Petinggi Al Qaidah cabang Yaman, Nasir al-Wuhayshi, dipastikan tewas akibat serangan pesawat tanpa awak (drone) milik militer Amerika Serikat di daerah Hadramaut, akhir pekan lalu.
Kepastian tewasnya Nasir turut diperkuat oleh dua tentara kemanan nasional Yaman, seperti dikutip dari the Guardian, Rabu (17/6).
Tak cuma sumber dari militer Barat, akun Twitter Al Qaidah Semenanjung Arab (AQAP) turut mengumumkan kematian Nasir.
"Al-Wuhayashi telah menjadi seorang martir. Kini, AQAP telah menobatkan jabatan al-Wuhayashi kepada seorang komando militer Qasm al-Rimi," tulis akun twitter AQAP lewat cuitannya kemarin.
Sesuai hirarki kelompok militan itu, Nasir adalah petinggi nomor dua jaringan teroris semenanjung Arab. Dia dikenal tokoh Al Qaidah yang paling radikal dan ditakuti, sebelum Negara Islam dan Irak (ISIS) mengambil alih pamor seluruh militan Timur Tengah.
Dalam video yang muncul April 2014, Nasir menyatakan keberadaan setiap salib harus dihapuskan dari bumi Arab. Salib yang jadi simbol penganut Kristen, menurutnya sekaligus perlambang imperialis Amerika.
Nasir mulai memegang komando AQAP pada 2009 sejak lolos dari penjara Yaman empat tahun sebelumnya. Dia lama menjabat sebagai sekretaris pribadi Usamah bin Ladin.
Nasir tewas setelah kawasan Hadramaut dibombardir pesawat drone Amerika Serikat. Operasi militer Negeri Paman Sam ini sekaligus menyerang Libya.
"Pada dasarnya target drone tersebut adalah Mokhtar Belmokhtar, seorang pejuang veteran yang berafiliasi dengan Al Qaidah di Afrika Utara," ucap keterangan tertulis militer Amerika Serikat kepada CNN.
Diketahui, Belmokhtar dikabarkan juga telah tewas namun berita itu belum ada konfirmasi lanjutan dari pihak manapun.
(Merdeka/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email