Pada tanggal 17 Ramadhan 373, Imam Mahdi as memerintahkan supaya Masjid Jamkaran dibangun guna menjadi tempat perjanjian suci bagi para penanti kedatangan beliau.
Ini adalah kali pertama Imam Mahdi as secara langsung menampakkan diri setelah 113 berada di alam gaib.
Pada malam 17 Ramadhan tersebut, Hasan bin Matsalah Jamkarani dipanggil oleh Imam Mahdi as untuk menghadap. Ia bersama beberapa orang berjumpa dengan beliau di tempat Masjid Jamkaran sekarang berada. Beliau juga memberikan tata cara khusus supaya seluruh masyarakat berdoa guna memohon supaya beliau segera muncul kembali.
Ulama pertama yang mencatat kisah pembangunan Masjid Jamkaran adalah Abu Ja‘far Muhammad bin Ali bin Babawaeh yang lebih dikenal dengan sebutan Syaikh Shaduq (wafat 381 H). Ia menyebutkan kisah ini dalam kitab Mūnis Al-Hazīn fī Ma‘rifat Al-Haqq wa Al-Yaqīn.
Masjid Jamkaran memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri. Sebagaimana pernah ditegaskan oleh Imam Mahdi as sendiri, barang siapa mengerjakan salat di masjid ini, maka ia seperti orang yang mengerjakan salat di Baitul ‘Atiq. Ini berarti salat di Masjid Jamkaran memiliki pahala yang sama dengan salat di Masjidul Haram.
Imam Mahdi as juga pernah menyatakan nilai tanah tempat Masjid Jamkaran dibangun. Dalam penegasan beliau, tanah tersebut adalah sebuah tanah yang terpilih, dan Allah telah memilihnya.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email