Bencana berdarah Mina menjadi acuan analisa para ahli dalam berbagai disiplin ilmu. Berikut ini analisa Hujjatul Islam Najaf Lakzaei kepala Pusat Kajian Ilmu Pengetahuan dan Budaya Islam tentang kasus ini.
Dalam rangka menilai bencana Mina tahun ini, kita harus menilik sisi internal dan eksternal masalah.
Masalah pertama, Arab Saudi telah mengirimkan personel berpengalaman mereka untuk memerangi rakyat Yaman. Kepengurusan haji tahun diserahkan kepada orang-orang bayaran yang tidak memiliki pengalaman dalam hal ini. Personel internal Saudi sendiri yang dipakai pun juga tidak memiliki pengalaman yang cukup. Lebih dari itu, jumlah mereka juga lebih kurang dari jumlah personel yang dikerahkan dibandingkan dengan tahun-tahun haji sebelum ini.
Masalah kedua, tersebar persaingan kekuasaan di dalam blok-blok internal Saudi sendiri di kalangan para pengeran Saudi yang berjumlah tidak sedikit. Persaingan antara putra mahkota dan pengganti putra mahkota yang masih anak Salman sendiri juga sangat genting.
Masalah ketiga, kaum Wahabi menggelontorkan propaganda anti Muslimin, baik Syiah maupun Ahli Sunnah, di seluruh dunia. Mereka menganggap seluruh Muslimin berada di luar area Islam. Akibat dari propaganda ini terlihat dalam bencana Mina.
Bencana ini juga bisa memiliki akar di luar Arab Saudi. Mungkin saja ada mata-mata yang masih berhubungan dengan Zionisme telah menanamkan pengaruh dalam tubuh kekuasaan Arab Saudi.
Bencana yang telah terjadi di Mina ini seratur persen membuktikan ketakbecusan Al Saʻud dan bisa mempertanyakan legitimasi mereka di mata dunia, terutama Dunia Islam. Tentu, hal ini memiliki peran signifikan dalam keruntuhan rezim ini.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email