Dalam al-Quran kita membaca bahwa hanya mengingat Allah, setiap kalbu menjadi tenteram. Lalu, mengapa kita masih mencari ketenangan di tempat-tempat ziarah dan kuburan?
Tidak diragukan lagi bahwa ketenangan dan ketenteraman berasal dari Allah. Akan tetapi, Dia juga dapat meletakkan ketenangan dan ketenteraman ini dalam sesuatu, tempat tertentu, atau seseorang tertentu. Pada masa Bani Isra’il, Allah meletakkan ketenangan dan ketenteraman dalam peti yang pernah memuat Nabi Musa as selama dibuang di sungai Nil. Fīhi sakīnatun min rabbikum, (QS. Al-Baqarah : 278).
Menyembuhkan penyakit berasal dari Allah. Fa huwa yasyfīn, (QS. Al-Syuʻarā’ : 80). Tetapi, Dia juga meletakkan kesembuhan dalam madu. Fīhi syifā’un. (QS. Al-Nahl : 69).
Ilmu gaib adalah khusus Allah. Tetapi, Dia memberikan ilmu gaib ini kepada orang-orang yang Dia ridai. Falā yuzhhiru ‘alā ghaibihī ahadan illā manirtadhā min rasūl, (QS. Al-Jinn : 26 dan 27).
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email