Pesan Rahbar

Home » » Turki ke Rusia: Anda Mungkin Kehilangan Persahabatan

Turki ke Rusia: Anda Mungkin Kehilangan Persahabatan

Written By Unknown on Thursday, 8 October 2015 | 09:20:00

Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan) berjabat tangan dengan rekannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan di Kremlin di Moskow pada tanggal 23 September 2015. (Foto: AFP)

Turki mengatakan Rusia menjalankan risiko kehilangan hubungan baik dengan Ankara, setelah jet tempur Rusia melanggar wilayah udara Turki selama serangan udara Anti-ISIS dekat perbatasan dengan negara tetangganya Suriah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan peringatan ini di Belgia saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Belgia Charles Michel, Selasa (6/10 /15).

“Jika Rusia kehilangan sahabat seperti Turki yang memiliki banyak kerjasama maka hal itu akan kehilangan banyak hal. Ini harus tahu,” katanya.

Pernyataan keras datang setelah pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udara Turki selama akhir pekan selama serangan udara Moskow di Suriah terhadap posisi militan ISIS.

Pemimpin Turki menambahkan bahwa Ankara tidak akan “tetap diam ” tentang serangan ke wilayah udara Turki.

Kementerian Luar Negeri Turki memanggil duta besar Rusia untuk Ankara Andrey Karlov atas insiden tersebut, pada Senin.

Kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengatakan pesawat perang Rusia menyeberang ke wilayah udara Turki di selatan distrik Yayladagi di provinsi selatan Hatay pada 00:08 waktu setempat (0908 GMT) pada tanggal 3 Oktober.

Pernyataan itu menambahkan bahwa para pejabat Turki telah menyatakan protes keras atas pelanggaran tersebut selama pertemuan dengan Karlov, dan menuntut bahwa Rusia tidak melanggar wilayah udara Turki lagi. Mereka juga memperingatkan bahwa Rusia akan “bertanggung jawab atas insiden yang tidak diinginkan.”

Sementara itu Erdogan, mengatakan bahwa sebagai anggota dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), maka setiap serangan terhadap negaranya akan dianggap sebagai serangan terhadap koalisi militer.

Pada tanggal 30 September, Rusia mulai serangan militer terhadap teroris yang beroperasi di Suriah atas permintaan dari pemerintah Damaskus.

Pelanggaran Rusia ‘bukan kebetulan’
Dalam reaksi terhadap insiden itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan, Selasa di markas NATO di Brussels menjelang pertemuan para menteri pertahanan aliansi bahwa serangan jet Moskow “Seperti bukan kebetulan”, menggambarkan serangan itu sebagai” pelanggaran serius . ”

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berbicara pada konferensi pers di markas NATO di Brussels, pada 6 Oktober 2015. (Foto: AFP)
 
Komentar itu muncul sehari setelah ia memperingatkan Moskow tentang meningkatnya ketegangan dengan aliansi militer Barat dengan pelanggaran wilayah udara Turki yang tidak dapat diterima.
“Saya menyerukan Rusia untuk sepenuhnya menghormati wilayah udara NATO dan menghindari eskalasi ketegangan dengan aliansi,” kata Stoltenberg, Senin.

Moskow pada hari yang sama menegaskan bahwa cuaca buruk memaksa salah satu jetnya sebentar memasuki wilayah udara Turki di akhir pekan, menambahkan bahwa insiden itu tidak akan terulang.
Rudal Patriot NATO telah dikerahkan di perbatasan selatan Turki dengan Suriah untuk mencegah bias krisis di negara Arab itu ke Turki. Rudal-rudal tersebut harus segera ditarik keluar, laporan mengatakan.

Tentang kemungkinan perpanjangan misi rudal, Stoltenberg mengatakan NATO “terus meninjau situasi keamanan dan akan mengambil keputusan yang sesuai.”

“Tindakan Rusia akan menjadi faktor dalam penilaian tersebut. Kita sekarang sedang berdialog dengan Turki dan sekutu lainnya tentang kehadiran disana untuk tahun depan,” tambahnya.[]

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI