Ratusan polisi yang selama ini bertugas di belakang meja, telah diturunkan ke jalan-jalan di kota New York, Amerikat. Ini dilakukan sebagai upaya menanggulangi meningkatnya pembunuhan dan penembakan di wilayah tersebut.
Sekitar 330 polisi ditugaskan untuk berpatroli di jalanan kota New York mulai Rabu, 10 Juni waktu setempat, khususnya di Brooklyn, Bronx, Queens dan Staten Island. Tadinya para polisi ini hanya mengurusi pekerjaan administratif.
Kepolisian New York menyatakan, telah terjadi 451 insiden penembakan sepanjang tahun ini. Angka tersebut menunjukkan lonjakan dibanding tahun 2014 yakni sebanyak 428 insiden penembakan. Sementara kasus pembunuhan tercatat 143 kasus sepanjang tahun ini, naik dari 121 kasus untuk tahun 2014.
Belum diketahui sampai kapan ratusan polisi tersebut akan dikerahkan untuk berpatroli di jalanan New York.
"Kita akan terus melakukannya sampai kita melihat penurunan yang kita harapkan akan terjadi," kata Komisioner Kepolisian New York Bill Bratton kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/6/2015).
Dikatakannya, para polisi tersebut akan dikembalikan ke tugas semula setelah upaya ini berhasil menurunkan angka kejahatan. Namun belum diketahui sampai kapan ini akan berlangsung.
Meningkatnya kriminalitas -- khususnya penembakan terkait geng -- merupakan isu sensitif di kota New York, yang angka kejahatan menurun tajam selama kepemimpinan dua wallikota terdahulu, Michael Bloomberg dan Rudolph Giuliani.
"New York City merupakan salah satu kota teraman di Amerika, namun sayangnya level keamanan itu tidak dirasakan di semua komunitas kita," tutur Bratton.
Kepala Kepolisian New York, James O'Neill mengatakan, langkah serupa pernah dilakukan pada tahun lalu dan berhasil menurunkan angka pembunuhan sebanyak 13 persen, perampokan 22 persen dan insiden penembakan 12 persen.
(AFP/Detik/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email