Pesan Rahbar

Home » » Teks Instruksi Rahbar untuk Kesepakatan Nuklir JCPOA

Teks Instruksi Rahbar untuk Kesepakatan Nuklir JCPOA

Written By Unknown on Sunday, 25 October 2015 | 19:12:00


Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzhma Sayyid Ali Khamenei dalam surat kepada Presiden Iran, Hasan Ruhani, dan Ketua Dewan Tinggi Keamanan Nasional, menyinggung pengkajian secara teliti dan bertanggungjawab atas Rancangan Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) di Parlemen Islami (Majlis) dan Dewan Tinggi Keamanan Nasional, serta penindaklanjutan kesepakatan tersebut melalui prosedur hukum.

Rahbar juga menyampaikan instruksi penting terkait penjagaan dan pemeliharaan kepentingan nasional dan maslahat penting negara. Seraya mengurai berbagai penekanan dan persyaratan sembilan poin dalam implementasi JCPOA, beliau juga menekankan ketetapan pada sidang 634 tertanggal (10/8/2015) Dewan Tinggi Keamanan Nasional dengan memperhatikan prosedur tersebut.

Teks surat Rahbar sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim
Yang terhormat Bapak Ruhani
Presiden Republik Islam Iran dan Ketua Dewan Tinggi Keamanan Nasional

Salam sejahtera,

Sekarang setelah kesepakatan Rencana Aksi Bersama Kompreshensif (JCPOA) telah dikaji secara teliti dan bertanggungjawab di parlemen; komisi khusus dan komisi-komisi lain serta di Dewan Tinggi Keamanan Nasional pada akhirnya melalui prosedur hukum dan sedang menanti pendapat saya, saya perlu mengingatkan beberapa poin sehingga Anda dan para pihak yang berwenang secara langsung maupun tidak langsung, memiliki cukup kesempatan untuk menjaga dan memelihara kepentingan nasional dan maslahat tinggi negara.

1. Sebelum segala sesuatu, penting bagi saya untuk mengapresiasi semua pihak yang berwenang dalam proses penuh tantangan ini, di semua tingkat termasuk: juru runding yang baru-baru ini berusaha keras menjelaskan poin-poin positif dan konsolidasinya, dan juga para kritikus yang dengan ketelitian menakjubkan, mengingatkan kita soal titik-titik kelemahannya, dan khususnya ketua serta anggota komisi khusus Majlis, dan juga anggota senior Dewan Tinggi Keamanan Nasional yang dengan menyisipkan pertimbangan-pertimbangan penting mereka melengkapi celah-celah kosong, dan pada akhirnya ketua dan para anggota Majlis yang dengan menetapkan sebuah program hat-hati, telah menunjukkan jalan implementasi yang benar  kepada pemerintah, dan juga media nasional serta para penulis di media cetak negara yang meski secara keseluruhan memiliki perbedaan pendapat, namun telah memberikan gambaran sempurna dari kesepakatan tersebut untuk opini umum. Majemuk dengan volume kerja, upaya dan pemikiran tinggi ini, berkaitan dengan sebuah masalah yang dinilai termasuk di antara masalah-masalah paling berkesan dan penuh pelajaran Republik Islam, patut diapresiasi dan dipuji. Oleh karena itu secara pasti dapat dikatakan bahwa pahala dari Allah Swt untuk peran bertanggungjawab ini akan mencakup pertolongan, rahmat dan hidayah dari sang Haq, insyaallah, karena janji pertolongan Allah Swt di hadapan pertolongan terhadap agama-Nya tidak mungkin teringkari.

2. Anda, dengan catatan partisipasi selama beberapa dekade dalam konteks masalah-masalah Republik Islam, tentu mengetahui bahwa pemerintah Amerika Serikat dalam masalah nuklir dan dalam masalah lain apapun, di hadapan Iran tidak akan menempuh cara lain kecuali permusuhan dan interferensi, dan di masa mendatang juga kecil kemungkinannya bersikap kecuali dengan cara yang sama. Pernyataan Presiden Amerika Serikat dalam dua surat kepada saya, bahwa [dia] tidak berniat menggulingkan Republik Islam, dengan cepat terbukti ketidakbenarannya dengan dukungannya terhadap [gerakan] fitnah di dalam negeri dan bantuan finansial kepada penentang Republik Islam, serta bahwa ancaman-ancaman eksplisitnya untuk melancarkan serangan militer—dan bahkan serangan nuklir yang mungkin akan berujung pada gugatan secara terperinci terhadapnya di pengadilan internasional—menyingkap niat sejati para pejabat Amerika Serikat. Para pengamat politik dunia dan opini publik di berbagai bangsa dengan jelas memahami bahwa faktor permusuhan tanpa akhir itu adalah esensi dan identitas Republik Islam Iran yang lahir dari Revolusi Islam.  Perjuangan pada sikap-sikap benar islami dalam menentang rezim imperialis dan penjajah, perjuangan di hadapan tuntutan berlebihan dan gangguan terhadap bangsa-bangsa lemah, pembeberan dukungan Amerika Serikat terhadap para diktator era abad pertengahan dan penumpas bangsa-bangsa independen, pertahanan tanpa henti untuk bangsa Palestina dan kelompok-kelompok muqawama dalam negeri, teriakan rasional dan diterima dunia terhadap rezim penjajah Zionis, [semuanya] merupakan masalah-masalah pokok yang membuat  permusuhan rezim Amerika Serikat terhadap Republik Islam Iran tidak dapat dihindari bagi mereka dan permusuhan tersebut akan terus berlanjut selama Republik Islam membuat mereka putus asa dengan kekuatan internal dan kokohnya.

Perilaku dan ungkapan pemerintahan dalam masalah nuklir dan perundingan panjang dan membosankan, menunjukkan bahwa ini juga termasuk salah satu di antara mata rantai permusuhan mereka terhadap Republik Islam Iran. Tipu daya mereka dalam dualitas antara pernyataan awal setelah Iran menerima perundingan langsung, dan pelanggaran repetitif janji-janji mereka selama perundingan dua tahun, serta keselarasan mereka dengan tuntutan rezim Zionis, juga diplomasi intimidatif mereka terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga Eropa yang terlibat dalam perundingan, semuanya menunjukkan bahwa keterlibatan tipu daya Amerika Serikat dalam perundingan nuklir, bukan dengan niat penyelesaian yang adil, melainkan dengan niat memajukan tujuan-tujuan konfrontatifnya anti-Republik Islam Iran.

Tidak diragukan lagi bahwa menjaga kewaspadaan terhadap niat permusuhan pemerintah Amerika Serikat dan perjuangan selama proses perundingan oleh para pejabat Republik Islam, dalam beberapa kasus, mampu mencegah kerugian besar.

Namun, hasil dari perundingan, yang diabadikan dalam JCPOA, memiliki banyak sisi ambiguitas dan kelemahan struktural yang bisa menimbulkan kerugian besar jika tidak dipantau secara teliti dan konstan.

3. Sembilan poin ketetapan terbaru Majlis dan sepuluh poin pertimbangan yang ditetapkan Dewan Tinggi Keamanan Nasional, mengandung poin-poin bermanfaat dan efektif yang harus diperhatikan. Ada sejumlah poin penting lain yang akan disebutkan di sini bersama penekanan pada beberapa yang telah tertera dalam dua dokumen tersebut.

Pertama: mengingat penerimaan perundingan oleh Iran pada dasarnya bertujuan mencabut sanksi-sanksi zalim ekonomi dan finansial, dan pelaksanaannya pada JCPOA ditangguhkan setelah langkah-langkah oleh Iran, maka perlu disiapkan jaminan kuat dan memadai untuk mencegah pelanggaran pihak-pihak seberang, termasuk di antaranya pengumuman secara tertulis Presiden Amerika Serikat dan Uni Eropa soal pencabutan sanksi-sanksi. Dalam pengumuman Uni Eropa dan Presiden Amerika Serikat harus dijelaskan bahwa sanksi-sanksi tersebut telah sepenuhnya dicabut. Segala bentuk pernyataan soal pemeliharaan struktur sanksi, berarti pelanggaran JCPOA.

Kedua: selama periode delapan tahun, pemberlakuan segala bentuk sanksi di segala tingkat dan dengan alasan apapun (termasuk alasan repetitif dan rekayasa tentang terorisme dan hak asasi manusia) oleh masing-masing negara peserta perundingan, akan terhitung sebagai pelanggaran atas JCPOA dan pemerintah bertanggungjawab untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna sesuai poin ketiga yang telah ditetapkan Majlis dan menghentikan aktivitas JCPOA.

Ketiga: langkah-langkah yang berkaitan dengan apa yang disebutkan dalam dua poin berikutnya, hanya akan dimulai jika Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengumumkan penutupan berkas masalah-masalah (nuklir) sekarang dan di masa lalu (PMD).

Keempat: Langkah-langkah tentang pembaruan pabrik Arak dengan menjaga identitas air beratnya, hanya akan dimulai setelah penandatanganan kontrak pasti dan meyakinkan tentang program pengganti dan jaminan yang memadai untuk pelaksanaannya.

Kelima: transaksi penukaran uranium yang telah diperkaya dengan kue kuning dengan pemerintah asing akan dimulai setelah ditandatangani kontrak yang meyakinkan dibarengi jaminan yang memadai. Transaksi dan pertukaran tersebut harus dilakukan secara gradual dan dalam beberapa tahap.

Keenam: sesuai ketetapan Majlis, rencana dan persiapan yang diperlukan untuk pengembangan jangka menengah industri energi nuklir yang mencakup metode kemajuan di berbagai periode mulai sekarang hingga 15 tahun untuk mencapai 190.000 SWU, harus disusun dan dikaji secara hati-hati di Dewan Tinggi Keamanan Nasional. Program ini harus menjawab semua kekhawatiran akibat sejumlah poin yang terkandung dalam JCPOA.

Ketujuh: Organisasi Energi Atom Iran harus mengatur penelitian dan pengembangan dalam berbagai aspek sehingga setelah akhir periode delapan tahun, tidak akan ada kekurangan teknologi pada pengayaan [uranium] yang diterima dalam JCPOA.

Kedelapan: harus diperhatikan bahwa terkait poin ambigu dalam dokumen JCPOA, interpretasi oleh pihak seberang tidak dapat diterima dan referensi adalah teks negosiasi.

Kesembilan: adanya komplikasi dan ambiguitas dalam teks JCPOA dan kecurigaan pelanggaran janji, pelanggaran dan penipuan oleh pihak seberang, khususnya Amerika Serikat, mengharuskan pembentukan sebuah panel yang kokoh, benar-benar memahami dan pintar, guna memantau perkembangan masalah dan pelaksanaan komitmen pihak seberang serta realisasi apa yang telah dijelaskan di atas. Komposisi dan tugas panel itu harus ditentukan dan disetujui oleh Dewan Tinggi Keamanan Nasional.

Sesuai apa yang telah disebutkan, ketetapan sidang 634, tanggal 10 Agustus, 2015, Dewan Tinggi Keamanan Nasional, disahkan dengan memperhatikan poin tersebut.

Kesimpulannya, seperti yang telah saya sampaikan kepada Anda dan para pejabat pemerintah lain serta dalam pertemuan publik dengan masyarakat, meski pencabutan sanksi adalah tugas yang harus dilaksanakan dalam bab pencabutan kezaliman dan merebut kembali hak-hak dari bangsa Iran, namun pelonggaran ekonomi dan peningkatan kondisi kehidupan dan penyelesaian masalah saat ini tidak akan tercapai kecuali dengan menseriusi dan menindaklanjuti ekonomi muqawama dari semua aspek. Diharapkan ini akan diperhatikan dan bahwa tujuan ini akan ditempuh dengan penuh keseriusan dan harus diperhatikan secara khusus untuk meningkatkan produksi nasional. Anda juga harus berhati-hati sehingga kondisi setelah pencabutan sanksi tidak berujung pada impor tak terkendali, dan khususnya impor segala bentuk bahan-bahan konsumen dari AS harus dihindari serius.

Saya memohonkan keberhasilan Anda dan para pejabat yang berwenang dari Allah Swt.

Sayyid Ali Khamenei
20/10/2015

(IRIB-Indonesia/Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: