Pesan Rahbar

Home » » Wawancara IQNA dengan Ulama Terkemuka Irak: Takfiri Regional Mengikuti Jalan dan Garis Yazid

Wawancara IQNA dengan Ulama Terkemuka Irak: Takfiri Regional Mengikuti Jalan dan Garis Yazid

Written By Unknown on Thursday, 22 October 2015 | 19:57:00


Kelompok takfiri dan teroris kawasan dengan menumpahkan darah orang-orang tak berdosa telah mengikuti rute dan garis yang telah dilakukan oleh Yazid putra Muawiyah dalam tragedi Karbala dengan membantai Ahlulbait Nabi (As).

Syaikh Fuad Kadzim al-Miqdadi, rohaniawan terkemuka Syiah Irak dan Sekjen lembaga ilmiah Tsaqalain negara ini saat wawancara dengan IQNA dengan menjelaskan hal tersebut mengatakan, pesan Imam Husein (As) dalam sepanjang sejarah adalah kebangkitan umat Islam dan kembali ke jalan yang benar, menjelaskan kekuatan, kemampuan dan keabsahan rute Ahlulbait (As), sebagai panji pembimbing dan petunjuk.

“Moderasi merupakan poros dan dasar agama Islam dan kebangkitan Imam Husein (As) sebagai sebuah kebangkitan bersejarah, sebuah tauladan untuk moderasi dan pemisah kebenaran dan kebatilan pada masa kontemporer, dengan demikian umat Islam harus mentauladani revolusi dan kebangkitan Imam Husein (As), yang menjadi lentera dan tolok ukur kebenaran dari kebatilan,” imbuhnya.

Al-Miqdadi menegaskan, petunjuk ini mencakup semua aspek kehidupan, seperti sosial, politik dan individu dan tidak terbatas pada masa dan tempat tertentu dan dalam sangat efektif dalam memberi petunjuk umat Islam, khususnya para generasi muda.

Lebih lanjut dia mengisyaratkan surat Al-Maidah: 48, “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu”. “Tidak diragukan lagi bahwa moderasi merupakan titik fokus dan poros agama suci Islam, dimana ini merupakan poin terbaik Islam dan umat Islam atas umat dan agama-agama lainnya,” tegasnya.

Dia menambahkan, ekstremisme dan radikalisme yang kita lihat sekarang ini di sebagian regional dunia Islam yang dilakukan oleh kelompok teroris takfiri dan teroris yang menisbatkan pada Islam sesungguhnya telah jauh dan keluar dari agama moderasi dan Islam, sejatinya aksi-aksi ekstrem ini telah keluar dari esensi sejati agama suci dan perdamaian Islam.

Ideologi Kelompok Takfiri Bermuara dari Wahabi
Cendekiawan Syiah Irak mengintroduksikan, tidak ada aksi-aksi seperti yang dilakukan oleh takfiri dalam agama Islam, seperti pertumpahan darah, pelecehan kehormatan dan kesucian dan ideologi takfiri sejatinya bersumber dari kelompok Wahabi, dengan demikian revolusi Imam Husein (As) merupakan tauladan bagi moderasi dan penentu kebenaran dari kebatilan.

Al-Miqdadi menjelaskan, revolusi Imam Husein (As) sejatinya memberikan gambaran yang indah dan cemerlang kepada Islam dan dengan jelas menunjukkan bahwa darah seseorang hanya dapat ditumpahkan semata-mata di jalan Allah, untuk Allah dan untuk membela dan melindungi manusia dan kehormatannya.

Takfiri dan Para Ekstremis Menghidupkan Sirah Yazid dan Muawiyah
Dia menambahkan, Yazid telah menumpahkan darah-darah yang tidak berdosa di Karbala dan kelompok takfiri dan ekstrem sekarang ini kesinambungan garis dan rute Yazid dan Muawiyah dalam menumpahkan darah kaum muslimin dan mereka telah menghidupkan rute tersebut.

Lebih lanjut, Syaikh Kadzim al-Miqdadi menegaskan, kebangkitan Imam Husein (As) memuat tiga dimensi; dimensi sentimental yang bersedih dan berduka atas derita kesukaran yang dihadapi oleh Imam dan tragedi berdarah Karbala telah menyakiti hati setiap manusia.

Kebangkitan Asyura Pelajaran untuk Melawan Kezaliman dan Adikuasa
Dia menambahkan, dimensi kedua, apa yang terjadi di Karbala sejatinya adalah sebuah ibrat dan pelajaran untuk semua generasi, agama dan tingkatan manusia, yang menjadi pelajaran mendalam dalam melawan kezaliman, orang yang zalim dan para adikuasa, karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa barang siapa yang lebih memilih bungkam di hadapan kebenaran, maka dia adalah setan yang bisu.

Adapun dimensi ketiga kebangkitan Imam Husein (As) adalah para cendekiawan dan tokoh-tokoh lainnya yang aktif dalam bidang urusan humanitas, harus memikirkan dan mendalami pesan tragedi tersebut.

Di penghujung, Syaikh Fuad Kadzim al-Miqdadi mengungkapkan, para cendekiawan dan strata kebudayaan harus mendapatkan sunnah Ilahi dan kriteria-kriteria penting kebangkitan ini, karena hal itu dapat digunakan untuk memberikan petunjuk kepada manusia dan sejatinya merupakan sebuah sarana untuk menumpas kezaliman dan orang-orang lalim serta kembali ke jalan sejati manusia.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI