Stephen Walt adalah salah satu dari sepuluh pemikir ulung dunia pada era tahun 2009 dan 2010 menurut versi Pals Media.
Menurut keyakinan Walt, Barack Obama adalah sebuah pragmatis yang tidak berkeyakinan bahwa Iran dan Amerika harus senantiasa saling bermusuhan. Menurutnya, Obama adalah seseorang hasil kombinasi antara idealisme dan realisme yang tahu harus membedakan cara berhubungan dengan dunia dan Iran.
Lalu, apakah posisi Iran dalam kebijakan luar negeri Obama? Apakah ia memang berusaha untuk menormalkan hubungan dengan Iran ataukah hanya ingin membendung Iran?
“Saya tidak yakin Obama meyakini bahwa Amerika dan Iran harus terus bermusuhan. Dari sejak pertama kali menjabat sebagai presiden, ia senantiasa menelaah kemungkinan menjalin hubungan yang berbeda dengan Iran. Masalah ini terfokus pada perundingan nuklir. Sekarang kita telah mencapai kesepakatan sehingga kita bisa menyingkirkan problem ini.”
“Saya yakin, Obama sedang ingin melihat apakah bisa dibangun sebuah hubungan yang lebih membangun antara dua ini ataukah tidak. Kemungkinan hubungan ini sangat bergantung kepada tindakan yang dilakukan oleh Iran dan Amerika. Ia bisa menerima hubungan ini dan juga berkeyakinan bahwa hal ini sangat lebih baik bagi Amerika, Iran, dan negara-negara lain.”
Kesepakatan nuklir bukan dilakukan untuk membendung kekuatan Iran?
“Saya tidak yakin kesepakatan nuklir ini termasuk salah satu bagian dari program pembendungan kekuatan Iran. Akan tetapi, menurut saya, kesepakatan ini disetting hanyalah untuk membatasi salah kekuatan potensial Iran. Amerika hanya ingin yakin bahwa Iran tidak akan mendominasi kawasan Timur Tengah.”
“Menurut keyakinan saya, Iran tidak akan mampu menguasai seluruh kawasan Timur Tengah. Untuk itu, kita bisa membangun sebuah hubungan yang lebih membangun dengan Iran.”
Sumber: thediplomat.ir/377
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email