Kelompok ISIS bekerja sama dengan sindikat penyelundup manusia membawa militan asing datang Indonesia melalui rute Malaysia. Hal itu diungkap media Australia, ABC, dalam wawancaranya dengan Kepala Badan Anti-Terorisme Nasional Indonesia, Saud Usman Nasution.
Militan asing kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kata Saud, tiba di Sumatra melalui Malaysia dan kemudian dibawa ke Poso, Sulawesi Tengah, tempat yang diduga menjadi tempat pelatihan militan ISIS.
”Kami melihat bahwa beberapa militan teroris dari luar negeri datang ke Indonesia,” katanya, yang dilansir Selasa 22 September 2015. ”Pertama, mereka meninggalkan Malaysia dan (menuju) Pekanbaru (Sumatra) kemudian ke Puncak (Jawa Barat). itu semua difasilitasi oleh jaringan pencari suaka. Kemudian dari Puncak mereka akan ke Makassar dan Poso, dengan difasilitasi jaringan ISIS.”
”Jadi kita perlu tetap waspada, terlebih karena ada informasi bahwa di Malaysia ada ribuan, atau banyak pejuang teroris asing ada yang akan dikerahkan. Kita tidak tahu di mana, di bawah jaringan (siapa),” lanjut Saud.
Dia menyebut ancaman ISIS terhadap Indonesia “siginifikan”. ”Ada banyak kelompok-kelompok radikal dan teroris di Indonesia yang ingin membalas dendam terhadap apa yang mereka lihat sebagai ketidakadilan dari Barat terhadap Muslim,” lanjut dia.
“Jadi kita perlu tetap waspada terus, terutama setelah kawanan pulang dari Irak dan Suriah ke Indonesia,” imbuh Saud. Dia mengatakan, sekitar 76 orang Indonesia telah pulang Suriah, sementara 52 orang meninggal di sana dengan empat orang di antaranya menjadi pelaku bom bunuh diri.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email