Pesan Rahbar

Home » » Inilah yang dilakukan Oleh Syiah Sesat Yaitu Syiah Muawiyyah dan Syiah Yazidiyyah, Karena kutukan Imam Husain sampai anak keturunannya.

Inilah yang dilakukan Oleh Syiah Sesat Yaitu Syiah Muawiyyah dan Syiah Yazidiyyah, Karena kutukan Imam Husain sampai anak keturunannya.

Written By Unknown on Saturday 8 November 2014 | 04:38:00

Syiah Artinya Pengikut atau orang yang mengikuti atau Pemirsa.

Inilah yang dilakukan Oleh Syiah Sesat Yaitu Syiah Muawiyyah dan Syiah Yazidiyyah, Karena kutukan Imam Husain sampai anak keturunannya.



Berikut syiah sesat dari sumber yang telah kami cantum dalam konfrensi AMMAN MESSAGE:
Data Pertama:
Syiah Ghullat
Syiah Saba'iyyah (Abdullah Saba Yahudi laknatullah)
Syiah Mansuriyyah
Syiah Gharabiyyah
Syiah Bazighiyyah
Syiah Yaqubiyyah
Syiah Ismailliyyah
Syiah Israeliyyah
Syiah Azdariyyah
Syiah Batiniah
Syiah Ifthahiah
Syiah A'mariah
Syiah Sumaitiah
Syiah Musawiyah
Syiah Mafadliah
Syiah Maaturah
Syiah Quda'yah
Syiah Wafiqah
Syiah Janudiah
Syiah Sulaimaniah
Syiah Baqiriah
Syiah Nawusiah

Data Kedua:
Syiah Ghullat :
Syiah Saba'iyyah (Abdullah Saba Yahudi laknatullah)
Syiah Mansuriyyah
Syiah Gharabiyyah
Syiah Bazighiyyah
Syiah Yaqubiyyah
Syiah Ismailliyyah
Syiah Israeliyyah
Syiah Azdariyyah
Syiah Batiniah
Syiah Ifthahiah
Syiah A'mariah
Syiah Sumaitiah
Syiah Musawiyah
Syiah Mafadliah
Syiah Maaturah
Syiah Quda'yah
Syiah Wafiqah
Syiah Janudiah
Syiah Sulaimaniah
Syiah Baqiriah
Syiah Nawusiah

___________________________________

Berikut Ucapan Imam Husein yang dilontarkan kepada Muawiyyah termasuk yazid dan Pengikutnya:

Kata-kata yang didengar Imam Husain as ini segera disambut dengan kata-kata lantang beliau: "Allah akan membinasakan kaum yang telah membunuhmu!"58

"Hai orang-orang Kufah, aku berharap mata kalian kelak akan dipedihkan oleh tangisan, dada kalian akan dibebani rintihan untuk selamanya, dan Allah tidak memberkati kalian, dan Dia akan mencerai beraikan kumpulan kalian."

Setelah memekikkan kutukan ini, Imam Husain as maju sendiri ke medan perang menerobos dan membubarkan barisan depan musuh. Beliau mendekati kuda Ali Akbar dan menggiringnya ke tempat yang aman lalu menurunkan tubuh penuh luka dan bermandi darah puteranya itu dari kuda. Tubuh suci direbahkan dalam pelukan hangat beliau. Di situ dada Ali Akbar ternyata masih bergerak. Setelah kelopak matanya terbuka perlahan, bibirnya berucap:
"Ayahku yang mulia, aku sudah melihat pintu-pintu langit terbuka, para bidadari di surga sedang berkumpul sambil membawa cawan-cawan minuman dan memanggil-manggil diriku.


Sekarang aku akan pergi ke sana dan membinarkan wajah mereka yang merindukan kedatanganku itu..."

Ruh Ali Akbar melayang setelah jasadnya menghembus nafas terakhir. Kepergiannya ke alam keabadian diantar ayahandanya yang mulia itu dengan kata-kata:

"Adalah sesuatu yang berat bagi kakekmu, pamanmu, dan ayahmu untuk tidak memenuhi permohonanmu.59


Imam Husain as membawa jasadnya yang penuh luka bacokan dan menjadi sarang anak panah itu ke arah perkemahan. Hazrat Zainab segera keluar dari dalam tenda dan menyambut jasad itu dengan jerit tangis dan ratapan. Jasad itu dipeluknya erat sambil meratap:

"Oh kemenakanku. Oh putera kesayangku.

" Imam Husain as mengantarkan adiknya itu ke dalam kemah orang-orang perempuan lagi lalu kembali memeluk jasad Ali Akbar sambil berucap:

"Puteraku, engkau sudah beristirahat dari kegundahan dan kegetiran hidup di dunia. Kini tinggallah ayahmu seorang diri."60

Referensi:
58. Nasikh Attawarikh juz 2 hal.355,
59. Sugand Nameh Ali Muhammad hal.227.
60. Sitaregan-e Dirahsyan hal.164.


Perhatikan kata-kata diatas:

"Hai orang-orang Kufah, aku berharap mata kalian kelak akan dipedihkan oleh tangisan, dada kalian akan dibebani rintihan untuk selamanya, dan Allah tidak memberkati kalian, dan Dia akan mencerai beraikan kumpulan kalian."

Setelah memekikkan kutukan ini, Imam Husain as maju sendiri ke medan perang menerobos dan membubarkan barisan depan musuh. Beliau mendekati kuda Ali Akbar dan menggiringnya ke tempat yang aman lalu menurunkan tubuh penuh luka dan bermandi darah puteranya itu dari kuda. Tubuh suci direbahkan dalam pelukan hangat beliau. Di situ dada Ali Akbar ternyata masih bergerak. Setelah kelopak matanya terbuka perlahan, bibirnya berucap:

"Ayahku yang mulia, aku sudah melihat pintu-pintu langit terbuka, para bidadari di surga sedang berkumpul sambil membawa cawan-cawan minuman dan memanggil-manggil diriku.

Sekarang aku akan pergi ke sana dan membinarkan wajah mereka yang merindukan kedatanganku itu..."

Ruh Ali Akbar melayang setelah jasadnya menghembus nafas terakhir. Kepergiannya ke alam keabadian diantar ayahandanya yang mulia itu dengan kata-kata:

"Adalah sesuatu yang berat bagi kakekmu, pamanmu, dan ayahmu untuk tidak memenuhi permohonanmu.

Referensi:
59. Sugand Nameh Ali Muhammad hal.227.

http://ahlulbaitnabisaw.blogspot.com/2014/10/tragedi-karbala.html 

(Berbagai-Sumber lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: