Yordania, dahulu terkenal sebagai salah satu negeri Syam. Negeri yang pernah jaya dalam kepemimpinan Khalifah Islam. Makanya tak heran di sana, tumbuh dengan subur berbagai kelas menghafal Alquran, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Beberapa di antara para penghafal Alquran cilik di sana adalah Saifuddin dan sang kakak Ammar. Menjadi yatim piatu sejak usia dini, tidak menyurutkan langkah Saif untuk menjadi seorang hafiz. Bersama sang kakak, ia bertekad memberikan hadiah terbaik bagi kedua orangtua mereka yang telah tiada, yaitu dengan menjadi hafiz Alquran. untung, banyak pengajar-pengajar muda, mahasiswa teknik di Yordania yang mendukung mereka.
Menjadi guru pembimbing tahfizh, sekaligus menjadi orangtua pengganti bagi Saif dan sang kakak. Sehingga ketiadaan orangtua, tak membuat semangat mereka untuk belajar Alquran menjadi kendur.
Ada pula, Umar Zakaria, yang sudah mampu menghafal 13 setengah juz Alquran. Dukungan sang ayah, membuat Umar semangat untk menjadi hafiz bersuara merdu. Seperti idolanya Mishary Rasyid al Fasy, seorang qari' kenamaan asal Kuwait.
Salah satu cara yang digunakan Umar adalah dengan rajin mendengarkan murattal Mishary Rasyid, dan mempelajari tajwid, melalui tab yang diberikan sang ayah. Bagi sang ayah, kecanggihan teknologipun bisa dimanfaatkan untuk memperlancar kemampuan anak dalam menghafal Alquran.
(Detik/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email