Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Khutbah. Show all posts
Showing posts with label Khutbah. Show all posts

Khutbah Idulfitri 1436H : Cinta Nabi, Cinta Ahlul bait As-nya


إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ
وَمَن يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ

Pada hari ini, Allah yang Mahakasih mengantarkan kita kembali pada Lebaran lagi, pada hari Raya Idul Fitri lagi. Lebaran ini adalah Lebaran yang kedua puluh kali, ketiga puluh kali, keempat puluh kali, kelima puluh kali, keenam puluh kali, atau ketujuh puluh kali dalam perjalanan hidup kita.

Tengoklah ke kanan dan kiri kita.
Kenangkan orang-orang yang tahun atau beberapa tahun yang lalu berlebaran bersama kita, menghamparkan sajadahnya di samping kita, atau mengumandangkan takbirnya bersama kita. Tapi Lebaran ini mereka tidak lagi bersama kita.

Tahun yang lalu atau beberapa tahun yang lalu adalah Lebaran terakhir bagi mereka. Mereka tidak lagi hadir di tempat ini. Tidak kita lihat lagi senyum bahagia mereka. Tidak kita dengar lagi tawa dan canda mereka. Tidak kita cium lagi wewangian mereka. Tidak kita rasakan lagi sentuhan tangan mereka. Mereka telah kembali ke pangkuan kasih Yang Mahasuci.

Pada pagi yang penuh berkah ini, marilah kita hantarkan kepada mereka doa kita yang tulus, lembutkan hatimu dan biarkan air matamu mengalir, karena pada kelembutan hatimu, Allah swt membuka pintu ijabah-Nya. Gumamkan dari kedalaman hatimu: Allahumma adkhil ‘ala ahlil quburis surur! Ya Allah, antarkan kebahagiaan kepada para penghuni kubur.

As-Salamu ‘alaikum ya Ahlal Qubur. Antum lanaa salaf wa inna insya Allah bikum laahiquun. Salam sejahtera bagi kalian wahai para penghuni kubur. Kalian telah mendahului kami dan insya Allah kami akan menyusul kalian.

Hari ini kita menangisi mereka. Pada tahun atau tahun-tahun mendatang kita yang akan ditangisi. Hari ini kita kehilangan mereka. Pada tahun atau tahun-tahun mendatang sanak saudara dan handai taulan akan kehilangan kita. Lebaran yang akan datang boleh jadi kita tidak lagi berlebaran bersama mereka.

نفس المرء خطاه الي اجله- نهج البلاغة الحكمة 74

“Setiap tarikan nafasmu adalah ayunan langkah kakimu ke kuburanmu,” kata Imam Ali as.

Hadirin dan hadirat, ‘Aidin dan ‘Aidat
Ujung hidup kita adalam kematian. Kita adalah buah-buah yang siap dipetik Malakal Maut. Giliran berikutnya bukanlah mereka yang sudah mendahului kita. Giliran berikutnya adalah kita semua. Dan maut tidak membeda-bedakan usia. Tua muda, laki perempuan, dewasa atau anak kecil.

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ
عَلَىٰ أَن نُّبَدِّلَ أَمْثَالَكُمْ وَنُنشِئَكُمْ فِي مَا لَا تَعْلَمُونَ

Kami telah menentukan kematian untuk kalian dan Kami tidak bisa dilawan,
Untuk menggantikan orang-orang seperti kalian (di dunia) dan menciptakan kalian (kelak di hari akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

Hadirin dan hadirat:
Setiap kali kita disentakkan oleh berita orang yang meninggal dunia, kita ucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”, kita semua kepunyaan Allah dan kita semua akan kembali kepada-Nya. Kita semua dikirim ke dunia dengan membawa tugas yang mulia; menanggung missi yang suci. Kita tidak dihadirkan ke bumi untuk sesuatu yang sia-sia; bukan sekedar bermain-main tanpa tujuan. Kita semua hadir di sini dengan membawa amanah yang agung.

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling baik amalnya. Dialah yang Mahasantun dan Maha Pengampun.

Nanti kita kembali lagi kepada-Nya. Seperti anak-anak yang kembali kepada ibu-Nya, insya Allah kita kembali ke dalam pelukan kasih-sayang-Nya.

Kita boleh jadi meninggal dalam berbagai tempat dan berbeda waktu. Setelah kita meninggal, kita akan dibangkitkan pada tempat yang sama dan waktu yang sama.

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ الْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ

Dan ditiuplah sangkakala. Lalu mereka berhamburan dari kuburannya menuju Tuhannya.
Hanya satu teriakan dahsyat, maka mereka semua secara serentak akan dihadapkan kepada Kami.

إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ

Hadirin dan hadirat:
Bayangkan kalian baru dibangkitkan dari kuburan kalian. Kalian menjerit ketakutan: Siapa yang membangunkan kami dari tidur panjang kami? Inilah yang telah dijanjikan Tuhan yang Mahakasih dan benarlah para utusan.

Kalian berada di padang mahsyar yang tidak terhingga. Kalian dihempaskan dalam pengadilan Yang Mahakuasa. Hamparan bumi diterangi cahaya Tuhan dan malaikat dengan muka-muka yang garang berdiri dalam barisan-barisan. Tiba-tiba seperti gelegar halilintar, disampaikan firman Tuhan yang Mahaakbar:

فَلَنَسْأَلَنَّ الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْأَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ
فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِم بِعِلْمٍ ۖ وَمَا كُنَّا غَائِبِينَ

Kami sungguh akan memeriksa orang-orang yang didatangi para utusan, dan sungguh akan Kami tanya juga para utusan. Akan Kami ungkapkan di hadapan mereka apa yang mereka lakukan dengan pengetahuan, dan Kami tidak pernah kehilangan perhatian.

Hatta para Rasul pun ketika ditanya Tuhan, karena dahsyatnya pertanyaan Tuhan, hati mereka berguncang dan seluruh ilmu mereka hilang. Mereka hanya berkata pelan. Mereka hanya berkata: “Kami tidak memiliki pengetahuan apa pun. Engkau sajalah yang Maha Mengetahui yang Gaib. “

قَالُوا لَا عِلْمَ لَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ

Jika para Rasul, kekasih Tuhan saja, tidak sanggup menjawab pertanyaan Tuhan, bagaimana jawaban kalian yang setiap jam menambah dosa dan kemaksiatan.

Apa yang akan ditanyakan Allah swt pada kalian?

وروى باسناده عن أبي برزة قال: «قال رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم ونحن جلوس ذات يوم: والذي نفسي بيده لا تزول قدم عبد يوم القيامة حتى يسأله الله تبارك وتعالى عن أربع: عن عمره فيما أفناه، وعن جسده فميا أبلاه، وعن ماله فيما اكتسبه وفيما أنفقه، وعن حبنا أهل البيت

Menurut sahabat Abu Barzah, “Rasulullah saw bersabda ketika kami duduk pada suatu hari di hadapannya: Demi yang jiwaku ada di Tangannya, tidak akan bergeser telapak kaki seorang manusia pada hari kiamat sampai ia ditanya Allah tabaraka wa ta’ala tentang empat hal: Dari umurnya, untuk apa ia habiskan; dari tubuhnya untuk apa ia gunakan; dari hartanya, dari mana ia peroleh dan ke mana ia belanjakan; dan terakhir, dari kecintaannya kepada kami, keluarga Nabi saw?“

Mungkin kalian bisa menjawab tiga pertanyaan pertama: kalian telah menghabiskan umur kalian untuk mensyukuri anugrah Tuhan dan bersabar atas ujian-Nya; kalian telah gunakan tubuh kalian untuk mengabdi kepada Tuhan dan melayani sesama; kalian tlah berusaha mencari nafkah yang halal dan membiayai keluarga atau menginfakkannya di jalan Allah.

Tetapi apa yang akan kalian jawab terhadap pertanyaan: Apakah kalian telah mencintai keluarga Nabi saw? Apakah kalian telah menegakkan agama kalian di atas kecintaan kepada Ahlul Bait?
Tapi sebelum itu semua. Jawablah pertanyaaan yang paling penting: Apakah kalian kenal Ahlul Bait? Siapa keluarga Nabi saw yang harus diikuti itu?

فقال له عمر بن الخطاب: فما آية حبّكم من بعدكم؟ قال: فوضع يده على رأس علي وهو الى جانبه. وقال: ان حبّي من بعدي حب هذا، وطاعته طاعتي ومخالفته مخالفتي . . »

Sesudah Nabi saw menyampaikan kewajiban untuk mencintai Nabi saw, kewajiban yang akan diminta pertanggunganjawabnya pada hari kiamat, Umar bin Khatab bertanya: Apa tanda kecintaan kepadamu sepeninggalmu? Rasulullah saw meletakkan tangannya yang mulia di atas kepala Ali bin Abi Thalib, yang berada di sampingnya: “Mencintai aku ialah mencintai orang ini. Mentaatinya sama dengan mentaatiku dan menentangnya sama dengan menentang aku.”

Hadirin dan hadirat:
Kita tidak bisa menghapalkan jawaban soal itu sekarang. Pada hari akhirat nanti semua mulut terkunci.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Kita harus membuktikan kecintaan kita kepada Nabi saw dan keluarganya tidak dengan mulut-mulut kita, tetapi dengan tangan dan kaki kita. Kita harus menutup rapat mulut-mulut kita ketika “mereka bermaksud untuk memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, karena Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang kafir membencinya.”

Karena itu, mulai hari ini julurkan tangan kita untuk menarik tangan-tangan kaum muslimin agar berpegang teguh pada tangan Amirul Mukminin, kepada tangan yang diangkat Nabi saw pada hari al-Ghadir: Man kuntu mawlaah fahaza ‘Aliyyun mawlah!

Mari kita gunakan tangan kita untuk mengayuh Perahu Keselamatan, Safinatun Najah, perahu keluarga Nabi saw, menuju tepian samudra kasih sayang Tuhan. Mari kita siapkan tangan kita untuk membantu dan melindungi para pecinta Ahlul Bait as.

Mari kita salami orang-orang yang menyebarkan senyuman Sang Nabi saw. Sehingga tangan kita menjadi saksi di hadapan Nabi saw bahwa kita mencintainya dan mencintai keluarganya.

Mulai hari ini mari kita ayunkan langkah kita, bersama para imam, di jalan Cinta Nabi saw. Ayunan langkah kaki kita bukan saja menuju ajal kita, tetapi nun jauh di ufuk kerinduan, kita menuju senyuman al-Mushtafa.
Pada hembusan nafas kita yang terakhir, kita berdoa mudah-mudahan Nabi saw yang mulia memberikan kita cawan minuman dari telaga al-Kautsar, sehingga kita tidak lagi kehausan selama-lamanya.

Jalaluddin Rakhmat.

(Mahdi News/ABNS)

Khutbah Sayyidah Fathimah Az Zahra as


Rasulullah saw. bersabda:wanita penghuni surga yang paling utama ada empat; Khadijah bintu Khuwailid, Fatimah bintu Muhammad, Asiyah bintu Muzahim istri Fir'aun-, dan Maryam bintu Imran.[1] .
Rasulullah saw. bersabda: sebaik-baik wanita alam semesta ada empat; Maryam bintu Imran, Asiyah bintu Muzahim, Khadijah bintu Khuwailid, dan Fatimah bintu Muhammad.[2] .
Rasulullah saw. bersabda: Fatimah adalah bagian dariku, maka barang siapa yang membuatnya marah niscaya telah membuatku marah Fatimah adalah bagian dariku, maka barang siapa yang mengganggunya niscaya telah menggangguku sesungguhnya Allah murka dengan murka Fatimah dan rela dengan rela Fatimah.[3].

Puja bagi Allah atas nikmat yang telah Dia berikan

Terima kasih pada Allah atas apa yang telah Dia ilhamkan (nikmat batin)

Puji bagi Allah atas apa yang telah Dia sodorkan;

Berupa nikmat-nikmat umum yang Dia mulai (sebelum ada hak sedikitpun pada manusia)

Berupa anugerah yang berlimpah dan sempurna

Dan berupa semua pemberian yang berturut-turut

Begitu banyak nikmat Allah sehingga tidak mungkin untuk menghitungnya

Tidak mungkin untuk menjangkau batasannya

Selamanya tidak akan mungkin untuk diketahui semua

Dia mengajak mereka untuk minta tambah dengan cara bersyukur, karena sambungan yang terdapat dalam nikmatNya

Mengharuskan makhluknya untuk memuja dengan limpahan nikmatNya

Sebagaimana Dia juga mengajak mereka pada hal-hal yang serupa

Aku bersaksi bahwa ?tiada Tuhan selain Allah Yang Esa dan tak bersetara?, sebuah kalimat yang kembali pada ketulusan (ikhlas)

Kalimat yang capaiannya telah ditanamkan di hati setiap orang

Kalimat yang rasionalisasinya tercerahkan dalam pikiran

Allah yang mata tak mampu melihatnya

Lidah tak sanggup menyifatiNya

Pikiran tak dapat menjangkau bagaimana Dia

Dia ciptakan segala sesuatu tidak dari sesuatu sebelumnya

Dia ciptakan tanpa menyontek contoh yang lain

Dia adakan dengan kekuasaanNya dan Dia ciptakan dengan kehendakNya

Tanpa Dia butuh pada penciptaan itu

Tanpa ada faidah dari penggambaran itu

Tiada lain hanya merupakan pembuktian atas hikmahNya, peringatan atas ketaatan padaNya, penjelasan kuasaNya, penyembahan hambaNya, dan penegasan ajakanNya

Kemudian Dia tetapkan pahala bagi ketaatan padaNya

Dia tentukan siksa bagi kemaksiatan padaNya

Untuk mencegah hamba-hambaNya dari murka

Dan mendorong mereka ke arah surgaNya

Aku bersaksi bahwa ayahku (Muhammad) adalah hamba dan utusanNya

Dia telah memilihnya sebelum menciptakan

Dia telah memilihnya sebelum mengutus

Di saat manusia masih tersembunyi dalam gaib

Di saat manusia masih terhalang oleh tabir yang menyeramkan

Di saat manusia masih sarat dengan ketiadaan

Atas dasar ilmu Allah terhadap tempat kembalinya segala sesuatu

Atas dasar pengetahuanNya terhadap segala hal yang akan terjadi

Atas dasar makrifatNya terhadap situasi dan kondisi serta maslahat segala hal yang Dia tentukan

Allah mengutus Muhammad untuk melengkapkan urusanNya

Sebagai tekad untuk menetapkan hukumNya

Sebagai penerapan takdir-takdirNya yang pasti

Kemudian Dia saksikan penduduk bumi berpecah belah dalam agama mereka

Mereka yang tunduk beribadah pada api

Mereka yang menyembah arca

Mereka yang mengingkari Allah di saat mereka mengetahuiNya

Maka Allah menerangi kegelapan itu dengan Muhammad saw.

Dia lapangkan hati dari problema

Dia jelaskan mata dari kesamaran

Dan Rasulullah bangkit di tengah ummat manusia dengan membawa hidayah

Menyelamatkan mereka dari kesesatan

Menyembuhkan mereka dari kebutaan (mata dan hati)

Menunjukkan mereka pada agama yang tegak

Mengajak mereka pada jalan yang lurus

Kemudian Allah menariknya karena cinta dan keinginan serta pilihan

Maka beliau tenang dan terlepas dari lelahnya kehidupan di dunia

Sungguh beliau dikelilingi oleh para malaikat yang suci

Diridloi oleh Allah Yang Maha Pengampun

Dekat di sisi Maha Raja Yang Perkasa

Shalawat dan salam serta rahmat dan barakat Allah semoga senantiasa tercurahkan pada ayahku

Muhammad nabiNya, manusia kepercayaanNya untuk menerima wahyu, manusia pilihanNya, manusia yang terbaik di antara ciptaanNya dan manusia yang diridloiNya.
Kemudian beliau mengalihkan perhatian pada hadirin seraya berkata:

Kalian, wahai hamba-hamba Allah, adalah maksud dari perintah dan laranganNya

Kalian adalah pemikul agama dan wahyuNya

Kalian adalah orang yang dipercaya Allah untuk menjaga agamaNya

Kalian adalah orang yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah ini pada ummat yang akan datang

Seorang pemimpin kebenaran ada di tengah kalian

Dia telah mengambil janji kalian atas kewajiban

Dia tinggalkan sesuatu pada kalian

Kitab Allah yang berbicara

Qur?an yang jujur dan benar

Cahaya yang berkilauan

Sinar yang terang benderang

Bukti-buktinya jelas dan rahasia-rahasianya terungkap

Lahirnya nampak

Membuat senang pendukungnya

Membawa pengikutnya menuju keridoan Allah

Mendorong pendengarnya ke arah keselamatan

Dengannya, dapat diperoleh hujjah-hujjah Allah yang bersinar, dan

Kewajiban-kewajibanNya yang sudah dijelaskan oleh Al-quran

Larangan-laranganNya yang telah diperingatkan

Bukti-buktiNya yang terang

Dalil-dalilNya yang cukup

Keutamaan-keutamaan yang dianjurkan

Keringanan-keringanan yang diberikan

Dan syariat yang diharuskan

Maka Allah menjadikan iman sebagai penyuci kalian dari kesyirikan

Shalat sebagai pembersih kalian dari kesombongan

Zakat sebagai penjernih diri dan pengembangan rejeki

Puasa sebagai pendalam ketulusan

Haji sebagai penguat agama

Keadilan sebagai pengatur kalbu

Ketaatan pada kami [Ahlulbait as] sebagai sistem untuk bangsa

Kepemimpinan kami sebagai jaminan aman dari pecah belah

Jihad dan perjuangan sebagai kehormatan Islam

Kesabaran sebagai penopang untuk meraih pahala

Amar makruf sebagai maslahat umum

Bakti pada kedua orang tua sebagai penghindar murka

Silaturahmi sebagai penambah jumlah

Qisas sebagai penjaga darah

Kesetiaan pada nadzar sebagai peluas ampunan

Jujur dalam tolok ukur dan timbangan sebagai perubah kikir

Larangan minum arak sebagai pembasmi noda

Larangan menuduh zina sebagai tabir penghalang kutukan

Larangan mencuri sebagai penjamin kesucian

Larangan syirik sebagai ketulusan padaNya dalam pengaturan

Maka bertaqwalah kalian pada Allah dengan taqwa yang sesungguhnya, dan jangan kalian mati kecuali dalam kaadan muslim

Taatilah perintah dan laranganNya

Karena sesungguhnya hanya hamba-hamba Allah yang alim yang takut padaNya.

Wahai ummat manusia!

Ketahuilah bahwa aku adalah Fatimah!

Ayahku adalah Muhammad

Kukatakan untuk pertama dan terakhir kalinya

Aku tidak berkata salah dan tidak bertindak lalim

Sungguh-sungguh telah datang pada kalian utusan Allah dari jenis kalian sendiri, resah atas kesulitan yang menimpa kalian dan bersikeras untuk memberi petunjuk pada kalian serta lembut dan sayang terhadap orang-orang yang beriman[4]

Apabila kalian hendak menisbatkan asal usulnya maka kalian akan mendapatkan bahwa beliau adalah ayahku dan bukan ayah dari wanita kalian

Beliau adalah saudara misananku dan bukan saudara dari pria kalian

Maka sebaik-baik penisbatan adalah orang yang dinisbatkan padanya

Rasulullah menyampaikan misinya dengan menegaskan peringatan

Keluar dari jalur orang-orang musyrik

Menebas belikat mereka

Membungkam mulut mereka

Mengajak pada jalan Tuhannya dengan hikmah dan nasihat yang baik

Memecahkan arca dan menumbangkan kekafiran

Sampai akhirnya mereka kalah dan mundur

Malam terbelah oleh pagi (kedzaliman terpendam oleh Islam)

Terbitlah kebenaran yang murni

Pemimpin agama berbicara tentang agama dan perkara muslimin

Kicauan setan membisu

Pendukung kemunafikan runtuh

Jalinan kafir dan perpecahan terurai

Kalian berucap tulus

Dan orang-orang yang bercahaya putih karena lapar (puasa)

Di saat kalian sebelumnya berada di mulut api neraka

[kalian adalah] orang yang meneguk segala minuman walau bukan miliknya

Orang serakah yang tidak melewatkan satu kesempatan pun untuk menuruti kesrakusannya

Bara api orang yang tergesa-gesa

[kalian adalah] orang yang terinjak-injak di bawah kaki para penguasa

Kalian minum genangan air yang bercampur kotoran binatang

Kalian makan dengan wadah kulit yang tak disamak dan daun-daunan

Kalian adalah orang-orang yang hina dan terusir

Kalian selalu takut dirampok oleh orang-orang yang berada di sekitar

Maka Allah menyelamatkan kalian melalui ayahku Muhammad saw.

Setelah ini dan itu

Setelah ditimpa oleh kebengisan kaum pria dan keganasan arab serta kedurhakaan Ahlulkitab (orang yahudi dan nasrani)

Setiap kali mereka menyulut api peperangan maka Allah memadamkannya

Setiap kali tanduk setan tumbuh (setiap kali setan beraksi untuk merusak) atau kesyirikan membuka lebar mulutnya maka beliau saw. mengirimkan saudaranya (Ali) sampai ke anak lidahnya (ke pusatnya untuk membasmi setan dan kesyirikan)

Maka dia (Ali) tidak akan pernah kembali sampai berhasil menginjak telinga setan dan kesyirikan dengan lekuk telapak kakinya

Dan memadamkan lidah api mereka dengan pedangnya

Dia (Ali) banting tulang dalam dzat Allah

Dia berusaha keras dalam perintah Allah

Dia dekat dengan Rasulullah

Dia tuan di tengah waliAllah

Dia naik dan menasihati, bekerja keras dan bersungguh-sungguh

Di saat kalian hanya bersenang-senang dalam kehidupan nyaman, nikmat dan aman

Kalian senantiasa menantikan akibat buruk terjadi pada kita

Menunggu datangnya berita

Dan mengundurkan diri dari peperangan

Dan ketika Allah memilihkan rumah para nabi bagi Rasulullah (ketika wafat)

Memilihkan tempat kembali orang-orang pilihanNya untuk beliau

Tampaklah pada diri kalian duri dan dendam kemunafikan

Jubah agama telah lusuh di mata kalian

Orang yang dulunya diam, sesat dan bodoh sekarang angkat suara

Orang yang dulunya tak dikenal sekarang jadi terkenal

Pejantan orang-orang sesat mengeraskan geramannya

Dan berjalan dengan congkak di halaman-halaman kalian

Setan mengeluarkan kepala dari tempat persembunyiannya

Seraya memanggil kalian

Dia melihat kalian menjawab panggilannya

Dan mendapatkan kalian sepenuhnya pasrah menerima tipu daya

Kemudian dia perintahkan kalian untuk bangkit dan dengan ringannya kalian bergegas bangkit

Dia kobarkan api kemarahan pada diri kalian dan seketika itu juga kalian marah

Dengan demikian, maka kalian memberi tanda pada unta yang bukan milik kalian (yang penting bagi kalian adalah taat pada setan, apapun saja yang dia perintahkan)

Kalian turunkan unta itu bukan pada bagian air milik kalian

Semua ini terjadi padahal masa lalu baru kemarin berlalu

Kepedihan itu masih dalam (karena wafatnya Rasul)

Luka itu masih belum sembuh

Rasulullah masih belum dikuburkan

Bergegas dan berebut ?kekuasaan-, mengakunya khawatir terjadi fitnah

Sadarlah; mereka terjerumus dalam fitnah dan sesungguhnya neraka jahannam mencakup semua orang kafir

Jauh sekali dari kalian

Ada apa dengan kalian?

Kemanakah setan memalingkan kalian?

Padahal kitab Allah berada di pundak kalian

Hal-hal di dalamnya jelas

Hukum-hukumnya berkilau

Rambu-rambunya bersinar

Larangan-larangannya terang

Perintah-perintahnya tampak

Sungguh kalian telah membelakangi Al-quran

Apakah kalian ingin membencinya?!

Atau kalian hendak menghakimi dengan selainnya?!

Sesuatu yang lain itu adalah sejelek-jelek pengganti bagi orang dzalim

Dan baranga siapa yang mengikuti agama selain Islam maka hal itu tidak akan diterima darinya, dan dia di akhirat tergolong orang-orang yang merugi

Tak lama kemudian, setelah perlawanan mejadi tenang dan pengaturan menjadi gampang

Seketika itu juga kalian mulai mengeluarkan api dan menggerakkan baranya (menebar fitnah di mana-mana)

Kalian iakan panggilan setan yang menyesatkan

Ajakannya untuk memadamkan cahaya agama yang terang benderang

Meredakan sunnah nabi yang jernih

Pura-pura minum buih padahal sesungguhnya kalian ingin minum susu secara sembunyi-sembunyi (berdalih khawatir terjadi fitnah padahal sesungguhnya kalian serakah terhadap kekuasaan dan membuat fitnah)

Kalian ganggu keluarga dan keturunan Rasulullah secara terselubung dan tersembunyi

Dan kita sabar atas gangguan kalian seperti orang yang menahan sakitnya tubuh yang dicincang dengan pisau besar

Seperti orang yang manahan luka tusukan mata tombak ke dalam perut

Dan sekarang kalian mengaku bahwa tidak ada warisan bagi kami (keluarga Nabi)

Apakah kalian menginginkan hukum jahiliah?

Dan siapakah yang lebih baik dari pada Allah dalam menghukumi bagi orang-orang yang yakin?!

Apa kalian tidak tau? Sungguh jelas bagi kalian seperti matahari di siang bolong bahwa aku adalah puteri Rasulullah
Wahai orang-orang muslim!

Apa mereka memaksa dan mengalahkanku untuk mendapatkan hak waris dari ayahku?

Wahai Abu Bakar putera Abu Quhafah!

Apakah disebutkan dalam kitab Allah bahwa kamu mewarisi ayahmu sementara aku tidak mewarisi ayahku?

Sungguh-sungguh kamu telah membawa kemunkaran yang besar

Apakah kalian sengaja meninggalkan kitab Allah dan kalian buang dia ke belakang?

Di saat Allah berfirman: ?dan suliman mewarisi dawud?[5]

Allah juga berfirman ?ketika menceritakan kisah zakariya-: ?berilah dari sisiMu wali ?dan penerus- bagiku, yang akan mewarisiku dan mewarisi keluarga ya?qub?[6]

Allah berfirman: ?famili dan keluarga, sebagian dari mereka lebih layak dari sebagian yang lain dalam ketentuan Allah?[7]

Allah berfirman: ?Allah mewasiatkan pada kalian tentang anak-anak kalian, bagi anak laki dua kali lipat saham anak perempuan?[8]

Allah berfirman: ?apabila seseorang dari kalian mati dan meninggalkan barang berharga, maka hendaknya dia mewasiatkan pada kedua orang tua dan keluarganya secara baik, ini adalah hak orang-orang yang bertaqwa?[9]

Kalian mengaku tiada saham bagiku!

Tiada warisan dari ayahku!

Apakah Allah mengistimewakan ayat tertentu bagi kalian dan mengeluarkan ayahku darinya?

Atau kalian katakan bahwa dua orang pengikut dua agama tidak saling mewarisi?

Bukankah aku dan ayahku pemeluk satu agama?

Atau kalian merasa lebih pintar dari ayah dan misananku (Ali) dalam hal khusus dan umumnya Al-quran?

Maka ambillah ?wahai Abu Bakar- tanah Fadak (tanah warisan Rasul untuk Fatimah) yang siap ini, seperti unta yang berpelana dan bertali kekang

Dia akan menemuimu di hari mahsyar dan kebangkitan

Maka sebaik-baik hakim adalah Allah

Sebaik-baik pemimpin adalah Muhammad

Sebai-baik saat adalah hari kiamat

Dan pada hari kebangkitan, orang-orang yang batil akan merugi

Tidak lagi bermanfaat apabila kalian menyesal di sana

Dan bagi setiap berita besar tempatnya masing-masing, niscaya kalian akan mengetahui siapa yang akan didatangi siksa yang menghinakannya dan yang pasti mengalami siksa abadi
Kemudian beliau melemparkan pandangannya ke arah Anshar seraya berkata:

Wahai kelompok yang mulia

Wahai penolong-penolong agama

Wahai penjaga-penjaga Islam

Apa sikap acuh tak acuh dan lemah ?kalian- dalam hakku ini?!

Apa sikap ngantuk kalian terhadap hakku yang telah dirampas secara lalim?

Bukankah Rasulullah SAW, ayahku, bersabda: seseorang terjaga dalam keturunannya (kehormatan dan kemuliaan seseorang dinilai apabila kehormatan, kemuliaan dan hak-hak keturunannya juga terjaga)

Betapa cepatnya kalian berubah, memusuhi keluarga Nabi

Betapa tergesa-gesanya kalian untuk mengerahkan segala sesuatu melawan keluarga Nabi

Di saat kalian punya kemampuan untuk menolong usahaku

Di saat kalian punya kekuatan untuk membantuku dalam mengambil kembali hak-hakku yang mereka rampas

Apakah ingin kalian katakan: Muhammad telah mati (maka agamanya, kehormatan dan kemuliaanya juga mati)

Sungguh kepergian beliau adalah perkara yang agung

Luka itu semakin terkoyak

Rekah itu semakin luas

Belahan itu semakin lebar

Bumi menjadi gelap karena kepergiannya

Bintang mengalami gerhana karena musibahnya

Harapan telah terputus

Gunung jadi tunduk dan khusyu?

Batas-batas ?keluarga Nabi- dilampaui

Kehormatan dia setelah mati dilecehkan

Maka demi Allah itu adalah bencana terbesar dan musibah teragung

Bencana yang tiada taranya

Malapetaka yang tidak akan datang tandingannya dekat2 ini

Kitab Allah SWT mengumumkan kepergian beliau di halaman-halaman rumah kalian

Di pagi dan sore hari kalian

Dengan suara pelan dan teriakan

Secara tilawah dan nada-nada qira?at

Kematian itu juga telah menimpa para nabi dan rasul sebelumnya

Dan merupakan hukum yang pasti dan ketentuan yang tak terelakkan

?Dan Muhammad tidak lain adalah utusan Allah, telah lalu rasul-rasul sebelumya, apakah ketika dia mati atau terbunuh maka kalian berbalik ke belakang, dan barang siapa yang berbalik ke belakangnya niscaya dia tidak membahayakan Allah sedikitpun, dan Allah akan membalas orang-orang yang bersyukur?[10]

Jauh sekali bani Qilah!

Apakah aku tertindas dan tercegah dari warisan ayahku?

