Halaman-halaman Al-Quran yang baru saja ditemukan di universitas Birmingham, Inggris menyerupai halaman-halaman Al-Quran kuno, yang disimpan di perpustakaan nasional Perancis dan diprediksikan tempat asal muasal Al-Quran ini adalah masjid Amr bin Ash di Kairo.
Prof. David Thomas, dosen Kirsten dan Islam di fakultas filsafat, Ilahiyat dan mazhab universitas Birmingham Inggris saat wawancara dengan IQNA tentang halaman-halaman Al-Quran kuno yang baru saja di temukan di universitas ini, dengan menegaskan kekunoannya mengatakan, menurut penanggalan radiokarbon yang diberikan kepada kami, maka dapat diketahui bahwa naskah Al-Quran ini sangatlah kuno.
“Penganggalan mengintroduksikan kekunoan Al-Quran ini berjarak antara tahun 568-645 SM. Ini berarti bahwa berdasarkan eksperimen dan analisis, kertas-kertas yang dipakai untuk menulis terkait pada masa tersebut. Dengan demikian, bahkan jika kita memprediksikan Al-Quran ini pada tahun terakhir, yakni tahun 645, maka Al-Quran ini termasuk salah satu naskah Al-Quran tertua dunia,” tambahnya.
Prof. Thomas dengan mengisyaratkan bahwa Al-Quran yang ditemukan di universitas Birmingham sangatlah mendapat perhatian media, mengatakan, dalil perhatian ini pertama karena kekunoan dan penanggalan Al-Quran ini, yang kembali pada era tahun-tahun awal Islam dan demikian juga sebuah poin, yaitu Al-Quran ini tidaklah diketahui sebelumnya. Masalah ini memunculkan pelbagai pertanyaan untuk para peneliti.
Sejumlah para peneliti juga dengan memperhatikan penemuan ini, melontarkan pertanyaan-pertanyaan tentang penanggalan era awal Islam.
Dosen universitas Birmingham melanjutkan, sebagian para peneliti dengan bersandar pada penanggalan yang diketengahkan berdasarkan tes radiokarbon mengklaimkan bahwa Al-Quran ini kemungkinan kembali pada masa sebelum hayat dan atau masa kecil Rasulullah (Saw), namun klaim semacam ini akan menyebakan masalah yang lebih luas, karena melazimkan penyalinan kembali sejarah Islam.
“Gambaran Al-Quran yang ditulis sebelum hayat Rasulullah (Saw) dan atau di masa kecil beliau merubah semua keyakinan yang ada sekarang ini, dengan demikian komentar dalam masalah ini bergantung pada pelaksanaan penelitian ilmiah nan detail,” tambahnya.
Prof. Thomas mengatakan, telah diketengahkan klaim-klaim tentang prediksi penulisan Al-Quran sebelum Rasulullah, namun sebatas yang aku ketahui diketengahkan dalam bentuk pembahasan dan propabilitas ilmiah dan tidak ada motif politik atau agama tertentu.
“Sekarang ini terdapat antusiasme lebih untuk melakukan penelitian tentang asal muasal Al-Quran dan Islam serta memperhatikan Al-Quran sebagai sebuah sanad yang menakjubkan dan sebuah sanad yang menyimpan rahasia dan banyak sandi pada dirinya,” lanjutnya.
Prof. Thomas dalam menjawab apakah informasi tentang asal muasal naskah Al-Quran ini benar, menjelaskan, secara mendetail, tidak. Semua hal yang kita ketahui adalah Al-Quran ini masuk di universitas Birmingham pada dekade awal abad keduapuluh. Dua lembar in sangatlah mirip dengan lembaran-lembaran sebuah Al-Quran kuno, yang disimpan di perpustakaan nasional Perancis.
Dia menambahkan, menurut saya lembaran-lembara kuno Al-Quran perpustakaan nasional Perancis terkait dengan masjid Amr bin Ash di Kairo. Dengan demikian, ada kemunginan, tapi pastinya masalah ini belum diafirmasi lanjut, namun bisa jadi lembaran-lembaran kuno Al-Quran Birmingham terkait dengan Al-Quran tersebut, dengan demikian asal muasalnya adalah Kairo.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email