Masyarakat kota Ferguson menggelar aksi unjuk rasa menentang rasisme pada pagi hari tadi lalu berujung pada kerusuhan dan bentrokan dengan polisi.
Sebagaimana yang diliput oleh France News, seorang demonstran terluka akibat tembakan yang diarahkan oleh polisi Amerika terhadapnya pada aksi unjuk rasa tersebut.
Sejauh ini yang masih diketahui hanya terlukanya satu demonstran tersebut. Pusat kepolisian St Louis melaporkan ditembakkannya 10 peluru ke arah para demonstran.
Media-media kabar setempat juga memberitakan kejadian tersebut. Korban dipindahkan ke rumah sakit terdekat.
Bentrokan tersebut terjadi setelah unjuk rasa secara damai berlangsung selama 24 jam. Unjuk rasa di Ferguson digelar dalam rangka mengenang hari terbunuhnya Michael Brown seorang kulit hitam oleh seorang polisi kulit putih Amerika.
Pada mulanya demonstrasi berjalan damai. Namun polisi merasa tidak bisa tinggal diam dan akhirnya menembakkan pistol ke arah demonstran.
Para demonstran kota Ferguson turun ke jalanan untuk meneriakkan suara anti rasisme agar terdengar hingga ke telinga para pejabat gedung putih dan konggres.
Michael Brown seorang warga kulit hitam terbunuh pada tahun 2014 akibat tembakan enam peluru yang menembus kepala dan dadanya. Terbunuhnya Michael Brown terekam kamera CCTV. Menurut yang diisukan, Michael Brown berusaha menyerang polisi kulit putih, namun sebagian saksi mata mengatakan saat itu Michale Brown mengangkatkan kedua tangannya.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email