Di saat kalian masih kulihat dan kudengar

Kalian masih kumpul bersama

Ajakanku sampai ke telinga kalian

Berita ini sampai ke perasaan dan pengetahuan kalian

Di saat kalian memiliki jumlah yang cukup, potensi, sarana dan kekuatan

Kalian dilengkapi dengan senjata dan perisai

Panggilanku telah sampai pada kalian tapi kalian tidak menjawabnya

Teriakanku telah mendatangi kalian tapi tetap kalian tidak membantu

Padahal kalian dikenal denga jihad dan perjuangan di jalan Allah

Dikenal dengan kebaikan dan amal yang saleh

Pilihan Nabi untuk mendukung misi

Pilihan Nabi untuk meraih kemenangan

Kalian telah berperang melawan arab

Kalian pikul beban dan kesulitan

Kalian serang ummat-ummat lain

Kalian hadapi para pemberani

Dulu kita tidak meninggalkan kalian dan kalian tidak meninggalkan kita

Kita perintahkan dan kalian patuh

Sehingga urusan Islam menjadi teratur bersama kita

Sehari-hari air susu mengalir dengan deras (bayak kebaikan yang diperoleh)

Puncak kesyirikan jadi tunduk

Gejolak dusta menjadi tenang

Api kekafiran telah padam

Ajakan fitnah dan kerusuhan telah terbenam

Sistem agama telah teratur

Lalu kenapa kalian bingung setelah kejelasan

Kenapa kalian rahasiakan setelah terus terang

Kenapa kalian mundur setelah maju

Kenapa kalian syirik setelah beriman

?Apa kalian tidak berperang melawan kaum yang mengingkari janjinya dan bertekad untuk mengusir Rasulullah?! Padahal mereka dulu yang memulai peperangan ini; apakah kalian takut pada mereka?! Padahal Allah lebih berhak untuk ditakuti jika kalian adalah orang-orang yang beriman?[11]

Ingatlah: aku tau, kalian lebih memilih kesenangan dan kehidupan yang nyaman

Kalian jauhkan orang yang lebih berhak untuk melapangkan dan menyempitkan (memerintah dan mengatur negara)

Kalian menyendiri dengan kesenangan

Kalian terhindar dari himpitan dan meraup kekayaan

Maka kalian lepeh apa yang kalian pelihara

Kalian muntahkan apa yang kalian minum dengan mudah (berpaling dari agama dan penolakan terhadap iman)

Dan apabila kalian dan semua penduduk bumi kafir maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Terpuja ingatlah: aku katakan semua ini di saat aku tau persis kehinaan yang telah bercampur dengan diri kalian dan pengkhianatan yang melekat di hati kalian

Namun itu adalah ungkapan rahasia hati

Semburan amarah

Kelemahan tombak (tidak sabar lagi)

Gelisah yang keluar dari dada

Persembahan hujjah dan bukti

Maka ambillah khilafah dan tunggangilah pemerintahan yang luka punggungnya dan tipis sepatunya

Khilafah yang senantiasa hina

Ditandai dengan murka Allah dan cela selamanya

Disambung dengan neraka Allah yang menyala dan tau isi hati (membakar jiwa dan raga)

Semua yang kalian perbuat tampak di mata Allah

Dan orang-orang dzalim akan mengetahui ke mana mereka kembali

Dan aku adalah puteri orang yang memperingatkan kalian pada siksa yang dahsyat

Maka bertindaklah dan sesungguhnya kami adalah penindak, nantilah dan sesungguhnya kami adalah penanti
Abu Bakar menjawab:

Wahai puteri Rasulullah!

Sungguh ayahmu dulu adalah orang yang lemah lembut dan mulia terhadap mukminin, belas kasih dan sayang pada mereka

Siksa yang pedih dan hukuman yang besar bagi orang kafir

Kalau kita ingin menisbatkannya maka kita dapatkan dia sebagai ayahmu dan bukan ayah dari wanita yang lain

Saudara suamimu dan bukan saudara pria yang lain

Beliau utamakan saudaranya dari pada sahabat yang lain

Dia bantu Rasulullah di setiap perkara yang besar

Hanya orang bahagia yang mencintai kalian dan hanya orang sengsara yang membenci kalian

Kalian adalah keluarga Rasulullah yang bagus

Orang-orang pilihan yang mulia

Kalian adalah petunjuk kebaikan

Kalian adalah jalan menuju surga

Dan kamu (Fatimah); wahai wanita yang terbaik dan puteri sebaik-baik Nabi

Jujur dalam bertutur

Pendahulu dalam kesempurnaan akal

Tidak tersingkir dari haknya

Tidak tercegah dari kejujurannya

Demi Allah aku tidak menentang pendapat Rasulullah !!!

Aku tidak bertindak kecuali dengan ijin dia

Dan sesungguhnya seorang penghulu tidak akan membohongi pengikutnya

Aku bersaksi pada Allah dan cukup bagiku Dia sebagai saksi

Sungguh aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:

?kita para nabi tidak mewariskan emas dan perak, rumah dan parabotnya, melainkan kita mewariskan kitab dan hikmah, ilmu dan kenabian. Makanan! apa saja yang tersisa dari kami maka itu hak pemerintah setelah kita, dan dialah yang berhak memutuskan di sana?

Apa yang kamu minta telah kita letakkan bersama kelompok kuda dan senjata yang digunakan muslimin untuk berjihad melawan orang-orang kafir dan bertempur melawan orang-orang yang menentang dan jahat

Keputusan itu atas dasar kesepakatan muslimin!!

Aku tidak sendiri dalam hal itu

Aku tidak sewenang-wenang hanya sesuai dengan pendapatku

Inilah kondisi dan hartaku

Semuanya untukmu dan di hadapanmu

Tidak disingkirkan darimu

Tidak disimpan tanpa dirimu

Kamu adalah tuan ummat ayahmu

Pohon bagus untuk keturunanmu

Seluruh keutamaan dirimu tidak bisa diimgkari

Cabang dan pokokmu tidak bisa dibawahi

Keputusanmu senantiasa berlaku dalam apa yang kumiliki

Lalu apakah kamu melihat diriku menentang ayahmu dalam hal ini?

Maka beliau, Fatimah Zahra, berkata:

Maha suci Allah

Tidak pernah Rasulullah saw. berpaling dari kitab Allah

Tidak pernah beliau menentang hukumnya

Melainkan beliau senantiasa mengikuti jejaknya

Menapaki surat-suratnya

Apakah kalian bersepakat untuk berkhianat sekaligus membuat alasan yang dusta (kebohongan yang dinisbatkan pada Rasulullah)

Perlakuan kalian terhadap Rasulullah saw. setelah wafatnya sama dengan kezaliman besar yang beliau alami pada masa hidupnya

Ini adalah kitab Allah sebagai hakim yang adil, berbicara dan memutuskan

Kitab Allah mensinyalir: ?yang mewarisiku dan mewarisi keluarga ya?qub?. ?sulaiman mewarisi dawud?

Maka sesungguhnya Allah SWT telah menjelaskan jatah-jatah yang Dia bagikan

Dia telah atur ketentuan dan warisan

Dia terangkan bagian lelaki dan wanita; keterangan yang cukup untuk menyingkirkan penyakit orang-orang pengikut kebatilan

Keterangan yang menghilangkan anggapan serta kesamaran orang-orang yang lalu dan akan datang

Tidaklah demikian yang sesungguhnya, melainkan perkara (kekuasaan) silau dan indah di mata kalian, maka seyogyanya kita bersabar dengan kesabaran yang indah, dan Allah Yang dimintai pertolongan atas apa yang kalian diskripsikan.
Maka Abu Bakar berkata:

Allah benar dan Rasulnya pun benar

Puteri Rasul juga benar

Kamu adalah tambang hikmah

Tempat hidayah dan rahmat

Tonggak agama

Mata hujjah dan bukti

Aku tidak asing dari kebenaran katamu

Aku tidak mengingkari maksudmu

Mereka orang-orang islam, antara aku dan kamu

Mereka serahkan pangkat dan kedudukan khilafah ini padaku

Maka dengan kesepakatan dari mereka aku mengambil keputusan untuk menyita ?tanah Fadak-

Bukan angkuh dan sewenag-wenang

Dan juga bukan monopoli

Dan mereka adalah saksi akan hal itu

Maka sayidah Fatimah Zahra sa mengarah pada masyarakat seraya berkata:

Wahai ummat manusia yang bergegas ke arah ucapan batil

Yang diam dan rela atas tindakan keji dan merugi

Apakah kalian tidak merenungkan Al-quran atau ada gembok di hati kalian

Tidak demikian yang sesungguhnya, melainkan perbuatan buruk kalian telah mengalahkan hati kalian

Maka dia telah merampas telinga dan mata kalian

Sejelek-jeleknya penakwilan adalah penakwilan kalian

Seburuk-buruknya ganti adalah kebatilan yang kalian jadikan sebagai ganti dari kebenaran

Sungguh dan sungguh demi Allah kalian akan menerima beban yang berat dan akibat yang dahsyat (di hari kiamat nanti)

Ketika tabir telah terungkap bagi kalian

Dan tampak bagi kalian sesuatu yang di belakangnya adalah kesulitan

Dan tampak bagi kalian, dari Tuhan kalian, sesuatu yang tidak kalian sangka-sangka sebelumnya, dan di sanalah orang-orang pengikut kebatilan merugi.

Refrensi:
1. Murtadho, Sayid Alamul Huda, 436H, as-Syafi, dengan sanad dari Urwah dari Aisyah.
2. Ibnu Thawush, Sayid, at-Thara?if, dengan sanad dari Zuhri dari Aisyah.
3. Shaduq, Syaikh, dengan sanad dari Zainab bint Ali. Dia meriwayatkannya juga dari Ahmad bin Muhamma bin Jabir dari Zainab int Ali. Begitu pula dari Zaid bin Ali dari Zainab bint Ali dari Fathimah Zahra sa.
4. Ibnu Abil Hadid, Syarh Nahjul Balaghah, meriwayatkan dari kitab Saqifah karya Ahmad bin Abdul Aziz Jauhari dengan empat sanad.
5. Arbili, Ali bin Isa, Kasyful Ghummah, meriwayatkan dari kitab Saqifah karya Jauhari.
6. Masudi, Murjud Dzahab.
7. Thabarsi, Ihtijaj.
8. Ahmad bin Abi Thahir, Balaghatun Nisa. dll
[1] Ibn Hanbal, Ahmad, Musnad jilid 2 hal 293. dll.
[2] Ibid.
[3] Shahih Bukhari, jilid 5 hal 21 dan 29. hadis-hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal, Bukhari, Ibnu Majah, Sajestani, Tirmidzi, Nasa?I, Abul Faraj, Nisaburi, Abu Na?im, Baihaqi, Khwarazmi, Ibnu Asakir, Baghawi, Ibnu Jauzi, Ibnu Atsir, Ibnu Abil Hadid, Suyuthi, Ibnu Hajar, Baladziri dll. Dengan berbagai ibarat yang berkandungan serupa.
[4] QS. Taubah 128.
[5] QS. Naml ayat 16.
[6] QS. Maryam ayat 5 dan 6.
[7] QS. Anfal ayat 75.
[8] QS. Nisa? ayat 11.
[9] QS. Baqarah ayat 180.
[10] QS. Imran 144.
[11] QS. Taubah 13.

khutbah Imam Ali Memberi peringatan kepada kelompok Muhajirin dan Anshar yang telah mengkhianati beliau as


“Wahai orang-orang dari Muhajirin dan Anshar, orang-orang yang mendengar kata-kataku, sudahkah kalian mentaati aku untuk sesuatu yang diwajibkan atas diri kalian, maupun itu berupa bai’at kalian kepadaku untuk tunduk ataukah janji kalian kepadaku untuk menerima kata-kataku. Pada hari itu bai’at kalian kepadaku lebih bersemangat daripada bai’at kalian kepada Abubakar dan Umar. Oleh karena itu mengapa mereka, yang telah menentangku, tidak mencabut bai’at mereka dari kedua orang tersebut sampai mereka mati, sementara mereka telah mencabut bai’at mereka kepadaku dan tidak melaksanakan perintah-perintahku ? Tidakkah kalian tahu bahwa bai’at kepadaku adalah kebutuhan kalian, baik bagi yang hadir maupun yang tidak hadir !?…”

Syaikh Mufid, dalam “Al-Irsyad”, jilid 1, hal. 261-262   [Lihat Catatan Kaki no.  23]
————————————–
Pada khutbah yang lain, Imam Ali as berkata :
“Ketika [Q.S. 29:1-2] turun. Saya tahu bahwa fitnah tidak akan menimpa kita selagi Rasul saww berada di antara kita. Maka saya berkata : ‘Wahai Nabi Allah, apakah fitnah yang diberitahukan Allah Yang Mahatinggi kepada anda ?’. Beliau menjawab : ‘Hai Ali, umatku akan menciptakan kekacauan sepeninggalku’ “.

Nahjul Balaghah, khutbah 156. [Lihat  Catatan Kaki no.  24]

———————————————
Dan sebagaimana yang saya singgung di atas, berikut kutipan khutbah Imam Ali as yang memuji para sahabat Rasul saww yang setia, yang di kemudian hari menjadi pendukung dan sahabat beliau as yang setia pula : “Dimanakah saudara-saudaraku, yang telah mengambil jalan (yang benar) dan melangkah dalam kebenaran ? Dimanakah Ammar ? Dimanakah Ibn Tayyihan ? Dimanakah Dzusy-syahadatain ? Dimanakah lainnya yang seperti mereka di antara sahabat mereka, yang telah membai’at sampai mati dan yang kepalanya dibawa kepada musuh yang keji ?”

Nahjul Balaghah, khutbah no. 182. [Lihat Catatan Kaki no.  25]

—————————
KHUTBAH SYIQSYIQIYYAH.


Berikut adalah khutbah Imam Ali as dalam Nahjul Balaghah, yang mengecam perampasan hak imamah dari beliau as :

“Demi Allah, putra Abu Quhafah (Abubakar) membusanai dirinya dengan (kekhalifahan) itu, padahal ia pasti tahu bahwa kedudukan saya sehubungan dengan itu adalah sama dengan kedudukan poros pada kincir. Air bah mengalir menjauh dari saya dan burung tak dapat terbang sampai kepada saya. Saya memasang tabir terhadap kekhalifahan dan melepaskan diri darinya. Kemudian saya mulai berpikir, apakah saya harus menyerang ataukah menanggung dengan tenang kegelapan membutakan dan azab, dimana orang dewasa menjadi lemah dan orang muda menjadi tua, dan orang mukmin yang sesungguhnya hidup di bawah tekanan sampai ia menemui Allah. Saya dapati bahwa kesabaran atasnya lebih bijaksana. Maka saya mengambil kesabaran, walaupun ia menusuk di mata dan mencekik kerongkongan. Saya melihat PERAMPOKAN warisan saya sampai ORANG PERTAMA menemui ajalnya, tetapi mengalihkan kekhalifahan kepada Ibn Khattab sesudah dirinya.

Aneh bahwa selagi hidup ia ingin melepaskan diri dari kekhalifahan, tetapi ia mengukuhkannya untuk yang lainnya setelah matinya. Tiada ragu bahwa KEDUA ORANG INI sama bersaham pada puting-puting susunya semata-mata di antara mereka saja. Yang satu ini menempatkan kekhalifahan dalam suatu lingkungan sempit yang alot dimana ucapannya sombong dan sentuhannya kasar. Kesalahannya banyak, dan banyak pula dalihnya kemudian. Orang yang berhubungan dengannya adalah seperti penunggang unta binal.
Akibatnya demi Allah manusia terjerumus ke dalam kesemberonoan, kejahatan, kegoyahan dan penyelewengan. Namun demikian saya tetap sabar walaupun panjangnya masa dan tegarnya cobaan, sampai ketika ia pergi pada jalannya (mati), ia menempatkan urusan kekhalifahan pada suatu kelompok dan menganggap saya salah satu dari mereka. Tetapi Ya Allah, apa hubungan saya dengan musyawarah ini.
Sehingga ORANG KETIGA dari orang-orang ini berdiri dengan dada membusung antara kotoran dan makanannya. Bersamanya sepupunya bangkit menelan harta Allah seperti seekor unta menelan rumput musim semi, sampai talinya putus, tindakan-tindakannya mengakhiri dirinya dan keserakahannya membawanya jatuh tertelungkup.

Pada waktu itu tak ada yang mengagetkan saya selain kerumunan orang yang maju kepada saya seperti bulu tengkuk rubah, sehingga Hasan dan Husein terinjak dan kedua ujung baju bahu saya robek. Mereka berkumpul di sekitar saya seperti kawanan kambing. Ketika saya mengambil kendali pemerintahan, suatu kelompok memisahkan diri dan satu kelompok lain mendurhaka, sedang sisanya mulai menyeleweng seakan-akan mereka tidak mendengar kalimat Allah yang mengatakan : ‘Negeri Akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa’ [Q.S. 28:83].

