Pesan Rahbar

Home » » Mungkinkah AL QURAN menyatakan adil kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang membunuh para sahabat besar imam Ali AS seperti Hujur bin Adi, Amr bin Hamaq Khuza’i, Muhammad bin Abubakar dan Malik Asytar ??

Mungkinkah AL QURAN menyatakan adil kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang membunuh para sahabat besar imam Ali AS seperti Hujur bin Adi, Amr bin Hamaq Khuza’i, Muhammad bin Abubakar dan Malik Asytar ??

Written By Unknown on Sunday 31 August 2014 | 02:18:00


Kaum sunni menyatakan : “keadilan semua sahabat Nabi SAW sudah diabadikan oleh Al Quran, baca surat ini surat itu….”

Salafi Wahabi menyatakan : “Al Quran menjamin keadilan semua sahabat Nabi SAW”
Qs.Ali Imran Ayat 110 bukan memuji semua sahabat Nabi SAW, “umat terbaik”  yang dimaksudkan disana adalah Ahlulbait Nabi SAW.

Imam Syafi’i  dianggap tidak tsiqah menurut Yahya bin Mu’in alias ibnu Mu’in ulama ahli jarh wa at ta’dil mazhab sunni. Karena Imam Syafi’i tidak menerima pengakuan riwayat hadis dari empat orang sahabat Nabi SAW yaitu Mu’awiyah, Amru bin Ash, Mughirah dan Ziyad

***

Siapakah Amr bin Ash ??
Amru bin Ash bin Wa’il bin Hisyam (583-664) (Arab:عمرو بن العاص) atau lebih dikenal dengan nama Amru bin Ash adalah Sahabat NabiMuhammad.

Pada awalnya Beliau pernah mengambil bagian dalam peperangan menetang Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslim. Ia masuk Islambersama Khalid bin Walid. Enam bulan setelah masuk Islam, beliau bersama Rasulullah SAW menaklukan Mekkah dalam peristiwa Fathul Mekkah. Ia adalah panglima perang yang bijak dalam mengatur strategi perang.

Beliau adalah panglima perang yang menaklukan Baitul Maqdis dan Mesir dari cengkraman Romawi. Ia kemudian dilantik sebagai gubernurMesir oleh Umar bin Khattab, tetapi kemudian dipecat oleh Khalifah Usman bin Affan. Selanjutnya Muawiyah bin Abu Sufyan melantik kembali beliau menjadi gubernur Mesir. Panglima Amru mengerahkan tentara yang al-Quran menjujung diujung tombak, ia menggunakan cara ini dalam pertempuran dengan Ali bin Abi Thalib agar Ali bin Abi Thalib menghentikan serangan.

Amr bin Ash merupakan penipu ulung sekutu Mu’awiyah. Bersama Mu’awiyah dalam Perang Shiffin menyebabkan 90-120 ribu orang dari kaum muslimin terbunuh.Amru bin Ash lah yang mempraktekkan penipuan dengan meletakkan Al Quran diatas tombak untuk mencegah kekalahan Mu’awiyah. Dalam urusan tahkim, Amr bin Ash menipu Abu Musa Al Asy’ari dan menjadi penyebab munculnya kelompok Khawarij.

***

Siapakah Ziyad ??
Ziyad termasuk rekan rekan kriminal Mu’awiyah. Menurut sejarah, Abu Maryam penjual minuman keras membawakan minuman khamar untuk ABU SUFYAN. Ayah Mu’awiyah ini meminta seorang pelacur, maka ABU MARYAM  memberinya, kemudian benih Ziyad berasal dari Abu Sufyan. Dimasa Mu’awiyah, Abu Maryam juga datang kepadanya dan memberi saksi bahwa  “Ziyad lahir dari benih ayahmu di malam itu dan dia adalah saudaramu”
Mu’awiyah mengaku bahwa “Ziyad adalah anak ayahku dan saudaraku”.

***

Siapakah Mughirah bin Syu’bah ??
Pengawal kriminal Mu’awiyah ini adalah orang yang telah menyakiti Fatimah Az Zahra dengan sarung pedang dalam penyerangan kerumah beliau. Mughirah yang menodrong Mu’awiyah supaya mengangkat Yazid sebagai khalifah.

Menurut sejarah, Mughirah mengaku bahwa setelah masuk Islam berbuat zina dengan 300 wanita. Populer dalam sejarah tentang kasus perzinaan nya dengan Ummu Jamil di BASRAH dan laporannya sampai kepada UMAR.
Al Mughirah bin Syu’bah.  
Al Mughirah bin Syu’bah, Dia putra Abu Amir Al Amir Abu Isa.Dia salah seorang pembesar sahabat yang dikenal pemberani dan ahli strategi.Dia juga salah satu orang yang ikut dalam Ba’iah Ar-Ridhwan.  Selain itu, Al Mughirah bin Syu’bah adalah pria berpostur tinggi dan berwibawa. Dia kehilangan salah satu matanya saat perang Yarmuk. Ada yang mengatakan bahwa itu terjadi saat perang Qadisiyah.
Dia juga orang yang cerdik, hingga dijuluki dengan Mughirah Ar-Ra’yi (Mughirah yang cerdik).

Diriwayatkan dari Az-Zuhri, dia berkata, “Ada lima orang yang lihai dalam memfitnah. Dari golongan Quraisy adalah Umar dan Mu’awiyah, dari golongan Anshar adalah Qais bin Sa’ad, dari golongan Tsaqif adalah Al Mughirah, dan dari golongan Muhajirin adalah Abdullah bin Budail bin Waraqa’ Al Khuza’i. Yang menjadi pengikut Ali adalah Qais bin Sa’ad dan Ibnu Budail, sedangkan Al Mughirah bin Syu’bah diturunkan.”

Diriwayatkan dari Zaid bin Adam, bahwa Umar telah mengganti gelar Al Mughirah bin Syu’bah dengan panggilan Abu Abdullah. Dia berkata, ‘Apakah Isa mempunyai ayah?’.’
Al Mughirah bin Syu’bah berkata, “Pada waktu perjanjian Hudaibiyah, golongan Quraisy mengutus Urwah bin Mas’ud kepada Nabi SAW. Delegasi itu berbicara dengan beliau sambil memegangi jenggotnya, sedangkan aku berdiri di hadapan Nabi SAW sambil bersandar pada sebuah besi. Aku lalu berkata kepada Urwah, ‘Hentikan tanganmu mempermainkan jenggot sebelum (pedangku) ini sampai kepadamu’. Urwah menjawab, ‘Siapa ini wahai Muhammad? Betapa bengis dan menakutkan wajahnya’. Nabi SAW menjawab, ‘Keponakanmu’. Urwah berkata, ‘Wahai pengkhianat, demi Allah, baru kemarin aku mencuci bekas-bekas kejahatanmu’.’

Yang dimaksud Urwah dengan perkataannya ini adalah bahwa Al Mughirah bin Syu’bah sebelum masuk Islam telah membunuh 13 orang bani Malik dari Tsaqif. Oleh karena itu, orang-orang Tsaqif ingin membalas dendam kepadanya, yaitu bani Malik, keluarga korban yang terbunuh dan kelompok Ahlaf adalah kelompoknya Al Mughirah. Urwah menuntut denda atas jatuhnya korban 13 orang. Setelah itu perkaranya beres.

Diriwayatkan dari A1 Mughirah, dia berkata, “Aku adalah orang terakhir yang menyaksikan pemakaman Rasulullah SAW. Ketika Ali keluar dari makam Nabi, aku melempar cincinku ke dalam liang lahad beliau dan berkata, ‘Wahai Abu Hasan, cincinku!’ Ali berkata, ‘Turun dan ambil sendiri cincinmu’. Aku kemudian turun lalu mengusapkan tanganku pada kain kafan beliau, lantas keluar.’

Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam, dari ayahnya, bahwa Khalifah Umar mengangkat Al Mughirah bin Syu’bah menjadi Gubemur Bahrain. Dikarenakan rakyat Bahrain sangat membencinya, maka Khalifah Umar mencopotnya dari jabatan tersebut. Rakyat Bahrain khawatir Umar mengutusnya kembali ke Bahrain, maka kepala distrik mereka berkata kepada rakyat Bahrain, ‘Jika kalian menuruti perintah kami maka Umar tidak akan mengutus Al Mughirah kembali kepada kita’. Rakyat Bahrain berkata, ‘Perintahlah kami!’ Kepala distrik berkata, ‘Kumpulkanlah uang seratus ribu hingga aku pergi kepada Umar dan aku akan mengatakan bahwa Al Mughirah telah berkhianat dengan ini dan dia memberikannya kepadaku’.

Akhirnya penduduk Bahrain mengumpulkan seratus ribu kepada pemimpin distrik itu dan dia pergi menemui Umar serta mengatakan seperti itu. Umar kemudian memanggil Al Mughirah untuk menginterogasi dirinya. Namun Al Mughirah menjawab, ‘Bohong. Semoga Allah meluruskanmu, tetapi yang benar adalah dua ratus ribu’. Umar berkata, ‘Mengapa kamu berbuat curang seperti itu?’ Dia menjawab, ‘Keluarga dan kebutuhan’. Umar berkata kepada orang kafir itu, ‘Apa pendapatmu?’ Dia menjawab, ‘Tidak. Demi Allah, aku akan berkata jujur kepadamu, bahwa dia tidak memberi apa-apa kepadaku baik sedikit maupun banyak’. Umar berkata pada Al Mughirah, ‘Mengapa kamu berbuat seperti itu?’ Al Mughirah menjawab, ‘Orang jelek ini ingin memfitnahku, maka aku ingin mempermalukannya’.”

Diriwayatkan dari Simak bin Salamah, dia berkata, “Orang yang pertama kali menerima ucapan selamat atas kepemimpinannya adalah Al Mughirah bin Syu’bah.”
Maksudnya, perkataan muadzin ketika imam (pemimpin) keluar untuk melaksanakan shalat diucapkan kepadanya, “Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah tetap dilimpahkan kepadamu wahai pemimpin.’

Diriwayatkan oleh Ibnu Sirin, ia berkata, “Suatu ketika seorang pria berkata kepada yang lain, ‘Allah marah kepadamu sebagaimana Amirul Mukminin marah kepada Al Mughirah, ia diturunkan dari jabatan gubernur Bashrah dan dipindahkan ke Kufah’.”
Al-Laits berkata, “Penyerbuan kota Adzarbaijan terjadi pada tahun 22 Hijriyah, dibawah pemimpin Al Mughirah bin Syu’bah. Ada yang mengatakan bahwa Al Mughirah membuka kota Hamazan melalui agresi militer.”
AI-Laits berkata, “Ketika Al Mughirah dicopot dari jabatannya saat Mu’awiyah menjadi khalifah, dia sempat menulis surat kepadanya.”

Diriwayatkan dari Abdul Malik bin Umar, dia berkata, ‘Al Mughirah pernah menulis surat kepada Mu’awiyah, lalu mengingatkan bahwa usianya semakin pendek, keluarganya terancam, dan orang Quraisy akan memberontak kepadanya. Surat Al Mughirah itu kemudian dibacakan kepada Mu’awiyah dan pada saat itu Ziyad berada di hadapannya. Ziyad lalu berkata ‘Wahai Amirul Mukminin, biar aku yang menjawab surat Al Mughirah’. Mu’awiyah lalu melempar surat itu kepadanya, lalu Ziyad menulis, ‘Mengenai usia yang semakin pendek, tidak akan menimpa selainmu. Mengenai keluargamu yang terancam binasa, seandainya Amirul Mukminin bisa menjaga setiap orang, tentu dia akan menjaga keluargamu. Tentang pemberontakan Quraisy, sangat tidak mungkin terjadi sementara mereka sendiri yang mengangkat dirimu sebagai pemimpin mereka’.”

Diriwayatkan dari As-Sya’bi, dia berkata: Aku mendengar Qabishah bin Jabir berkata, “Aku pernah menemani Al Mughirah bin Syu’bah. Jikalau Madinah mempunyai delapan pintu, kemudian setiap pintu itu harus dilewati dengan tipu muslihat, maka dia akan melewati semua pintu tersebut.”
Diriwayatkan dari Abu As-Safar, dia berkata, “Suatu ketika seorang pria berkata kepada Al Mughirah, ‘Kamu telah bersikap pilih kasih’. Al Mughirah menjawab, ‘Pengetahuan saja bermanfaat bagi unta untuk memakan rumput di tempat penggembalaannya, dan anjing liar, apalagi bagi orang Islam’.”
Diriwayatkan dari Al Mughirah bin Syu’bah, dia berkata, “Aku telah menikahi tujuh puluh perempuan, atau mungkin lebih.”

Ibnu Al Mubarak berkata, “Al Mughirah mempunyai empat orang istri. Lalu dia menyuruh mereka untuk menghadapnya, lantas berkata, ‘Kalian perempuan yang berbudi pekerti baik dan berleher panjang tetapi aku lelaki yang mudah rnenceraikan istri sehingga kalian aku cerai’.”

Ibnu Wahab berkata, “Malik menceritakan kepada kami bahwa Al Mughirah mudah sekali menikah dengan wanita, dan dia berkata, ‘Orang yang hanya menikah dengan satu wanita, jika istrinya sakit, maka dia ikut sakit, jika istrinya haid maka dia juga ikut haid. Sedangkan suami yang punya dua isteri, berada di antara dua api yang menyala’. Oleh karena itu, dia langsung menikah dengan empat orang wanita dan menceraikannya secara bersama-sama.’

Diriwayatkan dari Ziyad bin Ilaqah, ia berkata, “Aku mendengar Jabir berkata ketika Al Mughirah bin Syu’bah meninggal, ‘Aku berwasiat kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah serta selalu mendengar dan taat sampai datang kepadamu seorang pemimpin. Mintakan ampunan untuk Al Mughirah, niscaya Allah mengampuninya, karena dia senang memberi maaf’.”
Al Mughirah, Gubernur Kufah, meninggal tahun 50 Hijriyah dalam usia 70 tahun.

Sumber : Kitab Siyar A’lam An-Nubala’ – Imam Adz-Dzahabi.
Diringkas: Dr. Muhammad bin Hasan bin Aqil Musa.


Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad 7).

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan dimuka bumi dan kerusakan yang besar. (QS Al Anfaal 73)
***

Para ulama mu’tazilah dan Imam Hanafi menolak periwayatan Abu Hurairah. Mereka menyatakan bahwa setiap hukum yang berasal dari sumber periwayatan yang melewati jalan Abu Hurairah seluruhnya batil dan tidak diterima kebenarannya.

Imam Hanafi berkata : “seluruh sahabat Nabi SAW menurutku dipercaya dan seluruhnya adil  hingga seluruh hadis hadisnya shahih dan diterima, kecuali hadis hadis yang berasal dari periwayatan Abu Hurairah, Anas bin Malik, Samurah bin Jundub, mereka tidak aku terima dan tertolak”.

***

Siapakah Samurah bin Jundub ??
Samurah bin Jundub  adalah orang yang membunuh 8.000 penduduk BASRAH. Samurah ditanya, “Apakah kamu tidak takut kepada Allah, membunuh mereka semua ini ?”
Samurah menjawab : “Aku tidak takut jika membunuh sejumlah itu lagi”

Dr. Ahmad Amin pernah menyatakan dalam bukunya “Dhuha Al Islam (Fajar Islam”bahwa orang orang Bani Umayyah benar benar telah memalsukan hadis hadis demi mendukung kekuasaan mereka dari berbagai aspek politik. Mu’awiyah pernah memberikan uang 500 ribu dirham kepada SAMURAH Bin JUNDUB salah seorang dari sahabat NABi SAW untuk membuat buat hadis.

