Foto
yang dirilis pada 8 September 2015 menunjukkan pesawat tempur Perancis
Rafale lepas landas dari pangkalan udara di Teluk Persia menuju Suriah
dalam upaya mendukung apa yang disebut koalisi pimpinan AS melawan
kelompok teroris Takfiri ISIS. (Foto: AFP)
Rusia mengatakan apa yang disebut koalisi pimpinan AS melawan kelompok teroris Takfiri ISIS di Suriah hanya mencapai kemajuan yang “sangat rendah” setelah setahun seruan dan terbentuknya sebuah front bersatu melawan militan yang beroperasi di negara yang dilanda perang itu.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (16/9/15) bahwa serangan udara koalisi belum berhasil menghentikan kelompok teroris dalam “ekspansinya,” kantor berita Rusia Sputnik melaporkan.
“Dalam hal ini, kami menegaskan kembali seruan kami kepada mitra regional dan internasional untuk melakukan konsolidasi dalam upaya memerangi ancaman terorisme global, berdasarkan kerangka kerja internasional yang relevan, dan dengan Dewan Keamanan PBB sebagai peran kuncinya,” dalam pernyataan itu terbaca.
Pernyataan itu juga mengkritik koalisi pendukung kelompok anti-pemerintah yang memerangi tentara Suriah yang sedang berusaha menentang teroris ISIS, menggarisbawahi bahwa setiap tindakan yang melemahkan tentara akan mendestabilkan negara yang dilanda perang.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia datang tak lama setelah Washington cemas atas bantuan militer Moskow kepada pemerintah Suriah.
Moskow telah menjadi salah satu pendukung utama Suriah sejak militansi yang didukung asing meletus di negara Arab itu pada Maret 2011.
Konflik tersebut telah merenggut nyawa sekitar 250.000 orang, dan menyebabkan hampir setengah dari 23 juta populasinya sebelum perang meninggalkan negara itu, dengan ribuan penduduknya berusaha mencapai Eropa. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email