Sementara belum ada kejelasan tentang pengunduran diri Manshur Hadi dan penentuan Presiden Yaman, Hautsi telah membubarkan parlemen negara ini dan mengumumkan bahwa parlemen sementara akan segera dibentuk.
Tindakan ini dapat mengurangi perselisihan dalam masalah kekuasaan yang berakhir dengan pengunduran diri Presiden Yaman pada bulan yang lalu.
Parlemen baru memiliki lima anggota yang akan memilih presiden sementara yang akan mengatur urusan-urusan negara dalam satu priode yang tersisa selama dua tahun.
Sebagian tokoh politik terlibat di dalam acara pengumuman keputusan ini yang diadakan di istana kepresidenan. Menteri Pertahanan dan Negara juga ikut dalam acara ini.
Yaman mengalami krisis sejak pengunduran diri Manshur Hadi dan Khalid Bihah serta pasca perebutan istana kepresidenan oleh milisi rakyat Hautsi.
Syiah Hautsi menentukan hari Rabu yang lalu sebagai hari terakhir untuk mengumumkan kesepakatan kelompok-kelompok politik di upaya keluar dari krisis ini.
Hautsi mengumumkan bahwa jika hal ini tidak terwujud maka mereka akan menyampaikan rancangan solusinya sendiri.
Stabilitas Yaman sangat penting terkhusus untuk negara tetangga Arab Saudi yang merupakan pengekspor minyak terbesar.
Yaman hingga kini masih berperang dengan cabang al-Qaidah yang sangat berbahaya yang dibantu oleh serangan-serangan drone Amerika.
Salah satu faktor terpenting penentangan Hautsi kepada pejabat pemerintah Yaman adalah campur tangan Amerika di dalam urusan-urusan negara ini.
Serangan Amerika ke Yaman hingga kini telah menyebabkan begitu banyak masyarakat tak berdosa terbunuh.
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email