Meski pemilihan bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an telah menjadi sebab kemuliaan bahasa ini namun sempurnanya bahasa Arab bukan karena kesempurnaan al-Qur’an melainkan terdapat sebagian tipologi eksklusif yang dimiliki bahasa Arab seperti keluasan dalam bahasa dan terminologi, konstan dan solid dalam struktur bahasa, keragaman dalam perubahan, dapat diberikan tanda baca, memiliki derivasi dan lain sebagainya.
Dengan beberapa tipologi eksklusif ini telah membuat bahasa Arab sebagai bahasa paling sempurna di antara semua bahasa yang ada.
Meski pemilihan bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an telah menjadi sebab kemuliaan bahasa ini namun sempurnanya bahasa Arab bukan karena kesempurnaan al-Qur’an melainkan terdapat sebagian tipologi eksklusif yang dimiliki bahasa Arab sehingga bahasa Arab merupakan bahasa yang paling sempurna atau salah satu bahasa yang paling sempurna dan paling kaya di antara bahasa-bahasa dunia.
Dan boleh jadi salah hikmah (di samping hikmah-hikmah lainnya) yang menyebabkan Allah Swt menurunkan ayat-ayat dan firman-firman sucinya dalam format bahasa ini kepada manusia adalah karena adanya beberapa tipologi eksklusif ini. Berikut ini kami akan menyebutkan sebagian tipologi yang dimiliki bahasa Arab:
1. Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling luas secara leksikal dan teknikal (istilah).
2. Bahasa Arab memiliki keanekaragaman dalam mengungkapkan pesan dan ekspresi variatif dalam mengungkapkan satu makna atau makna-makna yang saling berdekatan.
3. Bahasa Arab memiliki sistem bahasa yang konstan dan solid.
4. Bahasa Arab dapat dibubuhi tanda baca. Tipologi ini tidak dimiliki oleh bahasa lain. Redaksi kalimat yang mengalami perubahan kondisi yang sesuai dengan kondisinya (masa lalu, masa kini dan masa akan datang). Peran kata ditentukan dalam kalimat dan atas dasar itu dapat menjaga pembaca dan pembicara keduanya dari kesalahan.
5. Huruf-huruf dan makna-maknanya memiliki kesesuaian. Pembahasan ini dikemukakan oleh sebagian ahli bahasa pendahulu dan kontemporer bahwa terdapat kesesuaian dan keselarasan tertentu antara sekelompok lafaz dan maknanya. Misalnya Ibnu Faris[i] berkata, “Seluruh kalimat tiga huruf yang bermula dengan qaf dan tha akan bermakna terpotong (qa-tha-a’); misalnya qatha’a, qathafa, qathala, qathama dan lain sebagianya. Kesesuaian dan keselarasan ini banyak ditemukan dalam bahasa Arab.
6. Derivasi: Artinya produksi ragam kalimat dan ragam makna yang berasal dari satu kalimat (mashdar).
7. Tipologi-tipologi lainnya seperti akurasi dan sublimasi dalam makna, banyaknya sinonim dan makna dengan satu lafaz. Banyaknya lafaz yang digunakan untuk satu makna tunggal dan lain sebagainya.
Referensi:
[i].Maqâyiis al-Lugha
(Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email