Ketika sebuah masyarakat memiliki tauladan bernama Husain as, lalu mereka mencontohnya dengan sebaik-baiknya, maka dengan sendirinya satu persatu problem sosial, budaya, politik dan ekonomi mereka akan terselesaikan.
Hujjatul Islam Ridha Karimi seorang ruhaniawan dan cendikiawan di bidang sejarah Ahlul Bait as saat diwawancarai oleh wartawan Shabestan saat menjawab pertanyaan ini, “Bagaimana cara suatu masyarakat bisa lebih mengenal Imam Husain as dan tidak hanya meratapi musibah fisik yang menimpa beliau saja?” beliau menjawab, “Kita harus mempunyai tekat bahwa peristiwa Asyura tidak terbatas pada musibah fisik yang menimpa Ahlul Bait as saja, melainkan memiliki berbagai pelajaran yang dapat dikaji lebih dalam.”
Beliau menambahkan, “Karena perjuangan Imam Husain as di Karbala memiliki berbagai tujuan yang telah beliau tanamkan sejak awal. Maka kita harus benar-benar mencari apa tujuan-tujuan tersebut dan pelajaran apa yang bisa kita dapatkan.”
Hujjatul Islam Karimi menekankan, “Memperingati tragedi Karbala bagi kita merupakan suatu nikmat besar dan dibutuhkan taufik untuk mendapatkan nikmat ini.”
Kemudian beliau menjelaskan, “Namun sayangnya budaya ini lambat laun mengalami perubahan dan sedikit demi sedikit kita menyaksikan keterkikisannya. Padahal kita tidak boleh lupa dengan tujuan utama peringatan-peringatan ini, yaitu mengambil pelajaran darinya kemudian menerapkannya dalam kehidupan kita saat ini.”
Menurut beliau, jika kita menjadikan Imam Husain as sebagai tauladan kita, dengan sendirinya semua masalah yang kita hadapi bisa terselesaikan. Beliau menerangkan, “Ketika sebuah masyarakat memiliki tauladan bernama Husain as, lalu mereka mencontohnya dengan sebaik-baiknya, maka dengan sendirinya satu persatu problem sosial, budaya, politik dan ekonomi mereka akan terselesaikan.”
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email