PBB dengan mengeluarkan sebuah statemen mengecam bahwa gelombang baru pengungsi Myanmar dan Bangladesh akan bergerak menuju Asia Tenggara sampai akhir bulan ini, dimana hal ini akan menyebabkan sebuah tragedi kemanusiaan baru.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari UNHCR, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau departemen milik PBB yang bergerak menangani pengungsi meminta tindakan segera sebelum rampungnya musim hujan lebat musiman dan dimulainya gerakan gelombang baru para pengungsi dari teluk Benggala.
Mayoritas pada tahun sekarang ini, laju perahu-perahu penuh dengan kaum muslim Rohingya yang kawatir terbunuh di Myanmar menuju teluk-teluk Thailand, Indonesia dan Malaysia menyebabkan sebuah krisis besar kemanusiaan.
Melisa Fleming, Anggota UNHCR PBB mengatakan, diprediksikan bahwa insiden ini akan terulang dalam satu bulan mendatang.
Fleming dalam konferensi pers di Genewa mengumumkan, UNHCR meminta semua negara-negara kawasan untuk menghalau terulangnya sebuah tragedi kemanusiaan lain, dengan menambah aksi-aksi pencarian dan penyelamatan, supaya menyiapkan tempat-tempat yang lebih aman bagi para pengungsi.
Menurut statistik, kurang lebih 31 ribu muslim Rohingnya dan Bangladesh sejak tahun ini telah meninggalkan teluk Benggala dengan perahu, dimana banyak sekali dari mereka meninggal di laut dan sejumlah lainnya juga menjadi tawanan penyelundupan manusia.
Muslim Rohingya bertempat tinggal di propinsi Rakhine, di barat Myanmar, dimana pada tahun-tahun terakhir telah menjadi target kekerasan brutal oleh penganut ekstrem Budha negara ini.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email