Pesan Rahbar

Home » , , » Essensi Khutbah Imam Ali No.155 Nahjul Balaghah

Essensi Khutbah Imam Ali No.155 Nahjul Balaghah

Written By Unknown on Tuesday, 12 August 2014 | 23:39:00


Ibnu Abil Hadid (Ulama Ahlusunnah) menjelaskan esensi khutbah Imam Ali as; Imam Ali [as] mengatakan: "Terjadilah pembicaraan antara saya dan Rasulullah [saww]". Beliau SAWW bersabda kepada saya: “Allah swt kelak akan menetapkan bagi anda jihad melawan orang orang yang jatuh dalam fitnah sebagaimana Dia menetapkan jihad atas saya melawan orang orang musyrik.”

Saya berkata: "Wahai Rasulallah, fitnah jenis apakah hingga saya diwajibkan berjihad?"
Nabi Suci SAWW menjawab: "Fitnah tersebut berhubungan dengan orang orang yang mengakui keesaan Allah dan kenabianku, namun mereka menentang sunnahku".

Saya berkata: "Atas dasar apa saya memerangi orang orang yang mengakui keesaaan Allah dan kenabian Anda?"
Nabi saw bersabda: "Anda memeranginya karena mereka menciptakan bid'ah dalam agama dan mereka menentang perintah saya."

Saya berkata: "Wahai Rasulullah, sebelum ini anda telah berjanji bahwa saya akan mati syahid. Mohonlah kepada Allah agar janji syahadah itu jangan ditunda".

Nabi saw bersabda: "Anda sepeninggalku akan memerangi al-Nakitsun (Thalhah dan Zubair), al-Qasithun (Muawiyah dan pengikutnya) dan al-Mariqun (kaum khawarij). Sekarang saya menjanjikan syahadah bagi anda, anda akan segera memperoleh kemuliaan mati syahid dengan cara kepala anda akan dihantam dengan pedang hingga darah membasahi janggut anda, dalam hal ini bagaimanakah kesabaranmu?"
Saya berkata: "Wahai Rasulullah, disitu bukan tempatnya untuk bersabar. Namun itu merupakan berita gembira untuk bersyukur".

Nabi Suci saw selanjutnya bersabda: "Wahai Ali, sepeninggal saya umat akan jatuh ke dalam fitnah (bencana). Mereka menta'wilkan al-Qur'an sesuai dengan kehendak hatinya sendiri. Mereka menganggap halal minuman anggur dengan menamakannya air gandum; suap dengan menamakannya pemberian dan mengambil keuntungan riba dengan menamakannya perdagangan. Mereka merubah pengertian al-Qur'an yang sebenarnya dan mengikuti jalan kesesatan.

Dalam keadaan seperti ini, tinggallah anda dalam rumah dan putuskan hubungan anda dengan hal-hal itu. Saat itu, kekuasaan akan berpindah ke tangan anda dan orang orang akan berhadapan dengan anda. Perangi mereka berdasarkan ta'wil (makna batin) al-Qur'an sebagaimana saya memerangi kaum musyrikin berdasarkan tanzil (makna lahir) al-Qur'an. Kondisi masyarakat dimasa anda jauh berbeda dengan masa saya".

Saya katakan: "Wahai Rasulullah, bagaimana saya akan memperlakukan mereka saat itu. Apakah menganggap mereka telah kembali kepada kekafiran atau hanya dalam pendurhakaan?"
Beliau saw bersabda: " Dalam pendurhakaan, mereka berada dalam fitnah sampai keadilan ditegakkan".
Saya bertanya: "Wahai Rasulullah, keadilan berasal dari kita atau dari selain kita ?"
Nabi saw bersabda: "Keadilan bersama kita, kemenangan diperoleh melalui kita. Melalui kita pula Allah menyatukan hati hati manusia setelah di huni kemusyrikan dan melalui kita orang yang terjatuh dalam fitnah akan menemui kebahagiaan".

Saya berkata: "Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan karuniaNya kepada kita".
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: