Pesan Rahbar

Home » » ISIS Bebaskan 22 Warga Kristen Suriah

ISIS Bebaskan 22 Warga Kristen Suriah

Written By Unknown on Thursday 13 August 2015 | 02:31:00

Warga Kristen Suriah dibebaskan oleh kelompok ISIS (Foto: Aljazeera) 

Kelompok aktivis menyatakan, kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dikabarkan telah membebaskan 22 orang Kristen Suriah yang mereka tangkap di daerah timur laut Suriah enam bulan lalu.

Diantara mereka yang dibebaskan adalah bagian dari 200 orang minoritas Kristen yang diculik oleh ISIS pada bulan Februari lalu saat menyapu wilayah Khabur di Provinsi Hasakeh timur laut seperti. Demikian seperti dikutip Al Arabiya dari AFP, Rabu (12/8/2015).

Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah, yang memonitor nasib kelompok minoritas di Suriah mengatakan, 14 dari 22 orang sandera yang dibebaskan adalah wanita. Kelompok ini juga menyebarkan sejumlah foto para sandera yang dibebaskan. Foto-foto tersebut menunjukkan beberapa wanita tua menangis saat mereka disambut oleh seorang pendeta.

"Hasil dari upaya yang tak kenal lelah dan negosiasi yang dilakukan oleh Gereja Suriah Timur di kota Hasakeh," begitu bunyi rilis yang dikeluarkan kelompok tersebut.

Keterangan yang sama juga dikeluarkan oleh Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Dalam rilisnya, mereka menyatakan, sandera yang dibebaskan adalah warga yang berasal dari dua desa di Khabur, yaitu Tal Shamiram dan Tal Jazira.

Direktur organisasi itu, Osama Edward mengatakan, saat ini negosiasi sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan tambahan terhadap 187 sandera yang ditahan oleh ISIS. "Ada sinyal positif dari upaya negosiasi tersebut," katanya kepada AFP. Ia menambahkan, belum ada rilis tambahan yang bisa dikonfirmasi.

Pada bulan Februari lalu, ISIS berhasil menguasai sejumlah desa, namun berhasil diusir keluar oleh pejuang Kurdi. Kelompok teroris ini menangkap ratusan sandera, termasuk penganut agama Kristen dari berbagai sekte di wilayah Suriah dan Irak.

Hingga kini, lebih dari 240.000 orang telah tewas di Suriah sejak konflik bersenjata itu pecah pada Maret 2011 yang dimulai dengan aksi protes anti-pemerintah.

(sindonews/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: