Otoritas Saudi akan memberlakukan aplikasi baru untuk pendaftaran haji dengan menambahkan kuesioner pada kolom pertanyaan ‘Apakah anda Syiah?’ bagi jamaah asal Pakistan.
Dilansir dari Tribune, Jumat 1 Mei 2015, kebijakan baru yang akan diterapkan Arab Saudi buntut dari serangannya ke Yaman. Saudi menyeleksi jamaah haji asal Pakistan yang masuk ke negaranya untuk tahun ini agar diketahui mana yang syiah dan mana yang bukan.
Kerajaan Saudi paranoid bila orang-orang Syiah memanfaatkan momentum haji untuk melakukan pemberotakan sebagaiamana yang dilakukan Houthi Yaman yang menggulingkan kekuasaan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi.
“Untuk memenuhi permintaan kerajaan Saudi, pihak berwenang Pakistan telah menambahkan kuesioner kolom pertanyaan ‘Aapakah anda Syiah?’ pada aplikasi haji terbaru, para calon jamaah haji tinggal mencentang ‘Ya atau Tidak’,” kata Muhammad Farooq, juru bicara Kementerian Agama, Kamis, 30 April 2015.
Sikap paranoid Saudi, kini mencurigai siapapun yang mengunjungi negara sekutu Amerika itu, meski untuk beribadah. Riyadh telah memberlakukan aturan tanya jawab apakah Syiah atau Sunni bagi muslim yang memasuki wilayah Saudi.
Saudi beralasan akibat serangan ke Yaman, bisa saja insiden Jamaah Haji tahun 1987 terulang kembali. Lagi-lagi Saudi beralasan aturan itu untuk mencegak konflik sektarian pada musim haji.
Lebih dari 400 orang tewas di Makkah pada tanggal 31 Juli 1987, ketika eskalasi ketegangan antara Syiah dengan polisi Saudi telah mengakibatkan bentrokan.
Kebijakan baru ini memicu perdebatan di kalangan pejabat Pakistan. Islamabad beralasan, kerajaan Saudi memiliki hak untuk mengetahui mazhab para peziarah dan pengunjung.
Pakistan saat ini diperkirakan berpenduduk sekitar 185 juta dengan 95 persen tergolong beragama Islam. Sunni ada sekitar 75 persen sedang Syiah 20 persen dari total Muslim Pakistan. Etnik Syiah Hazara terutama tinggal di Quetta. Jumlahnya sekitar 500,000.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email