Beberapa jamaah haji dari berbagai negara menceritakan buruknya pelayanan pemerintah Arab Saudi sebelum maupun sesudah tragedi Mina. Beberapa jamaah bahkan menuding tragedi itu lantaran kelalaian pemerintah Saudi.
Penasihat operator tur travel haji dan umrah Inggris, Mohammed Jafari, mengecam Saudi karena tragedi di Mina dianggap kesalahan keluarga kerajaan.
”Berbicara kepada para jamaah di lokasi, mereka mengatakan alasan utama untuk kecelakaan ini adalah bahwa Raja dan istananya menerima pejabat termasuk menteri pertahanan dan anggota GCC (Dewan Kerjasama Teluk),” ujar Jafari Sabtu 26 September 2015.
”Untuk alasan ini, mereka menutup dua pintu masuk ke tempat (melempar jumrah) dan mereka menutup dua jalan yang membuat kemacetan,” lanjut dia. ”Ini adalah kesalahan dari Pemerintah Saudi karena setiap saat pangeran datang, mereka menutup jalan dan tidak berpikir tentang bencana yang terjadi sedang menunggu.”
“Saya marah karena dia (Falih) menyalahkan Tuhan. Dalam setiap bencana, Saudi mengatakan itu adalah takdir Tuhan. Hal ini bukan semata-mata kehendak Tuhan, ini adalah inkompetensi manusia,” imbuh dia.
Ahmed Abu Bakr, 45, jamaah haji Libya yang selamat dari tragedi Mina saat bersama ibunya, menyalahkan polisi Saudi. ”Mereka telah menutup semua pintu masuk dan keluar untuk para jamaah di kamp, hanya menyisakan satu,” katanya, seperti dikutip Daily Mail.
“Saya melihat jenazah di depan saya dan korban cedera dan yang sesak napas,” ujarnya. Menurutnya, polisi Saudi yang dikerahkan di lokasi musibah tidak berpengalaman. ”Mereka bahkan tidak tahu jalan dan tempat-tempat di sekitar sini,” imbuh dia.
Irfan al-Alawi, co-founder Islamic Heritage Research Foundation yang berbasis di Mekkah mengatakan, banyak polisi Saudi tidak terlatih, terutama dalam berkomunikasi dengan jamaah asing.
”Mereka tidak memiliki petunjuk bagaimana untuk terlibat dengan orang-orang ini. Tidak ada kontrol terhadap kerumunan,” kata Alawi yang selama ini mengkritik keras proyek-proyek mercusuar Saudi di sekitar situs-situs suci Nabi Muhammad.
Jamaah haji asal Mesir, Mohammed Hasan, 39, juga menyaksikan bahwa banyak aparat Saudi tidak cepat membantu.”Anda hanya menemukan tentara berkumpul di satu tempat, tidak melakukan apa-apa,” katanya.
Dia mengaku telah dihina karena asal-usul kebangsaannya ketika meminta aparat Saudi mengidentifikasi jenazah asal Mesir.
”Mengapa mereka menghina kami seperti ini? Kami datang sebagai jamaah tidak meminta apa-apa,” kesal Hasan.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz telah memerintahkan revisi organisasi kepengurusan haji setelah tragedi Mina. Sedangkan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Nayyef, yang memimpin Komite Haji Saudi memerintahkan investigasi.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email