Telah disepakati kerjasama IQNA dengan para mubalig muslim Rusia dalam ranah publikasi berita-berita Al-Quran dalam pertemuan bersama antara Hamid Sabir Farzam dengan para mubalig muslim Rusia di Moskow.
Menurut laporan IQNA di Moskow, pertemuan Urgensitas dan Kedudukan Media dalam Publikasi Kebudayaan Al-Quran diselenggarakan Jumat malam (4/9), dengan dihadiri Hamid Sabir Farzam, Direktur Eksekutif IQNA dan Rahim Khaki, qori internasional negara Iran di Konsultan Kebudayaan Iran di Moskow.
Mereka dalam pertemuan yang dihadiri oleh 15 tokoh mubalig Islam dari pelbagai lembaga Rusia ini, akan membahas dan mengkaji urgensitas media di dunia sekarang dan pemanfaatan sarana-sarana media modern dan dunia maya dalam tablig Islam.
Kelanjutan pertemuan kerjasama para mubalig muslim dan aktivis media Rusia dengan IQNA dan lembaga aktivitas Al-Quran dalam ranah tablig Islam dan ajaran-ajaran Islam, mendapat kesepakatan para hadirin dengan sarana media dan peluncuran cabang IQNA di Moskow.
Demikian juga, ditetapkan bahwa organisasi aktivitas Al-Quran akademik negara dan berita IQNA memberikan pelbagai fasilitas kepada para mubalig muslim dan para aktivis media Moskow, sehingga dengan ini mereka dapat menyiarkan aktivitas-aktivitas Al-Qurannya di dunia maya dan jejaring sosial dan demikian juga berita-berita aktivitas ini akan disiarkan di IQNA.
Penyelenggaraan Latihan Reporter Al-Quran di Rusia
Latihan reporter Al-Quran, seperti interaksi berita dengan IQNA dan demikian juga latihan kinerja dengan jejaring sosial secara maya dan langsung termasuk pembahasan-pembahasan yang diutarakan dalam pertemuan tersebut dan ditetapkan IQNA dengan menyelenggarakan workshop pelatihan di Rusia, menyiapkan ruang yang semestinya bagi para peminat untuk merefleksikan dan dakwah aktivitas-aktivitas Islam.
Para hadirin dalam pertemuan ini menegaskan bahwa urgensitas media dan seberapa besar penggunaan para musuh atas media untuk kemaslahatannya dan bahayanya terhadap umat Islam, mengumumkan; Kadar dan kapasitas kaum muslim dalam menggunakan alat-alat media untuk penyebaran dan publikasi ajaran-ajaran agama dan Quran terlihat kurang, dan kekurangan-kekurangan ini harus ditangani.
Kelanjutan pertemuan tersebut menegaskan, Islam satu-satunya agama yang mana mukjizatnya adalah kitab (Al-Quran), Rasulullah (Saw) menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui kitab, sebagai sarana media pada masa itu dan sekarang ini kita memiliki kewajiban untuk menyebarkan agama Islam dengan sarana-sarana media modern.
Hamid Sabir Farzam juga lewat pidatonya dalam pertemuan ini melaporkan tentang aktivitas-aktivitas IQNA dan mengatakan, dengan bertolak bahwa dasar-dasar serangan kebudayaan media Barat adalah memerangi Islam dan kebudayaan suci agama, maka berita IQNA dengan merefleksikan pemikiran dan ideologi para pakar intern dan asing dapat melawan serangan kebudayaan ini.
“Saat ini kebutuhan kaum muslimin, khususnya generasi muda tentang pemahaman dan ajaran-ajaran suci Al-Quran untuk melawan serangan ambisius para musuh umat Islam dan meluruskan gambaran-gambaran tidak benar yang diketengahkan tentang agama suci Islam adalah hal yang sangat urgen,” lanjutnya.
Sabir Farzam: Pemanfaatan Ajaran-ajaran Al-Quran untuk Melawan Islamofobia adalah Hal yang Urgen
Direktur Eksekutif IQNA mengungkapkan, demikian juga umat Islam harus melawan propraganda- propraganda dan publikasi Islamofobia dengan menggunakan ajaran-ajaran Al-Quran, oleh karenanya, sekarang ini urgensitas media dan penyadaran dalam masalah ilmu dan pengetahuan Al-Quran sangatlah penting sekali.
Hamid Sabir Farzam menjelaskan, dari sisi lain, penyebaran signifikan gerakan menyimpang takfiri dan terorisme dan ideologi perusak mereka dan upaya kelompok sesat ini untuk mengenalkan aksi-aksi brutalnya dan tidak kemanusiawiannya dengan mengatasnamakan Islam dan kaum muslimin, keharusan adanya media-media kuat di dunia maya yang dapat mencerahkan dengan publikasi maksud-maksud suci Al-Quran dan ajaran-ajaran valid Islam dalam pelbagai bahasa kepada kaum muslimin dan para non muslimin dalam masalah ini serta dapat menjelaskan ideologi dan pemikiran gerakan menyimpang ini adalah hal yang sangat signifikan sekali.
“Oleh karenanya, IQNA sebagai berita spesialis Al-Quran internasional pertama yang sudah diluncurkan kurang lebih 12 tahun lalu, dengan melihat keragaman bahasa yang dimiliki, maka diantara tujuan-tujuannya adalah informasi cepat dan mendetail berita, acara-acara Al-Quran dan religi di pelbagai kawasan dunia dan pemisahan keusangan pengetahuan-pengetahuan Al-Quran dalam pelbagai kancah,” tegasnya.
Direktur Eksekutif IQNA menambahkan, IQNA memublikasikan berita dalam pelbagai ilmu dan pengetahuan agama dan Al-Quran dalam pelbagai bahasa dan dapat bekerja sebagai media yang berhasil dalam ranah internasional dalam ranah publikasi maarif Al-Quran.
Di penghujung, Sabir Farzam mengingatkan, media ini menganalisa berita-berita politik, sosial, kebudayaan, ekonomi dan pembahasan-pembahasan seputar kesehatan, seni dalam perspektif Al-Quran dan maarif Islam dan menciptakan sejenis komunikasi antar pengetahuan-pengetahuan Al-Quran dengan pelbagai topik masyarakat dan berupaya menjawab keraguan-keraguan yang dilontarkan oleh para musuh dan pendendam dalam masalah Al-Quran dan pengetahuan-pengetahunnya.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email