Penghentian izin Hotel dan Griya Spa Alexis menyisakan potensi persoalan nasib karyawannya. Lantas, bagaimana solusi Pemprov DKI?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI tidak berkewajiban mencari solusi untuk para mantan pegawai Alexis. Menurut dia, urusan para pegawai Alexis yang hilang pekerjaan adalah urusan manajemen Alexis sendiri.
"Bukan urusan saya itu. Masa nanya ke saya. Kalau Anda tanya staf Pemprov, saya jawab," kata Anies di Perkemahan Cibubur, Kamis (2/11/2017).
Pengelola Alexis mengaku ada 1.000 orang menggantungkan hidup di sana, yakni 600 pekerja tetap dan 400 pekerja lepas.
Selain soal nasib karyawan, Anies juga menanggapi kemungkinan Alexis menggugat Pemprov secara hukum. Ia tak mau ambil pusing.
Anies sekali lagi menegaskan punya bukti praktik prostitusi di Alexis.
"Kita punya data-datanya. Ada bahkan kalau mau buka-bukaan," ujar dia.
Hotel dan Griya Pijat Alexis tesmi ditutup setelah DKI tidak memproses perpanjangan izin usaha pada 27 Oktober lalu.
Lain Anies, Lain Sandi
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno, mengaku akan membantu para pekerja Alexis. Ia mengkhususkan pada mereka yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.
"Kita akan koordinasikan dalam program Oke Oce. Bahwa yang bekerja di hotelnya kita salurkan melalui Disnaker ke industri hotel terdekat yang beraktivitas di restoran," ujar Sandi.
Menurut dia, banyak restoran rekanan program Oke Oce yang membutuhkan tenaga.
"Yang memiliki KTP DKI, nanti bisa juga masuk ke program untuk kecantikan, kegiatan-kegiatan salon, rias pengantin, dan sebagainya," kata Sandi.
(Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email