Salah seorang anggota Tim Ilmiah Universitas Payam Nur di Qom mengatakan, “Budaya dan norma-norma kehidupan sosial kita memiliki batasan-batasan yang berlandaskan akhlak dan ajaran Islam. Batasan-batasan tersebut tidak seharusnya diabaikan oleh para pemuda.”
Hujjatul Islam Muhammad Reza Zamiri, salah seorang anggota Tim Ilmiah Universitas Payam Nur di Qom saat diwawancarai oleh wartawan Shabestan mengatakan, “Anak-anak muda memang suka mengikuti mode. Namun jangan sampai selera-selera mereka merusak norma-norma sosial yang seharusnya kita jaga.”
Beliau menjelaskan, “Mode merupakan sesuatu yang cepat berubah-ubah dengan beriringnya waktu. Hal yang berubah-ubah itu tidak seharusnya merusak suatu batasan yang sudah dipatenkan oleh ajaran agama ini.”
Kemudian beliau menambahkan, “Para pemudia kita yang benar-benar memperhatikan perubahan-perubahan mode, seharusnya sadar bahwa yang mereka ikuti adalah hal-hal semu yang kapanpun bisa berubah dan tak perlu diikuti secara berlebihan.”
Hujjatul Islam Zamiri mengingatkan, “Media-media yang ada di sektiar kita, baik media bergambar atau bersuara ataupun gabungan keduanya, dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk menjaga dan bahkan membangun budaya Islami yang kita miliki agar lebih dicintai oleh siapapun.”
Beliau mengingatkan para pemuda dan pemudi untuk berhati-hati dalam memilih gaya hidup mereka, “Gaya hidup yang harus kita pilih harus diselaraskan dengan ajaran Islam. Telefon genggam, pakaian, kendaraan semua itu tidak masalah asalkan tidak dijadikan alat membanggakan diri sehingga tercipta rasa iri dengki dan lain sebagainya bagi orang lain. Jika demikian kita akan terancam oleh kondisi kehidupan sosial yang tidak menguntungkan.”
Di akhir perkataannya, beliau menekankan, “Pemerintah, masyarakat dan keluarga, semuanya harus bahu-membahu untuk menjaga budaya yang kita miliki sebaik-baiknya.”
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email