Para pemimpin agama Islam dan Kristen berkumpul di kota Louisville, propinsi Kentucky guna melakukan dialog tentang titik temu dua agama, jalan pendekatan dan menyatukan pelbagai tingkatan masyarakat.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari WAV3, saat aksi-aksi ekstremisme diberitakan dalam berita headline, sekelompok pemimpin muslim dan Kristen saling berkumpul guna melawan problem ini, yang pada dasarnya memiliki akar politik.
Gereja Northeast Christian menjadi tuan rumah pertemuan, sedangkan pendeta Tyler McKenzie, yang bertanggung jawab atas penyelenggarannya.
Tyler McKenzie, dengan menegaskan kelaziman dialog rutin antar para pengukut pelbagai agama mengatakan, kenapa kita umat Kristen dan kaum muslimin harus sangat bersusah payah untuk berkumpul guna melakukan dialog?
“Tujuan dialog-dialog dua hari ini, yang diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu adalah mengajarkan masyarakat tentang dua agama besar dunia,” tambahnya.
Imam Muhammad dari masjid kota Louisville juga hadir dalam pertemuan tersebut dan berbicara tentang pokok dan ajaran-ajaran agama Islam.
Dr. Jon Weatherly, direktur kelompok telaah kitab suci universitas Johnson yang menjadi pakar agama Kristen juga berbicara tentang agama tersebut.
Demikian juga, dalam dialog ini dikaji titik perbedaan dua agama besar ini dan juga masalah kekerasan para ekstremis atas nama Islam.
Wakil masyarakat muslim dalam pertemuan ini mengatakan, kami kaum muslimin mengecam kekerasan para ekstrem. Sebelum saya menjadi seorang muslim, saya adalah seorang manusia.Tidak ada satu manusiapun yang tidak dapat mengafirmasikan mereka.
Dalam pertemuan ini, para pemimpin muslim dan Kristen menegaskan bahwa masa depan akan menjadi lebih baik bagi masyarakat muslim dan dua kelompok ini apabila kesemuanya saling berupaya dan berusaha satu sama lainnya.
“Kami meyakini satu Tuhan dan kami meyakini harus saling membantu manusia-manusia yang membutuhkan,” ucap Weatherly.
Para pemimpin agama partisipan dalam acara ini mengharap dialog antar agama ini merupakan permulaan untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan sedemikian rupa.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email