Ali
Akbar Velayati, (kiri) penasihat atas Pemimpin Revolusi Islam
Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, diwawancarai kantor berita, al-Alam,
pada tanggal 10 Oktober 2015
Seorang pejabat senior Iran mengatakan Republik Islam akan bekerja sama dengan Rusia dalam pertempuran melawan terorisme setelah Moskow mengintensifkan serangan udaranya terhadap posisi teroris Takfiri ISIS di Suriah.
“Iran, Rusia dan Irak, dan Suriah bekerja sama. Kami tidak menyangkal kerjasama dan konsultasi antara Iran, Rusia, Suriah dan Irak [dalam memerangi teror], “kata Ali Akbar Velayati, penasihat atas Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Sabtu (10/10/15).
Dia membuat pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan saluran berita berbahasa Arab Iran, al-Alam.
Pada tanggal 30 September, Rusia memulai kampanye militernya melawan teroris di Suriah atas permintaan Damaskus, setelah parlemen tinggi Rusia memberikan otorisasinya kepada Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan kekuatan militernya di negara Arab itu.
Velayati, yang juga presiden Badan Pusat Penelitian Kebijakan Strategis Iran, menggambarkan pemerintah Suriah sebagai “tulang punggung” perlawanan, mengatakan militansi yang didukung asing di negara Arab sejak Maret 2011 telah bertujuan memecah perlawanan anti-Israel.
Dia mengatakan Iran telah mendukung dan akan terus mendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, menambahkan bahwa Rusia berbagi sikap dengan Iran dalam hal ini.
“Kami tidak menyembunyikan bahwa kami berkonsultasi dengan Rusia, Suriah dan Irak untuk mencegah tuntutan pihak asing yang berusaha menggulingkan pemerintah Suriah yang sah,” kata Velayati.
Setiap rencana untuk menemukan solusi krisis Suriah harus mempertimbangkan peran sentral rakyat Suriah dalam memutuskan masa depan dan nasibnya, ia menambahkan.
Seorang
pria memegang senjata yang disita dari gerilyawan ISIS dalam serangan
di Ayn al-Arab, Suriah utara, pada tanggal 6 September 2015. (Foto: AFP)
Iran, Irak, Suriah dan Rusia telah membentuk pusat intelijen berbagi di ibukota Irak, Baghdad, dalam perjuangan melawan Takfiri teroris di Suriah dan Irak.
Pada tanggal 4 Oktober, Presiden Suriah mengatakan bahwa koalisi harus berhasil atau seluruh wilayah Timur Tengah akan berantakan, menambahkan bahwa negara-negara anggota koalisi, terutama Iran dan Rusia, memiliki pengalaman yang baik dalam memerangi terorisme.
Presiden Assad, yang berbicara dengan IRINN, juga menyatakan optimismenya bahwa koalisi militer dan keamanan dan kerja sama Intelejen “akan mencapai hasil yang besar “. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email