Salman bin Abdul Aziz, Raja Saudi mengeluarkan perintah untuk mengumpulkan semua rekaman yang dipasang di Mina.
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Mepanorama, Salman bin Abdul Aziz, Raja Arab Saudi dengan mengeluarkan perintah guna mengumpulkan semua rekaman CCTV, juga memerintahkan untuk menyimpannya di tempat yang aman.
Sementara para jemaah haji dan kaum muslimin dunia meminta pembentukan sebuah komite penyelidikan internasional guna mengkaji hakikat fakta insiden Mina dan karenanya semua pejabat Saudi memaksimalkan semua kinerjanya guna mengumpulkan semua rekaman CCTV.
Demikian juga, aktivis terkemuka Saudi yang dikenal di Twitter dengan nama Mujtahid pada hari Sabtu mengumumkan, dua jam sebelum terjadinya insiden terlihat di CCTV, jemaah haji yang membludak dan petugas keamanan menenyadari resiko dari jemaah haji yang saling berdesakan.
Aktivis Saudi menegaskan, sekarang ini Muhammad bin Nayef, Putra Mahkota Saudi, telah mengambil kebijakan serius untuk mengakses rekaman gambar kamera CCTV dan ponsel, yang membuktikan tanggung jawab dan kesalahan pasukan keamanan.
Raja Saudi mengambil keputusan ini ketika para pejabat pelbagai negara meminta penyelidikan segera tentang penyebab insiden tersebut dan mereka sangat mengkritik kinerja Saudi dalam pengelolaan manasik haji.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam pada hari Minggu mengatakan, masalah ini tidak akan terlupakan dan semua negara akan menindaklanjuti secara serius dan Saudi juga harus menerima tanggung jawabnya, sebagai ganti dari menuding sana dan sini dan meminta maaf kepada umat Islam dan para keluarga korban.
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia dengan mengkritik lemahnya kinerja Saudi dalam manasik haji mengatakan, manajemen haji harus ditingkatkan, sehingga insiden semacam ini tidak terulang lagi.
Salahuddin Demirtas, Pemimpin Partai Demokrasi Rakyat Turki (HDP), dalam mereaksi insiden ini juga mengatakan, tempat-tempat suci bukan milik ayah Saudi belaka. Peristiwa lempar jamarat…sebuah pembunuhan masal dan Turki harus mengecam Saudi dengan nada keras.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email