Organisasi Kesehatan Internasional telah
menyuarakan keprihatinannya tentang situasi kemanusiaan di Yaman,
mengatakan blokade Saudi ke negara miskin itu membunuh banyak warga
sipil.
Joanne Liu, presiden Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Tanpa Batas, membuat pernyataan dalam sebuah wawancara telepon dengan AFP dari ibu kota Yaman, Sana’a, Kamis (30/7/15).
Liu mengatakan blokade pengiriman bantuan yang dikenakan Saudi ke Yaman “membunuh warga [sebanyak yang ditimbulkan] konflik yang terjadi saat ini,” menekankan perlunya “cara pengiriman pasokan, dengan cara yang aman, dan rakyat bisa mendapatkan obat-batan dan penyakitnya bisa diobati.”
Pekan lalu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) juga menyatakan keprihatinannya atas nasib warga sipil di Yaman akibat berlanjutnya serangan udara Arab Saudi yang mematikan terhadap negara itu.
Pada tanggal 26 Maret, Arab Saudi mulai agresi militer terhadap Yaman – tanpa mandat PBB – dalam upaya untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan kekuasaan mantan presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansour Hadi, yang merupakan sekutu dekat Riyadh. Rezim Al Saud juga memberlakukan blokade udara dan laut di negara tetangganya Yaman.
Negara ini juga menjadi ajang bentrokan antara tentara Yaman dan pasukan rakyat yang setia kepada pejuang Houthi, di satu sisi dan militan yang didukung Saudi di sisi lain.
Tarik Jasarevic, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan baru-baru ini bahwa 1.859 warga sipil termasuk di antara 3.984 orang yang tewas di Yaman sampai 19 Juli, namun sumber lokal Yaman memperkirakan angka kematian yang jauh lebih tinggi. []
(Mahdi-News/ABNS)
Joanne Liu, presiden Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Tanpa Batas, membuat pernyataan dalam sebuah wawancara telepon dengan AFP dari ibu kota Yaman, Sana’a, Kamis (30/7/15).
Liu mengatakan blokade pengiriman bantuan yang dikenakan Saudi ke Yaman “membunuh warga [sebanyak yang ditimbulkan] konflik yang terjadi saat ini,” menekankan perlunya “cara pengiriman pasokan, dengan cara yang aman, dan rakyat bisa mendapatkan obat-batan dan penyakitnya bisa diobati.”
Pekan lalu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) juga menyatakan keprihatinannya atas nasib warga sipil di Yaman akibat berlanjutnya serangan udara Arab Saudi yang mematikan terhadap negara itu.
Pada tanggal 26 Maret, Arab Saudi mulai agresi militer terhadap Yaman – tanpa mandat PBB – dalam upaya untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan kekuasaan mantan presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansour Hadi, yang merupakan sekutu dekat Riyadh. Rezim Al Saud juga memberlakukan blokade udara dan laut di negara tetangganya Yaman.
Negara ini juga menjadi ajang bentrokan antara tentara Yaman dan pasukan rakyat yang setia kepada pejuang Houthi, di satu sisi dan militan yang didukung Saudi di sisi lain.
Tarik Jasarevic, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan baru-baru ini bahwa 1.859 warga sipil termasuk di antara 3.984 orang yang tewas di Yaman sampai 19 Juli, namun sumber lokal Yaman memperkirakan angka kematian yang jauh lebih tinggi. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email