliki sifat dan tabiat
babilon alias budaya babilon yang bermula di Kejadian 10-11. Di dalam kitab
Wahyu nama kota Babel ini muncul 6 kali, lihat Wahyu
14:8;16:19;17:5;18:2,10,21. Yang dimaksudkan Babel bukanlah perkara geografis
melainkan yang hubungannya dengan Budaya, sifat, tabiat, yang berlawanan
dengan sang pencipta.
Berbagai pandangan
juga menyetujui pandangan diatas yaitu Fowler berpendapat binatang yang
pertama menggambarkan persatuan gereja-negara yang mendominasi dunia Kristen
selama berabad-abad dan telah digambarkan oleh Paulus sebagai "manusia durhaka"(2Tes.2:2-4).22
Groen berpendapat
iblis meniru Karya Tuhan dan menampakkan dirinya sebagai Allah. Binatang yang
dimunculkan dari laut adalah mesias palsu,yang menyesatkan dunia. Ia meminta
dirinya disembah dan pada akhirnya membawanya manusia untuk menyembah Iblis
dan menentang Allah.23
Wongso berkomentar
Mesias Palsu akan memimpin umat manusia menentang yang maha tinggi, dan
berusaha membinasakan umat Allah. Namun karena usahanya memiliki keterbatasan
maka itu tidak akan pernah berhasil. Sesuatu hal yang perlu dilakukan umat
Allah memasyurkan Injil keselamatan keseluruh bangsa.24
Semua pandangan diatas menekankan bahwa penampilan binatang pertama memiliki
tabiat babel yaitu menentang Allah.
Binatang Kedua(13:11-17).
Stefanovic
berkomentar Yohanes sekarang berbalik perhatiannya ke binatang yang kedua
yaitu binatang yang keluar dari bumi. Seperti binatang yang pertama, Yohanes
juga memberi karakteristik yang umum tentang binatang yang keluar dari bumi
(13:11), dan kemudian pindah ke suatu uraian tentang bagaimana aktivitasnya.25
Selanjutnya sebagai gambaran yang lain
tentang situasi planet bumi melihat film kartun seekor bintang lain keluar
dari dalam bumi. Pengertian bumi disini adalah universal atau seluruh dunia
sebagaimana di kejadian 1 dan 2 adalah langit dan bumi dalam arti bumi dan
lingkungannya, yang mana di Wahyu 14:7 berbunyi Langit dan bumi dan laut dan
semua mata air yang intinya adalah seluruh dunia atau Global atau Universal.
Makna bertanduk sama seperti anak domba
adalah system kekuasaan yang kelihatan seperti domba yang lemah-lembut tapi
sebenarnya bersifat diplomatis. Mengapa? Karena ia penguasa yang mengandalkan
diri sebagai mana tabiat naga. Arti berbicara seperti seekor naga sifatnya
adalah licik seperti yang terjadi di kejadian 3.
Wahyu 13:11-17 Yohanes
berusaha menampilkan adanya pengajar-pengajar palsu yang memiliki budaya yang
sama dengan kekuasaan tanduk kecil yaitu system tanduk kecil yaitu protestan
murtad. Protestan sejati memiliki semboyan hidup Sola Scriptura yang artinya
Alkitab adalah satu-satunya ukuran kebenaran dan kehidupan iman kristiani.
Selanjutnya Pos
bekomentar binatang kedua adalah nabi palsu yang membawa manusia menyembah
kepada binatang pertama sekaligus kepada Iblis. Ia juga menunjukkan
mujisat-mujisat. Pada saatnya semuanya dibinasakan Allah dengan segenap
kuasanya bila sudah tiba waktunya.26
Pada dasarnya Yohanes ingin menmpilkan bahwa pengajar-pengajar palsu ini
memang melakukan hal-hal yang menaljubkan dari segi lahir namun hal ini
bukanlah dasar penilaian Raja Surga yang sejati. Yang menekankan pada filsafat
atau budaya hidupnya apakah mereka memiliki filsafat kosong dan palsu yang
menampilkan ibadah formalitas yaitu liturgi atau filsafat dan budaya sorga
yang menampilkan ibadah sejati yaitu ibadah yang berdasarkan budaya hidup. Hal
ini didukung oleh pendapat Rodriquez mengungkapkan pencobaan-pencobaan yang
mengherankan yang kita hadapi sebelum dunia ini menuju kematian terakhir.
Diharapkan, kita sudah melatih perjalanan kerohanian setiap hari besama
juruselamat kita, Pemenang dalam pertentangan besar.27
Kesimpulan(13:9-10,18).
Berdasarkan Wahyu 13:9 Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengar! Pernyataan Firman Allah ini adalah kata-kata Roh Kudus
agar menerapkan makna Wahyu 1:3 yang berbunyi Berbahagialah ia yang membaca
yang artinya adalah bahwa mereka yang mendengarkan kata -kata nubuat ini,
pasti akan menuruti apa yang ada tertulis didalamnya, sebab waktunya sudah
dekat. Tentunya hal ini akan berlangsung karena Aksioma yang tertulis di
Ibrani 11:3 Karena iman kita mengerti. Mengapa demikian? Roma 10:17 menegaskan
Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.Dan ini
dapat menjadi budaya hidup umat Allah yang selalu dituntun Toh Kudua(Roma
8:14). Pada ayat selanjutnya Disini ditampilkan adalah himbauan Raja Surga
kepada manusia yang memiki kuasa memilih untuk ditawan atau dibunuh oleh
pedang. Namun Yang penting adalah bila kita setia kepada pencipta kita akan
memiliki ketabahan yang hanya dapat dibudayakan karena iman orang-orang kudus.
Pada ayat 18
sebagai kesimpulan yang menekankan bahwa Enam adalah lambang orang yang selalu
tidak akan sempurna seperti Tuhan adalah sempurna. Tuhan akan membinasakan
yang berkeberatan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat. Binatang buas
yang kedua datang, orang harus menolak tandanya .28
Hal ini juga coba
ditampilkan Flower dalam komentarnya yang menyatakan bahwa usahanya yang
terakhir untuk membinasakan Allah dan gerejanya, setan akan mengilhami cara
yang akan diciptakan oleh kedua bintang itu untuk mengubah hukum Allah,dan
menganiaya umat yang setia kepadanya.29
Jadi yang perlu ditampilkan adalah usaha Setan untuk membinasakan umat Allah
namun yang penting adalah ketabahan yang hanya dapat dibudayakan karena iman
orang-orang kudus.
Analisis Wahyu 13:18.
Apa dan siapa "Hikmat".
Mathias
berkomentar Hikmat adalah sifat dan mutu Allah yang membuat Ia sanggup
menciptakan dan mengendalikan segala hal (Amsal3:19). Hal ini juga yang
membuat manusia dapat berhasil(Amsal 4:5-11).30
Guthrie
berkomentar Kristologi hikmat Paulus adalah suatu konsepsi yang dinamis, Allah
membuat Yesus menjadi hikmat kita, suatu hikmat yang lebih jauh diterangkan
sebagai merangkumi pembenaran, pengudusan, dan penebusan.31
Siltonga
berkomentar Wahyu 13:18 Yang penting di sini ialah hikmat maksudnya adalah
Yesus Kristus sebagai jalan Kebenaran menuju hidup sejati(Yohanes
14:6;!Korintus 1:24;2:7-9;Amsal3:13-18).32
Siapa Yang Bijaksana.
Yus Badudu
berkomentar Bijaksana adalah pandai dan berbudi tinggi, tajam pikiran; Arif.
Pengertian ke dua adalah Pandai menempatkan sesuatu pada tempatnya berkat
pengalaman dan pertimbangan yang matang. Pengertian ke tiga adalah Dia dapat
mendamaikan pihak-pihak yang bertikai.33
Silitonga
berkomentar Yang bijaksana bersifat sorgawi dan memusatkan hidupnya pada Yesus
Kristus, sedangkan yang bijaksini bersifat duniawi dan memusatkan pada diri(
Matius 25:1-13).Dengan demikian, siapa yang bijaksana yaitu mengandalkan
Firman Raja Sorgawi sebagai Kesaksian Yesus yang sama dengan Roh Nubuat.34
Hailey
berkomentar Maksud yang bijaksana adalah pemahaman wahyu, dan mereka dapat
menemukan arti dari banyaknya binatang buas itu didalam Alkitab.35
Dan sebagai kesimpulan
Yang Bijaksana maka kita harus menghubungkannya dengan perkataan Daniel di
Daniel 9 dan 12 Yang Bijaksana adalah orang yang mempertimbangkan Firman
Tuhan(Dan 9:23) dan yang Memahaminya. Yang bijaksana juga telah ditampilkan
oleh Yesus Kristus melalui perumpamaan lima gadis yang bodoh dan lima gadis
yang bijaksana. Pada dasarnya semuanya menekankan siapa yang mengandalkan
Firman Tuhan sebagai kesaksian Keistus yang sama dengan Roh Nubuat.
Arti Menghitung.
Stefanovic
berkomentar Yohanes tidak menghimbau pembaca di sini untuk berlatih kemampuan
intelektual atau matematika ketrampilan, tetapi lebih untuk mencari perbedaan
Allah dan Iblis dalam tabiat atau karakter binatang buas untuk melindungi diri
mereka dari penipuan setan.
36
Philips
berkomentar menghitung yang dimaksudkan bukan mencari hitungan atau mengurai
bilangan ini seperti teka-teki, tetapi memikirkan dan merenungkannya agar kita
paham maksud Allah.37
Silitonga
berkomentar menghitung disini mempertimbangkan bilangan binatang itu dengan
menggunakan matematika tinggi yaitu ilmu keselamatan dan bukan matematika
rendahan yaitu hanya menjumlah.38
Dan sebagai
kesimpulan menghitung maka kita akan menganalisa arti kata menghitung disini
bahasa inggrisnya Count dan bahasa Yunaninya ialah psephizo, di perjanjian
baru count digunakan hanya dua kali yang pertama di Lukas 14:28 yang artinya
anggaran biaya atau perencanaan. Bila kita melihat diayat 31 maka kita akan
melihat kata mempertimbangkan yang ada hubungannya dengan kata39
perencanaan. Dan arti Count adalah mempertimbangkan. Jadi arti Menghitung
adalah mempertimbangkan.
Arti Bilangan.
Exell berkomentar
bilangan binatang di dalam ayat ini, bukanlah suatu label eksternal, suatu
teka-teki ataupun matematika , tetapi amat sangat dihubungkan dengan karakter
dan hidup itu binatang buas itu.40
Silitonga
berkomentar bilangan binatang = ciri-ciri manusia(angka 6 yang sempurna adalah
bilangan manusia), karena manusia dan bintang diciptakan hari ke-6.
Selanjutnya bilangan anti Kristus tampil di Daniel 3 jumlahnya 66( Patung
manusia yang tingginya 60 hasta dan lebar 6 hasta), kemudian bilangan binatang
= ciri-ciri antikristus di zaman akhir akan lebih hebat lagi karena angkanya
ialah 666.41
Lewis berkomentar
ungkapan" bilangan binatang buas" berartilah, bahwa bagaimanapun juga bilangan
ini menjadi sangat dihubungkan dengan binatang buas, atau akan sangat
menghadirkan karakter , " binatang buas" akan dikenali sesuai perilaku atau
tabiatnya.42
Makna 666.
angka 6 ini di Kejadian 1 dan di Daniel 3
adalah 66, maka angka ini berhubungan erat dengan sifat Babilon(Kejadian
10-11; Yesaya 14; Buku Daniel dan Wahyu; 1Petrus 5:13). Dan pada Wahyu 13 :18
adalah 666.
Artinya angka 6 adalah ketidaksempurnaan
manusia sehingga memberontak menentang Allah di Kejadian 11 melalui
pembangunan menara babel. Pada kitab Daniel 3 maka kita dapat melihat
penampilan 66 yang wujudnya adalah patung emas. Yang menekankan menentang
rencana Yang Maha Tinggi. Dan dizaman akhir ini akan ada peningkatan menjadi
666 yang artinya kejahatan akan bertambah-tambah.
Hal tersebut dinyatakan oleh Yesus didalam
Matius 24:37 bahwa keadaan dunia akan seperti pada zaman Nuh. Bagaimanakah
keadaan manusia pada zaman Nuh? Kejadian 6: 5 yang menyatakan bahwa kejahatan
manusia besar di bumi dan segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan
kejahatan. Jadi 666 adalah kejahatan yang besar dibumi.
Dari pembahasan di atas
maka berikut rangkuman ringkasnya, latar belakang Wahyu 13:18 dari Wahyu
12:1-13:17 yang menekankan adanya Trinitas palsu yang terdiri dari Iblis,
Mesias palsu, Nabi Palsu yang bertujuan untuk menentang Allah. Dalam Struktur
Wahyu 13:18 maka kita akan melihat ada tiga bagian struktur yaitu Binatang
Pertama, Binatang Kedua, dan Ciri-ciri binatang. Semuanya menekankan kesatuan
Trinitas Iblis melaui tabiat dan perilaku Babel.
Analisis dan tafsiran
Wahyu 13:18 Jadi "Hikmat" disini adalah Yesus Kristus, bersama dengan Yesus
kita pasti menjadi manusia ciptaan baru yang berhikmat.
Makna Yang Bijaksana adalah Umat Allah
mempertimbangkan dengan matang bilangan bintang itu, serta pengertiannya harus
dipusatkan kepada Yesus untuk menemukan pehaman Wahyu tentang bilangan
binatang tersebut.
Dan makna menghitung yang dimaksudkan
bukanlah menjumlah melainkan mempertimbangkan bilangan binatang itu dengan
menggunakan matematika tinggi yaitu ilmu keselamatan.
Selanjutnya makna bilangan binatang adalah
ciri-ciri binatang tersebut yang menyatakan tabiatnya yang semakin menunjukkan
ketidaksempurnaan dalam segala hal , baik dalam tabiat maupun dalam setiap
rencana untuk menentang Allah.
Sebagai kesimpulan maka cara membaca Wahyu
13:18 adalah sebagai berikut: Melihat angka 6 ini di Kejadian 1 dan Daniel 3,
maka angka ini berhubungan erat dengan sifat Babilon(Kejadian 10-11; Yesaya
14; Buku Daniel dan Wahyu; 1Petrus 5:13). Inilah gambaran kekuasaan
antikristus di zaman akhir sebagaimana yang dinyatakan di Wahyu 17 melalui
perempuan pelacur yang duduk diatas binatang. Tandingannya perempuan murni
yang di Wahyu 12yang menjadi gambaran umat Raja Surga yang setia yaitu budaya
Yerusalem Baru di Wahyu21(Lihat Efesus 2:19-22). Mulai kejadian samapai Wahyu
yang namanya kejahatan manusia semakin bertambah-tambah dan semakin meningkat.
Footnote:
1
Wahyu 13:18 mengatakan, "Maka inilah "hikmat". Biarlah orang yang
mengeti, menghitung bilangan binatang itu; karena itulah bilangan manusia.
Adapun jumlahnya itu enam ratus enam puluh enam.
2
Penerapan lahiriah yang dimaksudkan menekankan makna yang menggunakan
matematika. Hal ini
mencakup pernyataan yang menuduh sebuah organanisasi, nama, lembaga, dan agama
sebagai pelaku 666. Salah satu penerapan yang saya dapat tampilkan bahwa 666
mewakili Vicarius Filii Dei, Arti" wakil putra Allah ," gelar untuk Paus di
Roma. Penerapan rohani berfokus pada penafsiran yang mengunakan hikmat sorgawi.
Penerapan rohani ini berarti juga mengutamakan budaya hidup dalam arti tabiat
seseorang. Menekankan bahwa anti Kristus disini bukanlah melambangkan sebuah
organanisasi, nama, lembaga, dan agama sebagai penerapan 666 melainkan siapa
saja dapat menjadi antikristus. Misalnya "jika nama Yesus yang sama dengan 888
dan 777 dipertimbangkan bilangan sempurna, maka makna 666 dimaksudkan untuk
menjadi bilangan simbolis untuk yang terbaik bagi usaha manusia yang manusia
dapat lakukan."
3
Barclay , William. The Revelation of Jhon Vol.2. (Philadelphia:
The Westminster Press, 1960),132.
4
Wallace, Foy E. The Book of Revelation. ( Texas: Foy E. Wallace.
Jr. Publication, 1966), 299.
5
Stranss, Lehman. The Book of the Revelation. (New Jersey:Loizeaux
Brothers, 1972), 257.
6
Grey, Donald. Revelation An Expositional Comentar, (Michigan:
Ministry Resources Library, 1979), 249.
7
Helwig, Andreas. Antichristus Romanus, In Propiprio Suo Nomone,
Numerum Illum Apovalipticum (DCLXVI) Continente Proditus. (Witteberue:Typis
Cautentij Seuberlics, 1612),Sig A3V.
8
Haskel, Stephen . The Story of th Seer of Patmos. (Washington D.C:
Press of South Laancester Printing Company, 1905), 235.
9 Burkill,
T.A. Misterious Revelation. ( New York: Cornel Universitas Press,
1963), 170.
10
Philips, Jhon. Exploring Revelation. ( Chicago: The Moody Bible
Institute of Chicago, 1974),184.
11 McGee.
J. Vernon. Revelation Volume II. (California:The Bible Books, 1980),
193-194.
12
Hagelberg, Dave. Tafsiran kitab wahyu dari bahasa Yunani. (Yogyakarta:
Yayasan Andi, 1997), 260-261,
13 Belvins,
L James. Revelation . ( Atlanta: Jhon Knox Press, 1984), 65-68.
14
Gaebelein. A.C. Revelation. ( New York: Publication Office "Our
Hope", 1915), 84.
15 Wongso,
Peter. Eksposisi Doktrin Alkitab kitab wahyu . (Malang: Seminari
Alkitab Asia Tenggara, 1996), 619-621.
16
Talbot, T Louis. An Exposition On The Book of Revelation. (Michigan:William
B. EERDMANS Publishing Company, 1989),176.
17 Preiffer,
F Charles. Tafsiran Alkirab Wycliffe Jilid 3. (Malang: Yayasan Peerbit
Gandum Mas, 2001),1124-1125.
18
Ladd, Eldon George. The Revelation of Jhon. (Michigan:William B.
EERDMANS Publishing Company, 1972), 187.
19
Douglas,J. D. Ensklopedi Alkitab Masa Kini, (Jakarta:Yayasan Komunikasi
Bina Kasih GMF, 1996), 537-539.
20 Haag,
Herberg. Kamus Alkitab, (Flores: Penerbit Nusa Indah - Percetakan
Arnoldus, 1980), 462-464.
21 Tenney,
C. Merrill. Survei Perjanjian Baru,(Malang: Yayasan Penerbit Gandum
Mas,1997), 473.
22 Fowler,
M. Jhon, Pedoman Pendalaman Alkitab Sekolah Sabat Dewasa: Pertentangan
Semesta antara Kristus dan Setan, (Bandung: Indonesia Publishing House,
2002), 92.
23 Groen, P
D Jacob. Aku Datang Segera, (Surabaya:Momentum Christian
Literature,2002),175-184).
24 Wongso,
Peter. Eksposisi Doktrin Alkitab kitab wahyu, (Malang: Seminari Alkitab
Asia Tenggara, 1996),578.
25
Stefanovic, Rangko. Revelation Of Jesus Christ, (Michigan: Andrews
University Press, 2002), 413.
26
Pos, A. Tafsiran Wahyu, (Jakarta: Basan Penerbitan
Kristen,1966),131-135.
27
Rodriquez, Angel. PedomanPendalaman Alkitab Sekolah Sabat Dewasa Penuntun
Guru: Nubuatan-Nubuatan Besar Apokaliptis, (Bandung: Endonesia
Publishing House,2002),121.
28
Harlow, R. E., Revelation The Coming King, (Canada: Every day
Publication Inc, 1984), 76.
29
Flower, M. Jhon, Pedoman Pendalaman Alkitab Sekolah Sabat Dewasa: Pertentangan
Semesta antara Kristus dan Setan, (Bandung: Indonesia Publishing
House,2002),92.
30 Mathias,
Billy, Ensklopedi Alkitab Praktis,(Bandung: Lembaga Literatur Babtis,
1992),51.
31 Mathias,
Billy, Ensiklopedi Alkitab Masa kini jilid 1, (Malang: Gandum Mas,)
32
Silitonga, H. S. P, Biarkanlah Daniel & Wahyu Berbicara, (Bandung:PT.
Prosa Media Prima,2005)230.
33
Badudu, J. S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Perpustakaan
Sinarhatapan, 1994), 183.
34
Silitonga, H. S. P, Biarkanlah Daniel & Wahyu Berbicara, (Bandung:PT.
Prosa Media Prima,2005)230.
35 Hailey,
Holmer, Revelation, ( Michigan: Baker book house, 1979), 298.
36
Stefanovic, Rangko, Revelation of Jesus Christ, (Michigan: Andrews University
Press, 2002), 413.
37
Philips, Jhon, Exploring Revolution, (Chicago: The Moody Institute of
Chicago, 1974), 184.
38
Silitonga, H.S.P, Biarkanlah Daniel & Wahyu Berbicara, (Bandung:PT.
Prosa Media Prima,2005)230.
39Ibid.
40
Exell, S. Josep, The Biblical Illustrator Vol. 12, (Michigan:Baker book
House, 1970), 466.
41
Silitonga, H.S.P., Biarkanlah Daniel & Wahyu Berbicara, (Bandung:PT.
Prosa Media Prima,2005)230.
42
Lewis, W. S., The Pulpit Comentary jilid Vol2, (New York: Funk and
Wagnalls Company, 1950), 324.
Bona P. Purba, S.Th
(Azusa)
Post a Comment
mohon gunakan email