Komandan
Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal
Qassem Soleimani, berbicara sebelum pidato oleh Pemimpin Revolusi Islam
Ayatollah Seyyed Ali Khamenei di Teheran, Iran, 16 September 2015.
(Foto: Khamenei.ir)
Komandan tinggi Iran mempertanyakan kesungguhan Amerika Serikat dengan apa yang disebut perang melawan teroris Takfiri ISIS di kawasan itu, mengatakan Washington hanya berusaha mengontrol kelompok itu dan tidak menghilangkannya.
Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Qassem Soleimani mengatakan Rabu (16/9/15) bahwa kebijakan AS berkaitan dengan ISIS dan kelompok Takfiri lain yang beroperasi di wilayah ini hanya mengontrol mereka dan tidak menghilangkannya.
Soleimani, yang berbicara pada pertemuan komandan IRGC tahunan ke-21 di ibukota Iran, Teheran, mengatakan Washington menginginkan negara yang terserang terorisme meminta kepada AS untuk menanggulangi fenomena tersebut.
Foto September 23, 2014 menunjukkan Angkatan Udara AS Strike Eagle F-15E terbang di atas Irak utara setelah melakukan serangan udara di Suriah. (AFP Photo)
Komandan Iran itu juga menyatakan bahwa Washington berusaha menghambat Iran melalui gerakannya di wilayah geografis Republik Islam yang berusaha mempertahankan pengaruhnya.
Amerika Serikat telah mendapatkan kembali kekuatannya di wilayah tersebut, dan ini mungkin yang menjadi alasan dibalik kesepakatan Washington dengan Iran terkait program energi nuklirnya, kata Soleimani.
Selama berbulan-bulan, Washington dan sekutunya telah melancarkan serangan terhadap dugaan posisi ISIS di Irak dan Suriah sebagai upaya untuk memblokir kemajuan kelompok ini di kedua negara itu. Namun, banyak yang mengatakan serangan AS tidak cukup serius dalam memerangi ISIS dan kelompok Takfiri lainnya.
Iran dan kelompok negara P5 + 1, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Cina dan Rusia, mencapai kesepakatan di Wina pada pertengahan Juli dimana kekuatan global sepakat untuk mengangkat sanksi internasional terhadap Iran dengan imbalan pembatasan yang diberlakukan pada program nuklir negara itu. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email