Pesan Rahbar

Home » , , » http://nahimunkar.com dan http://haulasyiah.wordpress.com Anjing Wahabi membuat cerita cerita dusta tentang syi’ah, misalnya artikel : “Ternyata Ada Ka’ba Juga di Iran”

http://nahimunkar.com dan http://haulasyiah.wordpress.com Anjing Wahabi membuat cerita cerita dusta tentang syi’ah, misalnya artikel : “Ternyata Ada Ka’ba Juga di Iran”

Written By Unknown on Friday, 29 August 2014 | 23:32:00


Benarkah isi artikel tersebut ???

Jawab :
Adakah anda melakukan MANASiK HAJi dengan memakai Ka’bah Miniatur sebagai latihan sebelum naik haji ???

Demikian juga di Iran, video  dibawah ini hanya bercerita tentang pidato SEMANGAT JiHAD KAUM SYi’AH MELAWAN AMERiKA dan iSRAEL yang pro Arab Saudi, nah Syi’ah menggunakan miniatur ka’bah sebagai media belajar berpidato jihad… Belajar jihad melawan Arab Saudi yang menyediakan pangkalan militer untuk Amerika apa salahnya ???

Jadi ngga ada ka’bah tandingan di Iran.

Ada 3 Video Pendusta milik http://nahimunkar.com dan http://haulasyiah.wordpress.com akhirnya dihentikan karena kedustaannya diantaranya:
1. http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=3887q0eU5j4
2. http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=3887q0eU5j4
3. http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=3887q0eU5j4

ada ungkapan yang menarik…… “jika kebencian penguasa Saudi terhadap Israel sebesar kebencian mereka kepada Iran Niscaya Israel suda musnah dari muka bumi”.

Agar mazhab mereka bisa tetap eksis maka mereka yang sebenarnya cuma ngaku-ngaku pengikut sunnah (padahal pendusta sunnah) itu pasti rela berbohong demi menegakkan pengakuan palsu itu dengan demikian mereka bisa memalingkan wajah orang2 awam dari mengikuti sunnah yang asli yang ada pada Ahlulbait.
Karena kedengkian dan hasud, maka tulisan propaganda murahan itu mau tak mau harus mereka buat demi menjaga kepalsuan mereka ketika mereka kalap saat berhadapan dengan Syiah Ahlulbait serta memang mereka akan berupaya sekuatnya agar mampu menjauhkan orang dari ajaran Muhammad.saw yang sebenarnya. Ditambah dengan nafsu mendapat banyak materi dari agama (karena itulah tujuan mereka belajar agama) dan untuk mempertahankan eksistensi mazhab mereka yang mulai tampak kepalsuannya dan tersungkur siap terkubur menjadi puing-puing sejarah.

Saya juga punya terjemahan buku Mengapa saya keluar dari Syiah, Gen Syiah, Syiah sesat, dll terbitan lokal.
Namun saya juga selalu mencari lawan dari judul2 tsb yg kira2 setara: untuk buku Mengapa saya keluar dari Syiah saya punya Mengapa saya memilih Ahlul Bait as, untuk Gen Syiah saya ada Inilah Akidah Syiah, dst
Demikian pula untuk sumber2 blog online selalu saya berusaha mencari lawan yg sepadan.
Dari situ saya bisa mempelajari hal2 yg seimbang, benarkah ulama Syiah demikian? benarkah akidahnya demikian? benarkah amalan2nya demikian?

Ternyata yg terjadi berlawanan dgn kenyataan. Setiap argumen Salafi / Wahabi yg mengaku sebagai Aswaja berkomentar tentang kesesatan Syiah ternyata tidak terbukti. Kenapa Syiah melakukan hal2 yg bertentangan dgn prinsip2 Sunni ternyata mempunyai alasan & dalil2 yg kuat, bahkan kebanyakan bisa mematahkan argumen mereka dgn baik sekali.
.
Yang saya kagumi adalah tiap argumen Syiah untuk menjelaskan ajaran2 Mazhab mereka sangat rasional, relevan, & mempunyai nash2 pendukung yg kuat dari hadist2 pegangan Sunni sendiri. Sementara yg saya lihat dari komentar2 Salafi yg menyesatkan Syiah tidaklah akurat, bahkan yg sering muncul adalah sikap asal menyalahkan tanpa mau melihat kenyataan yg ada. Yang lebih parah lagi banyak sekali dusta2 yg dialamatkan kepada Syiah dgn kata2 yg tidak pantas untuk keluar dari seorang yg mengaku ulama. Tidak saja berdusta tentang homoseksual, tapi juga tentang ulama2 Syiah yg katanya membincangkan cara menggauli gadis dibawah umur, tentang kebolehan umat Syiah untuk mempersilahkan tamunya menikmati istrinya sebagai penghormatan, adanya pedagang yg menawarkan nikah mut’ah keliling di Iran dgn waktu singkat atau bisa disebut sebagai mucikari legal, dll yg sangat2 kotor dustanya bahkan tidak masuk akal sama sekali dibandingkan dgn kenyataan yg saya baca di literatur2 Syiah yg menjunjung tinggi adab.
Sebaliknya buku2 Syiah sangat bermoral, penuh logika yg masuk akal menjelaskan perbedaan2 yg ada. Sepanjang yg saya ketahui tidak pernah ada buku2 Syiah yg mendustakan golongan Sunni dgn kata2 yg kotor selain dari penjelasan yg memuaskan akal saya. Yang aneh adalah kok masih ada sebagian muslim yg mempercayai argumen2 & dusta ulama2 Salafi yg keterlaluan ini.

Pernah kejadian ketika saya membicarakan tentang Syiah kepada teman yg mengaku Salafi yg mengamalkan ajaran Salafus Salih terlihat tabiat yg aneh. Tiba2 karakternya berubah seperti orang yg marah, napas tersengal2, wajah merah & ngomongnya sangat emosional sampai saya jadi heran. Padahal saya cuma mau menunjukkan bahwa Syiah juga Mazhab yg sejajar dgn 4 Mahsab Sunni lainnya. Tapi kata2 yg saya bawakan sepertinya tidak berharga di telinganya, bahkan teman itu berkata kita tidak boleh membaca buku2 Syiah & haram untuk duduk di majlisnya, yg lebih parah bahkan bilang Syiah lebih berbahaya dari orang kafir non muslim. Mangkanya saya sekarang gak heran kalo Wahabi Saudi Arabia mesra sekali sama Amerika tapi keras sekali sama Syiah Iran, la wong pemahaman penganutnya aja kayak gitu apalagi ulamanya.

Demikian sedikit pengalaman saya mengenai dusta ulama2 Salafi terhadap Syiah yg saya baca dari buku2 anti Syiah yg saya punyai. Yang saya tangkap adalah dusta pun diperbolehkan ulama mereka asal bisa memalingkan umat muslim dari mengenal Mahsab ini lebih dekat. Jadi dgn cerita2 mengerikan & menjijikkan berharap bisa mencegah umat untuk mengetahui Syiah secara benar. Padahal saya jadi mengenal Syiah lebih jauh gara2 buku2 yg absurd ini yg menyebabkan saya tertantang untuk mencari sumber yg benar2 berasal dari orang Syiah bukan dari ulama yg mengaku mengenal Syiah tapi bertujuan untuk memfitnah mereka.
Para salafyian/wahabiyan asal ngomong.Walaupun buku yang menjadi HUJAH mereka itu menjerumuskan mereka, mereka tidak tahu, karena tidak tahu aoa yang mereka baca, apa yang mereka tulis ditambah lagi tidak bisa membedakan anak kecil dan orang dewasa. Apa lagi membedakan antara .