Samurah bin Jundub RA masih belum dewasa ketika terjadi perang Uhud. Ia bersama beberapa anak lainnya  yang mempunyai semangat juang tinggi untuk membela panji keislaman, dikeluarkan dari barisan pasukan perang  Uhud oleh Nabi SAW karena belum cukup umur. Tetapi salah seorang di antaranya, Rafi bin Khadij, karena permintaan ayahnya dibolehkan oleh Nabi SAW ikut karena ia mempunyai keahlian memanah, dan menunjukkan kemampuannya di hadapan beliau.
Melihat dibolehkannya Rafi ikut bertempur, Samurah berkata kepada ayah tirinya, Murrah bin Sinan RA, “Wahai ayah, Rafi dibolehkan ikut berperang sementara saya tidak. Padahal saya lebih kuat daripada Rafi. Kalau diadu tanding, pasti saya dapat mengalahkan Rafi..”.

Melihat semangat yang begitu menggebu dari anaknya ini, Murrah menyampaikan hal ini pada Nabi SAW, beliaupun mengadakan adu kekuatan antara Rafi dan Samurah, dan ternyata Samurah memenangkannya, sehingga iapun dbolehkan ikut serta dalam pertempuran di Uhud itu. Ketika itu Samurah berusia 15 tahun.

Samurah bin Jundub.
Keadilan seluruh sahabat adalah doktrin andalan Islam Sunni khususnya Salafy/Wahhabi… ( والصحابة رضي الله عنهم كلهم عدول باتفاق اهل السنة والجماعة )  Doktrin ini benar-benar menjadi garis merah… Siapapun yang berani mendekati apalagi menerobosnya berarti harus siap menjadi sasaran meriam vonis sesat bahkan bisa jadi dikafirkan.

Konsep keadilan Sahabat begitu dibanggakan dalam membangun doktrin agama… mereka adalah panutan dan bak bintang gemintang dengan siapa dari para sahabat umat Islam perpegangan past ia mendapat petunjuk Allah ke shirâth mustaqîm.

Banyak potret cemerlang para sahabat panutan Ahlusunnah yang mungkin pantas disimak dan diperhatikan untuk “ditiru dan diteladani”. Di bawah ini saya sajikan satu dari sekian banyak potret cemerlang membanggakan sahabat panutan Ahlusunnah.

Samurah bin Jundub Sahabat Panutan Ahlusunnah (khususnya Salafy/Wahhabi).

Untuk mengenal keshalehan dan ketaqwaan Samurah bin Jundub, mari kita simak laporan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya (kitab tershahih setelah Al Qur’an suci wahyu ilahi dan Shahih Bukhari). Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbâs ra., ia berkata,
Telah sampai kepada Umar bahwa Samurah menjul khamr (miras), lalu ia berkata, ‘Semoga Allah membinasakan Samurah, tidakkah ia mengetahui bahwa Rasulullah saw. bersabda ‘Semoga Allah melaknat bangsa Yahudi, telah diharamkan atas mereka gajih lalu mereka membekukannya kemudian menjualnya.’” [1]
Jelas sekali di sini bahwa sahabat panutan yang satu ini telah berdagang khamr sementara ia megetahui Rasulullah saw. telah mengharamkannya. Kerena itu, Khalifah Umar begitu keras mengecamnya.
Tidak cukup sampai di sini “keshalehan” dan “ketaqwaan” sahabat panutan yang wahid ini; Samurah ia juga terbukti banyak melakukan kejahatan yang mengerikan dan sangat bertentangan dengan agama dan kemanusiaan, seperti membunuh jiwa-jiwa terhormat yang diharamkan untuk dibunuh!

Perhatikan data di bawah ini (yang sengaja disembunyikan banyak kalangan demi kehormatan para sahabat panutan). Imam ath Thabari melaporkan dalam Târîkh-nya,4/176  tentang peristiwa-peristiwa tahun 50 H. dengan sanad bersambung kepada Muhammad bin Sulaim, ia berkata:
Aku bertanya kepada Anas bin Sîrîn, ‘Apakah Samurah pernah membunuh seseorang?’ Ia menjawab, ‘Apakah dapat dihitung orang telah dibantai Samurah bin Jundub? Ia ditunjuk menggantikan Ziyâd memimpin kota Bashrah lalu Ziyâd pergi ke Kufah, sepulangnya dari Kufah, Samurah telah membunuh delapan ribu orang Muslim. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Apakah engkau tidak takut telah membunuh seseorang yang tidak layak engkau bunuh? Ia menjawab, ‘Andai aku bunuh lagi sejumlah yang telah aku bunuh aku tidak takut apapun!’”
.
Ath Thabari juga melaporkan dari Abu al Aswad al Adwi, ia berkata:
“Samurah telah membunuh pada suatu pagi 47 (empat puluh tujuh) orang yang telah menghafal Al Qur’an.”
.
AHLUL BAIT NABI SAW berkata:
Inilah sekilas potret cemerlang sang sahabat panutan yang dibanggakan Ahlusunnah sebagai hasil didikan langsung Rasulullah saw. yang wajib atas setiap Muslim menghormati dan memohonkan keridhaan Allah atasnya!

Selamat meneladani sabahat agung panutan kebanggan Ahlusunnnah! Dan selamat pula atas kalian yang membanggakan keadilan sahabat bertaqwa dan shaleh seperti Samurah! Dan jangan lupa kalian memohon kepada Allah agar dikumpulkan kelak bersamanya di akhirat ketika Samurah disambut para bidadari dan arak menuju surga ‘Adan bersama para nabi, shiddiqin dan kaum shalihin!    


[1] Shahih Muslim,5/41 bab Tahrîm al Khamr wa al Maitah (Diharamkannya miras dan bangkai).

 ***

Siapakah Mu’awiyah bin Abu Sofyan ??
Muhammad Abduh menyebutkan tindakan yang dibuat oleh Mu’awiyah berupa meminta sekelompok SAHABAT dan tabi’in untuk mengarang ngarang hadis. Hal itu membuat Mu’awiyah senang, salah satu pelakunya adalah ABU HURAiRAH.

Mungkinkah  AL QURAN  menyatakan adil kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang membunuh para sahabat besar imam Ali AS seperti Hujur bin Adi, Amr bin Hamaq Khuza’i, Muhammad bin Abubakar dan Malik Asytar ??

Mughirah cukup dekat dengan Mu’awiyah hingga Mu’awiyah membuka rahasia rahasia nya kepada Mughirah. Suatu malam dia melontarkan kata kata keji tentang MU’AWiYAH. Mereka bertanya, mengapa kamu demikian ? dia menjawab : “Mu’awiyah telah berkata,’kami ingin mengubur nama Muhammad’.”
Mughirah bin Syu’bah berpesan kepada Mu’awiyah : “Angkatlah Yazid sebagai khalifah (menggantikan) mu !”

Mu’awiyah berpikir. Tetapi di satu sisi dia melihat surat perdamaian yang telah disepakati dengan  Hasan AS. Salah satu butirnya bahwa Mu’awiyah tidak berhak sesudah dirinya menentukan seseorang sebagai penggantinya

Disisi lain khawatir Hasan AS bangkit melawannya, dia berencana membunuh Hasan bin Ali AS. Mu’awiyah mengirim suatu racun kepada Gubernur Madinah Marwan bin Hakam. Lalu Marwan mengirim nya kepada JA’DAH isteri imam HASAN. Malam harinya Ja’dah menuang racun ini kedalam kendi air minum imam HASAN

***

(Syiah-Ali/Berbagai-Sumber-Lain/Wikipedia/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: