“Menurut penegasan Imam Khomeini ra, seluruh rakyat dan pejabat Iran harus tahu, baik dalam masa perang maupun masa damai, pandangan bahwa Amerika sudah tidak lagi memusuhi Iran adalah sebuah pandangan yang sangat lugu dan terlalu polos, karena jati diri Amerika adalah memusuhi Islam Muhammadi.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Ayatullah Ali Muʻallimi salah seorang anggota Dewan Ahli Rahbari ketika menanggapi kesepakatan nuklir Iran baru-baru ini.
“Substansi undang-undang Republik Islam Iran sejalan dengan ajaran Islam Muhammadi dan Ahlul Bait Rasulullah saw,” ujar Ayatullah Muʻallimi menegaskan kembali.
Sistem Wilayatul Faqih yang eksis di Iran, lanjut Ayatullah Muʻallimi, berlandaskan pada kepemimpinan Ahlul Bait Rasulullah saw.
Di bagian lain uraian, Ayatullah Muʻallimi menekankan supaya seluruh masyarakat menghadiri salat Jumat yang diselenggarakan di setiap titik Iran. Menurutnya, tak ada satu pun kewajiban dalam al-Quran yang memperoleh penekanan langsung seperti salat Jumat. Salat Jumat, tukasnya, memiliki berkah material dan spiritual. Untuk itu, kita harus mendorong seluruh masyarakat supaya giat menghadiri ritual ibadah politik ini.
Ketika mengisyaratkan konspirasi musuh yang senantiasa ditebar di berbagai kesempatan, Ayatullah Muʻallimi menekankan bahwa keberadaan seorang pemimpin yang paham masalah adalah sebuah nikmat besar dan kesempatan berharga.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email