Pesan Rahbar

Home » » Kekalahan Arab Saudi di Yaman hingga Perusakan Nilai Kemanusiaan

Kekalahan Arab Saudi di Yaman hingga Perusakan Nilai Kemanusiaan

Written By Unknown on Saturday 22 August 2015 | 08:12:00


Stephen O’Brien, koordinator Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang kemanusiaan mencela berlanjutnya serangan udara Arab Saudi ke Yaman.

O’Brien Rabu (19/8) seraya mengkritik serangan udara Arab Saudi ke Yaman menandaskan, serangan udara Riyadh ke pelabuhan Hodeidah, di barat negara ini membuat peluang penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga Yaman semakin terbatas.

Koordinator PBB bidang kemanusiaan ini menekankan, berlanjutnya serangan Arab Saudi ke Yaman, khususnya penargetan pusat-pusat vital termasuk pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan sebuah aksi yang tidak dapat diterima.

Seraya mengisyaratkan lawatan terbarunya ke Yaman dan pemandangan atas penderitaan rakyat negara ini yang ia saksikan, Stephen O’Brien menandaskan, warga Yaman menghadapi kesulitan besar, bahkan sedikitnya terdapat 1,5 juta warga yang mengungsi dan lebih dari 1000 anak-anak terluka dan cidera.

Sementara itu, Amir Abdollahian, deputi menlu Iran untuk Arab dan Afrika seraya mengkritik kebijakan haus perang petinggi Saudi menuntut perubahan kinerja dan strategi Arab Saudi untuk menyelesaikan krisis di kawasan.

Sikap keras kepala petinggi Saudi untuk menggunakan kekerasan terkait isu Yaman, membuat negara miskin Arab ini semakin terjepit dan setiap hari tragedi kemanusiaan di negara ini kian memburuk. Arab Saudi setelah lima bulan dari serangan membabi butanya ke Yaman belum juga berhasil merealisasikan ambisi militer serta politiknya. Kini Riyadh menarget instalasi vital demi menempatkan Gerakan Ansarullah sebagai tertuduh.

Petinggi Arab Saudi yang membawa negara ini ke arah kebijakan haus perang tidak meraih hasil apa pun kecuali pembunuhan dan tragedi kemanusiaan di Yaman. Selain itu, kemungkinan keberhasilan agresi ini di masa mendatang pun nol persen. Misi politik yang dibungkus agresi militer dan pembantaian massal tidak akan pernah terealisasi serta hanya memperparah krisis dan instabilitas. Penargetan infrastruktur perumahan, industri dan pelabuhan Yaman mengindikasikan kekalahan misi militer Arab Saudi di negara ini.

Petinggi Arab Saudi yang menilai kebijakan militeralisasi terhadap Yaman hanya terbatas beberapa hari dan hasil pastinya adalah terhapusnya Gerakan Ansarullah, namun kini setelah lima bulan berlalu, Riyadh malah terjebak dalam kubangan lumpur yang dibangunnya sendiri di Yaman. Untuk lepas dari kubangan lumpur tersebut, Arab Saudi malah menarget pusat-pusat bantuan kemanusiaan bagi warga Yaman.

Bombardir pelabuhan Hodeidah di barat Yaman yang memainkan peran kunci dalam penyaluran bantuan kemanusiaan internasional kepada warga Yaman, kian menambah lembaran baru berkas tebal kejahatan perang Arab Saudi di Sanaa. Mengingat keharusan menjaga undang-undang selama perang, serangan pemerintah Riyadh ke pelabuhan Yaman merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan piagam PBB.

Poin yang patut direnungkan di pelanggaran piagam PBB selama agresi Arab Saudi ke Yaman adalah sikap masif PBB yang hanya menyuarakan sikapnya terhadap tragedi kemanusiaan di Yaman, namun dalam prakteknya menyertai pengobaran perang Arab Saudi.

(IRIB Indonesia/MF/NA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: