Mari kita Perhatikan Kata-kata Berikut Ini:
Kemana~mana Orang Negara Lain Yang Mengatakan Arab Saudi Yaitu:
1. Negeri Tanduk Setan. 2. Negeri Jazirah Arab. 3. Negeri 100% Penduduknya Wahabisme. 4. Negeri Pengikut Dajjal Dari Kelompok Wahabi. 5. Negeri Pengikut/Pembela Zionis. 6. Negeri Jahiliyah (Penyembah Berhala/Penyebar Kesirikan). 7. Negeri Kafir Quraisy Dari Kafilah Orang2 Quraisy (Yang Dimaksud Bukanlah Bani Hasyim), Hal Ini Kebanyakan Kafir Quraisy Dulunya Penduduk Orang2 Quraisy. Nabi Muhammad Saw Berasal Dari Bani Hasyim Bukan Berasal Dari Orang2 Qurasy. 8. Negeri Najd (Nejed).
Kesimpulannya: Arab Tetap Kekuasaan Orang2 Kafir Quraisy Dari Dulu Hingga Sekarang.
|
Negara Kafir Quraisy (saudi) Perlu Di Bom. Dunia Sepakat Bahwa Negara
Kafir Quraisy Sedang Menggila Dari Dulu Hingga Sekarang. Israel Dan
Wahabi Kompak Menghabiskan Orang2 Islam Dalam Detik Ini. Ada Pendapat
Terbaik?
|
Apa Perlu Umrah ke Arab Saudi, Orang Saudi Dulunya Hanya Mengajak Kerja
Disana Hanya Karena Iming-Iming Uang Banyak Sehingga Masyarakat tertarik
Ingin Gaji Yang Besar. Hal ini Disebabkan Karena Indonesia Gaji Terlalu
Kecil, Ini Juga Kesalahan Negara Indonesia Yang Tak Menjaga Warganya
karena Masalah Ekonomi. Jadi apa keuntungannya kerja di negeri Kafir
Quraisy (Saudi Arabia) yang merupakan kekuasaan para wahabisme??????
|
BAYCOT UMROH DAN HAJI DI SAUDI UNTUK INDONESIA, YES ...
SERANG SAUDI KAFIR QURAISY. YES ... Hasil Saudi dari Haji dan Umroh Hanya Untuk kepentingan membunuh dan memperkosa umat muslim khususnya TKW & TKI dari negara Indonesia dan negara lain yang kerja di negara Arab Saudi tersebut |
LATAR BELAKANG BERDIRINYA KERAJAAN ARAB SAUDI (YAHUDI) BERBAJU ISLAM
Kerajaan Arab Saudi adalah Kerajaan yang didirikan oleh orang Yahudi, dengan memakai kedok Islam, yang bertujuan untuk memecah belah Islam dengan ajaran-ajarannya yang mengkafirkan sesama Islam, membid’ahkan sesama Islam. Bahkan, memang dalam sejarahnya melakukan pembunuhan-pembunuhan terhadap umat Islam sendiri.
Bukti itu telah dilacak oleh seorang bernama Muhammad Sakher dalam penelitiannya, dan ringkasan penelitiannya dalam bahasa Arab berjudul Alu Su`ud min Aina wa ila Aina?
Di bawah ini adalah tulisan Muhammad Sakher yang diterjemahkan oleh pengelola situs Wild West Wahabi, sedangkan sumber-sumber dari bahasa Inggris dan Arab, majlis para masyayikh sendiri yang melacaknya. Silahkan dinikmati suguhan sangat menarik ini.
Pada tahun 851 H, sebuah rombongan kafilah dari Kabilah Al-Masalih, salah satu kabilah dari Bani Anza, mengadakan perjalanan ke Irak dalam rangka membeli kebutuhan pangan seperti gandum, jagung dll. untuk dibawa kembali ke Najd. Kafilah itu dipimpin oleh Sahmi bin Hathlul.
Ketika rombongan kafilah sampai di Basra mereka bertemu dengan saudagar Yahudi yang kaya bernama Murdahai bin Ibrahim bin Musa yang menjual bahan2 kebutuhan pangan yang mereka perlukan. Disela-sela tawar menawar, saudagar Yahudi itu menanyakan mereka darimana dan dijawab bahwa mereka adalah Kabilah Al-Masalih dari Bani Anza. Mendengar hal ini, saudagar Yahudi ini kemudian memeluk satu persatu semua anggota rombongan itu sambil mengatakan bahwa dia juga berasal dari Kabilah Al-Masalih yang terpaksa pindah ke Basra karena perselisihan antara ayahnya dengan anggota Bani Anza lainnya.Mengiringi cerita bohong tersebut, dia memerintahkan pelayannya untuk memenuhi seluruh onta2 mereka dengan tepung gandum, kurma, tamman dan bahan2 kebutuhan pangan mereka lainnya. Kebaikan ini sangat berkesan dan sekaligus membuat mereka (kafilah dari Kabilah Al-Masalih) bangga karena bertemu “saudara” sendiri yang menjadi saudagar kaya di Irak. Mereka tidak saja sangat menyukainya tetapi juga sangat mempercayainya.
Ketika rombongan akan kembali ke Najd, saudagar Yahudi yang berpura-pura sebagai bagian dari Kabilah Al-Masalih itu meminta agar dia diperkenankan ikut rombongan itu pulang ke Najd. Dengan senang hati permintaan itu dipenuhi.
Sesampainya di Najd, saudagar Yahudi itu dengan dukungan penuh “saudara-saudaranya” mulai mempropagandakan dirinya. Namun pandangan-pandangannya ditentang masyarakat Al-Qasim dibawah pimpinan Syekh Saleh Salman Abdullah Al Tamimi, seorang ulama Muslim terkemuka. Dakwahnya meliputi kawasan Najd, Yaman dan Hijaz. Akibat penentangan ini dia pindah dari Al-Qasim ke Al- Ihsa dan mengganti namanya dengan Marhan bin Ibrahim Musa.
Dia kemudian tinggal ditempat yang bernama Dir’iya dekat Al-Qatif. Di sini dia mulai menyebarkan cerita bohong tentang Perisai Nabi Muhammad saw bahwa perisai tersebut diambil oleh Kafir Quraisy pada waktu Perang Uhud dan kemudian dijual kepada sebuah kabilah Yahudi bernama Bani Qunaiqa’ yang menyimpannya sebagai pusaka. Dia secara bertahap menaikkan posisinya dimata kaum Badui dengan cerita2 bohong seperti itu dan sekaligus secara halus tersamar mempengaruhi orang2 Badui agar beranggapan bahwa orang Yahudi telah ikut berjasa menjaga peninggalan Islam yang sangat bersejarah.
Dengan semakin kuat posisi dan pengaruhnya dimata kaum Badui Arab, dia kemudian memutuskan untuk menjadikan Dir’iya sebagai ibukota kerajaan Yahudi di tanah Arab dan memproklamirkan dirinya sebagai raja mereka.
Sementara itu Bani Ajaman bersama dengan Bani Khalid menyadari bahaya dari Marhan setelah mereka mengetahui siapa dia sebenarnya dan rencana jahatnya. Mereka kemudian menyerang Dir’iya dan berhasil mendudukinya tetapi tidak berhasil menangkap Marhan karena keburu melarikan diri.
Dalam pelariannya, Marhan bin Ibrahim Musa yang nama aslinya Murdahai bin Ibrahim Musa yang adalah orang Yahudi ini, sampai disebuah tanah pertanian yang waktu itu disebut Al-Malibid Ghusaiba dekat Al-Arid, yang dikemudian hari dan sampai sekarang disebut Al-Riyadh.
Dia meminta kepada pemilik tanah pertanian itu agar diperbolehkan tinggal disitu. Dengan baik hati dan penuh keramah-tamahan pemilik tanah pertanian tersebut memperkenankannya. Tetapi, kurang lebih satu bulan setelah ia tinggal disitu, pemilik tanah pertanian yang baik hati itu beserta seluruh keluarganya ia bunuh, dan berpura-pura bahwa pemilik tanah pertanian beserta seluruh keluarganya dibunuh oleh perampok. Kekejian dan kebohongannya tidak sampai disitu saja, ia juga menyebarkan berita bahwa ia sudah membeli seluruh tanah pertanian itu dari pemiliknya sebelum peristiwa tragis itu terjadi. Karenanya sekarang dia berhak atas tanah pertanian itu dan mengubah namanya menjadi Al-Dir’iya, sama dengan nama tempat sebelumnya yang lepas dari tangannya.
Di situ ia kemudian membangun sebuah Tempat Persinggahan yang diberi nama Madaffa, dan bersama-sama dengan para pengikutnya kembali menyebarkan propaganda yang menyesatkan bahwa dia adalah seorang Syeikh Arab tulen dan agung. Dia kemudian membunuh Syeikh Saleh Salman Abdullah Al-Tamimi, musuh bebuyutannya, di sebuah masjid di kota yang disebut Al-Zalafi.
Setelah puas dapat melenyapkan Syeikh Saleh, dia kemudian menjadikan tempat yang namanya sudah diubahnya menjadi Al-Dir’iya tersebut sebagai pusat kegiatannya. Dia mengawini banyak wanita dan memperoleh banyak anak yang semuanya dia beri nama-nama Arab. Salah satu anak lelakinya dia beri nama Al-Maqaran (berakar dari nama Yahudi: Mack-Ren) yang kemudian mempunyai anak lelaki yang diberi nama Muhammad. Anak lelakinya yang lain dia beri nama Saud, dan nama inilah yang kemudian dan sampai sekarang menjadi nama Dinasti Saudi.
Dengan berjalannya waktu, keturunan Marhan si Yahudi ini telah berkembang biak semakin banyak dan semakin kuat di bawah nama Keluarga Saudi. Mengikuti jejak pendahulunya mereka meneruskan gerakan bawah tanah dan konspirasinya menentang Negeri/Bangsa Arab. Secara illegal mereka memperluas wilayahnya dan membunuh setiap orang yang menentang mereka. Mereka menghalalkan segala cara untuk meraih ambisi mereka. Mereka tidak saja menggunakan uang mereka tetapi juga para wanita mereka untuk membeli pengaruh, khususnya terhadap mereka yang mau menulis biografi asli dari Keluarga Yahudi ini.
Mereka menyewa penulis bayaran untuk merekayasa biografi mereka, yang sekaligus menyembunyikan keturunan siapa mereka sebenarnya, dengan mengaitkan mereka dengan kabilah-kabilah Arab terkenal seperti Rabi’a, Anza dan Al-Masalikh.
Sebagai contoh rekayasa penulis bayaran ditahun 1362 H atau 1943-an misalnya seperti Muhammad Amin Al-Tamimi, Direktur Perpustakaan Kerajaaan Saudi, membuatkan silsilah yang menyambung kepada Nabi Besar Kita Muhammad Rasulullah saw. Untuk itu ia mendapat hadiah 35.000 Pound Mesir dari Duta Besar Saudi untuk Mesir yang waktu itu dijabat oleh Ibrahim Al-Fadil.
Dalam Buku Sejarah Keluarga Saudi halaman 98 – 101 penulis sejarah bayaran mereka menyatakan bahwa Dinasti Saudi menganggap seluruh penduduk Najd adalah kafir dan karenanya wajib dibunuh, hartanya dirampas, dan para wanitanya dijadikan budak.
Tidak ada seorang muslim/muslimah pun yang keyakinannya murni, kecuali mereka mengikuti paham Muhammad bin Abdul Wahab. Doktrinnya memberi kekuasaan kepada Keluarga Saudi untuk menghancurkan kota-kota, desa-desa, perkampungan beserta seluruh isinya, membunuh para lelaki dan anak-anak, memperkosa para wanitanya, merobek perut para wanita yang sedang hamil dan kemudian memotong tangan anak-anak mereka lalu membakar mereka. Doktrin brutalnya juga memberi kekuasaan kepada Keluarga Saudi untuk merampas dan menguasai seluruh harta benda dan kekayaan penduduk yang mereka anggap sesat (yaitu mereka yang tidak mengikuti paham Wahabi).
Keturunan Saud (sekarang dikenal dengan Keluarga Saudi) mengkampanyekan pembunuhan terhadap para pemimpin kabilah-kabilah Arab dengan menuduhnya sebagai kaum kafir dan musyrik .
Keluarga Saudi yang sejatinya adalah Keluarga Yahudi ini benar-benar telah melakukan segala macam perbuatan keji atas nama ajaran sesat mereka yaitu Wahabisme, dan benar-benar telah menimbulkan teror dihati para penduduk kota-kota dan desa-desa sejak tahun 1163 H. Mereka menamakan seluruh jazirah Arab yakni Negeri Rasulullah saw dengan nama keluarga mereka yaitu Saudi Arabia seakan seluruh kawasan di jazirah Arab adalah milik pribadi keluarga mereka, dan seluruh penduduk lainnya dianggap sebagai para pelayan dan budak mereka yang harus bekerja keras untuk kesenangan majikan mereka yakni Keluarga Saudi.
Mereka benar-benar menguasai seluruh kekayaan alam sebagai milik pribadi mereka dan bila ada orang yang memprotes kelakuan Dinasti Yahudi ini maka orang tersebut akan dipancung didepan umum. Pernah salah seorang putri mereka pergi ke Florida, Amerika Serikat, dengan segala kebesarannya menyewa 90 (sembilan puluh) Suite Rooms di Grand Hotel dengan harga sewa US$ 1 juta per malam. Tidak ada yang berani memprotes kemewahan dan pemborosan ini karena takut akan dipancung didepan umum.
Kesaksian atas Darah Yahudi dari Keluarga Saudi
Pada tahun 1960, Radio Sawt Al Arab di Kairo Mesir dan Radio Yaman di Sana’a meng-konfirmasikan kebenaran Darah Yahudi dari Keluarga Saudi.
Raja Faisal Al-Saud waktu itu tidak bisa menolak kenyataan Darah Yahudi dari Keluarga Saudi ketika dia menyatakan kepada Washington Post pada 17 September 1969 dengan berkata: ”Kami, Keluarga Saudi adalah saudara sepupu (cousins) Yahudi. Kami sama sekali tidak setuju kepada sebarang Pemerintah Negara Arab atau Pemerintah Negara Muslim yang menunjukkan kebencian kepada Yahudi, tetapi kita harus hidup berdampingan secara damai dengan mereka. Negara kami (Arabia) adalah asal muasal dari mana orang Yahudi pertama muncul, dan kemudian keturunannya menyebar keseluruh penjuru dunia”. Demikianlah deklarasi Raja Faisal Al-Saud bin Abdul Aziz.
Hafiz Wahbi, Penasehat Kerajaan Saudi, menyebutkan dalam bukunya yang berjudul ”Peninsula of Arabia” bahwa Raja Abdul Aziz Al Saud yang meninggal tahun 1953 telah berkata: ”Pesan kami (Pesan Saudi) kepada seluruh kabilah Arab yang menentang kami: Kakek saya, Saud Awal, pernah menawan sejumlah Sheikh dari Kabilah Mathir dan ketika serombongan orang dari kabilah yang sama datang menuntut pembebasan mereka, Saud Awal memerintahkan kepada para pengawalnya untuk memenggal kepala semua tawanan itu, kemudian, dia ingin menghinakan para penuntut itu dengan mengundang mereka untuk memakan daging korbannya yang sudah dimasak sementara potongan kepalanya ditaruh di atas nampan. Para penuntut itu sangat terkejut dan menolak untuk memakan daging keluarganya sendiri; dan karena penolakannya itu, dia memerintahkan kepada para pengawalnya untuk memenggal kepala mereka juga”.
Hafiz Wahbi mengatakan lebih jauh bahwa maksud Raja Abdul Aziz Al Saud menceritakan kisah berdarah itu agar delegasi dari Kabilah Mathir yang saat itu sedang datang untuk menuntut pembebasan pemimpin mereka saat itu, yakni Sheikh Faisal Al Darwish, untuk tidak meneruskan niat mereka. Karena bila tidak mereka akan mengalami nasib yang sama. Dia membunuh Sheikh itu dan menggunakan darahnya untuk wudhu tepat sebelum ia melakukan sholat (sesuai dengan fatwa sesat paham Wahabi ).
Kesalahan Sheikh Faisal Al Darwish saat itu adalah karena dia mengkritik Raja Abdul Aziz Al Saud yang telah menandatangi dokumen yang disiapkan pemerintah Inggris sebagai sebuah Deklarasi untuk memberikan Palestina kepada Yahudi. Penandatanganan itu dilakukan di sebuah konferensi yang diselenggarakan di Al Aqeer pada tahun 1922.
Begitulah dan hal itu berlanjut terus sampai sekarang dalam sistem kekuasaan rezim Keluarga Saudi atau tepatnya Keluarga Yahudi ini.
Semua tujuannya adalah: menguasai semua kekayaan dan keberkahan negeri Rasulullah saw; dengan cara merampok dan segala macam perbuatan keji lainnya, penyesatan, pengkafiran, mengeksekusi semua yang menentangnya dengan tuduhan kafir dan musyrik yang semuanya itu didasarkan atas doktrin paham wahabi.
Sumber dari bahasa Indonsia, Wajah Asli dinasti Saudi, Baca disini: wildwestwahabi (.wordpress).
Sumber dari bahasa Inggris, dengan judul: THE SAUDI DYNASTY: FROM WHERE IS IT? AND WHO IS THE REAL ANCESTOR OF THIS FAMILY? Yang diunduh Kami Ambil dari Website yang telah di blokir: fortunecity (.com).
Juga bisa diunduh dalam, Zionist Rulers of Saudi Arabia: Jewish Roots of the Saudi Ruling Family, Kami Ambil dari Website yang telah di blokir: pakalert (.wordpress).
Sumber dalam bahasa Arab berjudul, Alu Su`ud min Aina wa Ila Aina? karangan Muhammad Sakher, Kami Ambil dari Website yang telah di blokir: fortunecity (.com).
Sumber: kaomsarungan blogspot
*****
9 Rahasian Arab Saudi yang Disembunyikan kepada Dunia
Mengapa Saudi sangat membatasi gerakan-gerakan Islam bahkan boleh dibilang memberangusnya? Ada beberapa fakta yang menarik tentang Arab Saudi:
1. Rezim Saudi, seperti juga sebagian besar negara-negara Arab lainnya, adalah pemerintahan yang menyatukan antara yang benar (haqq) dan salah (batil). Aspek Haqq Saudi hanya bisa kita lihat dari simbol-simbol yang mereka pakai; bendera Saudi, klaim negara Islam, dan penerapan Syariah. Namun, di balik itu sebenarnya Saudi juga tak berbeda dengan negara sekuler lainnya.
2. Beberapa tahun sebelumnya, Saudi menggandeng Inggris untuk sama-sama memberantas gerakan Ikhwan di negaranya itu. Seorang anggota kerajaan pernah mengungkapkan hal ini. Sekarang, bukan rahasia lagi kalau Saudi akrab dengan AS. AS sudah dijadikan sebagai pelindung Saudi.
3. Komite Tetap Saudi (al-Lajnah ad-Da’imah) mengeluarkan fatwa: “Siapapun yang tidak membedakan antara Yahudi dan Kristen dan orang kafir lainnya dengan bangsa Muslim kecuali karena kebangsaannya, dan menganggap semua penguasa sama, maka dia adalah kafir.” Sebuah fatwa yang sesungguhnya membuat banyak orang berkerut dahi, namun efektif dalam meredam masyarakat Saudi. Karena, bukankah pemerintah Saudi sendiri persis seperti itu?
4. Perempuan Saudi tidak boleh menikah dengan laki-laki yang bukan dari Saudi. Dan seorang laki-laki Saudi tidak boleh menikah di luar Saudi kecuali sudah memenuhi persyaratan umur. Sebuah peraturan yang dibuat-buat karena Islam sendiri tidak cupat seperti ini.
5. Ribuan orang terbantai di negara-negara Muslim di wilayah Arab, tapi apa yang dilakukan oleh pemerintah dan rejim Saudi? Tidak ada. Rejim Saudi hanya menyuruh para Syeikh-nya untuk berdoa untuk umat Islam, dan masyarakatnya dianjurkan untuk mengumpulkan dana bantuan yang disebarkan ke seluruh dunia, utamanya untuk pembangunan masjid. Maka jangan heran, jika di sebuah pelosok terpencil di Indonesia misalnya, bisa ada sebuah masjid besar yang megah dengan tulisan di peresmiannya: “Sumbangan dari (kerajaan) Saudi…”
6. Saudi membangun hubungan diplomatik dan non-diplomatik dengan negara-negara yang jelas telah membantai umat Islam dalam jumlah yang luar biasa banyak. Dalam hal ini yang mempunyai hubungan harmonis dengan Saudi adalah India, Russia, Filipina, Amerika (tentu saja!), Cina, dan Israel.
7. Amerika mempunyai basis militer di Saudi, dan pemerintah Saudi melarang rakyatnya yang mendoakan keburukan untuk Amerika di masjid-masjid di negara itu.
8. Rejim Saudi juga membantu dan mendirikan saluran-saluran TV yang banyak sekali saat ini. Selain TV, mereka juga membantu pendanaan media-media internasional.
9. Keluarga kerajaan Saudi tidak boleh dihina oleh siapapun.
Jika ada yang melakukannya, maka akan dikenakan hukuman yang berat, bahkan dihukum mati. Tapi pemerintah Saudi tidak peduli kepada para pelaku yang menghina Allah dan agamaNya. Misalnya saja, seorang Saudi zindiq, Turki al-Hamd menulis sebuah buku berjudul “al-Karadeeb” dan di dalamnya terdapat kalimat “Jadi, Allah dan setan adalah dua wajah dengan satu penemuan”, tidak dikenakan hukuman apapun, dan bukunya yang penuh dengan cerita kekafiran beredar bebas di negara itu.
Asal Usul Kerabat Saudi
Penulis buku berjudul ‘Ali Saud min aina wa ila aina’ ( Ali Saud dari mana dan ke mana ) iaitu Muhammad Shakher menggemparkan dunia apabila mendedahkan fakta berkaitan siapa sebenarnya Dinasti Saud sehingga setiap kali berlaku konflik antara Palestin – Israel, pasti mereka diam dan bungkam. Muhammad Shakher akhirnya dibunuh oleh Regim Saudi kerana penemuannya yang menggemparkan itu. Benarkah Dinasti Saud berasal dari keturunan Anza bin Wael, keturunan Yahudi militant ?
Informasi yang didedahkan sangat menggemparkan. Sukar untuk dipercayai, sebuah dinasti yang bernaung dibawah kerajaan Islam Saudi boleh melakukan kebiadaban iblis dengan melakukan pembakaran masjid sekaligus membunuh jama’ah solat yang berada didalamnya. Jika isi buku yang terbit pada 03 Rabi’ul Awal 1401 H (1981 M) ini ‘terpaksa’ dipercayai kerana faktanya yang jelas, maka kejahatan Kerajaan Arab Saudi terhadap kabilah Arab dahulu, sama seperti kebuasan Zionis Israel membantai rakyat Muslim di Semenanjung Gaza.
Lebih mencurigakan lagi, sikap kelompok Salafiyyun di Indonesia yang menolak dari mengutuk Israel. Lidah mereka lebih fasih mengutuk tertuduh dalang pengeboman di Bali: Imam Samudera, Amrozi dan Al-Ghufron daripada mengutuk Ariel Sahron, Ehud Olmert, Meir Dagan, Tzipi Livni dan tokoh Zionis lainnya.
Alasannya, mengikuti doktrin Dinasti Saud bahawa Israel anak keturunan Nabi Ya’akub. Seorang Salafi di Mataram yang tidak mahu membela Palestin dan menolak mengutuk Israel menyebut, “ Bangsa Israel tidak boleh dimusuhi kerana mereka keturunan Nabi Ya’akub a.s”.
Mengesan Asal Dinasti Saudi
Hasil dari pendedahan sebanyak 43 halaman buku tersebut ditambah dengan banyak rujukan lainnya, disebutkan bahawa Dinasti Saudi bermula sejak abad ke-12 Hijrah atau abad ke-18 Masihi. Ketika itu di tengah kota Jazirah Arab, tepatnya di wilayah Najd yang secara sejarahnya sangat terkenal, lahirnya Negara Saudi yang pertama didirikan oleh Imam Muhammad bin Saud di Ad-Dir’iyah yang terletak di sebelah barat laut Kota Riyadh pada tahun 1175 H / 1744 M dan meliputi hampir sebahagian besar wilayah Jaizrah Arab.
Negara ini mengaku memikul tanggungjawab dakwah menuju kemurniaan Tauhid kepada Allah, mencegah pebuatan bid’ah dan khurafat, kembali kepada ajaran para Salafus Soleh dan berpegang teguh kepada dasar-dasar Islam yang lurus. Peringkat awal Negara Saudi Arabia ini berakhir pada tahun 1233 H / 1818 M. Peringkat kedua dimulai ketika Imam Faisal bin Turki mendirikan Negara Saudi kedua pada tahun 1240 H / 1824 M. Peringkat ini berlangsung hingga tahun 1309 H / 1891 M. Pada tahun 1319 H / 1902 M, Raja Abdul Aziz berhasrat mengembalikan kejayaan kerajaan para pemimpin terdahulu, ketika beliau merebut kembali kota Riyadh yang merupakan ibu kota bersejarah kerajaan ini.
Semenjak itulah Raja Abdul Aziz mulai bekerja dan membangun serta mewujudkan kesatuan sebuah wilayah terbesar dalam sejarah Arab Moden, iaitu berhasil mengembalikan suasana keamanan dan ketenteraman ke bahagian terbesar wilayah Jazirah Arab, serta menyatukan seluruh wilayahnya yang luas kedalam sebuah Negara moden yang kuat yang dikenal dengan nama Kerajaan Saudi Arabia. Penyatuan dengan nama ini yang dideklarasikan pada tahun 1351 H / 1932 M merupakan bermulanya fasa baru sejarah Arab moden.
Raja Abdul Aziz As-Saud pada saat itu menegaskan kembali komitmen para pendahulunya, raja-raja Dinasti Saud untuk selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip Syariah Islam, menebar kemanan dan ketenteraman keseluruh penjuru negeri Kerajaan yang sangat luas, mengamankan perjalanan haji ke Baitullah, memberikan perhatian kepada ilmu dan para ulama’ dan membangun hubungan luar negeri untuk merealisasikan tujuan-tujuan solidarity Islam dan memperkuatkan tali persaudaraan di antara seluruh bangsa Arab dan kaum Muslimin serta sikap saling memahami dan menghormati dengan seluruh masyarakat dunia. Di atas prinsip inilah, para putra beliau sesudahnya mengikuti jejak langkahnya dalam memimpin Kerajaan Arab Saudi. Mereka adalah Raja Saud, Raja Faisal, Raja Khalid, Raja Fahd dan pelayan II Kota Suci, Raja Abdullah bin Abdul Aziz.
Dinasti Saud Keturunan Yahudi
Namun, suatu masa yang jauh sebelumnya, di Najd tahun 851 H. Sekumpulan lelaki dari Bani Al-Masalikh iaitu keturunan Kaum Anza, yang membentuk sebuah kelompok dagang yang bergerak melalui bisnes gandum,jagung dan bahan makanan lain dari Iraq dan membawanya kembali ke Najd, ketua perdagangan ini bernama Sahmi bin Hathlul. Kelompok dagang ini melakukan aktiviti bisnes mereka sampai ke Basra, di sana mereka berjumpa dengan seorang pedagang gandum Yahudi bernama Mordakhai bin Ibrahim bin Moshe.
Ketika sedang terjadi proses tawar menawar, si Yahudi itu bertanya kepada kafilah dagang itu, “Dari manakah anda berasal?” Mereka menjawab, “Dari kaum Anza, kami adalah keluarga Bani Al-Masalikh”. Setelah mendengar itu, orang Yahudi itu menjadi gembira dan mengaku bahawa dirinya juga berasal dari kaum keluarga yang sama tetapi terpaksa tinggal di Basrah, Iraq kerana persengketaan keluarga antara bapanya dan ahli keluarga kaum Anza.
Setelah itu Mordakhai kemudian menyuruh para pekerjanya untuk menaikkan guni-guni berisi gandum, kurma dan makanan lain ke atas pundak unta-unta milik kabilah itu. Hal itu adalah sebuah ungkapan penghormatan bagi para saudagar Bani Al-Masalikh dan menunjukkan kegembiraannya kerana berjumpa saudara tuanya di Iraq. Bagi pedagang Yahudi itu, kafilah dagang merupakan sumber pendapatan dan pertalian bisnes. Mordakhai adalah saudagar kaya-raya yang sejatinya adalah keturunan Yahudi yang bersembunyi di balik wajah Arab dari kabilah Al-Masalikh.
Ketika rombongan itu hendak bertolak ke Najd, si Yahudi ini meminta izin untuk bersama mereka kerana sudah lama dia ingin pergi ke tanah asal mereka, Najd. Setelah mendengar permintaan lelaki Yahudi itu, kafilah dagang suku Anza ini pun amat berbesar hati dan menyambutnya dengan gembira. Pedagang Yahudi yang sedang bertaqiyyah (menyamar) itu tiba di Najd dengan pedati-pedatinya (kenderaan tunggangan).
Di Najd, dia mulai melancarkan aksi propaganda tentang asal usul(yang direka) siapa dirinya melalui sahabat-sahabat, teman dagang dan teman-teman dari Bani Al-Masalikh yang baru dikenal. Mordakhai semakin diterima penduduk Najd yang menyangka dia merupakan sebahagian dari suku kaum Anza. Tetapi, tanpa disangka dia berhadapan dengan seorang ulama’ yang menentang doktrin dan fahamannya. Dialah Sheikh Salman Abdullah At-Taimi seorang ulama karismatik dari daerah Al-Qasem. Daerah-daerah yang menjadi lokasi dakwahnya sepanjang daerah Najd, Yaman dan Hijaz.
Atas beberapa alasan tertentu, si Yahudi Mordakhai ( yang menurunkan keluarga Saud itu), berpindah dari Al-Qasem ke Al-Ihsa. Di sana dia merubah namanya dari Mordakhai kepada Markhan bin Ibrahim Musa.Kemudian dia pindah dan menetap di sebuah tempat bernama Dlir’iya yang berdekatan dengan AlQateef. Di sana dia memaklumatkan propaganda dustanya bahawa perisai Nabi s.a.w telah direbut sebagai barang rampasan oleh seorang kuat musyrikin pada waktu Perang Uhud antara Arab Musyrikin dan umat Islam. Katanya, “perisai itu telah dijual oleh Arab Musyrikin kepada kabilah kaum Yahudi bernama Bani Qainuqa’ yang menyimpannya sebagai harta karun”.
Selanjutnya dia mengukuhkan lagi posisinya di kalangan Arab Badwi melalui cerita-cerita dusta yang menyatakan bagaiman kaum Yahudi di Tanah Arab sangat berpengaruh dan berhak mendapatkan penghormatan tinggi. Akhirnya, dia diberi suatu rumah untuk menetap di Dlir’iya berdekatan Al-Qatef. Dia berkeinginan mengembangkan daerah ini sebagai pusat Teluk Parsi. Dia kemudian mendapatkan idea untuk menjadikannya sebagai tapak atau batu loncatan guna mendirikan kerajaan Yahudi di tanah Arab. Untuk memuluskan cita-citanya itu, dia mendekati kaum Arab Badwi untuk menguatkan posisinya, kemudian secara perlahan dia memasyhurkan dirinya sebagai raja kepada mereka.
Kabilah Ajaman dan kabilah Bani Khaled yang merupakan penduduk asli Dlir’iya menjadi risau akan sepak terajang dan rencana busuk keturunan Yahudi itu. Mereka merancang menentang untuk berdebat dan bahkan ingin mengakhiri hidupnya. Mereka menangkap Yahudi itu dan menawannya, namun dia berjaya meloloskan diri.
Saudagar keturunan Yahudi ini mencari perlindungan di sebuah ladang bernama Al-Malibed Ghusaiba yang berdekatan dengan Al-Arid (sekarang Riyadh). Di sana dia meminta perlindungan daripada pemilik kebun tersebut untuk menyebunyikan diri dan melindunginya. Tuan kebun itu sangat simpati lalu memberikan tempat kepadanya untuk berlindung. Tetapi, tidak sampai sebulan tinggal di rumah pemilik kebun itu, kemudian Yahudi itu secara biadab membunuh tuan kebun bersama keluarganya. Sungguh kejam, susu dibalas dengan tuba. Mordakhai memang pandai berpura-pura. Dia mengatakana bahawa mereka semua telah dibunuh oleh pencuri yang menceroboh masuk rumahnya. Dia juga berpura-pura bahawa dia telah membeli kebun tersebut dari tuan tanah sebelum terjadinya pembunuhan itu. Setelah merampas tanah tersebut, dia menamakannya Al-Dlir’iya iaitu nama tempat dari mana dia diusir dan sudah ditinggalkannya.
Lalu, Mordakhai dengan cepat mendirikan sebuah markaz dan tempat pertemuan bernama ‘Madaffa’ di atas tanah yang dirampasnya itu. Di markaz inilah beliau mengumpulkan para pahlawan dan kepala-kepala propaganda (kaum Munafiq) yang selanjutnya menjadi hujung tombak propaganda dustanya. Mereka mengatakan bahawa Mordakhai adalah Syeikh kepada orang-orang keturunan Arab yang disegani. Dia menabuh gendang perang terhadap Sheikh Shaleh Salman At-Taimi, musuh tradisinya. Akhirnya, Sheikh Salman terbunuh di tangan anak buah Mordakhai di Masjid Al-Zalafi.
Mordakhai berhasil dan puas hati dengan aksi-aksinya. Dia berhasil menjadikan Dlir’iya sebagai pusat kekuasaannya .Di tempat itulah dia mengamalkan poligami, mengahwini puluhan gadis, melahirkan banyak anak yang kemudian diberi nama dengan nama-nama Arab. Hasilnya, kaum kerabatnya semakin bertambah dan berhasil menghuni daerah Dlir’iya di bawah bendera Dinasti Saud. Mereka acapkali melakukan jenayah , mengepalai pelbagai konspirasi untuk menguasai semenanjung Arab. Mereka melakukan aksi rampasan dan rompakan tanah dan ladang penduduk setempat, membunuh setiap orang yang cuba menentang rencana jahat mereka. Dengan pelbagai cara dan muslihat, mereka melancarkan kebiadaban mereka. Memberikan suap, memberikan pemikat-pemikat wanita dan gratifikasi wang kepada para pejabat berpengaruh di kawasan itu. Bahkan mereka ‘menutup mulut dan membelenggu tangan’ para sejarawan yang cuba menyingkap sejarah hitam dan merunut asal garis keturunan mereka kepada kabilah Rabi’a, Anza dan Al-Masalikh.
Kelompok Wahabi
Seorang Munafiq bernama Muhammad Amin At-Tamimi (director / manager Perpustakaan Kontemporer Kerajaan Saudi ) menyusun garis keturunan (Family Tree) untuk keluarga Yahudi ini (keluarga Saudi) dan menghubungkan keturunan mereka kepada Nabi Muhammad. Sebagai imbalannya, beliau mendapat sebesar 35,000 pound Mesir dari Duta Besar Saudi Arabia di Cairo, Mesir pada tahun 1362 H / 1943 M. Nama duta besar ini adalah Ibrahim Al-Fadel.
Seperti disebutkan diatas, Yahudi nenek moyang Keluarga Saudi (Mordakhai) yang berpoligami dengan wanita-wanita Arab dan melahirkan ramai anak, saat ini pola poligami Mordakhai dilanjutkan oleh keturunannya dan mereka bertaut pada warisan perkahwinan itu. Salah seorang anak Mordakhai bernama Al-Maqaran ( Yahudi : Mack Ren ) mempunyai anak bernama Muhammad dan anak yang lainnya bernama Sa’ud inilah Dinasti Saudi saat ini berasal. Keturunan Saud (keluarga Saud) memulai melakukan kempen pembunuhan pimpinan terkemuka suku-suku Arab beralasankan bahawa mereka murtad, khianati Islam, meninggalkan ajaran Al-Qur’an dan keluarga Saud membunuh mereka atas nama Islam.
Di dalam buku sejarah Keluarga Saud di halaman 98-101, penulis peribadi sejarah keluarga Saud menyatakan bahawa Dinasti Saud menganggap semua penduduk Najd menghina Tuhan. Oleh kerana itu, darah mereka halal, harta bendanya dirampas, wanita-wanitanya dijadikan gundik , tidak seorang Muslim pun yang dianggap benar kecuali pengikut kelompok Muhammad bin Abdul Wahab (pengasas fahaman Wahabi/keturunan Yahudi Turki ).
Doktrin Wahabi memberikan kekuasaan kepada keluarga Saud untuk menghancurkan perkampungan dan penduduknya termasuklah si anak-anak kecil dan memperkosa wanitanya, menusuk perut wanita hamil, memotong tangan anak-anak ,kemudian membakarnya. Selanjutnya mereka diberikan kewenangan dengan ajarannya yang kejam (brutal doctrin) untuk merampas semua harta kekayaan milik orang yang dianggapnya telah menyimpang dari ajaran agama kerana tidak mengikuti ajaran Wahabi.
Keluarga Yahudi yang jahat dan mengerikan ini melakukan segala jenis kekejaman atas nama kelompok agama palsu mereka (kelompok Wahabi) yang sebenarnya diciptakan oleh seorang Yahudi untuk menabur benih-benih keganasan di dalam hati penduduk di kota-kota dan desa-desa. Pada tahun 1163 H, Dinasti Yahudi ini mengganti nama semenanjung Arab dengan nama keluarga mereka menjadi Saudi Arabia, seolah-olah seluruh wilayah itu milik peribadi mereka dan penduduknya sebagai bujang atau budak merdeka, bekerja keras siang dan malam untuk kesenangan tuannya, iaitu keluarga Saudi.
Mereka dengan sepenuhnya menguasai kekayaan alam negeri itu seperti milik peribadinya. Bila ada rakyat biasa yang mengemukakan penentangan atas kekuasaan sewenang-wenang Dinasti Yahudi ini, dia akan dihukum pancung di lapangan terbuka. Suatu ketika, seorang puteri anggota keluarga kerajaan Saudi beserta rombongannya berkesempatan mengunjungi Florida, Amerika Syarikat dan dia menyewa 90 buah Suite Rooms di Grand Hotel dengan harga $1 juta semalaman. Rakyat yang mencuba memprotes lawatan sang puteri yang jelas menghamburkan wang Negara ini akan ditembak mati dan dipenggal kepalanya.
Fakta Menggemparkan
Sejumlah kesaksian yang meyakinkan bahawa, keluarga Saud merupakan keturunan Yahudi dapat dibuktikan dengan fakta-fakta berikut:
Pada tahun 1960-an, pemancar radio ‘Sawtul Arab’ di Kaherah, Mesir dan pemancar radio di San’a, Yaman, membuktikan bahawa nenek moyang keluarga Saud adalah dari keturunan Yahudi. Bahkan Raja Faisal tidak boleh menyanggah kenyataan itu ketika memberitahu kepada ‘The Washington Post’ pada tanggal 17 Sept 1969 dengan menyatakan bahawa, “Kami (keluarga Saud) adalah keluarga Yahudi. Kami sepenuhnya tidak setuju dengan setiap penguasa Arab atau Islam yang memperlihatkan permusuhan kepada Yahudi, sebaliknya kita harus tinggal bersama mereka dengan damai. Negeri kami, Saudi Arabia adalah merupakan sumber awal Yahudi dan nenek moyangnya, lalu menyebar keseluruh dunia”.
Penyataan ini keluar dari lisan Raja Faisal As-Saud bin Abdul Aziz. Hafez Wahabi, penasihat Hukum Keluarga Kerajaan Saudi menyebutkan di dalam bukunya yang berjudul ‘Semenanjung Arabia’ bahawa Raja Abdul Aziz yang mati pada tahun 1953 mengatakan : “Pesan kami (pesan Saudi) dalam menghadapi oposisi (pihak lawan) dari suku-suku Arab, datukku, Saud Awal menceritakan saat menawan sejumlah Sheikh dari suku Mathir dan ketika kelompok lain dari suku yang sama datang untuk meminta membebaskan semua tawanannya. Saud Awal memberikan perintah kepada orang-orangnya untuk memenggal kepala semua tawanannya, kemudian memalukan mereka dan menurunkan nyali para penengah (orang yang ingin membuat rundingan) dengan cara mengundang mereka ke jamuan makan. Makanan yang disediakan adalah daging manusia yang sudah dimasak, potongan kepala tawanan diletakkan diatas piring”.
Para penengah menjadi terkejut dan menolak untuk makan daging saudara mereka sendiri. Kerana mereka menolak untuk memakannya, Saud Awal memerintahkan memenggal kepala mereka juga. Itulah kejahatan yang sangat mengerikan yang dilakukan oleh orang yang mengaku dirinya sendiri sebagai raja kepada rakyat yang tidak berdosa kerana kesalahan mereka menentang terhadap kebengisannya dan memerintah dengan sewenang-wenangnya.
Hafez Wahabi selanjutnya menyatakan bahawa, berkaitan dengan kisah berdarah nyata yang menimpa Sheikh suku Mathir dan sekelompok suku Mathir yang mengunjunginya dalam rangka meminta pembebasan pimpinan mereka yang menjadi tawanan Raja Abdul Aziz As-Saud, iaitu Faisal Ad-Darwis. Diceritakan kisah (pembunuhan Ad-Darwis) itu kepada utusan suku Mathir dengan maksud untuk mencegah mereka untuk tidak meminta pembebasan pimpinan mereka. Jika tidak, akan diperlakukan sama. Dia bunuh Sheikh Faisal Darwis dan darahnya dipakai untuk berwudhu’ sebelum dia solat.
Kesalahan Faisal Darwis waktu itu hanya kerana dia mengkritik Raja Abdul Aziz As-Saud. Ketika Raja menandatangani dokumen yang disiapkan penguasa Inggeris pada tahun 1922 sebagai penyataan memberikan Palestin kepada Yahudi. Tandatangannya disematkan dalam sebuah konferensi di Al-Qir tahun 1922.
Sistem regim keluarga Yahudi (keluarga Saud) dulu dan sekarang masih tetap sama. Tujuannya untuk merampas kekayaan Negara, merompak, memalsukan, melakukan semua jenis kekejaman, ketidak adilan, serangan dan penghinaan, yang kesemuanya itu dilakukan sesuai dengan ajaran kelompok Wahabi yang membolehkan memenggal kepala orang yang menentang ajarannya. Wallahua’lam bis sowab.
*****
Dari Saudi Muncul Dajjal?
Lihat Videonya Disini:
Menjawab: http://www.lppimakassar.com/2012/12/dari-iran-muncul-dajjal.html
https://konsultasisyariah.com/22426-dajjal-muncul-di-iran.html
http://detikislam.blogspot.co.id/2012/12/dari-iran-munculnya-dajjal.html
Dari Saudi Muncul Dajjal ?
“simbol asli freemasonry (All-Seeing Eye)“
AKHIRNYA, KAMI PERSEMBAHKAN CATATAN KECIL INI BAGI SAUDARAKU KAUM MUSLIMIN DI NEGERI INDONESIA, PARA ULAMA MAUPUN SELURUH WARGA BAIK DARI KALANGAN NAHDLIYIN dan MUHAMMADIYAH YANG SEMUA ADALAH KAUM PECINTA ahlulbait.
Wahabi - Dajjal adalah fitnah (cobaan, kesesatan, huru hara, dan kekufuran) terbesar yang akan muncul di akhir zaman.
Simbol-simbol Dajjal yang berkaitan dengan Zionis Yahudi seperti mata satu bermunculan di mana-mana dari mulai uang dolar AS hingga digunakan sebagai simbol penerbitan buku-buku wahabi, dan kepolisian kerajaan Arab Saudi yang notabene adalah negara ‘Islam’.
Berpangkal pada hadits berikut:
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435).
Maka insya Allah Imam Mahdi syi’ah akan memerangi SETAN SETAN anti islam tetapi berlabel salaf.
Berikut ini adalah beberapa simbol MATA SATU yang digunakan oleh WAHABI SALAFI.
SIMBOL – SIMBOL DAJJAL : JANGKA DI KESATUAN SAUDI ARABIA.
Kesatuan khusus dengan logo Jangka terbalik – al Masuniyyah.
Bandingkan dengan yang ini:
Seperti organisasi pada umumnya, freemasonry juga memiliki lambang. Lambangnya yang paling terkenal adalah sebuah jangka dan penggaris busur dengan huruf G ditengahnya.
Namun anehnya, mereka tidak memiliki interpretasi resmi terhadap arti simbol ini. Jadi interpretasinya seringkali hanya diberikan oleh para individu dengan pandangan dan pemikiran masing-masing.
Misalnya, Huruf G di tengah lambang itu. Di beberapa lodge, huruf G itu diterima sebagai kependekan dari “God”. Di tempat lain “Goodness”. Tapi mungkin yang paling populer adalah “Geometry”, sebuah dasar matematika yang melahirkan legenda freemason.
Di beberapa negara seperti Inggris, huruf G tersebut telah dihilangkan dari lambang freemason setempat.
Menurut Albert Pike, pendiri The Scottish Rite dalam bukunya “Morals and Dogma” yang juga dianggap sebagai “kitab sucinya” freemason, lambang jangka berarti “Ketuhanan yang Kreatif”, sedangkan penggaris busur adalah “Bumi produktif alam semesta”.
Entah apa maksudnya. Tapi kedengarannya sangat New Age.
Selain lambang tersebut, lambang lain yang sering dihubungkan dengan freemason adalah lambang piramida dengan sebuah mata di puncaknya. Lambang ini disebut “all seeing eye”.
Menurut Fredrick Goodman, mata yang melihat di puncak piramida itu memainkan peranan sangat penting dalam dunia okultis. Asal lambang tersebut adalah “The Eye of Horus” dari zaman Mesir purba.
Sedangkan lambang piramida diambil karena freemason menganggap piramida sebagai lambang penyatuan semua agama. Menurut Foster Bailey, seorang mason level 33, “Simbol piramida, yang bisa ditemukan di Mesir dan Amerika Selatan menjadi saksi bahwa misteri zaman purba memiliki keterkaitan dengan pekerjaan para Mason pada zaman ini.”.
Disinilah sebagian orang mulai mencium bau konspirasi. Simbol ini ternyata terdapat pada uang kertas Dolar Amerika.
Dari blog lain (http://khai79.blogspot.com), dijelaskan sbb :
Perhatikan simbol-simbol tersebut, semuanya mempunyai asas yang sama iaitu mempunyai satu jangkalukis (compasses) di bahagian atas , sesiku (square) di bahagian bawah dan huruf ‘G’ di tengah-tengah. Semuanya itu mempunyai maksud yang tersendiri dan di kalangan ahli-ahli Masons sendiri pun ada bermacam-macam maksud dan biasanya ia tidak didedahkan di kalangan ahli. Cuma saya akan cuba ketengahkan pendapat yang kuat tentang simbol tersebut mengkikut kajian saya.
Di kebanyakan negara, huruf ‘G‘ di tengah tadi itu membawa makna ‘God‘ atau ‘Tuhan‘. Dan pendapat satu lagi yang kuat adalah ‘Geometry’. Inilah yang menjadi asas kepada kerja-kerja KREATIF yang dilakukan oleh kumpulan Freemasons dari awal dulu lagi. Maka apabila dihubungkan Geometri dengan God, maka kebiasaanya para arkitek dan pereka bentuk akan menggunakan alat-alat Geometri kan. Maka maksud di situ adalah tuhan itu mereka cipta dunia ini dan itulah secara analoginya digambarkan dengan Geometri tersebut.
Tentang jangkalukis dan sesiku itu pula, ia merupakan antara alat utama yang digunakan oleh Freemasons dalam kerja-kerja mereka sejak dulu. Jangkalukis biasanya digunakan untuk melakarkan bentuk bulat dan bahagian-bahagiannya dengan mudah. Manakala sesiku pula untuk menyemak ketepatan sudut 90° yang mana amat penting dalam pembinaan bangunan. Dari sudut lain, simbol itu juga melambangkan jantina iaitu jangkalukis yang atas itu lelaki dan sesiku bawah itu wanita. Dan akhirnya lahirlah ‘G’ di tengah-tengah itu. Begitulah menurut beberapa pendapat berkenaan simbol Freemasons.
SIMBOL – SIMBOL DAJJAL : TEMPLAR CROSS DARI INGGRIS UNTUK RAJA SAUDI.
“Abdullah, anak Umar, menyatakan bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdiri di tengah-tengah umat mereka, kemudian beliau memuji-muji Allah dalam cara yang patut sekali, lalu beliau menyebutkan tentang Dajjal dan bersabda: “Saya peringatkan kalian, dan tidaklah ada Nabi yang tidak memperingatkan tentang masalah ini kepada umatnya. Nabi Nuh ‘alaihis sallam memperingatkan umatnya, tetapi saya akan katakan tentang dia bahwa tidak ada Nabi selain dia yang telah menceritakan itu kepada umatnya. Kalian harus tahu bahwa Dajjal itu bermata satu; padahal Allah tidak bermata satu.(Shahih Bukhari an Muslim) (Mishkah al-Masabih, bab Fitnah).
Coba bandingkan dengan yang ini:
Apa pendapat anda tentang simbol dibawah ini ?
SIMBOL – SIMBOL DAJJAL : EYE OF HORUS DI ASYKAR HAJI.
Logo Asykar Haji Saudi Arabia.
Pic from Gus Kaheel saat Jalan jalan di Arofah, logo/lambang ini adalah lambang kantor umum polisi lalu lintas Saudi Arabia.
Bandingkan dengan yang ini:
Kitab Wahabi
AROMA ILLUMINATI PADA BENTUK BANGUNAN DI SAUDI.
Lihat Videonya:
Tugu Geometri di Engineering Square di Jeddah.
Letaknya di Lapangan Al Handasa salah satu landmark ternama di Kota Jeddah dan merupakan salah satu persimpangan jalan terbesar. Di tengah-tengah alun-alun ini ada alat geometris raksasa seperti kompas, busur derajat, segitiga dan penggaris. Ini adalah salah satu alat geometris terbesar di dunia.
Bandingkan dengan yang ini:
Menara Pusat Kerajaan dibangun disekitar Riyadh, ibukota Arab Saudi. Bangunan ini berisi kantor, apartemen, toko, dan hotel. Di bagian atas adalah sebuah dek observasi.
Kingdom City Jeddah bangunan tertinggi dunia yang akan mengalahkan Burj Khalifa setidaknya 568 kaki (173m) diatasnya.
Al – Faisaliah Tower.
Bandingkan dengan yang ini:
Pelabuhan Jizan Arab Saudi – Selatan.
Bandingkan dengan yang ini:
Dan dibawah ini adalah Master Plan kota suci Mekah, dapat terlihat dari atas seperti bentuk apa.
Bandingkan dengan yang ini:
Upacara penutupan Olympiade London 2012.
Master Plan Makkah.
Master Plan Makkah 2.
Bandingkan dengan yang ini:
All Seeing Eye, in Madonna Concert.
Menara Jam Mekkah (kiri), Menara mata satu dalam film Lord Of The Ring .
Jam Big Ben di Inggris (Kiri), Kanan Royal Clock Makkah.
Mari kita lihat video fungsi dari jam ini ketika azan, dimana lampu berkelap kelip, seperti kelap kelip di pohon cemara ketika Natal, na’udzubillah.
SIMBOL – SIMBOL DAJJAL : EYE OF HORUS DI TEMBOK MADRASAH SAUDI.
Pic dari Gus Kaheel : Ini adalah pagar tembok Madrasah Hamzah bin abdil muthallib tingkat ibtida’iyah di kota suci Madinah, Gedung madrasah ini bersebelahan dengan makam syuhada’ uhud.
Bandingkan dengan yang ini:
Atau ini:
SIMBOL – SIMBOL DAJJAL DI PERUSAHAAN SAUDI.
1. ARAMCO
Pada tahun 1962, dengan dorongan, CIA, Saudi mendirikan sebuah organisasi bernama Liga Muslim Dunia. Ditanggung awalnya oleh beberapa donor, termasuk Aramco, maka kolaborator CIA, Liga membentuk kehadiran internasional yang kuat, dengan perwakilan di 120 negara. Hal ini dipimpin oleh Mufti saat itu kepala Arab Saudi, Mohammed bin Ibrahim Al al-Sheikh, seorang keturunan langsung dari Muhammad ibn Abdul Wahhab, dan presiden tetap berada di tangan Mufti Saudi sampai hari ini. (Baca Disini Website: conspiracyschool (.com))
Bandingkan dengan yang ini:
Logo segitiga piramid.
2. SAUDI BIN LADEN GROUP.
Grup Saudi Binladen telah diinvestasikan di Carlyle Group, sebuah ekuitas global perusahaan investasi swasta yang mantan Presiden George HW Bush menjabat sebagai penasehat. Yang cukup menarik, Carlyle Group didirikan oleh Illuminati Mormon (Baca disini Website: moneyteachers (.org))
Bandingkan dengan sayap burung ini:
Dewa Horus Burung Gepeng bermata satu simbol Dajjal.
3. ZAIN.
Adalah perusahaan telekomunikasi Saudi Arabia yang didirikan pertama kali di Quwait.
Bandingkan dengan yang ini:
AOL adalah Stasiun TV rancangan Illuminati.
4. Elite Asuransi & Broker Reasuransi.
5. Saudi IAIC Cooperative Insurance Co._company.
6. Mal Of Arabia (Jeddah).
7. AMB Engineering (Jubail – Arab Saudi).
8. NPBC.
SIMBOL – SIMBOL DAJJAL DI KESENIAN & KEBUDAYAAN ARAB SAUDI.
Logo Organisasi Kebudayaan & kesenian Saudi Arabia.
Simbol Pagan, Ketika acara Maulid (Hari Lahirnya) Negara Saudi Arabia.
Bandingkan dengan ini:
Mereka menari – nari di depan patung Burung, sambil memukul rebana.
Silahkan Lihat Videonya:
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=k8kMXasJdkI
SIMBOL – SIMBOL DAJJAL DI BATCH & LOGO INSTANSI SAUDI
Internal affair atau depdagri.
Logo segitiga di mobil dinas Depdagri Saudi.
Kesatuan Polisi Militer.
Rompi Relawan Nejed.
Logo Mata Satu di lengan asykar.
IT corner masjidil Haram.
Elite Royal National Ignsinia.
Aneka inSingina Militer Su’ud.
Pejabat pemerintah meresmikan rencana kegiatan pemerintahan Saudi.
Pin kerah baju polisi.
Mobil ini milik petugas di masjidil haram.
Unit pemantau kecepatan.
Salah satu pustaka su’udiyyah yang berdomisili di Indonesia (link Jember – Jakarta), bernama pustaka Imam Syafi’i, tapi ini bukan Syafi’iyyah melainkan Wahabi/Salafy.
Kepolisian Arab Saudi.
The eye below.
Sekolah Intelijen Arab Saudi.
SIMBOL – SIMBOL DAJJAL : EYE OF HORUS DI MOBIL KEPOLISIAN SAUDI.
Simbol mata (Eye Of Horus) di mobil kepolisian Saudi Arabia.
Petugas sedang berjaga dengan mobil patrolinya.
Bandingkan dengan yang ini:
“Logo Penerbitan buku Wahabi yang menggunakan simbol MATA SATU“.
“Tanda Pangkat Polisi kerajaan Saudi yang berlogo MATA SATU“
“Rompi Polisi Kerajaan Saudi yang berlogo MATA SATU“
“Mobil Patroli Kerajaan Saudi Yang berlogo MATA SATU“
Berbicara mengenai Saudi dan Wahabisme tidak bisa tidak musti terkait dengan dua hal:
1. Seorang (insyaAllah) syahid, bernama Mohammad Sakher; laporan inteligen Irak sejak September 2002.
2. Mohammad Sakher (semoga Allah membalas jasanya bagi dunia Islam) diduga kuat dibunuh oleh rezim Saudi setelah beliau memublikasikan hasil penelitian silsilah keluarga Saud (The Saudi Dynasty: Its Origin And Who Is The Real Ancestor Of This ‘Royal’ Family?).
Ini diperkuat dengan bocornya informasi inteligen Irak semasa Saddam Husein masih berkuasa. Laporan inteligen ini diberi judul “The Emergence of Wahhabism and its Historical Roots”
Bukti-bukti nyata kezionisan Kerajaan Arab Saudi
Kerajaan Saudi dimodali oleh Inggris [soal sejarah kerajaan itu silakan cari sendiri, sedangkan Inggris sebagai ibukota pertama Dajjal, Silahkan lihat disini: http://wake-up-project-indonesia.blogspot.com/2001/10/arrivals-25-nubuat-tentang-dajjal.html
Kerajaan Saudi adalah sekutu total Amerika, Lihat Videonya:
Bahkan, pernah ada pertemuan OPEC beberapa negara Arab lainnya pernah merencanakan penjualan minyak dengan emas, tapi Saudi bersikukuh menjual minyak negeri-negeri Muslim hanya dengan dollar.
Saudi-Wahabi-Salafy Menghancurkan Situs-Situs Bersejarah Islam dengan Tujuan yang Keji.
Ini adalah hal yang paling krusial. Dengan dalih memberikan pelayanan pada jemaah haji mereka
mengubah bentuk tugu lempar jumrah, tidak lagi berupa obelisk (simbol setan)
ini sama dengan penghilangan jejak “simbol peradaban satanik” yang diperintahkan Allah untuk dilontar oleh orang beriman.
Tujuan makar ini, tentu agar generasi Islam masa depan tidak tahu bahwa tugu-tugu obelisk yang ada di luar Tanah Suci dan dijadikan kebanggaan di negeri-negeri Dajjalis adalah sesungguhnya simbol setan yang dulu dilontar oleh nenek moyang kaum beriman dalam ritual haji. Sungguh siasat keji. Dan tindakan Saudis ini sudah bukan bidah lagi namanya, melainkan benar-benar menentang dan menantang Allah. Nauzubillah!
Meyahudikan mihrab Rasulullah?
Merusak keabsahan haji umat Islam pada ritual Sa`i. [https://www.facebook.com/note.php?note_id=173986189284965]
Ingatkan Saudara2 Kita Yg Berangkat Haji/Umrah: "Awas Salah Tempat Sa'i, Harus Di Tempat Sa'i Yang Lama" ((( Sangat Penting )))
9 November 2010 pukul 18:26
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga selalu tercurah atas Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya.
Kaum Wahabi tidak merasa cukup hanya dengan berusaha merusak aqidah orang-orang Islam, selain itu mereka juga merusak ibadah haji orang-orang Islam yang tengah mereka kerjakan.
Sesungguhnya semenjak zaman Rasulullah seluruh orang Islam melakukan ibadah sa’i antara Shafa dan Marwah di tempat khusus yang telah ditetapkan oleh Raslullah. Dalam sebuah hadits Rasulullah memberikan pelajaran tentang tata cara berhaji, beliau bersabda:
خذوا عني مناسِككم
“Ambilah dariku tata cara ibadah haji kalian”.
Rasulullah tidak perah berkata: “Ambilah tata cara ibadah kalian dari para penguasa wahabi”.
Tepatnya tanggal 24 Februari 2008 kaum Wahabi memulai proyek pelebaran tempat ibadah sa’i yang sebelumnya telah mereka rencanakan. Mereka ingin “dikenang sejarah” agar dicatat bahwa pelebaran tempat ibada sa’i telah dibangun oleh “tangan mereka”, tidak peduli walaupun itu menyalahi ketentuan-ketentuan syari’at.
Lebar tampat ibadah sa’i sebenarnya adalah sekitar 35 hasta; atau sekitar 17,5 meter. Namun sekarang telah dirubah oleh dinasti Wahabi menjadi 55 meter, dengan menambahkan sekitar 38 meter dari yang telah ditentukan oleh Rasulullah. Proyek pelebaran ini tidak lain hanya untuk “memenuhi keinginan perut dan kekuasaan” mereka.
Al Imam al Hafizh an Nawawi dalam kitab al Majmu’, juz. 2, hlm. 77, meriwayatkan perkataan Imam asy Syafi’i, menuliskan: “Imam asy Syafi’i berkata: Jika seseorang melakukan sa’i di suq al ath-tharin maka sa’i-nya tersebut tidak sah”.
Suq al ath-tharin di masa Imam asy Syafi’i adalah adalah tempat yang menempel di sisi tempat sa’i yang telah ditentukan oleh Rasulullah. Lihat gambar berikut ini, di bagian belakang peralatan berat adalah tempat sa’i lama (tempat yang telah ditentukan oleh Rasulullah). Kemudian sedikit di arah depan peralatan berat tersebut adalah Suq al Al ath-tharin (menempel dengan tempat sa’i lama). Lalu di depannya lagi ke arah luar (dengan tanda panah yang banyak) adalah pelebaran yang tempat sa’i yang prakarsai Wahabi.
Foto ini menunjukan pengerjaan proyek pelebaran tempat Sa’i yang di mulai tahun 2008
Syekh Mulla Ali al Qari, salah seorang ulama terkemuka madzhab Hanafi, berkata: “Jika seseorang melakukan sa’i di luar tempat yang telah disepakati maka ibadah sa’i-nya tidak sah. Orang tersebut jika telah pulang (dari Mekah) maka wajib ia kembali (ke Mekah) untuk melakukan sa’i sesuai tempat aslinya”.
Apa yang dikutip oleh Syekh Mulla al Qari ini adalah konsensus (Ijma’) ulama tentang keharusan melakukan sa’i sesuai dengan tempat yang telah ditetapkan oleh Rasulullah. Perkara ini telah disepakati oleh seluruh ulama.
Namun lihat, apa yang sekarang terjadi...!!! Suq al Ath-tharin yang menempel ke tempat sa’i lama yang oleh Imam Syafi’i tidak boleh dijadikan tempat sa’i; sekarang malah jauh lebih keluar dan lebih melebar. Hasbunallah.
Ingatkan saudara-saudar kita yang berangkat haji; YANG MELAKUKAN SA’I DI LUAR TEMPAT SA’I YANG LAMA MAKA SA’I-NYA TIDAK SAH”.
Lihat gambar di atas, garis dengan warna merah adalah tempat sa’i lama yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah, garis biru adalah wilayah Suq al Ath-tharin, dan garis kuning (termasuk yang diarsir) adalah tempat sa’i baru prakarsa Wahabi. Sa’i yang dikerjakan di wilayah warna biru dan kuning ini tidak sah. Ibadah sa’i antara Shofa dan Marwah harus dilakukan ditempat sa’i lama.
Perhatikan.... Seorang yang melaksanakan sa’i (baik untuk haji atau untuk umrah) pertama-tama ia memulainya dari Shafa, lalu berjalan ke arah Marwah; harus ia lakukan pada bagian yang lebih dekat ke arah ka’bah, (pada gambar di atas di garis warna merah). Kemudian ketika memutar balik dari arah Marwah untuk kembali ke arah Shafa harus pada tempat yang sama; jangan sampai melebar ke arah yang ditunjukan dengan warna biru dan warna kuning.
Perhatikan foto ini:
Panah warna merah ke arah kanan adalah arah dari Shafa menuju Marwah; tempat sa'i ini sudah di luar batas yang telah ditetapkan oleh Rasulullah. Tidak sah melakukan sa'i di tempat ini.
Sementara warna hijau adalah arah balik dari Marwah ke Shafa, inilah yang disebut Mas'a Qadim; tempat sa'i yang telah ditetapkan oleh Rasulullah. Sa'i hanya sah dilakukan di batasan ini. Panah kecil warna kuning untuk menunjukan bahwa Mas'a Qadim ini berada di arah yang lebih dekat ke Ka'bah.
*****
Masalah: “Jika dikatakan bahwa tujuan pelebaran itu adalah untuk meringankan jumlah jama’ah yang sangat banyak”.
Jawab: “Ada cara untuk tujuan itu yang sesuai dengan tuntunan syari’at, yaitu dengan membuat beberapa lantai baik ke arah atas atau ke arah bawah. Seandainya dibangun ke arah atas walaupun hingga 10 lantai, dan atau ke arah bawah walaupun hingga 10 lantai dengan tetap memelihara panjang dan lebarnya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Rasulullah; termasuk menjaga posisi tinggi dan rendahnya antara dua bukit Shafa dan Marwah tersebut, sesuai dengan pola tempat sa’i yang lama; maka sa'i-nya dianggap sah. Oleh karena Siti Hajar dahulu naik bukit Shafa, lalu turun, lalu naik ke bukit Marwah, lalu turun, lalu kembali naik ke bukit Shafa, dan demikian seterusnya.
Kaum Wahabi MEMBUAT BOHONG BESAR dalam masalah ini, mereka mengatakan bahwa masalah tempat sa’i adalah masalah yang masih diperselisihkan (khilafiyyah). Catat, pernyataan mereka ini BOHONG BESAR.
Sebenarnya, dahulu para pemuka ajaran Wahabi sendiri mengharamkan melakukan sa’i di luar batas yang telah ditetapkan oleh Rasulullah --seperti yang akan anda lihat dalam bukti scan di bawah ini--, hanya kemudian makin ke belakang ini di antara mereka terdapat perbedaan pendapat. Catat, PERBEDAAN PENDAPAT INI HANYA DI ANTARA MEREKA; antara yang mau mangikuti “nafsu kekuasaan raja mereka” dan antara mengikuti ketetapan tampat sa’i yang lama.
Sekali lagi CATAT…., yang dimaksud “perbedaan pendapat” (khilafiyyah) oleh mereka adalah perbedaan di kalangan orang-orang Wahabi sendiri, bukan ulama kita; ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Seandainya sa'i dapat dilakukan di luar tempat yang telah ditetapkan oleh Rasulullah --seperti ketetapan ajaran baru kaum Wahabi ini; maka berarti sa'i dapat dilakukan di mana-pun. Na'udzu billah.
Mereka dahulu tidak pernah berani mengeluarkan pendapat yang menyesatkan ini; sebelum kemudian datang proyek pelebaran tersebut dari “tuan-tuan raja mereka sendiri”. Bahkan dahulu mereka mengingkari orang-orang yang melakukan sa’i di luar batas/tempat yang telah ditetapkan dalam syari’at. Namun setelah “ketetapan” penguasa mereka datang; akhirnya fatwa-fatwa kaum Wahabi satu sama lainnya saling bertentangan; sesuai kepentingan “FULUS”.
Perhatikan ketetapan para ulama Wahabi dalam scan berikut, mereka melarang pelebaran tempat sa’i dari yang telah ditetapkan oleh Rasulullah, mereka hanya membolehkan membangun lantai bertingkat jika memang itu dibutuhkan.
Ini bunyi teks yang beri tanda panah dan garis merah:
أن العمارة
الحالية للمسعى شاملة لجميع أرضه , ومن ثم فإنه ((لا يجوز توسعتها)) , و
يمكن عند الحاجة (حل المشكلة رأسياً) , بإضافة بناء فوق المسعى
[[ Terjemah ]] : "Bangunan tempat sa'i yang ada sekarang sudah mencakup keseluruhan area tanahnya (artinya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Syari'at), oleh karena itu tidak boleh diperlebar. Tapi dimungkinkan --bila dibutuhkan-- untuk memecahkan masalah (terlalu banyak jama'ah) dengan menambah bangunan di atas tempat sa'i (yang ada)".
Bahkan, "Imam terkemuka rujukan Wahabi"; al Mujassim IBNU TAIMIYAH mengatakan bahwa sa'i yang dilakukan diluar tempat yang telah disepakati maka sa'i-nya tidak sah. Dalam "Syarh al 'Umdah", juz 3, hlm 599, IBNU TAIMIYAH berkata: "Jika seseorang melakukan sa'i ditempat yang berdekatan dengan tempat sa'i yang telah ditentukan, ia tidak melakukan sa'i di tempat antara Shafa dan Marwah; maka sa'i-nya tidak sah".
Lebih jauh lagi, IBNU TAIMIYAH mengatakan jika seseorang berjalan naik turun di antara dua gunung dan ia menganggap apa yang dilakukannya ini sebagai bentuk ibadah sebagaimana ibadah sa'i antara Shafa dan Marwah; maka perbuatannya ini HARAM, bahkan pelakunya harus diminta untuk bertaubat, dan jika ia tidak mau bertaubat maka ia dihukum BUNUH. (Lihat karya Ibnu Taimiyah berjudul MAJMU' FATAWA, juz. 11, hlm. 632)
Tempat sa'i yang kita lihat sekarang dengan nama "AL MAS'A AL JADID" (Tempat Sa'i Baru) adalah jelas tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Heh.... Wahabi!!! Mengapa kalian tidak menamakan "PEKERJAAN" kalian tersebut sebagai bid'ah?????? Bukankah itu nyata bid'ah yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah dalam praktek ibadahnya??????????? Tidakkah kalian BUNUH DIRI saja agar sesuai dengan fatwa "Imam" kalian; Ibnu Taimiyah al Mujassim yangtelah mengatakan demikian?????
???????????????? pertanyaan panjang ????????????????????
Lebih luas tentang ketetapan para ulama tentang ibadah sa'i tidak boleh di luar tempat yang telah ditetapkan oleh Rasulullah (harus di AL MAS'A AL QADIM = harus di tempat sa'i yang lama); buka link berikut:
Cukup bagi kita bahwa Rasulullah telah bersabda:
خذوا عني مناسِككم
“Ambilah dariku tata cara ibadah haji kalian”.
*****
mengubah bekas rumah Siti Khadijah r.a. menjadi toilet umum!!!
[Ambil info website yang sudah diblokir disini: infosalafi (.com)]
Pelecehan sublim terhadap Kabah dan Masjidil Haram
Fatwa ulama-ulama setan Wahbabi-sarafi menyatakan tidak boleh ada nama Nabi Muhammad Saw. di seantero Masjidil Haram sebab itu bidah dan syirik. Tapi lihat apa yang sebenarnya mereka inginkan.
1. Kiri: Bordiran Kiswa era Utsmani berupa kalimah tauhid, http://www.pusakamadinah.org/2012/11/konspirasi-dinasti-saudi.html
2. Kanan: Bertulikan Kiswa itu hadiah dari si raja saudi wahbabi, http://www.pusakamadinah.org/2012/11/konspirasi-dinasti-saudi.html
1. Kiri: nama raja wahbabi di pintu barat Masjidil Haram, http://www.pusakamadinah.org/2012/11/konspirasi-dinasti-saudi.html
2. Kanan : Nama Masjidil Haram hanya pantas di rak sepatu masjid, http://www.pusakamadinah.org/2012/11/konspirasi-dinasti-saudi.html
Fitnah Psikologis terhadap Islam
1. kiri: pahatan sosok Nabi di Gedung Mahkamah Agung Amerika, Baca disini: http://www.pusakamadinah.org/2012/11/konspirasi-dinasti-saudi.html
2. kanan: bendera negeri Saud, Baca disini: http://www.pusakamadinah.org/2012/11/konspirasi-dinasti-saudi.html
3. Silakan pikirkan sendiri fitnah apa yang terkandung di dalamnya, Baca disini: http://www.pusakamadinah.org/2012/11/konspirasi-dinasti-saudi.html
Tujuan Saudizion melakukan pemusnahan lebih dari 95% situs-situs bersejarah Islam? Apalagi kalau bukan untuk membuat goyang iman umat Islam generasi mendatang.
Cukup dengan perkataan “agama Islam itu hanya mitos sebab tidak ada bukti sejarahnya.”
Apa setimpal dalih pelayanan prima untuk jemaah haji dengan tujuan makar jangka panjang ini? Sadarlah wahai umat Muhammad!
Persamaan fenomena pembelokan akidah Yahudi-Kristen dengan ajaran Wahabi yang mencegah umat Islam dari mengenal Allah.
Larangan memikirkan Zat Allah dibantah wahabi .
Memakhlukkan Tuhan dengan “menempatkan” Tuhan di atas/langit/Arsy ini sama dengan tuhan-tuhan di agama lain (yang sukses dibelokkan Iblis) bahwa Tuhan itu di surga, di kahyangan, atau di mana-mana (seperti dewa-dewi dalam Hindu dan pagan lainnya).
Kaum salafy-wahaby tulen memiliki akidah tajsim tasybih.
Kewajiban umat salafi-wahabi untuk taqlid pada ulama dan menularkan taqlid ini pada umat Islam. Ini mirip dengan gaya dakwah Vatikan. Kawan saya yang orang Saksi Yehuwa tadi mengatakan salah satu alasan dia murtad dari Katolik adalah karena dia tidak puas dengan fakta bahwa jemaat Katolik tidak boleh banyak tanya dan sebaiknya mengimani saja apa-apa yang disampaikan pastor.[ciri lain wahabi di sini: https://www.facebook.com/notes/aqidah-ahlussunnah-allah-ada-tanpa-tempat/bagaimana-cara-mengetahui-orang-wahabi/517650631585184]Bukti ketaqlidan kaum wahabi-salafy pada sesama makhluk, bukannya taqlid pada Allah.
https://www.facebook.com/groups/131429706933189/390001007742723
https://www.facebook.com/groups/131429706933189/permalink/389342881141869
https://www.facebook.com/groups/131429706933189/permalink/388338634575627
[Perhatikan bahwa mereka ngamuk berat ketika negara dan raja Saudi terfitnah, sambil mereka tak sadar selama ini telah memfitnah Islam dan tauhid yang benar serta telah memaklhukkan Allah].
(Disadur dari Berbagai Sumber jawaban atas fitnah terhadap Iran)
Arah Tanduk Setan
TANDUK SETAN DI ATAS KA'BAH.
Anda orang Islam yang percaya bahwa lambang bulan sabit dan bintang lima adalah simbol yang murni Islami patut dikasihani karena ke'naifannya.
Lambang bulan sabit adalah simbol penyembahan berhala Romawi. Adapun bintang lima sebenarnya adalah simbol zionisme yahudi yang diadopsi oleh gerakan komunisme yang juga didirikan oleh orang-orang yahudi. Simbol bulan sabit pertama kali diadopsi oleh orang-orang Turki, yang sebelumnya adalah orang-orang Romawi penyembah simbol bulan sabit. Namun saya masih belum menemukan orang-orang Islam mana yang pertama memasukkan simbol bintang lima sebagai simbol Islami.
Setelah diterima luas di kalangan Islam, simbol bulan bintang kini telah ditinggalkan oleh sebagian umat Islam, terlihat dari masjid-masjid yang tidak lagi menggunakan simbol tersebut di atas menaranya. Perlu dicatat bahwa Rosulullah dan para sahabat serta para pengikut Islam awal tidak mengenal simbol ini. Demikian juga orang-orang Shiah dari dahulu hingga sekarang.
Namun di sisi lain, perkembangan yang lebih mengkhawatirkan juga terjadi. Bulan sabit ditinggalkan, namun diganti dengan simbol tanduk setan. Dan tanduk setan itu kini tengah mengangkangi Ka'bah, tempat paling suci umat Islam di seluruh dunia sepanjang sejarah.Berbeda dengan bulan sabit, "tanduk setan" sebenarnya telah dikenal oleh umat Islam awal. Dalam kitab hadits "Shahih" tulisan Bukhari yang dianggap sebagai kitab paling afdhol oleh sebagian besar umat Islam disebutkan, suatu hari Rosulullah berkata pada orang-orang sambil menunjuk rumah Aishah (istri Rosulullah): "Di sinilah sumber fitnah, tempat munculnya "tanduk setan""
Beberapa saat sebelum meninggal, Rosulullah memberikan perintah kepada umat Islam untuk menyingkirkan segala simbol kekotoran dari sekitar kota suci Mekkah dan Jazirah Arab. Untuk itu beliau memerintahkan pengusiran orang-orang kafir dan mushrik dari tanah Arab. Namun kita bisa menyaksikan sendiri saat ini, amanat Rosulullah tersebut telah dikhianati oleh orang-orang Arab Saudi. Mereka mengundang pasukan kafir Amerika untuk membangun markas di Jazirah Arab. Tidak hanya itu, orang-orang Arab Saudi bahkan mengundang orang-orang kafir dan musrik untuk membangun kota Mekkah dan tinggal di sana hingga kota Mekkah kini hampir tidak berbeda dengan kota-kota maksiat lainnya.
Namun semua itu masih belum seberapa dengan pengkhianatan ini: membangun simbol "tanduk setan" raksasa di atas Ka'bah.Para pembela regim Saudi boleh saja berdalih membela pembangunan Menara Ka'bah yang menempatkan simbol "tanduk setan" di puncaknya dengan dalih Rosulullah pernah bersabda bahwa Dajjal (iblis dalam wujud fisik) tidak bisa memasuki Mekkah yang dijaga ribuan malaikat, jadi tidak mungkin simbol serupa tanduk di atas Menara Ka'bah adalah simbol "tanduk setan". Fine, tapi Rosulullah juga tidak pernah mengatakan bahwa para penganut iblis tidak bisa memasuki dan menguasai Mekkah.
Setelah penghancuran tempat-tempat bersejarah umat Islam di sekitar Makkah dan Madinah, termasuk penghancuran rumah Rosulullah dan kemudian penempatan prajurit-prajurit kafir Amerika-yahudi di Jazirah Arab maka tidak bisa diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah. Maka jadi beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.
Dalam hadis shahih Bukhari Muslim disebutkan bahwa Nabi pernah bersabda kelak dari Najd akan muncul Qarn al-Syaithan (tanduk syaithan, atau agen iblis) yang membuat huru hara dan keonaran. Musailamah al-kadzzab dari Nejd, mayoritas pendukung Khawarij dari Nejd, Osama bin Laden dari Nejd. Wahabi menyatakan ada jisim bagi Dzat Allah SWT…
Menyamakan Dzat Allah dengan makhluk dengan mengatakan dan meyakini bahwa Allah mempunyai mata,wajah,tangan,telapak kaki.. Mereka juga berkeyakinan bahwa Allah bersemayam (duduk) diatas ‘Arasy.. Padahal Allah Maha Perkasa, tidak butuh mata,wajah,tangan,kaki dan sama sekali tidak membutuhkan sedikitpun dari makhluk-Nya(‘Arsy).. Dan Allah Maha Suci dari sifat bersemayam.
Wahhabi mengingkari firman Allah: “Laisa kamitslihi syaiun’”(QS.Asy-Syura:11) yang artinya: “Dia(Allah) tidak menyerupai segala sesuatu apapun(baik dari satu segi maupun dari semua segi).”
seorang ikhwan mengirim email ke saya dan mengatakan kepada saya bahwa pengkatagorian Wahabi sebagai kelompok Khawarij itu kurang lengkap, karena Wahabi tidak anti Bani Umaiyah bahkan terhadap Yazid bin Muawiyah pun membelanya. Dia memberi difinisi kepada saya bahwa Wahabi adalah gabungan sekte-sekte yang telah menyesatkan ummat Islam, terdiri dari gabungan Khawarij, Bani Umaiyah, Murji’ah, Mujassimah, Musyabbihah dan Hasyawiyah.
Teman itu melanjutkan jika anda bertanya kepada kaum Wahabi mana yang lebih kamu cintai kekhalifahan Bani Umaiyah atau Abbasiyah, mereka pasti akan mengatakan lebih mencintai Bani Umaiyah dengan berbagai macam alasan yang dibuat-buat yang pada intinya meskipun Bani Abbas tidak suka juga pada kaum alawi tapi masih ada ikatan yang lebih dekat dibanding Bani Umaiyah, dan Bani Umaiyah lebih dahsyat kebenciannya kepada kaum alawi, itulah alasannya.
Kesukaan mereka menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahlil bid’ah, itulah ucapan yang didengung-dengungkan disetiap mimbar dan setiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri.
Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng Islam kan penduduk negeri ini. Diantaranya timbulnya fitnah perang padri yang penuh kekejian dan kebiadaban persis seperti ketika Ibnu Sa’ud dan Ibnu Abdul Wahab beserta kaumnya menyerang haramain. Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih tercampur kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali itu jasanya telah meng Islam kan 90 % penduduk negeri ini.
Mampukah wahabi-wahabi itu meng Islam kan yang 10 % sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkapan orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwa ke negeri kita ini tentu orang-orang yang asal bunyi dan menjadi corong bicara kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir lainnya (Naudzu Billah min Dzalik). Klaim Wahabi bahwa mereka penganut As-Salaf, As-Salafushsholeh dan Ahlussunnah wal Jama’ah serta sangat setia pada keteladanan sahabat dan tabi’in adalah omong kosong dan suatu bentuk penyerobotan HAK PATEN SUATU MAZHAB.
Mereka bertanggung jawab terhadap hancurnya peninggalan-pininggalan Islam sejak masa Rasul suci Muhammad s a w, masa para sahabatnya r a dan masa-masa setelah itu. Meraka menghancurkan semua nilai-nilai peninggalan luhur Islam dan mendatangkan arkeolog-arkeolog (ahli-ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan pra Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata dsb. Mereka dengan bangga setelah itu menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, maka jelaslah penghancuran nilai-nilai luhur peninggalan Islam tidak dapat diragukan lagi merupakan pelenyapan bukti sejarah hingga timbul suatu keraguan dikemudian hari.
Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-ngaku sebagai faham yang hanya berpegang pada Al Qur’an dan As-Sunnah serta keteladanan Salafushsholeh apalagi mengaku sebagai GOLONGAN YANG SELAMAT DSB, itu semua omong kosong dan kedok untuk menjual barang dagangan berupa akidah palsu yang disembunyikan. Sejarah hitam mereka dengan membantai ribuan kaum muslimin di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang di namakan Saudi, suatu nama bid’ah karena nama negeri Rasulullah s a w diganti dengan nama satu keluarga kerajaan yaitu As-Sa’ud). Yang terbantai itu terdiri dari para ulama-ulama yang sholeh dan alim, anak-anak yang masih balita bahkan dibantai dihadapan ibunya.
*****
DUA TANDUK SETAN DATANG DARI NAJD.
Rukun Yamani tidak menghadap ke arah Timur, tapi lurus ke selatan atau ke laut Merah. Yg arah timur persis justru Hajar Aswad. Sedang pintu Ka’bah menghadap ke arah Iran sekarang. Kalau dilihat dari Mekkah atau Madinah, Yaman memang memanjang dari arah sisi timur sampai agak ke selatan (meski tidak persis).
Khalifah dagang dimasa itu yg mau ke Yaman mengambil jalur tradisionil arah ke selatan (searah sudut Yamani) kemudian membelok agak ke tenggara. Sehingga masih cukup wajar kalau salah satu sudut ka’bah dinamakan sudut Yamani, meski secara geografis arahnya tidak persis mengarah ke Yaman. Kalau mau jelas lihat petanya di : Google Maps ( http://maps.google.com/?ie=UTF8&t=k&om=1&ll=21.422615%2C39.826196&spn=0.001878%2C0.003031 ).
Sangat akurat karena berdasar photo satelit. Menurut sejarah dan peta kuno Arabia, Najd (Nagd) merupakan nama tradisional sebuah desa di dataran tinggi Arabia Tengah. Ketinggiannya berkisar antara 1700 sampai 3200 meter. Dari Mekkah arahnya ke timur (sebenarnya agak ke tenggara) terletak antara Thaif dan perbatasan Yaman. Sampai sekarang desa itu masih ada.
Soal Irak ataukah Najd : Dikutip dari Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Irak): Ada beberapa pendapat tentang asal-usul nama Irak; - satu di antaranya berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer.
Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak berasal dari bahasa Aram, yang berarti "tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak sekali di negara itu. Di bawah Dinasti Sassanid Persia, ada wilayah yang dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke bagian dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang kini merupakan bagian dari Irak selatan. Al-Iraq adalah nama yang digunakan oleh orang-orang Arab sendiri untuk daerah ini sejak abad ke-6. Jadi Irak bukan Najd dan Najd bukan terletak di Irak.
Orang Mekkah jaman nabi juga tau persis kalau mau ke Irak arahnya ke utara, bukan timur. Sedang kalau ke Timur itu ke Taif, bukan Yaman. Kalau ke Yaman, mereka bilang ke selatan. Kalau Najd (Nagd-Najran), memang bisa saja menunjuknya ke arah timur (tepatnya tenggara, tapi bahasa awam hanya akan menunjuk Timur-barat-selatan-utara).
Dimasa dahulu, wadi Najran dikatakan pernah menjadi tempat pemukiman salah satu suku Yahudi. Entahlah, apakah suku ini masih tinggal disitu semasa nabi. Saya tidak begitu ingat, tapi sepertinya memang dimasa nabi dikenal adanya Yahudi dari Najran. Wallahu’alam.
Rezim Wahabi akan Hancurkan Makam Nabi, Khalifah Abu Bakar & Umar.
Pada tahun 2007, Kementrian Urusan Islami Saudi Arabia menulis risalah amaliah berisi fatwa-fatwa Abdulaziz asy-Syaikh, mufti besar Wahabi Saudi, yang meminta perusakan kubah nabi dan meratakan makam Nabi dan makam Khalifah Abu Bakar serta Umar. Denah pembangunan Makkah: Klik gambar untuk memperbesar Denah pembangunan Makkah: Klik gambar untuk memperbesar
Dengan mengisyaratkan rencana besar-besaran pemerintah Saudi Arabia untuk merusak bangunan-bangunan Islam, Koran Independent Inggris menulis: “Dengan Buldozer, Saudi Arabia Menghancurkan Sejarah Islam.” Seiring musim haji dan aktivitas pembangunan besar-besar di sekitar Masjid Nabawi, koran Inggris Independent itu mempublikasikan sebuah makalah karya J. Taylor, seorang penulis yang khusus mengisi kolom mazhabi.
Independent menulis: "Lewat pembangun ini, Saudi Arabia menghancurkan mayoritas tempat-tempat bersejarah Islam." Tiga masjid paling tua dari masjid-masjid di dunia akan hancur dalam proyek pembangunan bernialai milyaran Pound yang akan dilakukan Saudi yang katanya untuk memperluas tempat suci kedua kaum muslimin.
Pembangunan yang akan dilakukan pada Masjid Nabawi (tempat di mana Rasulullah dimakamkan) akan dilaksanakan akhir bulan depan setelah musim haji tahun ini selesai. Jika proyek ini selesai, maka Masjid Nabawi akan berubah menjadi bangunan terbesar di dunia dengan kapasitas 1,6 juta orang. Perusakan tempat-tempat bersejarah dalam proyek ini membuat kecemasan meningkat dari berbagai kalangan.
Sebelumnya, sikap acuh raja Saudi, Abdulah terkait penghancuran warisan bersejarah Mekkah sebagai tempat paling suci di negara itu membuat sebagian kalangan marah. Proyek pembangunan besar-besaran akan dilakukan di bagian barat Masjid Nawabi, yaitu tempat bersemayamnya sang pendiri Islam itu, termasuk daerah makam Nabi, dan makam Khalifah pertama Abu Bakar. Tepat di tembok sebelah barat bangunan saat ini terdapat dua masjid. Masjid Ghamamah juga terletak di sana; masjid yang untuk pertama kalinya Rasulullah melakukan shalat Eid di sana. Tak satu pun pembesar Saudi yang mengajukan keberatannya demi menjaga atau memindahkan ketiga masjid ini atau meneliti lebih dalam tentang poin-poin arkeologis masjid-masjid yang dibangun di abad ke-7 Masehi yang memiliki arsitektur era Utsmani ini.
Hal ini membuat kalangan civitas akademik sangat cemas. Dalam sistem pemerintahan monarki yang benar-benar otoriter ini, mereka diam dan menggerendel mulut terkait penghancuran ini. Namun, DR. Irfan al-Alawi, dari Badan Penelitian Warisan Budaya Islam, yang memfokuskan perhatiannya sejak aktivitas 10 tahun lalu untuk mencegah perusakan tempat-tempat bersejarah Islam berkata: “Tak ada yang menyangkal bahwa Madinah memang membutuhkan perluasan. Tapi langkah yang diambil pemerintah membuat kita cemas.
Ada banyak jalan yang bisa ditempuh agar disamping pembangunan yang dilakukan, tempat-tempat bersejarah Islam juga akan terjaga. Tapi mereka memang ingin semua tempat-tempat itu dihancurkan.” Penulis itu (J. Taylor) juga menuliskan, bahwa para pembesar Saudi menganggap diri mereka hanyalah pejabat yang bertanggung jawab mengambil keputusan. Menurut Taylor, Saudi yang ekonominya berporos pada transaksi minyak menganggap perluasan kota-kota ini sangat menguntungkan bagi mereka.
Meski mereka harus menghabiskan dana milyaran dolar untuk memperluas kota-kota bersejarah yang ada. Para pembela warisan budaya dan sebagian pejabat setempat sangat kaget dengan langkah pemerintah yang merusak tempat-tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah. Karena yang kemudian lebih banyak dibangun pemerintah adalah pusat-pusat belanja, hotel-hotel luks dan bangunan-bangunan pencakar langit.
Yayasan Khalije Fars, yang berbasis di Washington, menghitung bahwa selama 20 tahun ini, lebih dari 95 % bangunan kuno yang berusia lebih dari 1000 tahun telah hancur di kedua kota ini. Di Mekkah, Masjidil Haram yang merupakan masjid tersuci bagi kaum muslimi dan tempat di mana seluruh kaum muslimin dipandang sejajar di sana, berada di bawah bayang-bayang bangunan Jabal Umr.
Jabal Umr adalah bangunan yang terdiri dari beberapa gedung pencakar langit, beberapa hotel dan menara jam ‘Azimul Jitsah’. Para pembesar Saudi telah menghancurkan Benteng Ajyad dan bukit tempat benteng itu berada yang dibangun di era Utsmani. Tempat-tempat bersejarah lainnya juga hancur dalam proyek ini seperti tempat kelahiran Rasulullah yang saat ini telah menjadi sebuah perpustakaan. Juga rumah sayyidah Khadijah yang sekarang dijadikan beberapa toilet. Taylor juga menulis bahwa kedutaan Saudi di Inggris dan kementrian luar negri Saudi juga bungkam dalam hal ini. Tapi sebelum ini, Saudi menyebut pembangunan itu sangat dibutuhkan.
Saudi juga menegaskan bahwa pihaknya telah membangun hotel-hotel untuk peziarah-peziarah faqir, tapi mereka yang menolak pembangunan itu mengatakan bahwa hotel-hotel yang dibangun itu sangat jauh dari tempat-tempat mazhabi dan hanya untuk kalangan orang kaya raya. Meski perusakan yang dilakukan di Madinah saat ini belum separah di Mekkah, tapi saat ini beberapa tempat bersejarah Islam juga sudah hancur.
Dari 7 mesjid bersejarah yang dibangun sebagai kenang-kenangan Perang Khandaq, hanya 2 masjid yang tersisa. Sepuluh tahun sebelumnya, mesjid yang dibangun untuk mengenang cucu Rasulullah juga dihancurkan dengan dinamit.
Foto-foto saat perusakan yang berhasil diambil diam-diam menunjukkan bahwa para polisi moral Saudi sangat gembira saat peledakan dengan dinamit itu dilakukan. Taylor juga menulis bahwa sebagian besar tindakan rezim Saudi dalam menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah Islam dapat dinisbahkan pada ketaatan rezim pada fatwa Wahabi Takfiri yang memiliki pandangan sangat kaku dan dangkal tentang Islam. Dia juga menulis bahwa para ulama Wahabi Saudi berada di balik perusakan itu dan mereka tengah berusaha merusak berbagai bangunan yang dibangun di era Rasulullah.
Dr. Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam (Islamic Heritage Research Foundation) mengatakan, pembangunan yang tengah dilakukan di Madinah merupakan bagian dari proyek besar untuk mengurangi perhatian peziarah pada tempat pemakaman Nabi. Hal yang membuat prasangka ini muncul adalah kubah hijau tempat makam Rasulullah sekarang terletak di tengah masjid. Tapi dalam bangunan baru yang akan dibangun nanti (luasnya 8 kali lipat luas banguan sekarang), mimbar Nabi akan berada di tempat lain dan makam Nabi akan berada di bagian timur bangunan.
Proyek perusakan mihrab shalat di tengah masjid juga sudah dirancang. Tempat ini adalah bagian Riyadh al-Jannah, tempat yang langsung dinamai sendiri oleh Nabi. DR. Alawi juga berkata: “Dalil mereka menciptakan ruangan yang lebih besar dan kapasitas satu bangunan yang sudah menampung 1,6 juta orang itu ditambah lagi sebanyak 20 orang.
Ini sangat aneh. Tujuan asli mereka adalah menghilangkan perhatian peziarah pada makam Nabi." "Membisunya kamum Muslimin atas penghancuran Mekkah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan." "Film terbaru tentang Nabi Muhammad (saw) menyebabkan protes di seluruh dunia ... namun, penghancuran tempat kelahiran Nabi, di mana dari sana Muhammad Saw berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan dihancurkan tanpa kritik apa pun," tambahnya.
Pada tahun 2007, Kementrian Urusan Islami Saudi Arabia menulis risalah amaliah berisi fatwa-fatwa Abdulaziz asy-Syaikh, mufti besar Wahabi Saudi, yang meminta perusakan kubah nabi dan meratakan makam Nabi dan makam Khalifah Abu Bakar serta Umar. DR. Alawi juga sangat meyayangkan diamnya kaum muslimin terkait hal ini. Dia mengharapkan mereka-mereka yang melakukan demo mengecam film yang menghina Rasulullah juga berdemo mengecam perusakan tempat-tempat kelahiran Nabi Islam itu. "Film terbaru tentang Nabi Muhammad (saw) menyebabkan protes di seluruh dunia ... namun, penghancuran tempat kelahiran Nabi, di mana dari sana Muhammad Saw berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan dihancurkan tanpa kritik apa pun,". [Islam Times/on/Fars]
Menara Setan Mekkah dan Tanda-tanda Kiamat.
Dalam Islam terdapat kewajiban untuk mempercayai bahwa semua perkataan Nabi Muhammad adalah kebenaran. Terkait dengan hal itu kita harus prihatin bahwa berdasarkan hadits (perkataan atau perbuatan) Nabi yang dianggap valid, akhir jaman tampaknya sudah dekat.
Hadits tersebut adalah bahwa salah satu ciri-ciri sudah dekatnya hari akhir adalah adanya fenomena "para pengembala bertelanjang kaki yang bodoh menjadi pemimpin dan berlomba-lomba membangun bangunan tinggi".Kitab hadits yang dianggap paling valid oleh sebagian besar umat Islam, Shahih Bukhari, menuliskan, "ketika para pengembala onta yang miskin berlomba-lomba membangun gedung tinggi".
Riwayat lain dalam kitab yang sama menyebutkan ciri-ciri kiamat adalah, "ketika orang-orang yang bertelanjang kaki menjadi pemimpin umat."Kitab hadits paling valid kedua setelah Shahih Bukhari, yaitu Shahih Muslim menyebut, "kamu akan melihat orang-orang bertelanjang kaki dan dada, para pengembala miskin berlomba-lomba membangun gedung-gedung tinggi". Riwayat lain dalam kitab yang sama tertulis, "ketika orang-orang bertelanjang kaki dan dada menjadi pemimpin umat."
Sedangkan riwayat ketiga dalam kitab yang sama tertulis, "ketika kamu menyaksikan orang-orang bertelanjang kaki dan dada, orang-orang yang tuli dan bodoh, menjadi raja di dunia."Ulama besar Ibnu Hajar dalam kitabnya Fath al-Bari menyebutkan bahwa istilah "orang-orang bertelanjang kaki dan dada" merupakan bentuk penggambaran orang-orang yang bodoh yang berasal dari kaum terbelakang, yang tidak memahami tentang agama. Gambaran ini identik dengan orang-orang Arab badui yang dalam Al Qur'an disebut sebagai "orang-orang yang tidak mengerti agama" (ma'af saya lupa nama surat dan ayatnya) dan "keterlaluan dalam kemunafikan" (yang ini saya ingat, QS At-Taubah 101).
Sebagaimana kita ketahui, penguasa Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk saat ini berasal dari kalangan Arab badui yang tidak diketahui jelas asal-usulnya, bukan dari kalangan bangsawan atau ulama. Kita juga telah mengetahui penguasa badui itu telah membangun bangunan-bangunan pencakar langit. Mereka telah membangun bangunan tertinggi di dunia di Dubai bernama Burj Khalifa. Mereka juga telah membangun gedung pencakar langit setinggi 2.000 kaki di atas Ka'bah bernama "The Mecca Royal Clock Hotel Tower".
Ya, bangunan itu merupakan hotel bintang lima triple plus. Di dalam kamar-kamarnya yang super nyaman itu para penguasa Arab atau orang-orang kaya yang bisa membayar puluhan juta rupiah semalam bisa menyaksikan kaum muslim yang berpakaian serba sederhana bermandi peluh melakukan ibadah haji atau umroh. Hotel super mewah yang dilengkapi juga dengan kasino dan berbagai sarana maksiat lainnya itu merupakan pemandangan yang sangat berkebalikan dengan kesederhanaan Ka'bah dan orang-orang beribadah di sekelilingnya. Kehadiran bangunan super megah itu juga mengganggu kekhusyukan ibadah para peziarah.Jika kita amati bentuk "The Mecca Royal Clock Hotel Tower", kita tentu akan teringat dengan bangunan menara dalam film "Lords of the Ring".
Di puncak menara tersebut terdapat sebentuk "tanduk" yang memancarkan cahaya berbentuk mata di tengah-tengahnya. Itu adalah tanduk setan (satan's horn), simbol paling populer di antara para penyembah setan di dunia. "Tanduk setan" itu pula yang ada di puncak "The Mecca Royal Clock Hotel Tower". Di bawahnya terdapat kalimat dalam bahasa Arab yang merujuk pada "Allah" dan "Muhammad". Ya, kedua kalimat syahadat itu ditempatkan di bawah "tanduk setan", seakan memberi tanda bahwa Islam sudah tunduk pada kekuasaan setan.
Bagi umat Islam yang "berpikiran positif" dengan tidak berfikir "konspirasi teori" mengenai hal tersebut di atas saya tantang untuk menunjukkan referensi tentang simbol "tanduk setan" atau juga simbol "bulan sabit dengan bintang lima" dalam Islam. Alih-alih mendapatkannya, referensi yang didapat tentang simbol-simbol tersebut adalah bahwa simbol-simbol tersebut adalah simbol yang dijiplak dari budaya paganisme (penyembahan setan atau berhala)."The Mecca Royal Clock Hotel Tower" atau boleh juga disebut "menara tanduk setan", merupakan "Manara Babel" era modern.
Dibangun sebagai bentuk kesombongan manusia di hadapan Tuhannya. Namun sebagaimana Menara Babel yang dibangun oleh penguasa Babilonia Raja Namrud, bangunan ini pun akan hancur tak berbekas dalam sekejap. Anda bertaruh?
Lambang Tanduk Setan di atas Ka’bah.Tidak diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah.Maka jadi beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.Anda orang Islam yang percaya bahwa lambang bulan sabitnya adalah lambang Islam. Lambang bulan sabit adalah simbol penyembahan berhala Romawi.
Adapun bintang lima sebenarnya adalah simbol zionisme Yahudi yang diadopsi oleh gerakan komunisme yang juga didirikan oleh orang-orang Yahudi. Simbol bulan sabit pertama kali diadopsi oleh orang-orang Turki, yang sebelumnya adalah orang-orang Romawi penyembah simbol bulan sabit.Namun saya masih belum menemukan orang-orang Islam mana yang pertama memasukkan simbol bintang lima sebagai simbol Islami.
Setelah diterima luas di kalangan Islam, simbol bulan bintang kini telah ditinggalkan oleh sebagian umat Islam, terlihat dari masjid-masjid yang tidak lagi menggunakan simbol tersebut di atas menaranya.Perlu dicatat bahwa Rosulullah dan para sahabat serta para pengikut Islam awal tidak mengenal simbol ini. Demikian juga orang-orang Shiah dari dahulu hingga sekarang.
Namun di sisi lain, perkembangan yang lebih mengkhawatirkan juga terjadi. Bulan sabit ditinggalkan, namun diganti dengan simbol tanduk setan. Dan tanduk setan itu kini tengah mengangkangi Ka'bah, tempat paling suci umat Islam di seluruh dunia sepanjang sejarah.Berbeda dengan bulan sabit, "tanduk setan" sebenarnya telah dikenal oleh umat Islam awal.
Dalam kitab hadits "Shahih" tulisan Bukhari yang dianggap sebagai kitab paling afdhol oleh sebagian besar umat Islam disebutkan, suatu hari Rosulullah berkata pada orang-orang sambil menunjuk rumah Aishah (istri Rosulullah): "Di sinilah sumber fitnah, tempat munculnya "tanduk setan""Beberapa saat sebelum meninggal, Rosulullah memberikan perintah kepada umat Islam untuk menyingkirkan segala simbol kekotoran dari sekitar kota suci Mekkah dan Jazirah Arab.
Untuk itu beliau memerintahkan pengusiran orang-orang kafir dan mushrik dari tanah Arab. Namun kita bisa menyaksikan sendiri saat ini, amanat Rosulullah tersebut telah dikhianati oleh orang-orang Arab Saudi. Mereka mengundang pasukan kafir Amerika untuk membangun markas di Jazirah Arab.Tidak hanya itu, orang-orang Arab Saudi bahkan mengundang orang-orang kafir dan musrik untuk membangun kota Mekkah dan tinggal di sana hingga kota Mekkah kini hampir tidak berbeda dengan kota-kota maksiat lainnya.
Namun semua itu masih belum seberapa dengan pengkhianatan ini: membangun simbol "tanduk setan" raksasa di atas Ka'bah.Para pembela regim Saudi boleh saja berdalih membela pembangunan Menara Ka'bah yang menempatkan simbol "tanduk setan" di puncaknya dengan dalih Rosulullah pernah bersabda bahwa Dajjal (iblis dalam wujud fisik) tidak bisa memasuki Mekkah yang dijaga ribuan malaikat, jadi tidak mungkin simbol serupa tanduk di atas Menara Ka'bah adalah simbol "tanduk setan". Fine, tapi Rosulullah juga tidak pernah mengatakan bahwa para penganut iblis tidak bisa memasuki dan menguasai Mekkah.
Setelah penghancuran tempat-tempat bersejarah umat Islam di sekitar Makkah dan Madinah, termasuk penghancuran rumah Rosulullah dan kemudian penempatan prajurit-prajurit kafir Amerika-Yahudi di Jazirah Arab maka tidak bisa diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah. Maka jadi beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.
Hikayat Simbol Bulan BintangSiapa sangka simbol yang kerap diagung-agungkan oleh umat Islam se-dunia itu ternyata berasal dari budaya pagan?Sangat sulit saat ini untuk memisahkan Islam dengan simbol bulan bintang. Simbol tersebut sudah identik, seperti halnya tanda salib untuk Kristen dan bintang daud untuk Yahudi.Jauh sebelum kedatangan Islam di tanah Mekah, sekitar 670 SM, orang-orang Byzantium sudah menggunakan simbol ini untuk menggambarkan sang dewi bulan yang bernama Artemis (Romawi mengadopsinya menjadi Diana, dan Kartago mengadopsinya menjadi Tanit).Pada abad 2 SM, legion Romawi menyerbu Byzantium dan mendirikan Romawi Timur. Kendati menjadi penjajah, tidak serta merta mereka membuang semua yang berbau Byzantium.
Beberapa kebudayaan dan keyakinan Byzantium mereka serap ke dalam kebudayaan dan keyakinan mereka.Salah satu simbol agama yang diadopsi oleh orang-orang Romawi adalah bulan bintang tersebut.Pada masa pemerintahan Kaisar Constantinus I (306-337), bulan bintang dijadikan symbol ibu kota Konstantinopel (Constantinopolis). Di era pemerintahannya: lambang terpasang dimana-mana: mulai di gedung-gedung pemerintahan hingga di tempat-tempat peribadatan agama kaisar tersebut yakni Kristen Timur.Hal yang sama dilakukan oleh Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) saat mereka menaklukan Konstantinopel pada 1453. Alih-alih menghancur-leburkan seluruh yang berbau Romawi Timur, mereka malah menambahkan lambang bulan bintang di bendera Ottoman yang tadinya hanya berbentuk segitiga berwarna merah polos.
Dari Kesultanan Utsmaniyyah simbol ini lantas menyebar ke negeri-negeri lain dan kerap dihubung-hubungkan dengan agama resmi kesultanan tersebut yakni Islam. Karena itu adalah wajar jika hari ini, ada belasan negara Islam yang memakai lambang bulan bintang dalam benderanya.Bahkan bukan hanya pada bendera, di tempat-tempat peribadatan orang Islam simbol ini pun dipasang sebagai ekspresi identitas spiritual. Padahal di era Nabi Muhammad pun identitas bendera umat Islam adalah warna hitam, putih atau hijau tanpa lambang atau tulisan apapun. Itu pun digunakan oleh pasukan Nabi, sebagai penanda posisi pasukan semata.
Selanjutnya Bisa Dilihat Disini: http://angkasa-news.blogspot.com/2015/04/kenapa-wahabi-kelak-jadi-pengikut.html
(Dari Berbagai Sumber/Syiahali/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email