Pesan Rahbar

Home » » Mengenai Hadis Lain

Mengenai Hadis Lain

Written By Unknown on Friday, 13 February 2015 | 17:35:00


Bunyi nasnya: "Aku tinggalkan dua perkara padamu yang jika kamu berpegang teguh kepada keduanya niscaya kamu tidak akan tersesat, yaitu Kitab Allah dan sunah Nabi-Nya."

Hadis ini lebih lemah lagi untuk bisa didiskusikan. Adapun hal-hal yang dapat kita katakan mengenai hadis ini, di samping hal-hal yang telah disebutkan pada hadis sebelumnya ialah:

1. Hadis ini tidak diriwayatkan oleh para penulis kitab sahih yang enam dikalangan Ahlus Sunnah, dan ini sudah cukup untuk mendhaifkannya. Bagaimana bisa mereka berpegang kepada sebuah hadis yang sama sekali tidak ada di dalam kitab-kitab sahih dan musnad mereka. Seseorang yang memperhatikan bagaimana hadis ini diperlakukan dikalangan Ahlus Sunnah, sepertinya dia akan merasa yakin bahwa hadis ini telah diriwayatkan oleh kitab-kitab sahih, terutama sahih Bukhari dan sahih Muslim; padahal kenyataannya hadis ini sama sekali tidak terdapat di dalam kitab-kitab sahih dan musnad.

2. Sesungguhnya sumber-sumber pertama yang menyebutkan hadis ini ialah kitab al-Muwaththa Imam Malik, Sirah Ibnu Hisyam dan ash-Shawa'iq Ibnu Hajar, dan saya tidak menemukan kitab lain yang meriwayatkan hadis ini. Kitab-kitab ini telah menukil kedua hadis ini secara bersama-sama, kecuali kitab al-Muwaththa.

3. Riwayat hadis ini mursal di dalam kitab ash-Shawa'iq, dan terpotong sanadnya di dalam Sirah Ibnu Hisyam.[30] Ibnu Hisyam mengaku bahwa dia mengambil hadis ini dari Sirah Ibnu Ishaq, dan saya telah mencarinya di dalam Sirah Ibnu Ishaq namun saya tidak menemukannya di dalam semua cetakannya. Lantas, dari mana sebenarnya Ibnu Hisyam mengambil hadis ini....?!

4. Adapun riwayat Malik terhadap hadis ini adalah khabar marfu' yang tidak ada sanadnya. Perawi al-Muwaththa berkata, "Telah berkata Malik kepada saya bahwa telah sampai berita kepadanya sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda ... (al-hadis)."[31]

Sebagaimana Anda lihat, hadis ini tidak bersanad, maka oleh karena itu tidak boleh bersandar kepadanya. Mengapa hanya Malik yang meriwayatkan hadis ini sementara gurunya Abu Hanifah atau muridnya Syafi'i dan Ahmad bin Hanbal tidak meriwayatkannya. Jika hadis ini sahih maka kenapa para Imam mazhab dan para Imam hadis berpaling darinya.

5. Al-Hakim mengeluarkan hadis ini di dalam mustadrak-nya[32] dengan dua jalur. Pada jalur pertama terdapat Zaid ad-Dailasi, dari Doimah, dari Ibnu Abbas. Kita tidak mungkin dapat menerima hadis ini karena pada sanadnya terdapat Ikrimah si pendusta.[33] Dia termasuk seorang musuh Ahlul Bait as, dan termasuk orang yang memerangi dan mengkafirkan Ali as. Adapun pada jalur yang kedua terdapat Shalih bin Musa ath-Thalhi, dari Abdul Aziz bin Rafi', dari Ibnu Shalih, dari Abu Hurairah. Hadis ini pun tidak mungkin dapat diterima, karena menurut riwayat Abu Sa’id al-Khudri hadis ini dikatakan oleh Rasulullah saw pada saat beliau terbaring hendak wafat, sementara pada waktu itu Abu Hurairah sedang berada di Bahrain karena diutus bersama 'Ala al-Hadhrami satu tahun setengah sebelum Rasulullah saw wafat. Lantas kapan Abu Hurairah mendengar Rasulullah saw yang sedang terbaring hendak wafat mengatakan hadis ini?!

6. Sunan al-Kubra Baihaqi menukil hadis ini pada juz 10, halaman 4, terbitan Dar al-Ma'rifah Bcirut - Lebanon. Dia menukil hadis "Aku tinggalkan padamu Kitab Allah dan 'ltrah Ahlul Baitku", dan kemudian menukil dua hadis mustadrak dengan nas.

7. Kitab al-Faqih al-Mutafaqqih, karya Khatib al-Baghdadi, jilid 1, halaman 94, mensahihkan hadis ini; dan kemudian Syeikh al- Anshari, anggota lembaga fatwa Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah Beirut - Lebanon memberikan komentar tentangnya. Dia menukli dua hadis: Yang pertama hadis mustadrak (dari Abi Shalih, dari Abu Hurairah). Adapun hadis baru yang dia nukilkan ialah, Saif bin Umar telah meriwayatkan kepadaku, dari Ibnu Ishaq al-Asadi, dari Shabah bin Muhammad, dari Abu Hazm, dari Abi Sa'id al-Khudri .... al-hadis. Sanad ini tidak mungkin dapat diterima berdasarkan kesaksian para ulama ilmu al-Jarh wa at-Ta'dil, dikarenakan adanya Saif bin Umar, yang telah disepakati kedustaan dan kebohongannya. Saya akan ketengahkan kepada Anda pandangan para ulama tentang dia.

8. Kitab al-Ilma' ila Ma'rifah Ushul ar-Riwayah wu Taqyid as-Sima', karya Qadhi 'lyadh yang hidup pada tahun 479 - 544 Hijrah, hasil tahkik Sayyid Ahmad Shaqir, cetakan pertama, penerbit Dar ar- Ra's an-Nashirah —Maktabah al-'Atiqah— Tunis, halaman 9, menukil nas hadis ini dari kitab al-Faqih al-Mutafaqqih, yang pada sanadnya terdapat Saif bin Umar.

Selain dari yang kami telah sebutkan di atas tidak ada satu buku pun lainnya yang menukil hadis "Kitab Allah dan sunahku". Dengan demikian, hadis ini tidak ditetapkan kecuali oleh tiga jalur, yaitu dari Ibnu Abbas, Abu Sa’id al-Khudri dan Abu Hurairah. Ketiga jalur ini, bersama dengan kedhaifannya, baru muncul pada pertengahan abad kelima hijrah, yaitu setelah masa Hakim. Dan tidak satu pun kitab yang lebih tua dari itu yang menyebutkan ketiga jalan ini. Ini yang pertama. Yang kedua, ketiga sahabat tersebut, yaitu Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Abu Sa'id al-Khudri telah meriwayatkan hadis "Kitab Allah dan 'ltrah Ahlul Baitku" pada abad kedua hijrah, sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Muslim. Mana di antara keduanya yang akan kita terima.[34]

Referensi:
[30] Sirah Ibnu Hisyam, cetakan lama, jld. 2, hal. 603; cetakan ketiga, jld. 4, hal. 185; cetakan terakhir, jld. 2, hal. 221.
[31] Al-Muwaththa, Imam Malik, jld. 2, hal. 46.
[32] Al-Mustadrak, jld. 1, hal. 93.
[33] Nanti akan akan dijelaskan pendapat para ulama ilmu al-Jarh wa ta 'dil tentang 'lkrimah.
[34] Saya telah banyak mengambil manfaat dari 'Allamah Sayyid al-Badri tentang penilaian hadis ini.

(Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: