Nasrallah: Hizbullah Mendukung Penuh Perjuangan Palestina

Foto yang diambil dari TV al-Manar Lebanon pada 14 Oktober 2015 menunjukkan Sayyed Hassan Nasrallah, pemimpin gerakan perlawanan Libanon Hizbullah, memberikan pidato televisi memperingati malam pertama bulan suci Muharram. (Foto: AFP)

Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah telah menegaskan kembali dukungannya terhadap perlawanan rakyat Palestina dan pemberontakan mereka melawan rezim Israel, mengatakan bahwa Palestina “adalah pusat perlawanan” di wilayah tersebut.

“Para aktivis gerakan dan rakyat membela al-Aqsa dalam apa yang tampaknya seperti Intifada ketiga,” kata Nasrallah dalam pidatonya pada Rabu (14/10/15) saat memperingati malam pertama bulan suci Muharram di Sayyid Shuhada Complex di pinggiran selatan Beirut Dahiyeh, situs berita Lebanon al-Manar melaporkan.

Seorang warga Palestina dibawa oleh kawan-kawan setelah ia ditembak kakinya selama bentrokan dengan pasukan Israel di Beit El dekat kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada tanggal 9 Oktober 2015. (AFP)

“Rakyat Palestina tidak punya pilihan selain perlawanan, mereka adalah pemimpin perang di medan, biarkan mereka memutuskan bentuk perlawanannya,” katanya, menambahkan bahwa mereka mendapat dukungan “penuh” Hizbullah dan selanjutnya menyerukan dukungan seluruh dunia melawan pendudukan Israel.
Dia juga memuji rakyat Palestina yang berani konfrontasi melawan musuhnya Israel di al-Quds, Jalur Gaza, dan di berbagai daerah yang berbeda di seluruh Tepi Barat yang diduduki.

Di tempat lain dalam sambutannya, Nasrallah mengecam Arab Saudi karena “ketidakmampuannya dalam menangani haji dalam tahun ini,” di mana insiden berdesakan membawa korban selama ritual di Mina.
Dia mengatakan tragedi itu mencerminkan luasnya ‘pengabaikan Muslim’ oleh pejabat Saudi saat haji.
Riyadh bahkan “tidak meminta maaf atas insiden itu, tapi merilis sebuah pernyataan di mana mereka memuji pengelolaan haji untuk tahun ini,” katanya, menambahkan bahwa “tragedi di tempat suci ini, di bulan suci ini menunjukkan rasa yang tidak hormat Saudi terhadap Muslim dan Ibadah Islam. ”

“Satu-satunya suara yang keras terhadap kinerja Saudi adalah Imam Sayyid Ali Khamenei,” Pemimpin Revolusi Islam Iran, tambahnya.

Insiden bedesakan pada 24 September setelah dua massa besar peziarah berkumpul di persimpangan jalan di Mina selama lempar jumrah di Jamarat.

Arab Saudi mengklaim hampir 770 orang meninggal dalam insiden tragis di Mina, namun pejabat organisi Haji dan Ziarah Iran mengatakan lebih dari 4.500 orang, termasuk 464 peziarah Iran meninggal dalam tragedi tersebut. Namun, beberapa sumber menyebutkan korban meninggal mencapai 1.674 orang.

Dalam sambutannya, Nasrallah juga menyebut status quo di tiga negara Timur Tengah, yaitu Suriah, Yaman, dan Bahrain. Dia memuji keberanian dan ketabahan rakyat Yaman melawan agresi Saudi di negara miskin itu dan menyebut perang saat ini di Suriah sebuah perang “universal”. Pemimpin Hizbullah juga mengecam tindakan keras yang dilakukan oleh rezim Al Khalifa terhadap rakyat Bahrain. []

(Mahdi-News/ABNS)