Ya, demi Allah, mereka telah mendengarnya dan memahaminya, tetapi dunia nampak berkilau di mata mereka dan hiasannya menggoda mereka. Lihatlah, demi Dia yang memilah gabah dan mencipta makhluk hidup, apabila orang-orang tidak datang kepada saya dan para pendukung tidak mengajukan hujjah, dan apabila tidak ada perjanjian Allah dengan ulama bahwa mereka tak boleh berdiam diri dalam keserakahan si penindas dan laparnya orang tertindas, maka saya akan sudah melemparkan kekhalifahan dari bahu saya, dan memberikan orang yang terakhir perlakuan yang sama seperti orang yang pertama. Maka anda akan melihat bahwa dalam pandangan saya dunia anda ini tidak lebih baik dari bersin seekor kambing”.
Nahjul Balaghah, khutbah “Syiqsyiqiyyah” (khutbah no. 3). [Lihat Catatan Kaki no.  40]

Khutbah Keren Imam Ali

Khutbah tanpa Huruf Alif (tanpa persiapan)

Diriwayatkan dari Abi Saleh bahwa duduk sekelompok dari sahabat Rasulullah saw. Mereka saling berbincang hingga mereka teringat akan huruf hujaiyah. Mereka sepakat bahwa huruf “alif” adalah huruf yang paling banyak terpakai dalam setiap perkataan. Oleh karena itu, berdirilah Ali bin Abi Thalib Amirul Mu'minin ra dan memulai bicara (tanpa persiapan). Khotbah ini tidak memakai huruf alif. Khotbah tersebut terdiri atas 700 kata, 2745 huruf, selain yang dibaca olehnya dari ayat Al-Qur'anul Karim setelah khotbah.

{Tentang Allah}
Allah Maha Mengetahui dan kepada-Nya tempat kembali dan berlindung.

Saya memuji dan mengagungkan kepada yang melimpah pemberian-Nya, yang meliputi nikmat-nikmat-Nya, yang kemurkaan-Nya diiringi dengan rahmat-Nya, berkesudahan kalimat-Nya, terlaksana kehendak-Nya, dan yang tercapai segala urusan-Nya.

Saya memuji-Nya, pujian seseorang yang mengakui keesaan-Nya, yang mengharapkan ampunan dari Tuhannya yang akan menyelamatkan dirinya pada hari dimana manusia disibukkan oleh sanak saudara dan anak-anaknya.

Kami memohon pertolongan-Nya, meminta petunjuk-Nya, bersaksi atas-Nya. Kami beriman kepada-Nya dan pasrah atas-Nya, bersaksi bagi-Nya dengan persaksian yang tulus dan meyakinkan, serta kokoh tiada taranya. Kami mengesakan-Nya dengan keesaan seorang hamba yang tunduk, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya dan tidak ada teman penolong bagi-Nya dalam penciptaan-Nya. Dia tidak membutuhkan seorang menteri dan konsultan, tidak pula pertolongan dari seorang penolong dan pemikir. Bilamana dia mengetahui (kesalahan hamba-Nya) dia menutupi; bilamana Dia melihat, Dia mengganti, bilamana memiliki, Dia memaksa, bilamana didurhakai (oleh hamba-Nya), Dia mengampuni, bilamana Dia menghakimi Dia berbuat sangat adil. Tidak akan musnah dan tidak pernah akan dimusnahkan, tidak ada seorangpun yang menyerupai-Nya, Dia ada sebelum segala sesuatu, dan Dia ada setelah segala sesuatu. Tuhan yang tunggal dengan kemuliaan-Nya, tidak akan sampai mata untuk mengetahui-Nya, dan tidak akan bisa penglihatan seseorang hamba untuk menjangkau-Nya. Maha kuat lagi Pencegah, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, tidak ada seorang hamba-pun yang mampu untuk menggambarkan-Nya, sampai kepada-Nya dari nikmat-nikmat-Nya bagi hamba yang mengetahui-Nya.

Dia dekat, tetapi jauh; jauh, tetapi dekat; penjawab seruan hamba yang menyeru-Nya, memberi rezeki dan hadiah bagi hamba-Nya, Yang Mahalembut lagi tersembunyi, Penyiksa yang kejam, luas nikmat-Nya, menyakitkan balasan-Nya. Rahmat-Nya adalah surga yang terbentang lebar meyakinkan keberadan-Nya, adapun balasan-Nya adalah neraka terpampang luas yang dapat dipercaya adanya.

{Tentang Nabi Saw}
Saya bersaksi atas pengutusan Muhammad saw sebagai hamba-Nya dan utusan-Nya, sahabat karib-Nya, dan kekasih-Nya, pertalian yang memberi-Nya kehormatan, kedekatan yang memuliakannya, kedekatan yang menjadikan diri-Nya rendah dihadapan-Nya. Muhammad Saw diutus pada sebaik-baik masa, ketika kekafiran merajalela, rahmat bagi hamba-hamba-Nya, sebagai pemberian atas karunia-Nya, sebagai penutup para Nabi-Nya. Dan, menjelaskan dalih-dalih kepada hamba-hamba-Nya, memberi pelajaran dan nasihat, menyampaikan tugasnya dari Allah dan bekerja keras, mengasihani dengan segala keyakinan belas kasihan, perela, penolong, suci (dari dosa), baginya rahmat dan salam, berkah dan kemuliaan, dari Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, Yang Mahadekat menjawab hamba-hamba-Nya.

{Menggunakan kesempatan hidup yang ada sebaik-baiknya}
Saya penasihat kamu sekalian yang datang kepadaku dengan wasiat Tuhanmu dan mengingatkanmu dengan jalan Nabimu. Maka dari itu, hendaklah ketakutan yang menempati hati-hatimu dan rasa takut yang mengalirkan air matamu dan menyelamatkanmu, sebelum datang hari yang menghilangkan ingatanmu dan membingungkanmu, hari (dimana orang) yang berat timbangan kebaikannya dan ringan timbangan kejahatannya sebagai pemenang. Hendaklah permohonanmu (kepada Allah) adalah permintaan kerendahan dan ketundukan, kesyukuran dan kekhusyuan, tobat dan pencabutan (terhadap perbuatan keji), penyesalan dan kembali (ke jalan yang lurus). Hendaklah untuk menggunakan kesempatan bagi semua orang yang hidup diantaramu, sehatnya sebelum datang sakitnya, masa mudanya sebelum datang masa tuanya, lanjut usianya dan datang sakitnya, masa lapangnya dan senggang sebelum datang masa sibuknya, masa kayanya sebelum datang masa melaratnya, dan masa hadirnya sebelum datang masa perginya, masa tuanya, lanjut usianya, sakit dan merananya, yang akan membosankan dokternya dan menjadikan berpaling kekasihnya, membuat terputus kehidupannya dan membuat berubah akalnya.

Sebelum perkataan mereka bahwa dia mulia, dimana tubuhnya termakan usia dan sebelum keberadaannya dalam pencabutan yang amat pedih, kedatangan semua kerabat dekat dan jauh, sebelum tertutup penglihatannya, terpejam pemandangannya, keluar keringat dahinya, yang akan merenggut akarnya (nyawa), diam janinnya, pembicaraan dirinya, lubang kuburannya, tangisan istrinya, menjadi yatim karenanya anak-anaknya, berpisah darinya musuh dan teman-temannya, dan dibagi-bagi apa yang dikumpulkannya, hilang penglihatan dan pendengarannya, ditemukan (dengan kematian) dan dibentangkan, dihadapkan dan dilepaskan (pakaian dunia), ditelanjangi dan dimandikan, dikeringkan dan dibentangkan, dilapangkan dan dipersiapkan kafannya, ditalinya dagunya, diletakkan (tangannya diatas tangannya) diantarkan dan diberi salam terakhir untuknya, dibawa ke atas pembaringannya dan dishalati, dipindahkan dari rumahnya yang indah, istana yang megah, kamarnya yang tertata rapi dan diletakkan dalam liang kubur, tanah sempit yang tertutup oleh susunan batu merah dan dikelilingi batu-batu keras, di atasnya ditaburi tanah yang gembur dan dijejali dengan lumpur yang menekan dadanya.

Tidak ada lagi kedudukannya dan jabatannya, penolongnya, sahabat karibnya, dan semua yang dia cintai dan kerabatnya pergi meninggalkannya – sekarang dia sebagai pengisi dari liang kubur, menjadi makhluk yang menakutkan dan tanah tandus, dimana ulat kuburan mengerumuni badannya , di atas dadanya nanah mengalir yang melumatkan dagingnya, mengeringkan darahnya meremukkan tulang-tulangnya, hingga hari dikumpulkan dan dibangkitkannya. Pada hari itu, dia dibangkitkan dari kuburnya, ditiupkan roh pada jiwanya lalu diseru untuk berkumpul dan bangkit. Maka akan terbuka semua dalam kubur itu kemuliannya, terungkap rahasia-rahasia yang tersimpan dalam dadanya, didatangkan semua bukti yang benar dan dapat melihat dan berbicara. Sedangkan, Allah Yang Mahakuasa tidak menjelaskan kepada hamba-Nya, padahal Dialah yang Yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat.

Berapa banyak dengusan napas panjang yang melelahkannya, penyesalan yang tak berguna dalam keadan yang menakutkan, di hadapan zat yang Mahaagung, Mahamulia, Yang Mahatahu atas segala hal yang kecil dan yang besar. Ketika itu seluruh yang dikerjakannya di dunia dikumpulkan (untuk dihitung amal perbuatannya), dimana ratapannya tidak dikasihani lagi, teriakannya tidak didengar, segala dalih alasannya tidak diterima karena buku catatan amalnya telah dibentangkan di hadapannya, yang menjelaskan segala dosa dosanya. Saat itu, dia dapat melihat perbuatan jahatnya di dunia, matanya bersaksi denganpenglihatannya, tangannya dengan tindakannya, kakinya dengan langkahnya, kemaluannya dengan sentuhannya, kulitnya dengan perabaannya. Dan bersaksi pula malaikat Mungkar dan Nakir, yang akan terungkap baginya kemana dia mau menuju (surga atau neraka) dan dibelengu tangannya oleh malaikat (yang akan menggiringnya ke neraka). Digiring dan ditarik seorang diri hinga menemui neraka jahanam dengan kesusahan dan kepedihan, dan masih disiksa dalam neraka jahim. Diberi minum dari air yang panas mendidih, dipanggang mukanya, dikelupasi kulitnya, dipukul lehernya dengan alat pemukul yang terbuat dari besi, lalu kembali kulitnya setelah matang (terpanggang) dengan kulit baru. Dia meminta pertolongan, tetapi malah dihamparkannya perbendaharaan neraka jahannam, dan dia berteriak, tetapi tidak menghasilkan penyesalan dan tak berguna penyesalan baginya saat itu.

Kami berlindung kepada Tuhan Yang Mahakuasa dari segala kejahatan dan bahaya, dan memohon maaf dan ampunan dari dia yang rela untuk memberi ampunan karena Dia adalah pengabul permohonanku dan pemberi permintaanku. Barang siapa yang dijauhkan dari siksa Tuhannya, dia akan ditempatkan dalam surga dekat-Nya, kekal dalam istana yang megah, diberi bidadari cantik yang dijanjikan-Nya, dikelilingi dengan gelas-gelas, dan berdiam di lingkungan surga Firdaus, dan berbalik ke surga Na'im, dan diberi minum dengan air tasnim, dan minuman dari mata air salsabila yang telah dicampuri dengan jahe-jahe surga, disemproti dengan minyak wangi kasturi, yang kekal (bau harumnya) untuk dimiliki, yangmendatangkan pemakainya kebahagiaan, diberi minum dari arak di dalam kebun surga yang melimpah, bukan hanya sementara, tapi kekal selamanya. Itu adalah rumah bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya dan yang waspada akan dosa dirinya.

Perkataannya adalah perkataan yang tidak bisa diganggu gugat, hukumannya adalah hukuman yang adil, sebagai kisah dari kisah-kisah yang riil, pelajaran dan nasihat, dengan perolehan dari Yang Mahabijaksana dan Maha Terpuji, yang diturunkan melalui roh suci (malaikat) yang kuat dan berpegang teguh, sebagai penerang dari Tuhan Yang Maha Mulia, kepada Nabi sebagai petunjuk dan rahmat bagi seluruh orang-orang yang beriman, dan tuan pembawa kitab suci. Dengan demikian, mereka dapat kemuliaan yang bersih dari noda dosa. Aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, Kuasa lagi Penyayang darikejahatan permusuhan yang jelas-jelas, laknat dan kutukan. Maka dari itu, hendaklah untuk merendahkan diri kepada Allah dari setiap hamba di antara kalian, dan berdoa setiap orang di antaramu, dan memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa-dosaku dan dosa-dosamu. (selesailah kotbahnya) dan Allahlah yang Maha Tahu.

{Kemudian beliau membaca firman Allah Swt}
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan, kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
(Al-Qashash : 83)

Sumber : Kumpulan Khotbah Ali bin Abi Thalib, Sayyid Ahmad Asy-SyulaImi, Gema Insani Press

حمدت وعظمت من عظمت منته , وسبغت نعمته , وسبقت غضبه رحمته , وتمت كلمته , ونفذت مشيئته , وبلغت قضيته . حمدته حمد مقر بتوحيده , ومؤمن من ربه مغفرة تنجيه , يوم يشغل عن فصيلته وبنيه . ونستعينه ونسترشده ونشهد به , ونؤمن به , ونتوكل عليه , ونشهد له تشهد مخلص موقن , وتفريد ممتن , ونوحده توحيد عبد مذعن , ليس له شريك في ملكه , ولم يكن له ولي في صنعه , جل عن وزير ومشير , وعون ومعين ونظير , علم فستر , ونظر فجبر , وملك فقهر , وعصي فغفر, وحكم فعدل , لم يزل ولم يزول , ليس كمثله شئ , وهو قبل كل شئ , وبعد كل شئ , رب متفرد بعزته , متمكن بقوته , متقدس بعلوه , متكبر بسموه , ليس يدركه بصر , وليس يحيطه نظر , قوي منيع , رؤوف رحيم , عجز عن وصفه من يصفه , وصل به من نعمته من يعرفه , قرب فبعد , وبعد فقرب , مجيب دعوة من يدعوه , ويرزقه ويحبوه , ذو لطف خفي , وبطش قوي , ورحمته موسعه , وعقوبته موجعة , رحمته جنة عريضة مونقة , وعقوبته جحيم ممدودة موثقة . وشهدت ببعث محمد عبده ورسوله , وصفيه ونبيه وحبيبه وخليله , صلة تحظيه , وتزلفه وتعليه , وتقربه وتدنيه , بعثه في خير عصر , وحين فترة كفر, رحمة لعبيده , ومنة لمزيده , ختم به نبوته , ووضح به حجته فوعظ ونصح , وبلغ وكدح , رؤوف بكل مؤمن رحيم , رضي ولي زكي عليه رحمة وتسليم , وبركة وتكريم , من رب رؤوف رحيم , قريب مجيب . موصيكم جميع من حضر , بوصية ربكم , ومذكركم بسنة نبيكم , فعليكم برهبة تسكن قلوبكم ,وخشية تذرف دموعكم وتنجيكم , قبل يوم تذهلكم وتبلدكم , يوم يفوز فيه من ثقل وزن حسنته , وخف وزن سيئته , وليكن سؤلكم سؤل ذلة وخضوع , وشكر وخشوع , وتوبة ونزوع , وندم ورجوع , وليغتنم كل مغتنم منكم صحته قبل سقمه , وشبيبته قبل هرمه فكبره ومرضه , وسعته وفرغته قبل شغله وثروته قبل فقره , وحضره قبل سفره , من قبل يكبر ويهرم ويمرض ويسقم ويمله طبيبه ويعرض عنه حبيبه , وينقطع عمره ويتغير عقله . قبل قولهم هو معلوم , وجسمه مكهول , وقبل وجوده في نزع شديد , وحضور كل قريب وبعيد , وقلب شخوص بصره , وطموح نظره , ورشح جبينه , وخطف عرينه , وسكون حنينه , وحديث نفسه , وحفر رمسه , وبكي عرسه , ويتم منه ولده , وتفرق عنه عدوه وصديقه , وقسم جمعه , وذهب بصره وسمعه , ولقي ومدد , ووجه وجرد , وعري وغسل , وجفف وسجى , وبسط له وهيئ , ونشر عليه كفنه , وشد منه ذقنه , وقبض وودع وسلم عليه , وحمل فوق سريره وصلي عليه , ونقل من دور مزخرفة وقصور مشيدة , وحجر متحدة , فجعل في طريح ملحود , ضيق موصود , بلبن منضود , مسعف بجلمود , وهيل عليه عفره , وحشي عليه مدره , وتخفق صدره , ونسي خبره , ورجع عنه وليه وصفيه ونديمه ونسيبه , وتبدل به قريبه وحبيبه , فهو حشو قبر , ورهين قفر , يسعى في جسمه دود قبره , ويسيل صديده على صدره ونحره , يسحق تربه لحمه , وينشف دمه ويرم عظمه , حتى يوم محشرة ونشره , فينشر من قبره وينفخ في صوره , ويدعى لحشره ونشوره , فتلم بعزه قبور , وتحصل سريرة صدور , وجئ بكل صديق , وشهيد ونطيق , وقعد للفصل قدير , بعبده خبير بصير , فكم من زفرة تعنيه , وحسرة تقصيه في موقف مهيل ومشهد جليل بين يدي ملك عظيم بكل صغيرة وكبيرة عليم , حينئذ يجمعه عرفه ومصيره , قلعة عبرته غير مرحومة , وصرخته غير مسموعة , وحجته غير مقبولة , تنشر صحيفته , وتبين جريرته , حين نطر في سور عمله , وشهدت عينه بنظره , ويده ببطشه , ورجله بخطوه , وفرجه بلمسه , وجلده بمسه , وشهد منكر ونكير , وكشف له من حيث يصير , وغلل ملكه يده , وسيق وسحب وحده , فورد جهنم بكرب وشده , فظل يعذب في جحيم , ويسقى شربة من حميم , يشوى وجهه , ويسلخ جلده , ويضربه زبينه بمقمعة من حديد , يعود جلده بعد نضجه وهو جلد جديد , يستغيث فيعرض عنه خزنة جهنم , ويستصرخ فلم يجده ندم , ولم ينفعه حينئذ ندمه . نعوذ برب قدير من شر كل مضير , ونطلب منه عفو من رضي عنه , ومغفرة من قبل منه , فهو ولي سؤلي , ومنجح طلبتي , فمن زحزح عن تعذيب ربه , جعل في جنة قربه , خلد في قصور مشيده , وملك حور عين وعده , وطيف عليه بكؤوس , وسكن في جنة فردوس , وتقلب في نعيم , وسقي من تسنيم , وشرب من عين سلسبيل قد مزج بزنجبيل , ختم بمسك , مستديم للملك , مستشعر بسرور , يشرب من خمور , في روض مغدق , ليس يبرق , فهذه منزلة من خشي ربه , وحذر ذنبه ونفسه , قوله قول فصل , وحكمه حكم عدل , قص قصص , ووعظ نص , بتنزيل من حكيم حميد , نزل به روح قدس متين , مبين من عند رب كريم , على نبي مهدي رحمة للمؤمنين , وسيد حلت عليه سفره ,مكرمون برره , وعذت برب عليم حكيم , قدير رحيم , من شر عدو ولعين رجيم , يتضرع متضرع كل منكم , ويبتهل مبتهلكم , ويستغفر رب كل مذنوب لي ولكم .

ثم قرأ بعدها قوله تعالى, تلك الدار الآخرة نجعلها للذين لا يريدون علوا في الأرض ولا فسادا والعاقبة للمتقين




Khutbah Tanpa Huruf Bertitik

الحمد لله الملك المحمود ، المالك الودود مصور كل مولود ، مآل كل مطرود ساطع المهاد وموطد الأوطاد ومرسل الأمطار ، ومسهل الأوطار وعالم الأسرار ومدركها ومدمر الأملاك ومهلكها ومكور الدهور ومكررها ومورد الأمور ومصدرها عم سماحه وكمل ركامه وهمل وطاوع السؤال والأمل أوسع الرمل وأرمل أحمده حمدا ممدودا وأوحده كما وحد الأواه وهو الله لا إله للأمم سواه ولا صادع لما عدله وسواه ، أرسل محمدا علما للإسلام ، وإماما للحكام ، ومسددا للرعاع ومعطل أحكام ود وسواع أعلم وعلم ، وحكم وأحكم ، واصل الأصول (أصل الأصول) ومهد وأكد الموعود وأوعد ، أوصل الله له الإكرام ، وأودع روحه السلام ورحم آله واهله الكرام ، ما لمع رائل وملع دال ، وطلع هلال وسمع إهلال إعملوا رعاكم الله أصلح الأعمال ، وإسلكوا مسالك الحلال واطرحوا الحرام ودعوه ، واسمعوا أمر الله وعوه وصلوا الأرحام وراعوها وعاصوا الأهواء واردعوها وصاهروا أهل الصلاح والورع وصارموا رهط اللهو والطمع ، ومصاهركم أطهر الأحرار مولدا ، وأسراهم سؤددا وأحلاهم موردا وها هو أمكم وحل حرمكم ، مملكا عروسكم المكرمة وماهر لها كما مهر رسول الله أم سلمة وهو أكرم صهر أودع الأولاد ، وملك ما أراد ، وما سها مملكه ولا وهم ولا وكس ملاحمه ولا وصم أسأل الله لكم احماد وصاله ودوام إسعاده ، وألهم كلا إصلاح حاله والإعداد لمآله ومعاده وله الحمد السرمد والمدح لرسوله أحمد صلى الله عليه وآله وسلم

Essensi Khutbah Imam Ali No.155 Nahjul Balaghah


Ibnu Abil Hadid (Ulama Ahlusunnah) menjelaskan esensi khutbah Imam Ali as; Imam Ali [as] mengatakan: "Terjadilah pembicaraan antara saya dan Rasulullah [saww]". Beliau SAWW bersabda kepada saya: “Allah swt kelak akan menetapkan bagi anda jihad melawan orang orang yang jatuh dalam fitnah sebagaimana Dia menetapkan jihad atas saya melawan orang orang musyrik.”

Saya berkata: "Wahai Rasulallah, fitnah jenis apakah hingga saya diwajibkan berjihad?"
Nabi Suci SAWW menjawab: "Fitnah tersebut berhubungan dengan orang orang yang mengakui keesaan Allah dan kenabianku, namun mereka menentang sunnahku".

Saya berkata: "Atas dasar apa saya memerangi orang orang yang mengakui keesaaan Allah dan kenabian Anda?"
Nabi saw bersabda: "Anda memeranginya karena mereka menciptakan bid'ah dalam agama dan mereka menentang perintah saya."

Saya berkata: "Wahai Rasulullah, sebelum ini anda telah berjanji bahwa saya akan mati syahid. Mohonlah kepada Allah agar janji syahadah itu jangan ditunda".

Nabi saw bersabda: "Anda sepeninggalku akan memerangi al-Nakitsun (Thalhah dan Zubair), al-Qasithun (Muawiyah dan pengikutnya) dan al-Mariqun (kaum khawarij). Sekarang saya menjanjikan syahadah bagi anda, anda akan segera memperoleh kemuliaan mati syahid dengan cara kepala anda akan dihantam dengan pedang hingga darah membasahi janggut anda, dalam hal ini bagaimanakah kesabaranmu?"
Saya berkata: "Wahai Rasulullah, disitu bukan tempatnya untuk bersabar. Namun itu merupakan berita gembira untuk bersyukur".

Nabi Suci saw selanjutnya bersabda: "Wahai Ali, sepeninggal saya umat akan jatuh ke dalam fitnah (bencana). Mereka menta'wilkan al-Qur'an sesuai dengan kehendak hatinya sendiri. Mereka menganggap halal minuman anggur dengan menamakannya air gandum; suap dengan menamakannya pemberian dan mengambil keuntungan riba dengan menamakannya perdagangan. Mereka merubah pengertian al-Qur'an yang sebenarnya dan mengikuti jalan kesesatan.

Dalam keadaan seperti ini, tinggallah anda dalam rumah dan putuskan hubungan anda dengan hal-hal itu. Saat itu, kekuasaan akan berpindah ke tangan anda dan orang orang akan berhadapan dengan anda. Perangi mereka berdasarkan ta'wil (makna batin) al-Qur'an sebagaimana saya memerangi kaum musyrikin berdasarkan tanzil (makna lahir) al-Qur'an. Kondisi masyarakat dimasa anda jauh berbeda dengan masa saya".

Saya katakan: "Wahai Rasulullah, bagaimana saya akan memperlakukan mereka saat itu. Apakah menganggap mereka telah kembali kepada kekafiran atau hanya dalam pendurhakaan?"
Beliau saw bersabda: " Dalam pendurhakaan, mereka berada dalam fitnah sampai keadilan ditegakkan".
Saya bertanya: "Wahai Rasulullah, keadilan berasal dari kita atau dari selain kita ?"
Nabi saw bersabda: "Keadilan bersama kita, kemenangan diperoleh melalui kita. Melalui kita pula Allah menyatukan hati hati manusia setelah di huni kemusyrikan dan melalui kita orang yang terjatuh dalam fitnah akan menemui kebahagiaan".

Saya berkata: "Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan karuniaNya kepada kita".

Teks Lengkap Khotbah Jum’at Rahbar di Tehran


Khotbah Pertama:
بسم‏اللَّه‏الرّحمن‏الرّحيم‏
الحمدللَّه ربّ العالمين. الحمدللَّه بجميع محامده كلّها على جميع نعمه كلّها. الحمدللَّه على حلمه بعد علمه. والحمدللَّه على عفوه بعد قدرته. و الحمدللَّه على طول آناته فى غضبه و هو قادر على ما يريد. نحمده و نستعينه و نستهديه و نؤمن به و نتوكّل عليه و نصلّى و نسلّم على حبيبه و نجيبه و خيرته فى خلقه و حافظ سرّه و مبلّغ رسالاته؛ سيّدنا و نبيّنا و حبيبنا ابى‏القاسم المصطفى محمّد و على آله الأطيبين الأطهرين المنتجبين. سيّما بقيّةاللَّه فى الارضين. و صلّ على ائمّة المسلمين و حماة المستضعفين و هداة المؤمنين
اوصيكم عباداللَّه بتقوى اللَّه 
قال اللَّه تبارك و تعالى: «يا ايّها الذين امنوا كتب عليكم الصّيام كما كتب على الّذين من قبلكم
.
Allah Swt berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kalian.." (Q.S. Al-Baqarah: 183)


Kepada Allah Swt saya memohon untuk menjadikan bulan jamuan Ilahi ini menjadi bulan yang penuh berkah bagi seluruh umat Islam, khususnya bangsa Iran yang mulia terlebih bagi Anda, jamaah shalat Jum'at ini.
Ayat suci yang tadi saya bacakan menunjukkan bahwa puasa adalah ibadah yang telah diwajibkan oleh Allah Swt atas umat-umat terdahulu sebelum umat ini. Diantara sekian banyak tugas dan kewajiban yang diemban dan diperlukan oleh umat manusia sepanjang sejarah adalah puasa, sama seperti shalat dan dzikir. Di semua masa, kondisi, peradaban dan periode kehidupan umat manusia, selama manusia masih layak disebut manusia, ia selalu memerlukan sejumlah amalan dan kewajiban diantaranya puasa. Pada khotbah pertama ini saya akan menyampaikan sepatah dua patah kata tentang puasa. Nanti di khotbah kedua saya akan membicarakan sejumlah masalah yang berhubungan dengan kondisi negara dan masyarakat kita saat ini.
Puasa yang kita sebut sebagai kewajiban ilahi pada hakikatnya merupakan penghargaan Ilahi kepada manusia, sebuah nikmat dan anugerah, sebuah kesempatan yang sangat berharga bagi mereka yang berhasil melaksanakannya. Memang ada kesulitan yang harus ditanggung dalam menjalankannya. Semua amalan yang membawa berkah dan berguna tak pernah lepas dari kesulitan. Tanpa menanggung kesulitan manusia tidak akan bisa mencapai kesuksesan. Tapi kesulitan yang dihadapi oleh manusia dalam menjalankan ibadah puasa tidak ada artinya dibanding faedah yang didapatkan darinya. Ada tiga tahap dalam puasa yang ketiga-tiganya menguntungkan orang yang melaksanakan ibadah ini. Tahap pertama adalah tahapan umum puasa yang secara lahirnya menghindari makan, minum dan semua hal yang dilarang dalam puasa. Jika puasa tak lebih dari sekedar amalan menahan diri dari makan, minum dan perbuatan-perbuatan lainnya cukup banyak faedah yang bisa didapat darinya. Puasa menguji kita dan memberi pelajaran kepada kita. Ujian untuk mengarungi kehidupan, sebuah pelatihan dan penempaan diri. Puasa adalah pelatihan yang lebih penting dari pelatihan fisik. Hal ini sering disinggung dalam banyak riwayat para Imam Maksum (as). Salah satunya adalah riwayat dari Imam Ja'far Shadiq (as), beliau berkata;
ليستوى به الغنى و الفقير
 
"Supaya orang kaya dan orang fakir bisa sejajar." (Fadhail al-Asyhur al-Tsalatsah hal: 102)
Allah Swt mewajibkan puasa pada hari dan waktu tertentu agar kaum kafir dan kaum kaya bisa sejajar. Orang yang miskin dan fakir sepanjang hari tidak bisa menuruti kemauan hati membeli apa saja lalu memakan atau meminumnya. Beda halnya dengan orang kaya. Ia mampu membeli dan memakan apa saja yang ia maukan kapan saja. Orang kaya tidak bisa memahami kondisi, kelaparan dan ketidakmampuan orang miskin untuk mendapat apa yang ia maukan. Tapi di hari ketika mereka berpuasa, orang miskin dan orang kaya sama-sama tidak bisa memenuhi hasrat hati untuk memakan dan meminum apa yang diinginkan. Hal ini disinggung dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Imam Ridha (as). Beliau berkata;
لكى يعرفوا الم الجوع و العطش و يستدلوا على فقر الآخره
 
"...supaya mereka mengerti derita lapar dan dahaga dan mengingat kemiskinan di hari kiamat..." (‘Ilal al-Syara'i' hal: 270).
Riwayat ini menyinggung tentang rasa lapar dan dahaga di hari kiamat. Diantara petaka yang bakal dihadapi manusia di hari kiamat adalah rasa lapar dan dahaga, dan ketika itu manusia dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Dengan merasakan lapar dan dahaga di hari-hari bulan Ramadhan manusia diarahkan untuk mengingat kondisi hari kiamat dan menyadari kesulitan yang bakal dihadapinya di hari itu.
Hadis lain yang juga diriwayatkan dari Imam Ridha (as) menyebutkan sisi lain dari ibadah puasa yang juga berkenaan dengan rasa lapar dan dahaga. Di dalam riwayat itu Imam Ridha (as) berkata;
صابراً على ما اصابه من الجوع والعطش
 
"... bersabar atas rasa lapar dan dahaga yang menimpanya..." (‘Ilal al-Syara'i' hal: 270).
Puasa memberi kemampuan kepada manusia untuk bersabar sehingga mampu menahan rasa lapar dan dahaga. Orang yang selalu memanjakan diri -yang tidak pernah merasakan dan tidak mengenal rasa lapar dan dahaga- tidak akan punya kesabaran dan kemampuan menahan derita. Orang seperti ini mudah dilumpuhkan di medan apapun. Ia akan mudah dikalahkan oleh kesulitan yang ada dalam kehidupan. Sementara orang yang biasa merasakan lapar dan dahaga serta mengenal maknanya akan memiliki kekuatan menanggung derita yang mungkin dihadapinya. Bulan Ramadhan memberikan kekuatan dan kesabaran ini kepada semua. Riwayat berikutnya dari Imam Ridha (as) menerangkan masalah ini. Beliau berkata;
و رائضا لهم على اداء ما كلّفهم
 
"...dan melatih mereka dalam menjalankan apa yang Dia wajibkan atas mereka..." (‘Ilal al-Syara'i' hal: 270).
Menahan lapar dan haus serta meninggalkan tuntutan nafsu di siang hari bulan Ramadhan menjadi semacam pelatihan yang memberi kekuatan kepada orang untuk menjalankan apa yang diwajibkan kepadanya. Pelatihan menundukkan hawa nafsu ini tentunya pelatihan yang sesuai syariat Ilahi dan dilakukan dengan kehendak diri. Salah satu hal yang membuat manusia kuat menghadapi kesulitan hidup adalah pelatihan diri. Puasa adalah satu bentuk pelatihan diri yang disyariatkan.
Riwayat-riwayat tadi menjelaskan bahwa puasa dalam konteksnya sebagai ibadah menahan lapar dan haus memiliki banyak faedah. Ibadah ini memberi rasa persamaan dengan kaum fakir miskin dalam diri orang kaya; puasa mengingatkan manusia akan rasa lapar di hari kiamat, memberi manusia kekuatan menanggung kesulitan dan pelatihan diri yang disyariatkan untuk meningkatkan kesabaran dalam menjalankan kewajiban. Semua itu adalah faedah puasa dalam tahapan ini. Selain itu, kosongnya perut dari makanan dan amalan meninggalkan hal-hal yang sebenarnya halal bagi manusia dalam kondisi biasa akan memberikan cahaya, kesucian dan kelembutan pada diri manusia. Dan ini adalah faedah yang sangat besar.
Tahap kedua dari puasa adalah meninggalkan dosa. Artinya dengan berpuasa orang harus menjaga telinga, mata, lisan dan hati -bahkan dalam riwayat disebutkan menjaga kulit dan rambut- dari perbuatan dosa. Dari Imam Amirul Mukminin (as) diriwayatkan bahwa beliau berkata,
الصّيام اجتناب المحارم كما يمتنع الرّجل من الطّعام و الشّراب
 
"Puasa adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan haram seperti meninggalkan makanan dan minuman." (Al-Gharat: 343)
Sebagaimana orang harus meninggalkan makan dan minum saat menjalankan puasa, dia juga meninggalkan dosa saat menjalankan ibadah ini. Ini tentunya satu tahapan yang lebih tinggi dari ibadah puasa. Bulan Ramadhan adalah peluang emas bagi manusia untuk melatih diri meninggalkan dosa. Sebagian pemuda yang datang menemui saya sering meminta doa dari saya agar terhindari dari dosa. Doa tentunya hal yang harus dan selalu saya lakukan untuk mereka. Tapi yang lebih penting untuk menghindari dosa adalah tekad dan kemauan seseorang. Anda harus memutuskan untuk tidak melakukan dosa. Dan ketika keputusan itu sudah diambil, Anda akan mendapatkan bahwa meninggalkan dosa adalah hal yang mudah. Meninggalkan dosa ibarat seperti gunung yang menjulang tinggi di depan mata. Tapi ketika ada kemauan dan langkah ia akan menjadi dataran yang mudah dilalui. Bulan Ramadahan adalah kesempatan terbaik untuk melatih diri meninggalkan dosa.
Dalam sebuah hadis lain yang diriwayatkan dari Fathimah Azzahra (as) disebutkan bahwa beliau berkata;
ما يصنع الصائم بصيامه اذا لم يصن لسانه و سمعه و بصره و جوارحه
"Apa yang diperbuat orang yang berpuasa jika ia tidak menjaga lisan, pendengaran, penglihatan dan anggota badannya?" (Al-Nawadir: 22)
Artinya, apa yang didapatkan dengan berpuasa jika ia tidak menjaga lidah, telinga, mata dan anggota badannya dari perbuatan dosa?
Dalam sebuah riwayat diceritakan kisah seorang perempuan yang menghina seorang pelayannya. Nampaknya, mereka ini tinggal bertetangga dengan Rasulullah SAW atau bersama beliau dalam sebuah perjalanan. Ketika itu, Nabi SAW membawa makanan di tangan lalu beliau menawarkannya kepada orang perempuan tersebut. Dia menolak tawaran itu dan mengatakan, "Saya sedang berpuasa." Kepadanya Nabi SAW bersabda;
كيف تكونين صائمه و قد سببت جاريتك
"Bagaimana engkau mengaku berpuasa sedangkan engkau menghina budakmu?" (Al-Nawadir: 22)
انّ الصوم ليس من الطعام و الشّراب
"Puasa bukan hanya menahan diri dari makanan dan minuman."
و انما جعل‏اللَّه ذلك حجابا عن سواهما من الفواحش من الفعل والقول
"Tetapi sesunggunya Allah menjadikan puasa sebagai penghalang dari selain keduanya, yaitu penghalang dari keburukan kata-kata dan perbuatan." (Al-Nawadir: 22)
Allah hendak menjauhkan manusia dari dosa dan keburukan lewat puasa, yang salah satu dari dosa itu adalah keburukan lisan dalam bentuk hardikan dan hinaan terhadap orang lain. Di antara dosa dan keburukan yang lain adalah dosa hati, seperti membiarkan permusuhan dan dendam terhadap orang lain tumbuh subur di dalam hati. Sebagian dosa adalah dosa akhlak yang punya banyak tahapan. Kesimpulannya, tahapan kedua puasa adalah menghindarkan diri dari dosa. Anda semua khususnya para pemuda harus memanfaatkan kesempatan yang baik ini. Sebab anak muda punya kemampuan dan kekuatan di satu sisi, serta kemurnian jiwa dan ketercerahan hati di sisi lain. Semua itu merupakan peluang yang baik. Manfaatkan kesempatan yang ada di bulan Ramadhan dan latihlah diri untuk meninggalkan dosa yang merupakan tahap kedua dari ibadah puasa.
Tahap ketiga puasa adalah meninggalkan apa saja yang memalingkan pikiran dan hati manusia dari Allah. Ini adalah tahapan yang tinggi dari puasa. Dalam sebuah hadis Qudsi, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada Allah;
يا ربّ و ما ميراث الصّوم
 
"Tuhanku! Apakah gerangan hasil dari ibadah puasa?"
Allah Swt menjawab;
الصوم يورث الحكمة و الحكمة تورث المعرفة و المعرفة تورث اليقين فاذا استيقن العبد لا يبالى كيف اصبح بعسر ام بيسر
 
"Puasa mendatangkan hikmah (kebijaksaaan), sedangkan hikmah menghasilkan makrifat, lalu makrifat membuahkan yakin, dan ketika yakin bersemayam di hati seorang hamba maka ia tak akan peduli tentang kondisi yang dihadapinya, dalam kesusahankah dia atau kemudahan." (Bihar al-Anwar: 77 hal: 27)
Artinya, puasa menjadi sumber memancarnya hikmah di dalam hati. Ketika hikmah sudah menguasai hati maka ia akan melahirkan ilmu dan makrifat yang bercahaya. Makrifat inilah yang mendatangkan keyakinan seperti keyakinan yang diminta Nabi Ibrahim al-Khalil (as) dari Allah Swt dan kita juga dianjurkan untuk memintanya dalam doa-doa yang diriwayatkan untuk bulan ini. Ketika seseorang mendapatkan keyakinan di hati maka segala sesuatu akan mudah baginya. Ia akan memandang dirinya mampu menghadapi masalah apapun yang mendera kehidupannya. Lihatlah betapa agungnya buah dari ibadah ini. Orang seperti ini tidak akan terkalahkan sepanjang umurnya dalam menghadapi segala kesulitan hidup dan melangkah menuju kesempurnaan. Yakin akan memberikan kekuatan itu kepada manusia, dan itu didapat dari ibadah puasa. Ketika puasa berhasil menghidupkan ingatan dan dzikir kepada Allah dan menyalakan pelita makrifat Ilahi dalam hati, kesan-kesan yang agung itu akan datang mengikutinya. Apa saja yang memalingkan orang dari dzikrullah sangat berbahaya bagi tahapan puasa yang ketiga ini. Beruntung orang yang bisa mencapai tahapan ini dengan sempurna. Tentunya kita semua berharap, memohon kepada Allah dan berusaha untuk mencapai tahapan ini.
Ilahi! Demi Muhammad dan keluarga Muhammad jadikan kami orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan sesungguhnya. Ya Allah! Berilah kami taufik untuk mencapai derajat tertinggi puasa dan anugerahkan kepada kami semua berkah yang dihasilkan oleh kewajiban ilahi ini.
بسم‏اللَّه‏الرّحمن‏الرّحيم‏ قل هو اللَّه احد. اللَّه الصّمد، لم يلد و لم يولد و لم يكن له كفوا احد
Khotbah kedua:
بسم‏اللَّه‏الرّحمن‏الرّحيم الحمدللَّه ربّ العالمين. والصّلاة والسّلام على سيّدنا و نبيّنا و حبيب قلوبنا ابى‏القاسم المصطفى محمّد و على آله الأطيبين الأطهرين المنتجبين. سيّما على اميرالمؤمنين و الصّديقة الطّاهره سيّدة نساءالعالمين. والحسن والحسين سيّدى شباب اهل الجنّة و على‏بن‏الحسين و محمّدبن‏على و جعفربن‏محمّد و موسى‏بن‏جعفر و على‏بن‏موسى و محمّدبن‏على و على‏بن‏محمّد و الحسن‏بن‏على والخلف القائم المهدى. حججك على عبادك و امنائك فى بلادك. و صلّ على ائمّة المسلمين و حماة المستضعفين و هداة المؤمنين 
و استغفراللَّه لى و لكم. اوصيكم و نفسى بتقوى اللَّه
Kepada saudara dan saudari jamaah shalat Jum'at saya berpesan untuk meningkatkan taqwa Ilahi yang merupakan kesan paling menonjol dari ibadah puasa di bulan ini.
Banyak masalah yang perlu dibicarakan dalam pertemuan ini. Salah satu peringatan penting yang layak disinggung di sini adalah peringatan syahidnya Ayatullah Mofatteh. Setelah itu saya akan membahas beberapa hal terkait transformasi di negara kita.
Almarhum Syahid Mofatteh selain terpandang sebagai ulama yang menonjol, relawan ulung, cendekiawan dan figur yang mengenal kondisi zaman, juga memiliki keistimewaan khas yang hanya dimiliki oleh segelintir ulama di zamannya. Keistimewaan itu adalah kemampuannya menjalin hubungan dengan kaum muda, kalangan mahasiswa dan mereka yang ingin mendengar pesan agama dari seorang tokoh ulama yang cendekia. Karena itu, sebelum kemenangan revolusi Islam maupun masa setelahnya, lahan perjuangan tokoh ulama ini umumnya berhubungan dengan kalangan pemuda khususnya mahasiswa. Beliau aktif di masjid-masjid juga tampil dengan ceramah-ceramahnya di lingkungan pekerjaan. Oleh sebab itu, bukan satu kebetulan jika hari syahidnya ulama cendekiawan ini diperingati sebagai hari persatuan hauzah dan universitas atau persatuan mahasiswa dan ruhaniawan. Alasannya adalah karena beliau merupakan figur yang menghubungkan kedua lembaga tersebut. Allah telah memberikan pahala yang setimpal kepada tokoh yang mulia itu dengan kesyahidannya. Kematian syahid adalah pahala terbesar yang diberikan Allah kepada hamba-hambaNya yang saleh, termasuk hamba yang saleh ini. Semoga Allah semakin meninggikan derajat beliau di sisiNya.
Tema yang menurut saya layak untuk disampaikan kepada masyarakat umum berkenaan dengan kondisi negara kita adalah bahwa bangsa yang hidup adalah bangsa yang meraih kemajuan. Di antara tugas penting yang harus dilaksanakan seiring dengan pembangunan, kemajuan keilmuan dan pekerjaan-pekerjaan besar lainnya adalah mengenal target-target yang dibidik oleh pihak musuh di semua tahap. Ini merupakan ciri khas dari hidupnya sebuah bangsa. Mustahil bangsa yang mencanangkan cita-cita besar dan ingin melakukan pekerjaan-pekerjaan besar tidak memiliki musuh. Memang ada bangsa-bangsa yang ibaratnya duduk di satu sudut tanpa memikirkan nasib sendiri, lalu pihak-pihak lain datang dan menguasai mereka. Tak beda halnya dengan domba-domba yang asyik menyantap rerumputan lalu pihak asing yang layaknya pengembala yang pengkhianat datang melakukan apa saja terhadap mereka. Jika bangsa-bangsa tadi ingin hidup seperti itu mereka tidak perlu menyibukkan diri merenung dan memikirkan masa depan. Hanya saja di zaman ini bangsa yang seperti itu sudah jarang kita jumpai. Bangsa-bangsa di dunia umumnya sudah sadar. Yang jelas bangsa seperti bangsa Iran yang bangkit melawan hegemoni asing dan mengusir mereka dari negeri ini serta mengakhiri intervensi mereka atas negeri ini -dan ini tentunya bukan pekerjaan sepele- sudah pasti punya musuh. Bangsa Iran telah mengakhiri kekuasaan asing atas kekayaan minyaknya dan kekayaan materi lainnya serta telah menggulung rezim yang hanya bekerja untuk kepentingan asing. Bangsa dengan keistimewaan seperti ini pasti punya musuh.
Hari ini bangsa Iran telah menjelma menjadi bangsa yang bercita-cita luhur. Bangsa ini menentang kezaliman, arogansi, pemaksaan dan diskriminasi. Siapa saja yang tangannya tercemari oleh tindak kezaliman, diskriminasi, arogansi dan perampokan pasti tak punya hubungan yang harmonis dengan bangsa ini. Tentunya ada pihak-pihak yang mengatakan dan berusaha meyakinkan bahwa kita sedang berkhayal saat mengungkapkan adanya konspirasi dan permusuhan terhadap kita. Silahkan mereka mengatakan itu dan menutup mata dari fakta yang sebenarnya ada. Tapi fakta tentu tidak akan berubah. Ancaman dari musuh tidak akan hilang dengan keterlelapan dan kelalaian saya dan Anda. Jika musuh mengintai dan menanti kesempatan untuk menyerang tak ada bedanya tahukah kita akan rencana musuh atau tidak. Apalagi jika kita sengaja berpura-pura tidak tahu akan adanya ancaman. Musuh punya rencana dan siap melaksanakannya.
Ada sebagian orang yang berusaha meyakinkan bahwa bangsa Iran tidak punya musuh. Karena itu silahkan duduk manis di sisi rumah dan sibukkan diri dengan pekerjaan Anda. Tenanglah bahwa di sini aman. Pernyataan seperti itu jelas salah. Bangsa yang hidup tidak akan pernah berpikir semacam itu. Bahkan sebagian bangsa yang tidak terancam sekalipun karena musuh mereka tidak terlalu berbahaya atau posisinya yang jauh namun tetap mengesankan bahwa musuh berada di dalam rumah mereka. Dengan semangat seperti itu mereka selalu siap membela diri. Kondisi ini biasa kita saksikan di negara-negara Barat khususnya AS sepanjang era perang dingin. Mereka bahkan menciptakan musuh bayangan dan mengesankan sedemikian rupa kepada publik akan bahaya yang mengancam. Tujuannya, supaya mereka bisa melakukan apa yang mereka rencanakan. Penjelasan ini berkenaan dengan negara-negara yang tidak terlalu terancam dengan keberadaan musuh. Lalu, terkait dengan negara seperti Iran yang selalu menjadi sasaran konspirasi dan permusuhan baik yang dilakukan secara terbuka maupun yang terselubung bahkan yang dilakukan di dalam negeri, sangat tidak logis jika kita menafikan keberadaan musuh dan konspirasinya. Jadi, mereka yang tidak ingin bertindak bodoh harus selalu waspada dan mencari tahu apa yang sedang dipikirkan oleh musuh.
Di medan perang, komandan yang baik adalah komandan yang dapat membaca gerak gerik musuh dan memprediksi dengan benar dari arah mana musuh akan menyerang, lalu menerangkan strategi musuh kepada pasukannya. Di masa perang pertahanan suci, para pemuda yang terlibat di medan perang menyadari betul masalah ini. Jika di medan pertempuran Anda bisa memahami apa yang sedang dipikirkan oleh musuh, Anda pasti akan dapat menangkal sebagian besar serangannya. Dengan begitu Anda berarti telah memproteksi diri dan bisa melakukan apa yang mesti Anda lakukan. Tentunya dalam kesempatan ini saya tidak sedang menjelaskan siapa musuh kita. Sebab, bangsa Iran umumnya sudah mengenal musuhnya di dunia ini. Tapi yang perlu dijelaskan adalah apa target musuh pada tahap ini? Jika saya ditanya, saya akan menjawab dengan menyebutkan dua atau tiga target musuh dalam menyerang bangsa dan negara kita pada tahap sekarang. Tentunya tidak seperti yang digembar-gemborkan oleh radio-radio musuh kita bahwa apa yang kita pahami memang fakta yang tak terbantahkan lagi. Atau dengan kata lain kita maksum dari kesalahan dalam memahami agenda musuh. Tidak. Ini hanya pemahaman saya. Ini tak lebih dari apa yang saya pahami selaku abdi bangsa dan orang yang dengan segala kerendahannya mendapat tugas dan tanggung jawab yang besar. Apa yang saya pahami harus saya jelaskan kepada rakyat umum. Tentunya siapapun boleh mempunyai pendapat dan pemahaman yang mungkin lebih benar dan hal itu berarti baginya. Tapi yang saya pahami adalah materi yang akan saya jelaskan.
Musuh membidik tiga sasaran secara bertahap. Sasaran pertama adalah target merusak persatuan nasional dan kekompakan bangsa Iran. Kedua merusak keimanan dan akidah rakyat yang membangun kepribadian mereka. Artinya musuh berusaha melemahkan keimanan, akidah dan keyakinan yang telah mengeluarkan bangsa ini dari ketertinggalan dan keterhinaan lalu menjadikannya bangsa yang maju, pemberani dan pemain asli di tengah percaturan dunia. Semua itu terjadi berkat keimanan dan akidah bangsa ini. Tanpa adanya keimanan orang tidak akan bergerak melangkah dan tanpa akidah bangsa ini tidak akan maju. Musuh berusaha merusak dan melemahkan keimanan dan akidah ini. Sasaran ketiga adalah merusak spirit dan semangat serta menghancurkan optimisme bangsa akan masa depan yang cerah. Singkatnya ada tiga sasaran pengerusakan yang ditargetkan musuh, yaitu merusak persatuan, merusak keimanan dan akidah yang konstruktif, dan ketiga, merusak spirit dan optimisme. Agenda pengerusakan ini mereka namakan dengan gerakan reformasi.
Saya tidak membicarakan orang-orang dalam yang lalai. Tapi yang saya bahas adalah musuh. Gerakan ini tersambung dengan pihak asing. Di dalam negeri juga ada pihak-pihak yang menjalankan agenda lawan, mereka pun masuk dalam kelompok musuh. Kondisinya sama persis dengan kelompok Qasithin di masa khilafah Imam Amirul Mu'minin Ali (as) seperti yang telah saya jelaskan tahun lalu. Pada masa khilafah Imam Ali (as) ada tiga kelompok yang membuka front pertempuran melawan beliau. Mereka adalah kelompok Qasithin, Mariqin dan Nakitsin. Mariqin (kelompok Khawarij, pent) dan Nakitsin (kelompok pengingkar baiat yang dipimpin Thalhah dan Zubair, pert) adalah dua kelompok yang muncul dari dalam. Mereka adalah aorang-orang yang lalai dan terperangkap dalam jebakan gemerlap harta, takhta dan dendam atau kebodohan, kejahilan dan fanatisme. Sedangkan kelompok Qasithin, mereka adalah kelompok yang sejak awal memang memendam permusuhan dan tidak mungkin berhenti memusuhi. Kelompok ini tak mengenal kata damai dengan Imam Ali (as).
Beberapa orang datang menghadap Amirul Mu'minin Ali (as) dan mengatakan, "Wahai Amirul Mu'minin! Biarkan Muawiyah untuk sementara waktu duduk menikmati kekuasaan [di Syam]." Imam menjawab, "Tidak. Ketika aku yang memimpin Muawiyah tidak bisa menjadi gubernur di salah satu negeri Islam. Dia harus disingkirkan."
Mereka lantas menyalahkan Amirul Mu'minin (as) dan menuduh beliau sebagai orang yang tidak tahu politik. Bahkan sampai sekarangpun ada sebagian penulis yang menyebut langkah Imam Ali (as) itu sebagai ketidakpandaian beliau dalam berpolitik. Merekalah yang sebenarnya tidak tahu politik. Tindakan Imam Ali (as) adalah langkah yang matang. Sebab, beliau tahu bahwa Muawiyah bukanlah Thalhah atau Zubair yang jika diberi konsesi akan diam dan tidak lagi menentang. Front yang dipimpin Muawiyah adalah front Qasithin yaitu kelompok yang tidak mungkin bisa akur dengan kubu Imam Ali (as). Jika Amirul Mu'minin mundur selangkah, ia akan maju selangkah. Tak ada tempat yang bisa mempertemukan dua front ini kecuali medan perang. Imam Ali (as) menyadari benar karakter kelompok yang dihadapinya itu. Karenanya, selama beliau masih menjabat sebagai khalifah, kubu Qasithin tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka kalah di setiap medan. Sampai akhirnya Imam Amirul Mu'minin Ali (as) gugur syahid. Gugurnya beliaupun di tangan kelompok fanatik, bodoh dan tertipu yang penampilannya mirip dengan orang-orang dalam. Dengan gugurnya Imam Ali, kelompok Qasithin yang notabene musuh dari luar berhasil merebut kekuasaan. Beberapa tahun setelah itu terkuaklah esensi sebenarnya dari kelompok Qasithin dan apa sebenarnya model ideal dari pemerintahan mereka, yaitu dengan munculnya penguasa seperti ‘Hajjaj bin Yusuf', ‘Yusuf bin Umar Tsaqafi' dan pemerintahan Yazid bin Muawiyah. Jelas bahwa kelompok ini tidak mungkin bisa bertemu dengan kelompok Imam Ali (as).
Kondisi yang ada saat inipun mirip dengan kondisi itu. Ada front musuh. Musuh yang sebenarnya bukanlah orang-orang dalam yang lalai dan tertipu atau karena satu masalah termakan api dendam sehingga bangkit melawan pemerintahan Islam, menentang kebenaran dan melawan Imam dan jejak Imam Khomeini. Mereka ini bukan musuh yang sebenarnya, karena tak lebih dari orang-orang yang lalai dan tertipu. Mereka layak dikasihani. Musuh yang sebenarnya adalah pihak-pihak yang berada di belakang kelompok tadi tapi tidak menampakkan diri. Mereka tidak menampilkan diri di dalam negeri. Di luar negeri, di pentas dunia, di gelanggang internasional mungkin mereka tampil secara terbuka. Mungkin juga mereka bekerja sebagai agen yang loyal untuk dinas intejilen AS (CIA) atau dinas intelijen Zionis (Mossad). Di sana mereka menampakkan diri secara terbuka, berbicara dan mengumbar banyak hal. Mereka akan menjelaskan motif permusuhannya dengan Islam dan umat Muslim. Tapi di dalam negeri, mereka punya kaki tangan yang tidak mau tunduk kepada pemerintahan yang kokoh ini. Mereka sadar bahwa pemerintahan ini kokoh karena didukung oleh rakyat dan berdiri di atas landasan cinta dan keimanan rakyat. Musuh jelas takut menghadapi pemerintahan seperti ini sehingga tak berani maju berhadapan-hadapan secara langsung. Mereka menggunakan lisan satu, dua atau tiga perantara untuk menyampaikan kata-katanya. Mereka menggunakan lisan orang-orang yang lalai di dalam. Karena itu, Anda mungkin akan mendengar kata-kata musuh keluar dari mulut seorang rohaniawan yang lalai dan tertipu, atau dari mulut seorang mahasiswa yang termakan emosi dan lugu, atau dari mulut orang biasa bahkan seorang revolusioner yang tak kenal zaman dan tidak mengenal musuh sehingga termakan oleh rasa dendam dan permusuhan. Mereka tidak sadar apa yang diucapkan. Kata-kata itu sebenarnya bukan kata-kata mereka tapi kata-kata musuh. Musuh kita adalah mereka oleh al-Qur'an disifati;
قد بدت البغضاء من افواههم و ما تخفى صدورهم اكبر
 
"Telah nampak kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan hati mereka lebih besar..."
(Q.S. Aali Imran: 118)
Musuh kita adalah mereka yang bukan saja tak menaruh simpati kepada revolusi, bahkan dalam beberapa masa, berdiri menentang revolusi ini. Sebagian dari mereka sudah menunjukkan permusuhan sejak zaman kekuasaan rezim Pahlevi. Sebagian menampakkan permusuhan dan melakukan aksi pengerusakan setelah pemerintahan Islam berdiri. Sebagian dari mereka menyingkir dari medan dan menyembunyikan diri karena takut. Kini setelah melihat ada peluang mereka keluar dari tempat persembunyian mereka. Mereka menduga kesempatan telah terbuka bagi mereka untuk melayangkan pukulan. Tapi tetap, mereka melangkah dengan hati-hati. Yang hendak mereka bidik adalah persatuan nasional. Mereka mau merusak persatuan bangsa ini. Anda sekalian tentu sudah maklum bahwa di tengah bangsa yang besar ini ada faktor-faktor yang bisa menyulut perpecahan. Terkadang faktor perbedaan bahasa dan wilayah geografi bisa menjadi isu perpecahan. Namun bangsa Iran yang bijak ini sejak masa sebelum kemenangan revolusi maupun di masa perjuangan revolusi sampai hari ini tetap mengedepankan persatuan dibanding isu-isu perpecahan. Apapun yang dimaukan musuh, bangsa ini berhasil mempertahankan persatuan dan kesatuannya di semua medan dan momen yang penting. Berkat persatuan inilah bangsa kita berhasil memenangi perang.
Pemerintah melakukan apa saja yang dapat dilakukan. Alhamdulillah, berkat persatuan rakyat, sampai hari ini kita telah mengukir banyak prestasi dalam hal pembangunan. Musuh tidak suka melihat realita ini. Musuh menginginkan masing-masing kelompok di negeri ini saling berhadap-hadapan. Rohaniawan lawan kampus, pedagang lawan buruh atau petani, generasi muda lawan kelompok setengah baya atau tua. Musuh menginginkan benturan antara mereka dengan motif, slogan dan alasan tertentu. Musuh ingin setiap kelompok menaruh kecurigaan kepada kelompok yang lain. Jika di tengah masyarakat ada satu poros yang dipercaya penuh oleh rakyat dan mereka merujukkan setiap isu perselisihan kepadanya sehingga perselisihan itu dapat diatasi, musuh akan menggempur poros itu habis-habisan. Itulah yang dimaukan musuh.
Tak heran jika Anda lantas menyaksikan kaki tangan musuh dalam propagandanya -baik melalui radio asing maupun radio di dalam negeri juga media-media di dalam- terus menerus mengumbar kata-kata atau melakukan tindakan untuk mengesankan adanya benturan politik yang sangat tajam di negara ini. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Coba Anda lihat sebagian media di dalam negeri. Memang sebagian darinya bukan media asing tapi sebagian yang lain memang berhubungan dengan pihak asing dan berafiliasi dengan musuh. Anda juga tentu sudah mengenal media-media itu. Lembaran-lembaran media itu dipenuhi oleh pemberitaan yang mengesankan adanya kondisi yang mencekik di negeri ini. Padahal justeru umbaran kata-kata mereka itulah yang menimbulkan suasana mencekik. Mereka justeru membuat malu diri sendiri. Sebab setiap hari mereka menyebarkan kebohongan dan pemberitaan palsu untuk memancing ketegangan. Lembaga-lembaga hukum negara terus memantau. Selagi belum ada tindak kejahatan, aparat hukum akan menahan diri. Silahkan mereka berbicara. Mereka berusaha mengesankan adanya keributan dan ketegangan di tengah masyarakat. Mahasiswa tentunya menyaksikan lingkungan kampus dengan proses pendidikan yang tetap berjalan, pusat riset yang aktif dan ujian yang digelar tepat waktu. Pegadang, buruh, rohaniawan, dan masing-masing kelompok masyarakat menyaksikan sendiri lingkungan tempatnya beraktivitas yang berjalan tanpa ada masalah. Tapi sebagian surat kabar menurunkan berita dengan judul yang ditulis dengan huruf besar bahwa akan ada kerusuhan di sini. Kasihan para analis asing yang tertipu dan mempercayai pemberitaan itu. Sebab, mereka berada di luar negeri dan tidak bisa menyaksikan fakta yang sebenarnya. Jadi inilah salah satu target musuh saat ini yang ingin dicapai lewat mesin-mesin propaganda dan media radio -seperti radio Amerika yang lebih tepatnya disebut radio zionis, radio Inggris dan radio rezim zionis Israel- serta corong-corong mereka di dalam negeri.
Target kedua adalah merusak keimanan dan akidah. Semua aktivitas yang menggunakan gerakan badan dan pikiran maupun hati pasti berangkat dari keyakinan. Seorang prajurit yang terjun ke medan perang dan bertempur melawan musuh pasti punya kepercayaan yang mendorongnya untuk berperang. Jika kepercayaan itu dicabut dari hatinya, ia yang sebelumnya laksana peluru panas yang terus menerus menghujani musuh akan berubah menjadi dingin dan menyingkir ke tepi. Inilah kekuatan yang muncul dari kepercayaan. Kepercayaan yang ada dalam Islam, keyakinan akan pahala Ilahi dan keimanan akan kebenaran yang diperjuangkan bangsa Iran dalam menghadapi musuh-musuh agresor dan dalam menghadapi AS, semua itu adalah kepercayaan yang menggerakkan bangsa ini sehingga mampu menggulingkan dan menghancurkan rezim Pahlevi yang despotik dan korup lalu mendirikan pemerintahan Islam dan memotong tangan musuh-musuhnya. Dua puluh tahun lamanya bangsa ini gigih melawan segala konspirasi musuh. Apa yang sedang dikejar oleh musuh? Musuh berusaha keras melumpuhkan kepercayaan bangsa ini, walaupun mereka sadar bahwa ini bukan pekerjaan yang mudah.
Memang ada banyak kesedihan dan duka. Tapi di saat yang sama ada banyak kabar gembira dari Allah yang akan saya bahas nanti. Mereka telah melakukan kesalahan. Bangsa Iran adalah bangsa yang selama beberapa abad tampil di tengah kaum muslimin sebagai pengibar panji ilmu Islam, fiqih, hadits, filsafat Islam, irfan, dan tafsir. Inilah fakta budaya dan sejarah bangsa kita. Bangsa kita adalah bangsa yang menjadi sasaran program sistematis era rezim Pahlevi sepanjang 50 tahun namun tetap tak dapat dipisahkan dari agamanya. Justeru ketika musuh menduga para pemuda bangsa ini sudah rusak dan tidak lagi mengenal agama, para pemuda itu malah mengikuti jejak seorang marji, ulama yang tampil, dan rohaniawan yang saleh. Keadaan pun berubah dan pihak lawanlah yang dirugikan. Mereka tenggelam dalam mimpinya, tapi dengan tetap bekerja. Ada upaya keras dari mereka untuk mengingkari sebuah fakta ketika Republik Islam Iran dengan lantang menunjukkan sikapnya yang anti zionis. Pada kesempatan lain saya akan berbicara panjang lebar tentang zionis yang menjadi musuh kita, insya Allah. Saya tidak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Apa mereka lantas mengira bahwa dengan suara segelintir orang yang membagi-bagikan selebaran masalah ini akan berakhir begitu saja? Bangsa ini akan menindak tegas orang-orang yang telah membela pengkhianatan terhadap bangsa Palestina dan Islam.
Sudah dua puluh tahun ini AS terus mengumbar pernyataan, mengambil tindakan dan melakukan hal-hal yang menyudutkan bangsa ini. Mereka mengaku memusuhi pemerintahan, agama dan orientasi di negara ini yang telah mengancam kepentingan mereka di kawasan. Apa yang maksudkan dengan kepentingan itu? Artinya, dulu segala sesuatu di negeri ini ada di tangan mereka. Sistem Islami datang bersama para pemuda dan ulama Muslim yang membentangkan ajaran Islam di negeri ini. Akibatnya mereka kehilangan kekuasaan atas minyak, kekayaan alam dan militer negeri ini. Karena itu mereka lantas menyulut api permusuhan. Tanpa malu mereka mengaku berambisi untuk meraih kembali kepentingannya di Iran. Masih adakah permusuhan yang lebih terbuka dari ini? Lantas muncul seseorang dengan penanya yang buntung dan rapuh menulis sesuatu di media untuk berusaha meyakinkan bahwa AS tidak memusuhi bangsa Iran, tidak memusuhi kepentingan Iran. Karena itu kita harus melakukan hal yang juga dilakukan negara-negara lain yang menyerah kepada kekuatan AS dan bersimbuh di hadapannya! Kalian kira bangsa Iran akan membiarkan semua itu terjadi? Apakah [kalian kira] pemikiran yang diusung oleh bangsa Iran saat ini adalah pemikiran yang remeh?
Perhatikan pula masalah berikut ini yang juga disorot tajam oleh musuh kita. Pembicaraan saya ini lebih ditujukan kepada musuh kita yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Pemikiran yang membuat sebuah bangsa menjadi laksana samudera, membuatnya bagaikan badai yang bertiup kencang, berjuang untuknya selama hampir dua puluh tahun sampai berhasil meraih kemenangan, lalu dengannya pula bertahan secara resisten selama dua puluh tahun dengan mengorbankan nyawa ratusan ribu pemudanya, mungkinkah pemikiran yang sedemikian mendalam bagi bangsa seperti ini dilenyapkan dengan mudah? Sudah sedemikian pandir dan dungukah para pakar intelijen Anda? Dulu Anda berkuasa atas segala sesuatu di negeri ini. Perguruan tinggi ada di tangan Anda. Kekuasaan, Syah dan Perdana Menteri ada dalam genggaman Anda. Apa yang Anda inginkan di negara ini bisa Anda lakukan dengan mudah. Koran-koran penuh dengan materi yang Anda maukan. Kebijakan apapun yang Anda inginkan bisa Anda terapkan di negeri ini. Ulama tidak berani berbicara di sudut masjid manapun yang menentang AS walaupun hanya dengan sepenggal kalimat. Jika ada kata-kata yang keluar mereka akan dipenjara. Walaupun para ulama tetap berani berbicara dan rela menanggung akibatnya. Kondisi saat itu benar-benar mencekik. Waktu itu, ulama, agama, bangsa Muslim dan para pemuda mukmin tidak mampu menolak petaka bersejarah yang ditimpakan AS terhadap bangsa ini dan tidak bisa menyelamatkan negeri yang besar ini cengkeramannya. Hari ini, kekuasaan ada di tangan kubu Islam. Kekuasaan ada di tangan para pemuda ini. Supremasi Islam telah tegak di sini. Apakah dengan kondisi yang seperti ini musuh bisa merampas keimanan dan agama dari bangsa ini? Jelas mimpi di siang bolong. Mereka salah dalam membaca situasi. Syukur, musuh kita selalu menelan kekalahan pahit akibat kesalahannya sendiri. Kali inipun mereka harus merasakan hal yang sama. Meski demikian, saya dan Anda sekalian harus waspada dan jangan sampai lalai. Satu-satunya pesan saya adalah jangan sampai kita lalai. Insya Allah, Allah akan membimbing kita dan menerangi jalan kita. Jalan yang terpampang di depan kita terang.
Lantas apa sebenarnya yang terjadi? Saya katakan bahwa ada banyak hal yang membuat sedih. Tapi saya tidak bermaksud memaparkan kesedihan apa saja. Cukup Allah dan para waliNya yang mengetahui kesedihan itu. Merekalah sebaik-baik yang mendengar keluhan. Tapi jika saya hendak menjelaskan hal terbesar yang patut disedihkan dan dikeluhkan maka saya akan menyebutkan keberadaan orang-orang yang terus berusaha membuka jalan bagi AS untuk berkuasa di negara ini. Padahal, mereka tidak memperoleh keuntungan apapun dari kekuasaan AS atas negeri kita. Tentunya orang-orang itupun berbeda. Ada yang melakukannya karena kelalaian, ada yang karena kesalahan, kelemahan atau dendam. Ada yang melakukan hal itu karena sakit hati kepada seseorang. Seperti kata pepatah, membakar istana hanya karena sehelai sapu tangan. Hanya karena dendam terhadap seseorang atau karena tidak memperoleh jabatan yang diinginkan, atau karena kesalahpahaman mereka lantas berbicara, bersikap atau melakukan tindakan yang merugikan negara secara umum dan menggembirakan musuh.
Anda perlu tahu bahwa radio-radio asing beroperasi dengan dana jutaan dolar. Mereka tentu punya misi dan gencar menebar propaganda. Yang mereka maukan adalah mempengaruhi opini umum masyarakat di negara sasaran. Tentunya mereka tidak sembarang melakukan wawancara dengan seseorang, membahas satu topik atau membela satu haluan atau kelompok tertentu. Orang yang berakal tentu akan berpikir dalam-dalam saat menyaksikan musuh menepuk tangan dan memujinya. Dia pasti akan merenungkan kesalahan apakah yang telah ia lakukan sampai membuat musuh bersorak untuknya. Dia harus segera sadar. Yang sangat disesalkan adalah, sebagian orang justeru bangga dan gembira melihat musuh bertepuk tangan. Jika penyerang dari tim sepakbola kita melakukan kesalahan dengan memasukkan bola ke gawang sendiri, siapakah yang akan bersorak gembira? Tentunya yang akan bersorak adalah pendukung tim lawan. Seharusnya ketika melihat musuh bersorak dan bertepuk tangan untuk Anda, Anda menyadari telah memasukkan bola ke gawang sendiri. Renungkan mengapa hal itu sampai terjadi. Kesalahan apakah yang telah Anda lakukan? Ada apa sebenarnya dengan Anda? Selidiki dan cari tahu kesalahan apa yang telah Anda lakukan lalu bertaubatlah. Di bulan Ramadhan ini, saya berharap mereka yang telah melakukan kesalahan besar terhadap bangsa Iran ini agar segera bertaubat di hadapan Allah dan Islam. Jangan beranggapan bahwa kesalahan yang mereka lakukan itu menyangkut diri saya yang hina ini. Bukan. Saya bukan apa-apa. Mereka harus sadar bahwa tentang saya bukan masalah yang penting. Saya juga tidak punya klaim apa-apa, dan tidak punya ambisi untuk memegang jabatan dan kekuasaan. Tentunya orang akan berbangga jika bisa mengabdi kepada bangsa ini, tapi bukan berambisi. Mereka yang harus tahu sudah mengetahui fakta ini. Orang akan sangat sedih saat menyaksikan orang-orang yang mendapat kemuliaan, kedudukan, harta dan kenikmatan dari revolusi, Islam, serta Imam Mahdi, dan dulunya getol berbicara soal Imam Zaman dan para imam maksum (as), namun perilakunya saat ini justeru membuat Israel, Amerika, CIA dan semua musuh Islam di seluruh penjuru dunia bersorak kegirangan. Ini jelas sangat menyakitkan.
Tapi saya katakan kepada Anda semua bahwa kabar gembira dari Allah sedemikian banyak yang dengannya kesedihan apapun akan terkikis dari hati. Berita gembira dari Allah itu sedemikian banyak. Jangan beranggapan bahwa menyingkirnya segelintir orang yang punya masa lalu revolusioner dari karavan revolusi dapat membuat revolusi ini menjadi terasing. Tidak demikian. Semua revolusi, pemikiran dan gerakan sosial pasti akan mengalami kerontokan sebagian anasirnya dan di saat yang sama akan muncul tunas-tunas yang baru. Artinya, ada pertumbuhan yang mengiringi kerontokan.
Coba Anda perhatian apa yang terjadi di awal sejarah Islam. Di masa keterasingan Islam ketika Imam Ali (as) terasing, siapakah yang tampil menjadi pembela Amirul Mu'minin? Mereka umumnya bukan para sahabat yang terdahulu masuk Islam. Sahabat terdahulu adalah semisal Thalhah, Zubair, Sa'd bin Abi Waqqash dan lainnya. Sebagian mereka meninggalkan Ali seorang diri sebagian bahkan memerangi beliau. Inilah yang disebut dengan proses keguguran. Sementara proses pertumbuhan juga ada yang melahirkan orang-orang seperti Abdullah bin Abbas, Muhammad bin Abi Bakr, Malik Asytar, dan Maitsam Tammar. Mereka tak dikenal atau belum ada di masa Nabi Saw. Mereka tumbuh ketika Islam terasing. Kalian bisa melihat bagaimana besarnya pengaruh Malik Asytar dalam sejarah Islam. Memang proses keguguran anasir internal adalah fenomena menyedihkan. Ketika para sahabat memberikan pedang Zubair (yang terbunuh dalam perang Jamal, pent) kepada Imam Ali (as), beliau memandangnya dan menitikkan air mata. Memang menyedihkan ketika melihat ada sebagian orang yang pernah bergabung dengan revolusi Islam, di barisan Imam Zaman, di kelompok Islam dan Al-Qur'an tapi kini memisahkan diri dari barisan ini. Namun meski ada proses keguguran seperti itu ada juga proses pertumbuhan. Bermunculanlah orang-orang seperti Malik Asytar dan Abdullah bin Abbas. Di medan perang ketika Amirul Mukminin memerlukan lisan seseorang, Abdullah bin Abbas maju untuk membela beliau. Ketika yang diperlukan pedang, Malik Asytar tampil ke depan front. Orang-orang semisal Malik Asytar, Abdullah bin Abbas, Muhammad bin Abi Bakr dan semisalnya bukan satu, dua atau seribu orang jumlahnya, tapi beribu-ribu orang banyaknya. Jadi meski ada segelintir orang yang meninggalkan barisan ini, kehilangan stamina atau kehabisan bekal perjalanan jangan lantas Anda mengira bahwa gerakan ini akan terhenti. Memang ada sebagian orang yang kehabisan bekal di tengah perjalanan. Ada orang-orang lemah yang keletihan dan tak mampu melanjutkan perjalanan padahal baru berjalan dua atau tiga kilometer saja. Ini jelas bukan kebanggaan tapi cela dan ketertinggalan.
الم تر كيف ضرب اللَّه مثلاً كلمة طيبة كشجرة طيبة اصلها ثابت و فرعها فى السماء. تؤتى اكلها كلّ حين باذن ربّها
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.." (Q.S. Ibrahim: 24-25)
Tapi ingat bahwa gerakan revolusi ini punya akar yang kuat dan cabangnya semakin rindang dari hari ke hari. Muncul cabang-cabang yang baru. Menurut saya, soal keguguran dan pertumbuhan ini perlu dibahas dari sisi sosiologi, psikologi dan sejarah, yang tentunya akan menjadi pembahasan menarik. Sayangnya, saya tidak punya kesempatan yang cukup untuk membahasnya.
Saya katakan kepada Anda semua bahwa hari ini pilar-pilar paling vital di negara ini ada di tangan Islam dan revolusi. Landasan yang paling inti dari kekuasaan di negeri ini -yakni rakyat- punya kecenderungan kuat kepada Islam, revolusi, jejak Imam Khomeini (ra), dan nilai-nilai Ilahi dan Islami. Begitulah kondisi para pemuda, mahasiswa, kelompok usia baya, ruhaniawan, pedagang, buruh, pejabat, dan elemen-elemen lain bangsa ini. Alhamdulillah, para pemimpin negara dan pemimpin tiga lembaga penting negara semuanya benar-benar mengabdi untuk Islam. Sebagian orang tidak mengenal realita yang sebenarnya di sini. Di sisi lain, saat berbicara tentang negara ini musuh mengumbar pernyataan yang berbeda dengan fakta. Ada baiknya jika mereka mengenal kondisi yang sebenarnya. Dua tahun lalu, tanggal 2 Khordad, rakyat mementaskan sebuah fenomena akbar dalam pemilu kepresidenan. 30 juta orang ambil bagian dalam memberikan suara. Padahal, sebelum pelaksanaan pemilu media-media asing getol menebar propaganda miring terhadap pemilu. Berulang kali mereka mengatakan bahwa pemilu ini bakal sarat kecurangan. Tujuannya supaya melemahkan animo rakyat untuk mengikuti pemilu.
Banyak fakta terselubung akan terkuak jika Anda memerhatikan apa yang ditulis dan disiarkan oleh media-media cetak dan radio asing dalam tiga atau empat bulan menjelang pemilu 2 Khordad. Cara mereka berbicara menampakkan adanya upaya untuk membuat orang pesimis dan tidak bernafsu mendatangi kotak-kotak suara. Tapi rakyat menuruti kata-kata mereka yang punya kepedulian besar kepada bangsa dan negara ini. Hasilnya, 30 juta orang ikut ambil bagian dalam pemilu. Sungguh, ini fenomena yang sangat agung dan prestasi besar yang dibukukan oleh bangsa Iran dan pemerintahan Republik Islam. Ketika pemungutan suara berakhir terbukti bahwa partisipasi rakyat sangat besar dan hasil pemilu pun jelas, media-media memutar haluan dan mengubah retorika. Mereka berbicara seakan gerakan 2 Khordad adalah hasil karya mereka dan sampai kinipun mereka terus gencar menyuarakan hal yang sama, padahal pemilu sudah kita lewati hampir dua setengah tahun. Mereka terus berpropaganda khususnya terkait pribadi bapak Presiden [Khatami].
Saya perlu menceritakan satu hal. Di hari-hari pertama setelah pelaksanaan pemilu presiden 2 Khordad, Bapak Presiden Khatami meminta waktu untuk bertemu saya. Beliau datang dan kamipun bertemu. Kepada beliau saya katakan bahwa saya tidak tahu apakah beliau punya waktu menyimak pemberitaan dalam beberapa hari ini terkait pemilu dan mendengarkan siaran radio-radio asing? Tapi saya menyimaknya. Radio-radio asing mengesankan bahwa gerakan 2 Khordad (kubu Reformis, pent) adalah gerakan kontra revolusi, anti Imam Khomeini dan anti Islam. Memang begitulah caranya media dalam berpropaganda. Saya ingin supaya beliau dalam pembicaraan perdananya langsung menohok ke muka musuh dan menunjukkan bahwa realita tidak seperti yang mereka dengungkan. Gerakan ini adalah gerakan yang mengikuti jejak Imam Khomeini dan revolusi. Tiga atau empat hari setelah pertemuan itu beliau hadir dalam sebuah wawancara pers. Setelah itu dalam pertemuannya kembali dengan saya beliau mengatakan bahwa untuk wawancara itu beliau sudah mempersiapkan banyak materi untuk dibicarakan tapi semuanya hilang dari ingatan beliau. Hanya satu hal yang beliau ingat yaitu apa yang saya katakan sebelumnya agar beliau menohok muka musuh. Dan itulah yang beliau lakukan. Alhamdulillah, sampai hari inipun Presiden, Ketua Parlemen, Ketua Mahkamah Agung dan para pejabat negara semuanya menyerukan sikap yang mendukung revolusi Islam, Imam, Islam dan loyalitas kepada nilai-nilai ajaran Islam. Ini merupakan kebanggaan bagi kita, dan ini bisa menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa dan yang bisa merapatkan hati rakyat. Saya sering dan berulang-ulang menekankan supaya hati kita semua saling merapat dan bersatu. Saya juga menekankan kepada seluruh kelompok yang ada untuk saling merapatkan barisan.
Kita tengah menyongsong pemilu. Insya Allah di lain kesempatan saya akan berbicara soal pemilu secara rinci. Yang ingin saya katakan saat ini adalah jadikan pemilu ini sebagai pentas membanggakan bagi bangsa seperti pemilu 2 Khordad. Partisipasi luas masyarakat harus bisa menggagalkan konspirasi musuh. Kita semua bersyukur kepada Allah yang selalu membimbing bangsa ini dengan kemurahan, keutamaan, rahmat dan perlindunganNya. Seperti yang saya katakan bahwa para pejabat negara, seluruh elemen masyarakat, umat Hizbullah ini, para pemuda mukmin, para relawan Basij, dan semua orang di negeri ini siap mengabdi kepada Islam dan siap terjun ke gelanggang ketika Islam dan Muslimin memerlukan kehadiran mereka. Alhamdulillah, hari ini kekuatan Islam dan pemerintahan Islam lebih kokoh berkat adanya dukungan afeksi, pemikiran dan suara rakyat. Insya Allah, Allah Swt akan selalu mengayomi bangsa ini dengan kasih sayang dan rahmatNya.
بسم‏اللَّه‏الرّحمن‏الرّحيم‏ 
اذا جاء نصراللَّه و الفتح. و رأيت النّاس يدخلون فى دين اللَّه افواجا. فسبّح بحمد ربّك و استغفره انّه كان توّابا
Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Terkait Berita: