Presiden Republik Islam Iran menegaskan perlunya untuk konvergensi, integrasi dan kerjasama negara-negara regional untuk memerangi kekerasan dan ekstremisme.
Hassan Rouhani dalam pidatonya di Konferensi Internasional "Dunia Anti-Kekerasan dan Ekstremisme" yang digelar di Tehran, ibukota Iran, Selasa (9/12), menyinggung sambutan dunia atas usulannya di sesi ke-68 Sidang Majlis Umum PBB pada tanggal 25 September lalu terkait Dunia Anti-Kekerasan dan Ekstremisme.
Ia mengatakan, usulan yang disahkan dengan suara bulat di Sidang Majlis Umum PBB ini menunjukkan pentingnya untuk menangani kekerasan.
Rouhani menilai tujuan dari Konferensi Internasional "Dunia Anti-Kekerasan dan Ekstremisme" sebagai upaya untuk mengatasi persoalan sekarang yang disebabkan oleh kekerasan dan ekstremisme.
Presiden Iran menyatakan harapan bahwa konferesi tersebut akan sukses dan mencapai tujuannya.
Ketika menyinggung kekerasan di Timur Tengah yang setiap hari merenggut nyawa puluhan anak-anak dan perempuan, Rouhani menuturkan, semua negara dan kelompok penuntut perdamaian harus memaksimalkan upayanya untuk memerangi kekerasan dan ekstremisme dengan memperluas kerjasama yang serius, di mana hal ini membutuhkan pemahaman bersama tentang penyebab munculnya kekerasan.
Menurut presiden Iran, peran media dan lembaga-lembaga riset sangat penting supaya negara-negara dunia sampai pada pandangan umum.
Rouhani menuntut semua negara untuk mendorong Timur Tengah ke arah perdamaian dan keamanan melalui konvergensi dan pengambilan kebijakan-kebijakan yang logis.
Ia mengatakan, kekerasan dan perang tidak menghasilkan apapun kecuali ketegangan dan kekacauan.
Presiden Iran lebih lanjut menegaskan, negara-negara regional sedang mencari ketenangan, dan faktor-faktor dari luar kawasan sama sekali tidak diperlukan, sebab mereka sedang mengejar tujuan-tujuan khususnya sendiri dan dengan dalih ini datang ke kawasan dan mengacaukan situasi.
(IRNA/Islam-Times/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email