Oleh: Ustadz Imam Mustofa Mukhtar – Darul Mukhtar
Orang Mati Mengetahui Orang yang Memandikan dan Mengkafaninya
Akidah Islam – Orang yang telah meninggal dunia mengetahui orang yang memandikan, mengkafani, membawa dan memasukkannya ke liang kubur.
Syaikh ibnul Qayyim al-Jauziyah berkata dalam kitab ar-Ruh, halaman 9-10:
“Telah disebutkan dalam hadits shahih bahwa orang yang telah meninggal dunia itu memperhatikan orang-orang yang mengiringi jenazahnya ketika ia dimakamkan. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya, dari hadits Abdurrahman bin Syimasah Al-Mahri, ia berkata, ‘kami menjenguk Amr bin Al-Ash menjelang ia meninggal dunia, ia menangis lama dan mengarahkan wajahnya ke dinding, anaknya berkata, “Apa yang membuatmu menangis wahai ayahku, bukankah Rasulullah SAW telah memberikan kabar gembira tentang sesuatu? “. Amr bin Al-Ash menghadapkan wajahnya seraya berkata, “Apabila kau menguburku, maka timbunlah aku dengan tanah, kemudian berdirilah kamu disekitar makamku kira-kira sejauh kamu memotong hewan dan membagikan dagingnya, agar aku bisa memperhatikan kamu dan agar aku dapat melihat apa yang dilakukan para utusan Tuhanku.” Ini menunjukkan bahwa orang yang telah meninggal dunia memperhatikan kaum muslimin yang mengirimnya ke kubur dan ia merasa senang dengan kehadiran mereka.”
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (Imam kaum Wahabi) berkata dalam kitab Ahkam Tamanni Al-Maut, halaman 15 :
“Sebuah hadits yang disebutkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan lainnya, dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah SAW bersabda:
‘Sesungguhnya orang yang meninggal dunia itu mengetahui siapa yang memandikannya, membawanya, mengkafaninya dan memasukkannya ke dalam liang kubur.’
Abu Nu’aim dan lainnya meriwayatkan dari Amr bin Dinar, ia berkata,
‘Setiap orang yang meninggal dunia, maka ruhnya di tangan malaikat maut, ia melihat ke jasadnya, bagaimana ia dimandikan, bagaimana ia dikafani dan bagaimana ia dibawa. Dikatakan kepadanya ketika ia berada diatas pembaringannya, “Dengarkanlah pujian orang banyak kepadamu.”
Ibnu Abi Ad-Dunia meriwayatkan makna yang sama dengan riwayat ini, ia meriwayatkan dari beberapa periwayat dari Tabi’in, dengan redaksi, ‘Di tangan malaikat’, tanpa ada tambahan lain.
(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email