Pesan Rahbar

Home » » Raja Salman Sedang Membakar Seluruh Jembatan Hubungan dengan Iran

Raja Salman Sedang Membakar Seluruh Jembatan Hubungan dengan Iran

Written By Unknown on Wednesday 12 August 2015 | 12:03:00


Mantan penasihat Gedung Putih untuk urusan luar negeri di masa kekuasaan Jimmy Carter dan Ronald Reagan menekankan bahwa Arab Saudi sedang merubah kebijakan luar di Timur Tengah lantaran khawatir Iran akan menjadi kekuatasn hegemoni di kawasan ini.
 
“Obama sedang berusaha untuk menjalin perdamaian dengan Iran. Tetapi, raja baru Arab Saudi sedang meniti jalan perang.” Begitu diungkapkan Gary Sick dalam sebuah catatan di Politico dengan judul “Perang Arab Saudi yang Semakin Parah”.

Ketika menyinggung kekuatan nuklir Iran, Sick mengungkapkan, reaksi Israel dan negara-negara Teluk Persia sangat dekat dengan histeri. Kekhawatiran utama Israel dan negara-negara Teluk Persia bukanlah persenjataan nuklir Iran, tetapi pengaruh politik Iran di Timur Tengah mulai dari Iraq, Suriah, hingga Lebanon, dan akhir-akhir ini, Yaman. Mereka takut penghapusan sanksi dan embargo akan menambah pengaruh politik Iran di seantero Timur Tengah.

Sebelum Raja Salman berkuasa, sikap hati-hati Arab Saudi sangat legendaris. Tetapi sikap ini sedang terkikis habis setelah Salman mengangkat para pengeran muda untuk posisi-posisi penting negara.

Analisa

Banyak perubahan yang telah dilakukan oleh Raja Salman. Penekanan pada peran Dewan Baiat untuk pengambilan sebuah keputusan strategis termasuk perubahan yang terpenting. Perubahan-perubahan ini banyak ditentang oleh semua kalangan.

Di luar area Arab Saudi, Raja Salman tidak meninggalkan kenangan kecuali kekerasan dan pertumpahan darah. Krisis di barat Asia dan perbatasan Arab Saudi (Bahrain dan Yaman) termasuk warisan penting raja tua bangka ini.

Dalam krisis Yaman, Arab Saudi tampil sebagai pihak yang kalah. Di Bahrain, sekalipun masih bisa mempertahankan Al Khalifah, tetapi demonstrasi rakyat pasti akan membuahkan hasil. Untuk menumbangkan Iran yang berkekuatan energi damai nuklir, Arab Saudi juga kalah. Iming-iming dan ancaman kepada negara-negara Barat supaya lebih memperberat sanksi tidak membuahkan hasil: Iran tidak pernah mundur satu langkah dan tak satu pun serangan dilancarkan ke negara ini. Barat tahu pasti jawaban Iran apabila diserang. Sedangkan para penguasa bangka Saudi tidak bisa membedakan antara Mali dan Somalia lantaran sudah lansia.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: