Anak
pengungsi Yaman membawa kotak bantuan kemanusiaan yang disumbangkan
oleh UNICEF ldi Sirwah di bagian barat Provinsi Ma’rib, 11 Mei 2015. (Foto;
AFP)
Joanne Liu, presiden Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Tanpa Batas, membuat pernyataan dalam sebuah wawancara telepon dengan AFP dari ibu kota Yaman, Sana’a, Kamis (30/7/15).
Liu mengatakan blokade pengiriman bantuan yang dikenakan Saudi ke Yaman “membunuh warga [sebanyak yang ditimbulkan] konflik yang terjadi saat ini,” menekankan perlunya “cara pengiriman pasokan, dengan cara yang aman, dan rakyat bisa mendapatkan obat-batan dan penyakitnya bisa diobati.”
Pekan lalu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) juga menyatakan keprihatinannya atas nasib warga sipil di Yaman akibat berlanjutnya serangan udara Arab Saudi yang mematikan terhadap negara itu.
Pemilik
toko mencoba untuk menyelamatkan barang-barang di bawah reruntuhan toko
mereka setelah serangan udara Arab Saudi di ibukota Yaman Sanaa, 20
Juli 2015. (Foto: AFP)
Negara ini juga menjadi ajang bentrokan antara tentara Yaman dan pasukan rakyat yang setia kepada pejuang Houthi, di satu sisi dan militan yang didukung Saudi di sisi lain.
Tarik Jasarevic, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan baru-baru ini bahwa 1.859 warga sipil termasuk di antara 3.984 orang yang tewas di Yaman sampai 19 Juli, namun sumber lokal Yaman memperkirakan angka kematian yang jauh lebih tinggi. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email