Oleh: Ahirah Aisyah
Sejarah menunjukkan bahwa Abu Bakar dan seluruh keluarganya (kecuali Asma’ dan putranya Muhammad) bersikap bermusuhan terhadap keluarga Nabi. Berikut adalah daftar sebagian kecil dari mereka yang permusuhannya sangat mencolok:
(1) Abu Bakar, saat kenaikan ke tahta kekhalifahan, mengirim Umar ke
rumah Fatimah untuk memaksa Ali dengan kekerasan, untuk datang dan
berbaiat kepadanya. Umar mengancam Fatimah, bahwa ia akan
membumihanguskan rumah. Setelah itu, Fatimah begitu marah terhadap Abu
Bakar, sehingga sepanjang sisa hidupnya, ia tidak pernah berbicara
sepatah kata jua kepada Abu Bakar. Di ranjang kematiannya, ia melarang
Abu Bakar mengiringi pemakamannya.
(2) Aisyah, putri Abu Bakar, memberontak terhadap kekhalifahan Ali. Di depan 30.000 pasukan, ia memimpin perang Jamal, namun dipermalukan dengan kekalahan telak.
(3) Zubair bin Awwam, menantu Abu Bakar, suami Asma’, putri tertua Abu Bakar, adalah panglima pasukan Aisyah pada perang Jamal. Di tengah pertempuran, ia mundur dan hendak melarikan diri ke arah Makkah. Terbunuh tak berapa jauh dari medan pertempuran.
(4) Abdullah, cucu Abu Bakar, putra hasil mut’ah Asma’ dengan Zubair, adalah panglima pasukan infanteri Aisyah di perang Jamal. Ia anak angkat Aisyah juga. Setelah pertempuran, jasadnya ditarik keluar dari setumpuk mayat yang terbaring di medan tempur.
(5) Thalhah, sepupu Abu Bakar, suami putri Abu Bakar, Ummu Kultsum, adalah seorang panglima pasukan Aisyah di perang Jamal. Di tengah pertempuran, Marwan (juru tulis dan penasihat khalifah Utsman), seorang perwira dari pasukan yang sama, yang melihat Thalhah sibuk bertempur berkata pada budaknya: “Baru kemarin Thalhah sibuk menghasut para pembunuh Utsman, kini ia sibuk membalaskan darahnya. Betapa munafiknya ia dalam mencari kemegahan duniawi!” Selesai berbicara, ia melepaskan anak panah dan menembus kaki Thalhah serta mengenai kudanya yang lalu melonjak liar dari barisan pasukan. Thalhah terjerembab. Segera Thalhah dibawa ke Bashrah tempat ia meninggal dunia setelah beberapa saat.
(6) Abu ar Rahman, sepupu Abu Bakar, saudaranya Thalhah, juga terbunuh dalam pertempuran di perang Jamal.
(7) Muhammad, putra Thalhah, ikut tewas dalam pertempuran yang sama di perang Jamal.
(8) Putri Ummu Farwah, saudara perempuan Abu Bakar, Ju’dah binti Asy’ats, meracuni al Hasan (putra Ali bin Abi Thalib) sampai sayid. Ia disuap agar melakukan kekejian itu oleh Yazid, putra Muawiyah atau boleh jadi oleh Muawiyah sendiri.
(9) Ishaq, putra Ummu Farwah. Kedua bersaudara putra-putra Asy’ats menjadi anggota pasukan Yazid bin Muawiyah, yang bertempur melawan al Husein, putra Ali, di Karbala. Belakangan yang pertama tewas dalam pertempuran melawan Mukhtar, yang membalaskan dendam atas pembunuhan al Husein. Sementara yang kedua, yang telah menelanjangin sebagian tubuh Husein, tercabik-cabik sampai mati oleh kawanan anjing.
(10) Mus’ab, putra Zubair, menantu Abu Bakar, bertempur melawan Mukhtar, yang terbunuh selagi membalaskan dendam atas pembunuhan al Husein.
(-) PENGIKUT KELUARGA ABU BAKAR INILAH YANG SEKARANG DIKENAL SEBAGAI SUNNY ATAU AHLU SUNNAH WAL JAMAAH.
(-) PENGIKUT KELUARGA RASULULLAH INILAH YANG SEKARANG DIKENAL SEBAGAI SYIAH ATAU AHLUBAIT.
(Ahirah-Aisyah/ABNS)
(2) Aisyah, putri Abu Bakar, memberontak terhadap kekhalifahan Ali. Di depan 30.000 pasukan, ia memimpin perang Jamal, namun dipermalukan dengan kekalahan telak.
(3) Zubair bin Awwam, menantu Abu Bakar, suami Asma’, putri tertua Abu Bakar, adalah panglima pasukan Aisyah pada perang Jamal. Di tengah pertempuran, ia mundur dan hendak melarikan diri ke arah Makkah. Terbunuh tak berapa jauh dari medan pertempuran.
(4) Abdullah, cucu Abu Bakar, putra hasil mut’ah Asma’ dengan Zubair, adalah panglima pasukan infanteri Aisyah di perang Jamal. Ia anak angkat Aisyah juga. Setelah pertempuran, jasadnya ditarik keluar dari setumpuk mayat yang terbaring di medan tempur.
(5) Thalhah, sepupu Abu Bakar, suami putri Abu Bakar, Ummu Kultsum, adalah seorang panglima pasukan Aisyah di perang Jamal. Di tengah pertempuran, Marwan (juru tulis dan penasihat khalifah Utsman), seorang perwira dari pasukan yang sama, yang melihat Thalhah sibuk bertempur berkata pada budaknya: “Baru kemarin Thalhah sibuk menghasut para pembunuh Utsman, kini ia sibuk membalaskan darahnya. Betapa munafiknya ia dalam mencari kemegahan duniawi!” Selesai berbicara, ia melepaskan anak panah dan menembus kaki Thalhah serta mengenai kudanya yang lalu melonjak liar dari barisan pasukan. Thalhah terjerembab. Segera Thalhah dibawa ke Bashrah tempat ia meninggal dunia setelah beberapa saat.
(6) Abu ar Rahman, sepupu Abu Bakar, saudaranya Thalhah, juga terbunuh dalam pertempuran di perang Jamal.
(7) Muhammad, putra Thalhah, ikut tewas dalam pertempuran yang sama di perang Jamal.
(8) Putri Ummu Farwah, saudara perempuan Abu Bakar, Ju’dah binti Asy’ats, meracuni al Hasan (putra Ali bin Abi Thalib) sampai sayid. Ia disuap agar melakukan kekejian itu oleh Yazid, putra Muawiyah atau boleh jadi oleh Muawiyah sendiri.
(9) Ishaq, putra Ummu Farwah. Kedua bersaudara putra-putra Asy’ats menjadi anggota pasukan Yazid bin Muawiyah, yang bertempur melawan al Husein, putra Ali, di Karbala. Belakangan yang pertama tewas dalam pertempuran melawan Mukhtar, yang membalaskan dendam atas pembunuhan al Husein. Sementara yang kedua, yang telah menelanjangin sebagian tubuh Husein, tercabik-cabik sampai mati oleh kawanan anjing.
(10) Mus’ab, putra Zubair, menantu Abu Bakar, bertempur melawan Mukhtar, yang terbunuh selagi membalaskan dendam atas pembunuhan al Husein.
(-) PENGIKUT KELUARGA ABU BAKAR INILAH YANG SEKARANG DIKENAL SEBAGAI SUNNY ATAU AHLU SUNNAH WAL JAMAAH.
(-) PENGIKUT KELUARGA RASULULLAH INILAH YANG SEKARANG DIKENAL SEBAGAI SYIAH ATAU AHLUBAIT.
(Ahirah-Aisyah/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email