Pentagon kuwalahan dengan proram pelatihan militer yang mereka gelar di Suriah untuk mendidik pejuang-pejuang oposisi yang istilahnya “non radikal” setelah berbagai kasus mengenaskan terjadi.
Surat Kabar The New York Times memberitakan bahwa Pentagon sedang berusaha untuk melakukan berbagai perubahan pada program pelatihan militernya di Suriah. Menteri Pertahanan Amerika Serikat secara tersirat mengakui kegagalannya dalam program tersebut setelah kelompok-kelompok teroris Jabhah Al-Nusra sempat membantai dan menculik para militan yang bergabung dalam pelatihan militer Amerika Serikat.
Berdasarkan analisa sebagian pihak, Pentagon benar-benar gagal dalam menjalankan program mereka di Suriah. Karena pada dasarnya militan-militan yang mereka latih bukanlah orang-orang yang siap untuk menjalankan tugas tersebut. Mereka juga tidak memiliki peran dan tak mendapatkan dukungan apapun dari segenap lapisan masyarakat Suriah.
The New York Times dalam berita yang diterbitkan menekankan, “Pentagon berusaha untuk melakukan perubahan dalam programnya di Suriah, seperti menambahkan jumlah partisipan program pelatihan militer tersebut, merubah tempat diadakannya pelatihan, menambahkan fasilitas dan perlengkapan dan lain sebagainya.”
Padahal sebelumnya juru bicara Gedung Putih sempat menyatakan, “Sebelum militan-militan yang dilatih benar-benar siap untuk berperang, mereka sudah terbunuh, dicuri dan sebagian lainnya menghilang begitu saja.”
Sebagaimana yang diberitakan, hanya untuk mendidik 60 militan saja Amerika Serikat telah menghabiskan dana sebesar 42 milyar USD.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email