Pesan Rahbar

Home » » Dirjen Pendidikan Islam Menteri Agama Indonesia: Qom, Sumber Kebanggaan Dunia Islam/Memperkuat pendekatan Mazhab-mazhab dengan Menggunakan Gaya Pendidikan Syiah

Dirjen Pendidikan Islam Menteri Agama Indonesia: Qom, Sumber Kebanggaan Dunia Islam/Memperkuat pendekatan Mazhab-mazhab dengan Menggunakan Gaya Pendidikan Syiah

Written By Unknown on Thursday, 22 October 2015 | 19:45:00


Prof Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa kota suci Qom adalah sumber kebanggaan dunia Islam. “Pendidikan kita di universitas-universitas Islam berdasarkan gaya Ahlusunnah; kami berhasrat juga untuk mengembangkan ilmu dan pendekatan antar mazhab dengan mengunakan gaya orang-orang Syiah.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Konsultan Kebudayaan Iran di Indonesia, Hujjatul Islam Zamani, wakil internasional hauzah ilmiah Qom dalam kelanjutan program lawatannya di Indonesia melakukan pertemuan dan dialog dengan Prof Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam Menteri Agama Indonesia.

Prof Kamaruddin Amin dalam pertemuan tersebut lewat pidatonya dengan mengucapkan rasa terimakasih atas kehadiran Hujjatul Islam Zamani di kedutaan tersebut mengatakan, Qom memiliki nilai dan kedudukan tersendiri dan sudah banyak melakukan kinerja-kinerja ilmiah dan riset.

“Qom kebanggaan dunia Islam dan dapat menjadi tauladan dan jika kita tidak memiliki tanggung jawab politik, maka saya berhasrat bulan depan akan belajar ke hauzah ilmiah kota Qom,” ungkap Dirjen Pendidikan Islam Menteri Agama Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa 25% seluruh pendidikan di Indonesia membentuk pendidikan Islam. “Universitas-universitas negara berafiliasi dengan Kementerian Ilmu, namun universitas-universitas yang memiliki pendidikan Islam berafiliasi dengan Kementerian Agama,” ucapnya.

Prof Kamaruddin Amin mengisyaratkan bahwa kurang lebih 680 universitas aktif di bawah pengawasan Kementerian Agama. “Mayoritas di universitas terdapat tiga gaya untuk pendidikan, Ahlusunnah, Syiah dan Barat, dan pendidikan kami berdasarkan gaya Ahlusunnah; namun kami berhasrat untuk memiliki gaya-gaya lain guna mengembangkan ilmu dan pendekatan antar mazhab,” tambahnya.

Hujjatul Islam Zamani dalam pertemuan tersebut juga dengan mengisyaratkan aktivitas-aktivitas hauzah ilmiah Qom dan pusat-pusat pendidikan lainnya dan penelitan Islam Iran mengatakan, sekarang ini terdapat 300 pusat pendidikan dan penelitian di Qom atas berkah revolusi Islam dan Rahbar, yang melakukan kinerja-kinerja penelitian dalam bidang ilmu Humaniora.

Dia menjelaskan bahwa di antara poros terpenting aktivitas pusat hauzah ilmiah Qom adalah mengetengahkan topik-topik ilmu hadis dan Ulumul Quran. Dia menambahkan, di antara aktivitas lembaga ini adalah tafsir ayat-ayat Al-Quran dengan menggunakan pelbagai metode tafsir.

Wakil internasional hauzah ilmiah Qom menerangkan, metode pendidikan tafsir ayat-ayat Al-Quran temasuk salah satu metode yang sangat digandrungi oleh para ulama religi Iran, diantaranya adalah tafsir Tasnim, karya Ayatullah Jawadi Amuli.

“Di antara metode yang diperhatikan dalam metode-metode di hauzah ilmiah Qom adalah Tafsir tematik ayat-ayat Al-Quran, yang memuat topik-topik seperti manusia dalam pandangan Al-Quran, wanita dalam perspektif Al-Quran dan ekonomi dalam perspektif Al-Quran,” imbuh Hujjatul Islam Zamani.

Dia mengungkapkan, tafsir komparatif juga termasuk salah satu metode yang digunakan di hauzah ilmiah Qom, dimana mayoritasnya diajarkan di jenjang doktoral; dalam metode ini diupayakan untuk saling mendekatkan pelbagai metode tafsir.

Hujjatul Islam Zamani menambahkan, demikian juga di antara pembahasan-pembahasan Al-Quran yang diketengahkan di Iran adalah topik tilawah, para qori Iran dalam bidang ini sampai pada batas telah menjadi para guru, yang menyebabkan keheranan dan kekaguman para qori Mesir.

“Salah satu keprihatian kami adalah tentang Al-Quran dan ilmu, dimana dalam hal ini sedang diagendakan lebih dari 10 jurusan spesialis, seperti Al-Quran dan kedokteran, Al-Quran dan ekonomi,” introduksinya.
Wakil Internasional Hauzah Ilmiah Qom ini mengatakan, demikian juga jurusan Al-Quran dan orientalis termasuk hal-hal yang mengkaji tentang para orientalis, yang terkadang mereka menulis masalah membela atau melawan Al-Quran.

Hujjatul Islam Zamani dengan mengisyaratkan pulibkasi buku-buku hadis mengungkapkan, sampai sekarang ini 20 jilid buku yang mencakup hadis-hadis Syiah dan Ahlusunnah telah dicetak oleh Majma’ Jahani Taqrib Mazahib Islam; demikian juga markas Dar al-Hadis telah melakukan aktivitas-aktivitas bernilai dalam masalah ini.

Demikian juga, di permulaan pertemuan tersebut, Hujjatullah Ibrahimiyan, Konsultan Kebudayaan Iran di Indonesia lewat pidatonya mengisayartkan munasabah ilmiah dan kebudayaan markas pendidikan dan univeristas Islam Iran dan Indonesia serta mengetengahkan laporan dalam masalah tersebut.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI