Seorang
ulama Saudi Arabia bermazhab Wahabi bukan Sunni mengeluarkan fatwa yang
mengizinkan bagi para "mujahidin" di Suriah untuk berzina dan memperkosa
para Wanita Syria.
Ulama Wahabi dan bukan sunni Arab Saudi itu bernama Muhammad al-Arifi,
dan sangat berpengaruh di kalangan para teroris (yang oleh sebahagian
orang kecil minoriti dangkal otak, di kalangan Malaysia sering
menyebutnya sebagai "mujahidin"), baru-baru ini mengeluarkan fatwa
(perintah agama) yang memungkinkan bagi semua teroris didikan Arab
Saudi, Qatar, Turki dan AS di Syria untuk terlibat dalam perkahwinan
singkat dengan wanita-wanita Syria yang bolehdilakukan dengan hanya
beberapa jam untuk memenuhi hasrat seksual dan meningkatkan tekad mereka
untuk melakukan pembunuhan warga awam Syria. Dan merupakan syarat wajib
masuk surga setelah berzina dengan wanita Syria.Al-Arifi menyebut pernikahan tersebut sebagai "pernikahan hubungan seksual", dan dibolehkan bagi wanita-wanita Syria minimal berumur 14 tahun, janda meninggal suaminya, atau bercerai.
Dan ulama Wahabi, sekali lagi bukan Sunni selama ini lantang mempromosikan perzinahan dengan dalih Syariat agama (nikah Misyar) di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
Sebuah pelacuran dan perzinahan terselubung dan nampaknya begitu. Sebelumnya, tokoh Wahabi Takfiri Muhammad Al-Arifi dalam postingan Twitnya menegaskan bahwa Syaikh Al-Mujahidin Adnan yang menjadi pemimpin spiritual kelompok pemberontak Syria menegaskan bahwa dia telah melakukan sodomi meski terpaksa.
Post a Comment
mohon gunakan email