Secara psikologi saya bisa memaklumi apa yang dilakukan oleh orang orang wahabi,.ketika melihat kenyataan banyaknya orang berpindah mahzab,.bukan hanya kaum awamnya tapi juga ulamanya,..sementara hujah mereka tidak bisa mematahkan hujah lawan,..maka fitnah lah salah satu cara yang dipakai untuk menjatuhkan lawan,..hal seperti ini biasa dilakukan di dunia politik,.seperti apa yang dilakukan pemerintah Amerika dan Zionis Israel,..mereka membuat berita berita buruk tentang musuh musuhnya,.seperti Hizbullah, Iran,,Palestina,…..Pertanyaannya sekarang kok bisa sama?…karena mereka hakikatnya sama,..memecah belah umat Islam…masih ingat kan fatwa Bin Jibrin, yang mengatakan bahwa perjuangan Hizbullah melawan zionis tidak perlu dibantu atau ulama mereka yang mengatakan bahwa Hamas yg sedang berjuang melawan kedzaliman Israel sebagai kaum hizbi yang juga tidak perlu dibantu,…

Kebencian wahabiyyun kepada Syiah sdh tak terkira. Tiap membaca buku2 mrk yg mendiskretkan Syiah saya hanya bisa menggeleng2kan kepala. Bukan saja di buku2 sejarah dan biografi, bahkan di kitab2 fiqh, tak lupa mrk mencoba menghancurkan Syiah. Bagaimana tidak sarat dgn kebencian, jika bukan argumen dan fakta yg disodorkan, namun hanya tuduhan dan fitnah. Bagi mrk berbohong atau berkata jujur sdh tdk penting demi tujuan menghancurkan Syiah tercapai.

Dan yg parahnya kita tdk bisa berdialog mempertanyakan mengapa mrk tega berbuat demikian. Karena buka dialog yg kita dapati tapi sumpah serapah, kata2 tdk jelas, muka merah, jari menunjuk2, mulut “hampir” berbusa, teman secara tiba2 180 derajat menjadi musuh. Shg kita saat itu berpikir apakah kita ini zionist yang telah mencela Allah swt dan nabi-Nya shg memperoleh perlakuan sedemikian rupa?
Mari kita berdialog wahai wahabiyyun jika memang apa yg anda sampaikan adalah sebuah kebenaran. Hilangkan fitnah dan tuduhan, singkirkan kejumudan, kikis kesombongan dan kebodohan. Cobalah bagaimana menjadi seorang manusia yang beradab.

Kebencian Wahab/salafy terhadap Siyah Sama dengan Zionis dan Amerika tidak ada bedanya dan caranya untuk menghancurkanpun sama. Atas dasar ini saya mengambil kesimpulan mereka adalah antek2 Zionis.
Banyak bukti2 yang menunjukan.
Atau untuk menghancurkan umat Islam yang tidak sepaham dengan mereka, mereka berkerja sama dengan Zionis.

salafi oh salafi,,
bisa ngak pake Hujjah yg lebih baik,supaya kita diskusix enak
jangan pake amarah dan kebohongan,,
kLo berhadapan ma salafy mau teman,saudara dan anak pokokx kaLo syiah pasti sesat,,aLasanx mana Mas??maen kafirkan mahdzab laen aja,,.
Karena mereka menganggap syiah itu pendusta, maka bukti apapun yang syiah bawa, pasti ditolak. Repot kan.
Gaya menang sendiri ini ternyata, tidak berubah-ubah dari dulu sampai sekarang.

Ada beberapa hal lagi yang menjadi ciri2 orang yang tinggal dibumi yang ceper (salafy) ini :
1. Jika berdiskusi, mula-mula ucapannya manis. Jika terdesak, maka wakat aslinya keluar. Muka dan mata tiba-tiba memerah, urat leher membesar, jari telunjuk menunjuk ke muka lawan diskusi. Jika masih terdesak lagi, salah satu gaya favorit mereka adalah mencekik leher lawan bicara.
Kalo sampai tahap ini, lebih baik anda diam saja atau tinggalkan orang salafy kampret seperti ini. Percuma bicara sama kampret, bisa2 anda ikut2an jadi kampret.
2. Ada juga sih, salafy yang santun. Tapi awalnya doang. Pada saat diskusi mulai terdesak, biasanya keluar kata-kata sakti : “Pokoknya syiah sesat dan pendusta”
Tapi masih mending lah, daripada dicekik. hehehehe ..
3. Selain keluar kata-kata sakti, dan suka mencekik, salafy/wahabi biasanya suka gebrak2 meja. Jadi pastikan kalo diskusi tidak dirumah anda atau menggunakan properti anda. Nanti meja anda rusak.
4. Dan yang pasti, orang2 salafy selain suka ngebom, pastinya suka “di-bom”. Lihat si Noordin M Top orang salafy/wahabi, pemilik dubur corong. Ini yang paling gawat.

Islam Yg Mulia hancur Citranya dimata dunia oleh Salafi Nashibi yang bertopeng Kebenaran Islam…para anggotanya/mukalidnya kebanyakan adalah para pelarian yg salah langkah dalam bertobat…kasihan akhirnya justru semakin tersesat. Sadarlah wahai kawan Salafi…anda ternyata sudah tertipu oleh untaian Jenggot kambing dan sexy-nya celana cingkrang para Ustadz Salafy Wahabi.

” Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk[453]. hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, Maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.5:105).
[453] Maksudnya: kesesatan orang lain itu tidak akan memberi mudharat kepadamu, Asal kamu telah mendapat petunjuk. tapi tidaklah berarti bahwa orang tidak disuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.

Oleh karenanya, di sini kita sama2 membuktikan siapa yg SESAT itu yah…ayo kawan janganlah mundur dalam berdialog mencari kebenaran.

Tuduhan Dusta Terhadap Ulama Syiah Oleh Husain Al Musawi dalam Kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh
Tulisan ini sekali lagi ingin menunjukkan kedustaan besar yang dilakukan oleh orang yang disebut Husain Al Musawi penulis kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh atau yang dalam edisi Indonesia-nya terbit dengan judul “Mengapa Saya Keluar Dari Syiah” terbitan Pustaka Al Kautsar. Kitab ini menjadi rujukan kaum salafiyun dalam mencela syiah yang justru membuktikan betapa tercelanya mereka yang menyebut dirinya sebagai salafiyun itu. Dalam kitab ini terdapat banyak kedustaan yang cukup untuk membuat kitab ini tidak layak dijadikan hujjah dan kami ingatkan tidak perlu menjadi seorang syiah untuk mengetahui kedustaan yang ada dalam kitab ini. Zaman sekarang informasi sudah mudah didapat, jika ada keinginan maka mudah untuk mengumpulkan informasi tentang suatu mahzab baik syiah ataupun sunni.

Tuduhan dusta yang kami maksud adalah perkataan Husain Al Musawi bahwa Sayyid Syarafudin Al Musawi salah seorang ulama syiah membolehkan homoseks. Disini Husain Al Musawi mengaku menyaksikan Sayyid Syarafudin Al Musawi berfatwa demikian. Husain Al Musawi berkata dalam kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh hal 69-71

كنا أحد الأيام في الحوزة فوردت الأخبار بأن سماحة السيد عبدالحسين شرف الدين الموسوي قد وصل بغداد، وسيصل إلى الحوزة ليلتقي سماحة الإمام آل كاشف الغطاء. وكان السيد شرف الدين قد سطع نجمه عند عوام الشيعة وخواصهم، خاصة بعد أن صدر بعض مؤلفاته كالمراجعات، والنص والاجتهاد

Suatu hari di Hauzah sampai kabar kepada saya bahwa yang mulia Sayyid Abdul Husain Syarafudin Al Musawi datang ke Baghdad dan akan datang ke hauzah untuk bertemu yang mulia Imam Kasyif Al Ghita. Sayyid Syarafudin adalah orang yang sangat dihormati di kalangan syiah baik orang awam maupun orang-orang khusus, terutama setelah terbitnya kitab tulisannya Al Muraja’at dan kitab Nash Wal Ijtihad.

Catatan kami: Perhatikan dengan baik disini Husain Al Musawi mengaku bahwa saat itu ia sudah berada di Hauzah artinya ketika Sayyid Syarafudin Al Musawi belum sampai ke Najaf, Husain Al Musawi sudah berada di sana dan mendengar kabar Sayyid Syarafudin akan datang ke Hauzah.

ولما وصل النجف زار الحوزة فكان الاحتفاء به عظيماً من قبل الكادر الحوزي علماء وطلاباً وفي جلسة له في مكتب السيد آل كاشف الغطاء ضمت عدداً من السادة وبعض طلاب الحوزة، وكنت أحد الحاضرين، وفي أثناء هذه الجلسة دخل شاب في عنفوان شبابه فسلم فرد الحاضرون السلام، فقال للسيد آل كاشف الغطاء:سيد عندي سؤال، فقال له السيد: وجه سؤالك إلى السيد شرف الدين

Ketika dia [Sayyid Syarafudin] sampai di Najaf, ia mengunjungi hauzah. Orang-orang di hauzah baik para ulama maupun para pelajarnya memberikan penyambutan yang meriah kepadanya. Dan dalam suatu majelis di kantor Sayyid Kasyif Al Ghita yang dihadiri oleh banyak tokoh dan sebagian pelajar dan saya adalah salah seorang yang ikut hadir di sana. Ketika majelis itu dimulai maka masuklah seorang pemuda yang sangat belia mengucapkan salam dan mereka yang hadir menjawab salamnya. Kemudian ia berkata kepada Sayyid Kasyif Al Ghita “Sayyid saya mempunyai pertanyaan”. Sayyid berkata kepadanya “sampaikan pertanyaanmu kepada Sayyid Syarafudin”.

Catatan kami: Disini Husain Al Musawi mengaku ketika Sayyid Syarafudin datang ke Najaf dan mengunjungi hauzah, ia ikut menyaksikan langsung bahkan ia berada di majelis khusus dimana datang seorang pemuda yang ingin menanyakan suatu masalah.

قال السائل: سيد أنا أدرس في لندن للحصول على الدكتوراه، وأنا ما زلت أعزب غير متزوج، وأريد امرأة تعينني هناك -لم يفصح عن قصده أول الأمر- فقال له السيد شرف الدين:تزوج ثم خذ زوجتك معك.فقال الرجل: صعب علي أن تسكن امرأة من بلادي معي هناك.فعرف السيد شرف الدين قصده فقال له: تريد أن تتزوج امرأة بريطانية إذن؟

Penanya berkata “Sayyid, saya belajar di London untuk meraih gelar doctor, sementara saya masih bujangan dan belum menikah, saya menginginkan ada seorang wanita yang dapat menemani saya disana. [pada awalnya penanya itu tidak mengungkapkan maksudnya dengan jelas]. Sayyid Syarafudin berkata “Menikahlah, kemudian bawalah istrimu bersamamu”. Pemuda itu berkata “sulit bagi saya untuk tinggal disana bersama istri dari negri saya berasal”. Sayyid Syarafudin mengerti maksudnya dan ia berkata “maksudnya, kamu ingin menikahi wanita inggris [britanian]?”.

قال الرجل: نعم، فقال له شرف الدين: هذا لا يجوز، فالزواج باليهودية أو النصرانية حرام

فقال الرجل: كيف أصنع إذن؟

فقال له السيد شرف الدين: ابحث عن مسلمة مقيمة هناك عربية أو هندية أو أي جنسية أخرى بشرط أن تكون مسلمة

Laki-laki itu berkata “benar”. Syarafudin berkata “ini tidak boleh, menikah dengan yahudi atau nashrani adalah haram”. Laki-laki itu berkata “bagaimana yang harus saya lakukan?”. Sayyid Syarafudin berkata “carilah muslimah yang bermukim disana baik dari bangsa Arab atau india atau yang lainnya dengan syarat ia seorang muslimah.

فقال الرجل: بحثت كثيراً فلم أجد مسلمات مقيمات هناك تصلح إحداهن زوجة لي، وحتى أردت أن أتمتع فلم أجد، وليس أمامي خيار إما الزنا وإما الزواج وكلاهما متعذر علي.أما الزنا فإني مبتعد عنه لأنه حرام، وأما الزواج فمتعذر علي كما ترى وأنا أبقى هناك سنة كاملة أو أكثر ثم أعود إجازة لمدة شهر، وهذا كما تعلم سفر طويل فماذا أفعل؟

Laki-laki itu berkata “Saya sudah lama mencarinya tetapi tidak menemukan muslimah yang bermukim disana yang baik untuk menikahi saya, bahkan untuk dinikahi dengan mut’ah pun saya tidak menemukannya. Dihadapanku tidak ada pilihan selain zina atau menikah dan semuanya tidak bisa saya lakukan. Adapun zina, saya tidak mau melakukannya karena itu haram sedangkan menikah adalah sesuatu yang sulit sebagaimana anda lihat. Saya tinggal disana selama satu tahun penuh atau lebih kemudian saya kembali untuk berlibur selama satu bulan. Dan ini sebagaimana anda ketahui adalah perjalanan yang panjang, apa yang harus saya lakukan?.

سكت السيد شرف الدين قليلاً ثم قال: إن وضعك هذا محرج فعلاً .. على أية حال أذكر أني قرأت رواية للإمام جعفر الصادق، إذ جاءه رجل يسافر كثيراً ويتعذر عليه اصطحاب امرأته أو التمتع في البلد الذي يسافر إليه بحيث أنه يعاني مثلما تعاني أنت، فقال له أبو عبد الله:(إذا طال بك السفر فعليك بنكح الذكر) هذا جواب سؤالك

Sayyid Syarafudin terdiam kemudian ia berkata “sesungguhnya kamu dalam keadaan darurat”, tetapi saya ingat, saya membaca suatu riwayat Imam Ja’far Ash Shiddiq yaitu jika datang seorang laki-laki sering bepergian sedangkan ia tidak ditemani oleh istrinya dan tidak pula bisa melakukan mut’ah di suatu negri dimana ia melakukan perjalanan kesana, sehingga ia merasakan kesulitan seperti kamu ini maka Abu Abdullah berkata “Jika perjalananmu berlangsung lama maka menikahlah dengan laki-laki”. Inilah jawaban atas pertanyaanmu.

Kisah Husain Al Musawi ini dan dialog yang ia sampaikan adalah dusta besar. Aneh sekali jika ada seorang ulama islam membolehkan seorang laki-laki untuk menikah dengan laki-laki. Untuk membuktikan kedustaan kisah ini cukup dengan kesaksian Husain Al Musawi sendiri dalam kitab tersebut. Perlu diketahui Sayyid Syarafudin Al Musawi datang ke Najaf pada tahun 1355 H sebagaimana yang disebutkan oleh ulama syiah Ali Al Muhsin [Lillah Wa Lilhaqiqah 1/10]. Sedangkan telah disebutkan sebelumnya tahun lahir Husain Al Musawi berdasarkan kesaksiannya sendiri

وفي ختام مبحث الخمس لا يفوتني أن أذكر قول صديقي المفضال الشاعر البارع المجيد أحمد الصافي النجفي رحمه الله، والذي تعرفت عليه بعد حصولي على درجة الاجتهاد فصرنا صديقين حميمين رغم فارق السن بيني وبينه، إذ كان يكبرني بنحو ثلاثين سنة أو أكثر عندما قال لي: ولدي حسين لا تدنس نفسك بالخمس فإنه سحت، وناقشني في موضوع الخمس حتى أقنعني بحرمته

Dan diakhir pembahasan tentang khumus ini, saya tidak akan melewatkan perkataan seorang teman yang utama, penyair besar dan terkenal, Ahmad Ash Shaafiiy An Najafiiy rahimahullah, dan saya mengenal beliau setelah saya mencapai derajat ijtihad [mujtahid]. Kami menjalin pertemanan yang sangat baik walaupun terdapat perbedaan umur yang jauh, dimana dia lebih tua dari saya tiga puluh tahun atau lebih. Dia berkata kepada saya “Anakku Husain, janganlah kamu kotori dirimu dengan khumus karena ia adalah haram”. Dia berdiskusi dengan saya tentang khumus sampai saya merasa yakin akan keharamannya. [Lillahi Tsumma Lil-Tarikh hal 95-96].

Disebutkan bahwa Ahmad bin Ali Ash Shaafiiy An Najafiiy lahir tahun 1314 H dan wafat pada tahun 1397 H [Mu’jam Rijal Al Fikr Wal Adab Fil Najaf 2/793 Syaikh Muhammad Hadi Al Amini]. Dengan berdasarkan data ini maka dapat diperkirakan kalau si penulis “Husain Al Musawi” yang lebih muda tiga puluh tahun atau lebih dari Ahmad Ash Shaafiiy lahir pada tahun 1314+30=1344 H atau lebih.

Husain Al Musawi lahir tahun 1344 H atau di atas tahun 1344 H dan Sayyid Syarafudin datang ke Najaf tahun 1355 H maka usia Husain Al Musawi saat itu adalah 11 tahun atau kurang dari 11 tahun artinya ia masih anak-anak. Dan ingatlah kembali, Husain Al Musawi berdasarkan pengakuannya sendiri ia sudah berada di hauzah menuntut ilmu disana ketika ada kabar akan datangnya Sayyid Syarafudin ke Najaf. Sekarang lihatlah pengakuan lain Husain Al Musawi dalam kitab dustanya tersebut

ولدت في كربلاء، ونشأت في بيئة شيعية في ظل والدي المتدين درست في مدارس المدينة حتى صرت شاباً يافعاً، فبعث بي والدي إلى الحوزة العلمية النجفية أم الحوزات في العالم لأنـهل من علم فحول العلماء ومشاهيرهم في هذا العصر أمثال سماحة الإمام السيد محمّد آل الحسين كاشف الغطاء

Saya lahir di karbala dan saya tumbuh di lingkungan orang-orang syiah dalam asuhan ayahku yang taat beragama. Saya belajar di sekolah-sekolah yang ada di kota sampai saya menjadi seorang pemuda. Kemudian ayahku mengirimkanku ke hauzah kota ilmu di Najaf dimana para ulama terkenal zaman ini menimba ilmu disana seperti yang mulia Imam Sayyid Muhammad Al Husain Kasyif Al Ghita [Lillahi Tsumma Lil Tarikh hal 8-9].

Berdasarkan pengakuan Husain Al Musawi ia telah menjadi seorang pemuda dewasa ketika Ayahnya mengirimnya ke Najaf untuk menuntut ilmu. Anehnya peristiwa kedatangan Sayyid Syarafudin ke Najaf terjadi ketika usia Husain Al Musawi masih kurang dari sebelas tahun artinya ia masih anak-anak dan masih berada di karbala. Lantas mengapa ia mengaku-ngaku berada di Najaf dan mengaku ikut hadir menyaksikan dialog dusta tersebut. Telitilah dengan baik maka para pembaca, anda akan menemukan banyak kedustaan yang dilakukan oleh orang yang disebut Husain Al Musawi. Kesaksiannya dan tuduhannya terhadap ulama syiah hanyalah dusta dan salafiyun yang terus bertaklid buta pada kedustaan ini memang kualitasnya tidak jauh berbeda dari Husain Al Musawi.

Hal lain yang memperkuat kedustaan Husain Al Musawi adalah ia mengaku hidup di lingkungan syiah, mengenal orang-orang syiah tetapi anehnya dalam tradisi syiah, sebutan Sayyid pada ulama mereka diperuntukkan bagi mereka yang merupakan keturunan Ahlul Bait seperti halnya Sayyid Syarafudin Al Musawi. Muhammad Husain Kasyif Al Ghita bukan keturunan Ahlul Bait sehingga ia tidak disebut dengan sebutan Sayyid di sisi pengikut Syiah, mereka menyebutnya dengan sebutan Syaikh atau Al Imam Kasyif Al Ghita. Tetapi anehnya berulang kali Husain Al Musawi menyebut Kasyf Al Ghita dengan sebutan Sayyid, ia mengaku sebagai ulama syiah yang menjadi murid langsung Kasyf Al Ghita tetapi tidak mengenal sebutan gurunya yang orang awam syiahpun mengetahuinya.














 

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: